PERMAINAN BIKIN CANDU

PERMAINAN BIKIN CANDU

First time

Di sebuah kamar remang remang yang hanya disinari oleh cahaya perkotaan Roma.

"Ben!!! Sakit!" teriak seorang wanita ketika harta berharganya dijamah oleh seorang pria berambut pirang.

"Tahan! Dikit lagi! Cakar punggungku!" sahut pria dipanggil Ben itu.

Tak lama kemudian, wanita itu mencakar punggung Ben.

"Aaaaaaah! Ben!" teriak wanita itu hingga tanpa sadar meneteskan air mata.

"Maafkan aku, Zoe. Kamu yang menawarkan diri pertama kali" lirih Ben sambil menyeka tetesan air mata itu menggunakan jarinya.

Ia masih diam tidak bergerak karena berniat mengurangi rasa sakit dan rintihan wanita dibawahnya.

"Hmm, rasanya enak juga lama lama" lirih Ben tanpa sadar membuat Zoe kesal karena wanita itu masih kesakitan.

Dicubitlah pinggang Ben.

"Aawww! Sakit Zoe!" balas teriak Ben ketika merasakan cubitan namun ia langsung tersenyum smirk kepada wanita dibawahnya.

"Tahan ya, aku akan pelan pelan" lanjutnya membuat Zoe hanya tersenyum tipis.

Zoe sendiri yang menginginkan Ben, jadi dia pun tidak bisa protes atau mengumpat pria itu saat berusaha menyatu dengannya yang ternyata sakit.

Ben sebenarnya juga sedang grogi karena ini pengalaman pertamanya.

Selama ini Ben memendam perasaan kepada Zoe yang sudah dikenal sebagai musuhnya sejak anak anak. Awalnya Ben mengikuti keluarganya yaitu keluarga kaya raya yang bernama keturunan Fredo untuk bermusuhan dengan keluarga Caprio karena persaingan bisnis yang akhirnya mau tidak mau Zoe juga terkena rasa benci keluarganya.

Hal yang sama dirasakan oleh keluarga Caprio, mereka sangat membenci keluarga Fredo karena berani bermain kotor dalam bisnis wine sampai membakar gudang besar wine milik mereka meskipun sampai sekarang tidak terbukti tuduhan itu, tapi Lio Caprio, ayah Zoe sudah yakin jika kebakaran ini adalah perbuatan Perzo Fredo, ayah Ben.

Apalagi kisah cinta kedua pria direktur perusahaan wine itu sangat rumit dalam percintaan. Lio Caprio berhasil merebut cinta pertama Perzo Fredo dengan licik hingga lahirlah kakak Zoe yang bernama Lazuardo Caprio, pewaris pertama keluarga Caprio.

Dengan amarah, Perzo berani datang ke pernikahan cinta pertamanya yang direbut musuhnya itu dan memberikan satu tembakan di langit hingga para tamu saat itu terkejut. Disitulah kebencian mereka semakin membara.

"Aku bersumpah, akan menjadi musuh abadimu Lio! dan kau Violet, jika anak kalian adalah perempuan maka dia akan menjadi wanita yang dikhianati oleh keturunanku! Kalian harus merasakan kehancuran dan rasa sakit yang aku alami! Perusahaan Wine Fredo akan menguasai perusahaan wine di Italia, Caprio tidak akan bisa mengalahkan Fredo!" teriaknya.

Perkataan Perzo membuat Lio murka karena menyumpahi anak perempuan mereka yang belum lahir. Namun, Violet, cinta pertama Perzo yang dinikahi Lio menahan amarah sang suami karena hari ini adalah hari pernikahan mereka yang bahagia, jangan sampai ternoda dengan sumpah serapah dari pria yang patah hati.

Kembali ke ranjang panas Ben dan Zoe.

Setelah didiamkan beberapa saat, Zoe yang juga sudah mulai tenang dan terbiasa, berkata "lakukan pelan - pelan".

Mendapatkan lampu hijau, Ben pun mulai beraksi kembali dengan pelan dan sebisa mungkin terasa lembut bagi Zoe.

Ben membuat Zoe heran ternyata pria ini bisa begitu lembut padanya karena selama ini wajah Ben begitu kaku, dingin dan tidak berperasaan padanya. Apalagi saat satu sekolah, Ben selalu membuat gara gara padanya.

Ben mulai melakukan permainan yang sepertinya akan menjadi candu.

Zoe pun tetap memeluk punggung Ben namun semakin lama semakin nyaman ia rasakan dan suara seksi lolos dari bibir cantiknya.

"Aaaah, Ben!"

"Panggil namaku, Zoe!" minta Ben.

"Ben!" wanita itu mengikuti keinginan pria yg bergerak diatasnya.

"Aaah, Zoe! Kamu beneran bikin aku melayaaang!" sahut Ben.

Suara keduanya bersautan di sebuah ranjang hotel bintang 5 di Roma, ibukota Italia.

Hingga mereka sama sama merasakan puncaknya.

"Aaaah, Ben.. aku mau..." ucap Zoe lalu dipotong Ben karena merasakan hal yang sama.

"Aku..aku jugaaa" sahut Ben dan akhirnya tumpahlah semburan lahar putih diantara mereka menjadi satu.

"Aaaaaaaaaaahkkkk!" seru keduanyaa sambil berpelukan.

Keduanya pun langsung ambruk diranjang setelah pelepasan pertama itu dan mengatur nafas.

"Terima kasih, Zoe. Terima kasih sudah menjadikan aku pria pertama untukmu" ucap Ben dengan senyuman tampan namun Zoe malah memberikan wajah sendu.

"Ben" panggil Zoe.

"Iya?" sahut Ben.

"Terima kasih sudah mengambil pengalaman pertama ku, tapi maafkan aku tidak bisa bersamamu, karena aku.." ucap Zoe terpotong karena mengambil nafas panjang.

"Aku akan menikah dengan pria Perancis yang dijodohkan ayah denganku" lanjutnya membuat Ben langsung mendudukan diri di ranjang dan menatap dingin Zoe yang masih berbaring dihadapannya.

"Apa kamu bilang?" tanya Ben tak percaya.

"Maafkan aku" lirih Zoe.

Ben yang merasa dibohongi dan dimanfaatkan saja, langsung turun dari ranjang tanpa berkata apapun.

Ia memakai pakaiannya dan berniat keluar kamar. Namun sebelum itu ia berkata pada Zoe "Jika hubungan ini hanya permainan diantara kita, aku tidak akan melepaskanmu semudah itu. Tapi jika sudah menyangkut keluargamu apalagi tentang Lio Caprio, aku tidak bisa melawan karena ayahku sangat membencinya dan aku ikut membencinya"

"Dan sesuai perjanjian kita malam ini atas permainan yang telah kita mainkan, aku akan membiarkan wine milik keluargamu lolos dalam tender di Roma. Cuma kali ini aku membiarkan kamu menang sebagai bayaran karena kamu memberikan keperawananmu padaku" lanjutnya dengan suara datar dan dingin.

Setelah berkata seperti itu, Ben keluar kamar dan menutup pintu dengan keras.

Braaak!!!

Zoe yang mendengar perkataan Ben, merasa bahwa kebencian pria itu pada ayahnya tidak main - main.

Ia pun merasa sedih, pria yang tanpa ia sadari sudah masuk ke hatinya entah mulai kapan harus pergi darinya karena hubungan mereka tidak mungkin untuk 2 keluarga yang saling membenci.

"Maafkan aku, Ben" lirihnya sambil menitihkan air mata.

Beberapa saat kemudian, karena tubuhnya lengket, Zoe berniat menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan matanya fokus melihat bercak merah di ranjang.

"Aku benar benar memberikan pengalaman pertamaku kepadanya" lirihnya lagi lalu lanjut jalan masuk ke kamar mandi dan mengguyur tubuhnya dengan air shower.

Ben kembali ke kamarnya dengan perasaan kecewa.

"Bisa bisanya aku mencintainya sampai rela memberikan perjakaku dan demi dia, aku mengalah soal tender" lirihnya ketika sampai ke kamar dan duduk di tepi ranjang.

"Aaakh!! Mengesalkan sekali!" geramnya.

Lalu Ben memilih untuk membersihkan dirinya di kamar mandi agar sisa sisa aroma tubuh Zoe tidak menempel padanya lagi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!