Ambil Saja Suamiku

Ambil Saja Suamiku

Bab 1 Awal pertemuan

Puukk....

"aduh..."

ucap Anita saat punggung nya di timpuk sesuatu, sambil menunduk tangan nya meraih sesuatu di sebelah kakinya.

"hm... Ma-maaf nga sengaja... Boleh aku minta bukunya ?

" Eehh.. Iy-iya kak ini.."

Ucap Anita sambil menyodorkan buku di tangan nya kepada anak lelaki itu.

"hm... Makasih yaa maaf sekali lagi... Hm.. Aku ke kelas dulu yaa...

Ucap lelaki itu seraya menyeret langkah kakinya menjauhi gadis yang telah mengembalikan bukunya.

Ya lelaki itu Ardian Pratama lebih akrab di panggil Ardi. Ardi adalah kakak kelas dua tingkat dari Anita, hanya saja mereka beda sekolah.

Anita saat ini berada di sekolah lain di daerah A, Anita di sini tidak lain dan tidak bukan adalah sebagai suporter teman-temannya yang melakukan lomba antar sekolah yang kebetulan sedang merayakan lomba tujuh belasan.

Saat kejadian Anita dan bestie nya kalo jaman sekarang ya sebutannya, sedang berjalan ke arah kantin, untuk mengisi perut mereka yang sedari pagi belum mereka isi, karena harus menjadi suporter teman kelas mereka yang mengikuti lomba sepak bola.

" uuhhhh... Lega nyaa.. "

Ucap Senja seraya terus menikmati es ceke k rasa jeruk di gengaman tangan nya.

Tau kan ya es ceke k itu loh es dengan wadah pelastik di lengkapi dengan sedotan dan cara megangnya seperti nye kek.

"iya iih.. Mana tadi trus triak-triak kasih semangat ayang mbeb biar semangat nge gol kan bola nya"

Ucap Icha seraya nyengir kuda.

"huuuuuuuuu.... Ucap mereka serempak menyoraki ucapan Icha.

Iya mereka, ada empat gadis yang sedang berkumpul menikmati segarnya es mereka masing-masing di tambah dengan aneka cemilan yang sudah mereka beli.

Mereka adalah Anita,Senja,Icha dan Cindy.

Mereka teman satu kelas dan kebetulan mereka juga sohib banget bagaikan tangan kena lem lengkeeet...

Karna pada dasar nya mereka itu satu frekuensi bener begini kan ya nulisnya ?

Maka dari itu mereka saling melengkapi karakter sohib mereka masing-masing.

****

Ke esok kan hari nya...

" Aduhh ... Udah ada guru belum ya? Bisa kena jemur di lapangan nih gue.."

Anita berujar, ya dia sedikit terlambat di karena kan semalam begadang nonton film kesukaan nya di televisi.

Maklum lah ya jiwa anak sekolahan mau beli kuota sayang duitnya.

"ehhhh... Ini anaknya rumah dekat juga masih bisa telat yee lu??

Gue catet juga nih nama lu..."

Ucap Senja sohib sekaligus ketua kelas ku.

" yakk.. Ja-jangan duong ntar aku jajanin cilok di depan sekolah yakk..

Tapi jangan di catet nama gue..

Ucap ku dengan wajah memelas dan tangan mengatup di depan da da.

"ck...! Nga ada yang mahalan dikit kah yaa selain cilok?

Belum dapat jatah uang saku yee??

Udah sono buruan masuk."

Ucap Senja dengan raut wajah setengah mengejek.

" nah.. Itu tau hihi.. Makasih yakk kamu memang terbaik..."

Ucap ku seraya mengacungkan jempol tangan iya lah jempol tangan masak iya jempol kaki kan pake sepatu, dengan setengah berlari.

Rumah ku dengan sekolah cukup dekat hanya beberapa ratus kilo meter saja.

Tapi tetap saja kalo emang dasar telat iya tetap telat.

*****

"Selamat pagi anak-anak karena hari ini masih dalam rangka menyambut tujuh belasan, dan lomba yang kemarin juga belum selesai, di himbau pada seluruh murid untuk berkumpul di Aula untuk mengatur barisan, karna kita akan segera berangkat ke sekolah A terimakasih."

Begitulah isi pesan guru BK di spiker sekolah.

Ini ceritanya dah sampek yee kita pake ilmunya mba Jinny oh Jinny tringgg sampek.

"priiiiiiiitttt....

" goooooolll.....

Seruan suporter sepak bola menggema apa lagi kalo suporternya Anita dan kawan-kawan kalah tuh toa masjid.

"Ngantin yook we... Laper loh.."

Ajak Senja pada para sohibnya.

"hayuuk lah gas keun...."

Anita menimpali ucapan Senja seraya melangkahkan kaki di ikuti ketiga teman nya mengekor di belakang.

*****

Dan sampai lah mereka di kantin beberapa tempat yang terdiri seperti rumah, ada empat rumah yang di tunjuk sebagai kantin, dan ada pun berbagai menu yang di suguhkan kepada siswa-siswi sekolah ini.

"ehh... Kamu yang kemaren kena timpuk buku nya Ardi kan ya??

Ucap lelaki yang di yakini Anita adalah kakel nya.

" hah eh ... I-iya kak..."

ucap Anita sambil nyengir kambing dan menggaruk jidat yang tidak gatal.

"tuh Ardinya dah nungguin."

ucap kakak kelas Anita.

Ma ta Anita menatap mengikuti arah jari telunjuk kakel nya mengarah, dan pada akhirnya Anita dan bestai nya pun menangkap sosok mahluk astral, ya kali ini bukan gendre horor, serius ihh..

menangkap sosok yang di yakini itu adalah Ardi yang dengan tengil nya memamerkan rentetan gigi putih nya seraya melambaikan tangan kepada semua orang, iya semua orang karna ada banyak orang yang lagi ngeliatin si Ardi.

"aduhhhh... Meleleh adek bangg..."

ucap Icha.

"pabrik gula lupa tutup pintu kali ya? Kok dia manis banget uuhh..."

Ucap Senja.

Sedangkan Anita dan Cindy hanya bertatap ma ta, ya hanya mereka yang tak mempan dengan adengan receh seperti itu.

"jadi ngantin nga sih we.."

Ucap Cindy menyadarkan bestai nya.

"iiih.. Cindy sayang tau kalo nga diliat, rezki mah jangan ditolak."

Ujar Icha.

"lah masih enak cilok kemana-mana sih ahh..."

Ujar Anita menimpali percakapan Cindy dan Icha sembari melangkah kan kaki menuju kantin diikuti para bestai yang mengekor di belakang.

*****

"ada yang mau ke toilet nga sih we??

Ucap Cindy.

" ayo ihh.. gue dah kebelet nih, cuman takut kalo sendirian."

Jawab Senja.

"ikut iih.. Mau benerin baju nih gegara lupa pake sabuk jadi melorot terus rok gue."

Ucap Icha yang ikut nimbrung obrolan bestainya dan sisa Anita yang hanya mengangguk dan mengekor kemana bestai nya berjalan.

"hm... H-haii..."

ucap seorang lelaki sambil melambaikan tangan nya mengarah pada Anita.

"loh kakak kok di toilet cewek sih?"

Jawab Anita keheranan iya kali ah cowok masuk toilet cewek, bukan kaum pelangi kan ya?

"hm... I-itu aku liat kamu, aku kira kamu sendirian jadi aku samperin, tenyata sama teman-teman kamu."

Ucap Ardi kikuk. Iya lelaki itu Ardi yang tebar pesona di kantin.

"ehh.. Ada kak Ardi cari siapa kak?"

Ucap Senja saat urusan buang hajat nya selesai.

"em... Ada perlu sama Anita, pinjem Anita nya bentar boleh? Lima menit aja ntar aku balikin kesini lagi.

Ucap Ardi.

" lah di kira gue barang kali ya pinjem-pinjem mana pamit nya sama Senja bukan sama gue, kan urusan nya sama gue sih." gumam Anita di dalam hati.

Lanjut ngak nih??

Maaf masih amburadul baru belajar.

Mohon saran nya puh sepuh.

Terpopuler

Comments

🌟~Emp🌾

🌟~Emp🌾

mampir y thor 🤗

2024-09-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!