Ada tempat yang ku sebut rumah tapi tidak membuatku nyaman. Jika orang lain akan pulang dengan senang. Maka aku akan pergi untuk tetap menjaga kewarasan ku.
Queena Elnora putri Davis.
--------
Harapan Elnora sederhana, Semoga keluarganya menyayanginya. Lelaki yang dicintainya memandangnya. Semuanya sudah ia lakukan. Dari cara yang halus sampai cara yang membuatnya terlihat bodoh.
Tapi semua berubah, berubah saat dia bermimpi. Mimpi yang mengharuskan ia berhenti melakukan hal-hal bodoh. Mimpi yang meminta ia untuk mencari kebahagiaan nya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moms F, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15. Pergi
Saat memasuki mansion, garvin dan si kembar langsung berlari ke kamar adiknya untuk melihat adiknya yang selama ini diabaikan akibat kebodohan mereka. Saat membuka pintu kamarnya. mereka terkejut karena tidak mendapatkan keberadaan adiknya . Mereka mencoba mencari ke penjuru ruangan. Tapi nihil, ia tetap tidak menemukan adanya Elnora.
"El.." panggil Vino setelah melihat ruang baju sang adik tapi hasilnya nihil.
"Princess,, abang minta maaf. Abang tahu abang salah" ungkap Garvin sambil mengetuk pintu kamar mandi. Tapi tidak mendapat sahutan dan garvin mencoba membuka pintu tersebut dan setelah melihat hasilnya nihil.
"Elnora, Princess abang abang janji abang akan nemenin El ke pantai" ungkap garvin sambil membuka pintu balkon dan hasilnya juga Nihil.
" Gimana El nya ada" tanya garvin pada kedua saudara nya dan dibalas gelengan oleh mereka
"Tapi kemana dia pergi dengan lukanya yang seperti itu dan ini juga sudah larut malam" tanya Vino
" entah kenapa sedari tadi perasaanku tidak enak" ungkap Garvin sambil memegang dadanya
"sama" sahut si kembar. Dan setelah itu mereka saling pandang dan bergegas kelantai bawah dengan tergesa-gesa, Mereka langsung berteriak memanggil semua bodyguard yang berjaga dan menyuruh mereka untuk mencari keberadaan Elnora.
Sedangkan Theo, daddy nya, Arzo dan revan yang terlambat datang ke mansion akibat mengurus kedua parasit itu terkejut setelah memasuki mansion. Terdengar suara teriakan dan tangisan dari dua wanita mereka. Dan saat dilihat dari dekat terlihat Garvin dan si kembar menghajar beberapa bodyguard didepannya. Mereka yang baru datang bergegas melihat apa yang terjadi.
"GARVIN,VANO, VINO" teriak arzo yang mampu menghentikan amukan mereka dan membawa sang istri kepelukannya.
"apa yang kalian lakukan. Kalian dapat membangunkan princess ayah kalau kalian membuat keributan seperti ini" tanya Revan dengan tajam yang membuat Garvin dan si kembar terdiam.
" apa kalian bisu" kata revan tajam karena tidak kunjung mendapatkan penjelasan mereka.
"Yah,, dia pergi" lirih Garvin sambil menangis
"El nya abang pergi yah. Dia marah sama abang yah, dia menghukum abang yah" lanjut garvin dengan pilu dan membuat Revan mematung.
" Aku gagal menjadi abang yah, Aku gagal menempati janji ku pada bunda untuk selalu menjaganya yah" Sedih garvin.
"apa maksudmu? Siapa yang pergi. Jawab!" tanya revan tajam pada garvin dan si kembar
Theo yang tidak sabar untuk mendengar jawaban garvin pun langsung mem bogem garvin dan si kembar.
"Jelaskan" kata Theo dengan tatapan tajam
"Dia pergi,, dia pergi theo. Dia marah theo, dia marah karena kita nggak tepati janji kita untuk menjadi kstaria dia the. Dia pergi the.." kata vano memandang theo dengan air mata.
"katakan, Lo bohongi gue kan" ucap Theo masih tidak percaya dan di balas gelengan oleh Vano
Prang
Theo yang mendengarkan itu langsung memukul guci yang berada didekatnya.
"JEAN"teriak theo memanggil tangan kananya
"Periksa seluruh Cctv, bandara dan tempat umum lainnya. Lima belas menit aku mau hasilnya keluar" kata Theo dengan aura yang suram
""Baik bos " jawab Jean
Suasana di ruangan itu sungguh mencekam. Revan yang terduduk dengan pandangan kosong. Arzo dan papa Theo mencoba menenangkan istri mereka yang sedari tadi menangis.
"Bik suri" ungkap tiba-tiba vino yang membuat semuanya menoleh kepadanya tanda tak mengerti
"Bik suri selama ini dekat sama El. Pasti bik suri tahu keberadaan El" jelas Vino dan menyuruh salah satu bodyguard nya mencari bik Suri yang menjadi harapan terakhir mereka.
Tidak lama kemudian, bik suri berjalan tergopoh-gopoh menghampiri dimana majikannya berada.
"iya tuan" kata bik suri. Revan yang melihat bik suri langsung menghampiri nya dan menanyakan keberadaan anaknya.
"Bik, tolong katakan dimana El sekarang bik" tanya revan penuh harap sambil memegang pundak bibi.
"Maaf tuan saya tidak tahu" jawab bik suri dengan tertunduk.
"Aku tahu bibi bohong, tolong bik tolong. Katakan dimana El bik" tanya Vino dan dibalas gelengan oleh bik suri
"bik, garvin tahu bibi bohong. Garvin tahu bibi pasti tahu dimana keberadaan El bik. Garvin mohon bik beritahu garvin. Garvin ingin minta maaf pada El bik. Garvin menyesal bik, garvin mohon bik" lirih garvin penuh harap.
Theo yang mempunyai kesabaran setipis tisu pun berjalan menghampiri bik suri dan langsung mencekik bik suri dan membuat mereka terkejut.
"Katakan" ungkap Theo dengan tajam
"Lepashh tuann" kata bik suri dengan terbata
"Hentikan the, kamu bisa membunuhnya" kata Garvin yang berada disampingnya nya dan tidak dipedulikan olehnya.
"Theoo lepaskan" kata arzo tajam dan masih tidak dipedulikan olehnya.
"Theo, tolong lepaskan nak" kata mommy nya dan masih tidak dipedulikan olehnya
"bunuh dia kalau kamu mau melihat tatapan benci dari El" ungkap tajam Daddy nya dan berhasil membuat nya melepaskan cekikan nya
"uhukk,, hukk" batuk bik suri setelah terlepas.
Setelah nafasnya teratur. Bik suri terlihat takut dengan tatapan dari pemuda yang berada didepannya.
"KATAKAN" datar theo meminta jawaban
"Maaf tuan,, maaf" ungkap bik suri sambil menunduk
"Bibi benar-benar tidak tahu kemana non El pergi tuan" jelas bik suri sambil menunduk
"Non El hanya bilang sama bibi. Kalau dia akan pergi seperti keinginan keluarga nya tuan" kata bik suri yang mampu membuat hati Revan dan yang lainnya tersentak. Mereka merutuki kebodohan mereka. Kebodohan yang mengakibatkan permata berharga mereka pergi
"Non cuma menitipkan ini sama bibi tuan" kata bik suri sambil menyerahkan flashdisk yang langsung diambil Theo
"Non El bilang, ini hadiah terakhir buat tuan, nyonya dan aden semua. Non El ingin kalian menonton bersama. Dan non El berpesan jika pemberian nya tidak sepenting dirinya, kalian dapat membuangnya. Seperti kalian membuang dirinya", ungkap bik suri takut. Mereka yang berada disitu sungguh tersentak dengan pesan dari Elnora. Hati mereka seperti terasa di hantam oleh batu tak kasat mata. Begitu jahat kah mereka selama ini pada gadis kecil itu. Dan tidak lama mereka menyuruh para bodyguard mengambil tv besar dan menonton bersama...
#TBC
ttap seeeeeemmmmaaaannngggaaatttt seeeeeemmmmaaaannngggaaatttt seeeeeemmmmaaaannngggaaatttt
lanjut😊😊