Xiao Chen, pemuda malang yang hidup sebatang kara di pinggiran Kota Yan. Dia tidak tau asal usulnya, yang dia ketahui bahwa, dirinya hanya seorang anak malang yang diasuh oleh seorang kakek tua beberapa tahun lalu.
Kenyataan itulah yang membuat hidupnya cukup menderita. Takdirnya begitu pilu saat tinggal disana, bagaimana tidak? Jika tubuhnya saja, dijadikan sarana pelatihan oleh para pemuda Kota Yan.
Hingga pada suatu hari, Xiao Chen melihat rumahnya telah menjadi puing-puing reruntuhan. Tentu Xiao Chen dibuat marah karnanya, terlebih lagi, satu-satunya peninggalan orang tuanya telah direbut oleh anak penguasa Kota.
Xiao Chen, dibuat muak oleh takdir pilu itu. Ia pun pergi meninggalkan Kota Yan, dan berjanji akan membalas semua hinaan yang ia terima selama ini dalam waktu 3 tahun kedepan.
Akankah Xiao Chen berhasil membalas dendamnya dan merebut kembali peninggalan orang tuanya?
Simak terus perjalanan Xiao Chen disini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chen Xuan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 : Kekalahan Jun Wang
Xiao Chen meniru gerakan tangan yang dilakukan oleh Jun Wang. Meskipun dia tidak yakin apakah dia mampu melakukannya, tapi dia ingin mencoba apakah dia masih bisa meniru tehnik seseorang dengan sekali lihat seperti yang dia lakukan sebelumnya saat memperhatikan gurunya.
Setelah Jun Wang selesai melakukan gerakan dengan tangannya, sebuah lingkaran dengan rune terlihat dibelakangnya. Begitu pula dengan Xiao Chen yang sudah selesai melakukan gerakannya.
Lingkaran rune juga terlihat muncul dibelakang Xiao Chen. Jun Wang begitu kaget mengapa Xiao Chen dapat meniru tehnik nya. Dia telah berlatih tehnik ini selama sebulan penuh baru berhasil, tapi pemuda yang berada didepannya saat ini ternyata mampu melakukannya hanya dengan sekali ini.
Begitupun dengan semua orang, mereka kaget karena ternyata Xiao Chen juga dapat mengeluarkan tehnik yang sama dengan Jun Wang.
"Ternyata dia juga berlatih tehnik yang sama dengan Tuan Muda Wang! "
"Apa mungkin dia anak haram klan Jun? "
Anggota klan Jun yang berada ditengah semua orang tentu saja mendengar apa yang dibicarakan oleh orang-orang itu. Mereka tidak dapat menerima apa yang dikatakan oleh orang-orang itu, hal itu sama saja dengan menampar wajah klan Jun yang berada diposisi ke 2 klan terkuat.
"Bunuh bocah sialan Tuan muda! "
Anggota klan Jun berteriak keras kepada Jun Wang. Mereka menyalahkan Xiao Chen karena orang-orang menyebut Xiao Chen adalah anak haram klan Jun.
Ekspresi Jun Wang berubah masam "Karena kau juga mampu menguasai tehnik Tapak Penghancur! Mari kita lihat apakah Tapak Penghancurku lebih kuat dari pada Tapak Penghancurmu! "
"Serang! "
Wusss!
Jun Wang berkata dengan lantang, sebuah tapak tangan keluar dari Lingkaran rune itu. Melaju dengan perlahan kearah Xiao Chen. Tak mau kalah, Xiao Chen pun ikut mengeluarkan tapak tangan dari lingkaran rune yang ada dibelakangnya.
Wusss!
Kedua serangan mereka melaju dengan perlahan hingga akhirnya kedua serangan itu benar-benar bertemu satu sama lain.
Bammm!
Serangan Jun Wang hancur seketika, namun serangan Xiao Chen masih utuh dan terus menuju kearah Jun Wang. Semua orang kaget dengan apa yang mereka lihat, ternyata serangan Jun Wang jauh lebih lemah dari pada serangan Xiao Chen. Padahal mereka mengeluarkan tehnik yang sama.
Tapi mengapa jika Xiao Chen yang mengeluarkan tehnik itu dia lebih unggul dari pada Jun Wang. Sangat tidak masuk akal bagi semua orang karena mereka tahu seperti apa kekuatan Jun Wang.
Melihat serangan Xiao Chen melaju kearahnya, Jun Wang mengeluarkan tombak dari cincin penyimpanannya. Dia mulai memutar tombak itu dengan cepat.
"Harimau Api... Serang! " Ucap Jun Wang sambil menebas tombaknya kearah Tapak Penghancur Xiao Chen 'Mengapa serangan Tapak Penghancur nya lebih kuat dari milikku? ' Batin Jun Wang dengan bingung. Dia sangat yakin kalau Xiao Chen baru saja meniru Tapak Penghancur nya itu. Tapi mengapa Tapak penghancur miliknya lebih lemah dibandingkan Xiao Chen.
Seekor Harimau yang berasal dari energi Qi keluar dari dalam tombak Jun Wang lalu dengan cepat berlari menuju Tapak Penghancur Xiao Chen.
Rauuur!
Bammm!
Kedua serangan itu beradu dengan keras, menciptakan suara yang begitu nyaring ditelinga semua orang yang mendengarnya. Kabut tebal seketika terlihat setelah kedua serangan beradu. Xiao Chen berlari menuju Jun Wang sambil membawa pedangnya melewati kabut tebal itu.
Jun Wang kaget saat melihat Xiao Chen ternyata sudah ada didepannya bahkan Xiao Chen menebaskan pedangnya kepadanya. Jun Wang menangkis tebasan Xiao Chen dengan tombaknya.
"Bocah sialan! Apakah kau pikir kau sangat karena menahan seranganku! " Jun Wang berkata dengan marah. Dia mendorong tombaknya hingga membuat Xiao Chen mundur beberapa langkah kebelakang.
Setelah Xiao Chen berhenti, dia kembali berlari menuju Jun Wang sambil mengeluarkan energi Qi melalui pedangnya lalu menebaskannya.
Swusss!
Jun Wang kembali menangkis serangan Xiao Chen, namun dia dibuat mundur beberapa langkah kebelakang. Dia menatap Xiao Chen yang masih berlari kearahnya 'Mengapa dia begitu agresif? ' Batin Jun Wang kebingungan. Xiao Chen menyerang dirinya dengan agresif tanpa ada jeda. Tak mau kalah, Jun Wang juga berlari menuju Xiao Chen yang masih berlari itu.
Ting!
Ting!
Ting!
Keduanya terus menyerang dengan cepat. Semua orang jadi tidak yakin apakah Xiao Chen akan kalah atau apakah Jun Wang yang mereka bangga banggakan yang akan kalah.
"Ha-ha-ha... Inilah yang aku inginkan! Bocah... Kau adalah orang pertama yang membuatku bersemangat! " Ucap Jun Wang bersemangat. Inilah yang dia inginkan, lawan yang setara dengannya. Meskipun dia tidak menyangka bahwa pemuda yang berada di Ranah Pengumpulan Spiritual dapat bertarung begitu lama dengannya, tapi baginya ini adalah sebuah berkah karena dia sudah bosan terus bertarung dengan orang lemah.
Pertarungan mereka terus berlanjut hingga Xiao Chen berhenti melakukan serangan. Dia mengambil nafas dalam dalam lalu kembali menyimpan pedangnya kedalam cincin penyimpanan. Xiao Chen mulai melakukan gerakan yang dilakukan oleh gurunya sebelumnya. Dia memusatkan semua Qi nya tepat diantara kedua tangannya.
Jun Wang menjadi begitu bersemangat karena Xiao Chen akan mengeluarkan tehnik nya yang lain. Dia ingin melihat apakah tehnik yang akan dikeluarkan oleh Xiao Chen ini lebih kuat dari Tapak Penghancur tadi. Jun Wang menghentakkan tombaknya kesamping, dia menutup matanya dengan perlahan lalu kembali membukanya.
Dia mengangkat pedangnya keatas lalu mulai membentuk sebuah lingkaran, setelah itu dia meletakkan ujung tombaknya itu ditengah lingkaran. Lingkaran itu mulai mengecil hingga akhirnya menyatu dengan tombak itu. Seekor ular berwarna biru keluar dari dalam tombak Jun Wang.
"Serang! " Ucap Jun Wang dengan keras. Ular itu melaju kearah Xiao Chen dengan cepat.
Xiao Chen yang ternyata sudah selesai dengan tehnik nya menatap ular itu dengan sinis, sebuah bola dengan energi Qi sudah berada tepat diantara kedua tangan Xiao Chen.
"Energi Kehausan! Pergilah! "
Bola energi Xiao Chen maju dengan perlahan menuju ular itu. Gelombang energi yang dikeluarkan bola itu membuat semua orang merinding ngeri karena merasakan ada kekuatan besar yang terkandung didalam bola itu.
Yuan Ma sendiri lebih kaget lagi dia tidak menyangka bahwa Xiao Chen dapat meningkatkan kekuatan Energi Kehausan itu hingga tingkat ini 'Bagaimana dia melakukannya? ' seru batin Yuan Ma. Dia saja tidak mampu membuat Energi Kehausan ini menimbulkan gelombang kekuatan yang begitu menakutkan.
Happp!
Bola Energi Kehausan itu melahap ular itu dengan mudahnya. Membuat semua orang terbelalak kaget "Tehnik macam apa itu? " Mereka semua penasaran tehnik mengerikan apa yang dikeluarkan oleh pemuda Ranah Pengumpulan Spiritual.
"Bagaimana mungkin bocah itu memiliki tehnik yang begitu menakutkan? "
Tepat distadion bagian barat, terlihat seorang pria yang tadinya sedang duduk dengan santai langsung berdiri ketika merasakan kekuatan mengerikan yang terkandung dalam bola energi itu. Dia adalah Jun Gao Zu, Patriark dari klan Jun saat ini sekaligus ayah dari Jun Wang.
Dia menghilang dari melompat dari tempatnya berdiri dan diikuti oleh dua orang tetua klan Jun lalu tiba tepat didepan Jun Wang.
"Hentikan! "
✊🙂
😌
🗿🗿/Facepalm/