Ben Jamin Fredo (28), pewaris perusahaan wine Fredo bermain panas dengan pesaingnya Zoela Caprio (27) pewaris kedua perusahaan wine Caprio. Merasa bertukar peluh di ranjang sambil meneriaki nama masing masing dan menjadikan gerak tubuh mereka sebagai candu satu sama lain. Tapi selain di ranjang, mereka adalah musuh bebuyutan sejak orang tua mereka bersaing menjadi perusahaan wine terbaik di Italia. Permainan kotor bisnis diantara pedagang wine membuat keluarga Fredo dan Caprio bermusuhan. Namun bagaimana jika orang tua mereka tau bahwa Ben dan Zoe menjalin hubungan menikah diam diam hingga bisa menghasilkan cucu untuk mereka? Apa karena ada cucu mereka berbaikan atau semakin bermusuhan? Bacaaaaaa novel ini sampai tuntas ya! Semoga suka!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana aneh lagi
Siapa lagi kalau bukan Nior, sang suami palsu.
Ben dan Zoe melihat dari layar monitor pintu ternyata memang benar pria itu yang mengagalkan curahan rindu suami istri yang baru baikan dari pertengkaran pertama mereka setelah menikah.
Ceklek.
Pintu terbuka dengan wajah Ben dan Zoe yang tidak bersahabat.
"Wo wo wo, sepertinya aku datang disaat tidak tepat" celetuk Nior yang sadar posisi.
"Ini masih satu jam, belum 2 jam sesuai kesepakatan kita tadi" sahut Zoe.
"Aku juga gak mau buru buru jemput kamu kali, kalau gak ayahmu yang telepon aku kapan pulang dan jika ada kabar darimu, katanya dia dan ibumu akan menyusul ke rumah sakit" ucap Nior.
"Mangkanya kalau bawa telepon jangan di silent" lanjutnya yang juga ikut kesal karena waktu romantis bareng Victoria terganggu panggilan ayah mertua palsu. Ponzel Zoe ternyata tidak aktif dan ada di tasnya, jadi tidak bisa dihubungi. Bikin panik Lio dan Violet dirumah.
Zoe hanya menghela nafas panjang. Ben mencoba memaklumi keadaan hubungan pernikahan mereka yang memang sembunyi2.
"Ya sudah, pulang lah, sayang. Besok aku akan cari cara untuk bisa bertemu denganmu" ucap Ben menenangkan.
Nior hanya senyum menyeringai mendengar Ben bersuara lembut tidak seperti biasanya yang datar dan dingin.
"Hmmm" deheman Zoe yang menunjukkan keengganannya untuk ikut Nior pulang.
Namun tiba tiba Nior menyahuti dengan ide anehnya tapi mungkin akan 99% diterima pasangan suami istri didepannya.
"Zoe kan sudah tau keadaan pernikahan kita berempat ya, aku dan Victoria, kamu dan Zoe, gimana kalau setiap malam kita tuker posisi. Ya kalau susah setiap hari ya kapan gitu janjian kalau mau tuker tempat, gimana?" tawar Nior kepada Ben membuat Zoe yang menanggapi duluan.
"Maksudmu gimana?" tanya Zoe.
"Gini, daripada setiap malam atau hampir setiap malam kamu dan aku keluar kamar mu lalu menuju tempat pasangan kita, kenapa kita gak tukeran tempat aja, gantian. Semisal hari ini, Ben ingin bermalam denganmu, ya sudah Ben datang ke kamar mu dan aku keluar menghampiri istriku, Victoria. Atau jika kalian ingin berduaan di luar kamar, aku dan Victoria yang ada di kamar Zoe. Setidaknya orang rumah, bisa memastikan ada aku atau Zoe ketika memanggil kita" jawab Nior menjelaskan membuat Ben tersenyum senang.
"Wah, pinter juga kamu, bro!" puji Ben.
"Ya iyalah, adik iparmu!" sahut Nior bangga diri.
"Gimana sayang? Kamu mau nggak tawaran Nior?" tanya Ben kepada sang istri.
"Untuk urusan Victoria nanti aku bujuknya biar mau aku ajak ke kamar Zoe" sela Nior.
"Hmm, baiklah. Terdengar menguntungkan kita" sahut Zoe menyetujui.
"Yes! Please, malam ini kalian ya yang di kamar, aku mau nemenin Victoria malam ini karena ada operasi besar" minta Nior memelas.
"Gimana sayang? Gapapa kan kalau malam ini aku yang ke kamarmu?" tanya Ben.
"Ya boleh lah. Biar kamu juga pernah main ke kamarku" jawab Zoe dengan senyuman.
"Jangan main aja, tapi juga merasakan ranjang Zoe yang belum pernah aku cobain buat tidur beneran. Aku yakin sih, kalian akan candu main disana hahaha" ujar Nior.
Ben dan Zoe hanya senyum smirk saja ke pria perancis didepannya ini.
Mereka pun masuk mobil dan menuju rumah utama Caprio.
Sesuai rencana yang sudah disusun di mobil, Zoe dan Nior masuk kerumah bersama lalu laporan ke orang tua Zoe bahwa ternyata putrinya memang kelelahan butuh istirahat. Kemudian Lio dan Violet pun lega jika memang putrinya tidak kenapa napa, tapi lagi lagi Lio berulah dengan ucapan "Jangan capek capek, kasian cucuku gak jadi jadi buatnya".
Membuat Zoe langsung berjalan ke kamarnya lalu diikuti oleh Nior.
"Ayah nih, udah tau anak lagi gak enak badan malah dibikin gak enak hati juga!" tegur Violet.
Mereka berdua juga menuju kamarnya di lantai 2.
Setelah masuk kamar, Nior keluar kamar bersama Zoe melalui jendela menuju pintu rahasia mereka yang didepannya ternyata sudah ada Ben yang sedang menyamar memakai hitam2 agar tidak terlihat.
"Jaga adik ku" ucap Ben saat Nior sudah masuk ke mobil dan berniat menuju tempat sang istri.
"Jelas dong! Kalian nikmati malam panjangnya! Bye bye! See youu besok pagi!" sahut Nior lalu melajukan mobilnya,
Kini Ben dan Zoe berdua, sang istri memegang tangan suaminya untuk ia tuntun berjalan sesuai langkah sembunyi2 agar lepas dari penjaga rumah dan cctv.
Akhirnya Zoe berhasil membawa Ben masuk ke kamarnya.
Tanpa berkata apa apa lagi, entah siapa yang memulai mereka sudah bergulat lidah dan saling memberikan kenikmatan yang mereka rindukan setelah sehari semalam bertengkar dan tak bisa menyalurkan gairah.
"Aaakh"
"Aaakh"
Suara suara seksi dari keduanya saling bersautan tapi saat mereka sadar berada dimana, mereka saling membekap mulut satu sama lain.
Hingga pelepasan pertama pun terjadi, Ben yang berada diatas Zoe langsung ambruk di ranjang.
"I love u, sayang" lirih Ben sambil mengatur nafasnya.
"I love u too and more" sahut Zoe.
"Aku yang lebih sayang dong" ucap Ben tak mau kalah,
"Yaudah, berarti aku double lebih cinta dan sayang" ujar Zoe.
"Hmmm okedeh, apapun yang membuat istriku senang" rayu Ben lalu ia pun tak tahan mencium bibir Zoe lagi dan memulai permaian kedua mereka.
Kali ini mereka lebih jago menahan suara de-sa-han yang seksi agar tidak sampai keluar kamar. Salah satu tangan, mereka gunakan untuk menutup mulut masing masing.
Disela sela permainan, Ben menyeletuk "ternyata ada sensasi tersendiri dengan hubungan sembunyi sembunyi begini, naikan adrenalin"
"Hmm, lebih enak kalau kita sudah mempublikasikan hubungan kita ke semua orang" sahut Zoe,
Mereka pun saling tatap dengan Ben masih melancarkan aksinya menggoyang ranjang.
Hingga tak lama kemudian, mereka lagi lagi mengeluarkan sesuatu secara bersamaan dari penyatuan mereka.
Ben lagi lagi ambruk disebelah Zoe dan mengatur nafas.
"Sayang, udah ya. Aku bener bener capek" lirih Zoe dan membuat Ben tersenyum,
"Iya sayang. 2 kali udah cukup bikin amber rahimmu. Kita mandi dulu ya sebelum tidur biar enak" sahut Ben dan Zoe mengangguk.
Lalu Ben langsung menggendong sang istri ala bride style dan Zoe sudah mulai terbiasa dengan hobi sang suami yang suka gendong ke kamar mandi.
Dan beneran, di dalam kamar mandi mereka berdua hanya mandi tidak melakukan adegan intim disana.
Setelah sama sama bersih, mereka pun menggunakan bathrope. Zoe mengajak Ben masuk ke walk in closet untuk memilih baju Nior agar lebih nyaman buat tidur dan dirinya memakai piyama tidur dari satin yang tipis berkilau.
Zoe pun masuk ke pelukan Ben saat mereka baru saja merebahkan diri di ranjang.
Tak lama kemudian, mereka sudah terbawa ke alam mimpi dengan romantis bersama sama.