MY SWEET HACKER

"Karena sudah larut, sebaiknya kita melanjutkan perbincangan kita saat saya datang keperusahaan anda dengan membawa barang-barang yang di perlukan" Ethan mematikan puntung rokoknya

"Ya itu ide yang bagus Tuan, lebih baik berbicara langsung" Tuan Afi menyetuji perkataan Ethan

"Kalau begitu biarkan saya yang mengantar anda sesmua" Pak An tersenyum ramah pada mereka

-----

Hari libur digunakan Elise untuk mencari bukti lain untuk menjatuhkan pamannya, dia ingin mempersipakan semuanya sampai matang, bahkan dia juga memeriksa apakah ada pihak keamanan dan petinggi negara yang ikut bergabung dengan bisnis Pamannya itu

"Aku benar benar harus mengajukan cuti untuk mengurus semua ini" Elise melihat berkas-berkas yang berada di depannya

Elise mengusap rambutnya yang masih basah setelah mandi

"Jika satu pejabat terlibat, itu artinya masih ada lagi yang ikut terlihat. Seperti aku harus memerika sendir hari ini" Elise mengeser mousenya untuk membuka CCTV di setiap persimpangan jalan di lingkungan rumah oejabat yang terlibat dengan pamannya

"TING TING" Ada yang menekan bel rumah Elise

"Siapa yang datang pagi-pagi begini sih?"  Elise pergi kedepan dan memeriksannya sendiri

Pak An datang kerumah Elise dengan membawa bebrapa bungkusan pelastik

"Pak An apa yang membuatmu datang kemari?"  Elise membuka pintu rumahnya dan mengundang Pak An masuk

"Saya hanya ingin memberikan ini Nona, saya pikir anda membutuhkannya" Pak An memberikan bungkusan yang di bawa Pak An

Elise membuka bungkusan itu dengan semangat, benar saja dia sangat membuthkannya karena isi kulksanya sudah hampir kosong

"Pak An bagaimana kau bisa tahu kalau aku belum berbelanja sama sekali?"  Elise meletakkan bungkusan itu di meja makannya

"Hanya menebak saja Nona" Pak An tersenyum senang pada Elise

"Terimakasih Pak An, duduklah disana aku akan membuatkan minuman untukmu" Elise menyimpan isi bungkusan itu dan membuat minuman untuk Pak An

Pak An melihat ke arah meja yang dipenuhi kertas berantakan, dan di monitor Elise juga terlihat CCTV jalan raya

"Apa anda membutuhkan monitor baru Nona?"  Pak An bertanya pada Elise yang masih sibuk di dapurnya

"Y aku membutuhkannya Pak An, tapi selagi monitormku yang sekarang masih berfungsi baik aku tidak akan menggantinya"  Elise meletakkan kopi milik Pak An di mejanya

"Apa anda sedang sibuk sekarang?"

"Sejujurnya tidak, tapi aku hanya mnegisi kesibukan sendiri saja dihari libur, aku bisa saja pegri kekantor tapi kalau Tuan Afi tahu, dia pasti akan meminta istrinya untuk mengundangku kerumah mereka untuk membuat kue"

Ekspresi yang dibuat Elise daat berbicara dapat menggambarkan bagaimana perasaannya jika sudah ketahuan bekerja

"Apa sekarang  anda merasa bahagia Nona?" Pak An bertanya dengan serius

"Aku rasa tidak mungkin untuk merasa bahagia sebelum aku membalaskan demdamku" Elise menjawab dengan dingin

"Saya akan selalu mendukung Anda Nona, apapun yang terjadi saya akan berusaha untuk bisa membantu anda"

"Terimakasih Pak An" Elise tersenyum kecil pada Pak An

Elise berjalan ke arah meja kerjanya di lantai itu, dia terlihat mengambil beberapa dokumen yang di dapatnya dengan susah payah

"Ini dokumen apa Nona?" Pak An melihat dokuemn itu dengan binggung

"Orang-orang yang ada di kertas itu, ikut terlibat dengan pembakaran" Elise berbicara dengan serius

Pak An yang mendengar itu langsung saja melihat nama-nama dan wajah yang ada di kertas itu dengan serius. Dia sedikit terkejut saat melihat ada banyak nama disana yang di kenalnya

"Apa anda mengenal salah satu dari mereka Pak An?"

"Ada beberapa yang saya kenal Nona, dan tidak sedikit yang bekerja sama dengan perusahaan Tuan Ethan, jika anda membutuhkannya saya bisa mengambil data mereka dari perusahaan"

"Tidak Pak An, kalian tidak bisa terlibat dalam masalah ini, aku hanya ingin memberitahu kalau ini tidak semudah itu"

"Wanita ini seperti pernah bertemu dengan saya, saya merasa familiar dengan wajahnya" Pak An melihat foto wanita yang seumuran dengan usia Nyonya Rander

"Anda mengenalnya Pak An?"  Elise melihat Pak An dengan berharap

Pak An mengkerutkan keningnya untuk berusaha mengingat dimana dia bertemu dengan wanita itu

"Saya ingat!, wanita ini menemui Nonya Rnader sebelum melakukan sesi foto dan saat di acara pertemuan dia juga ada disana"

"Saya juga melihatnya dia acara tapi saya tidak tahu dia pernah datang kerumah. Apa Anda mendengar pembicaraan mereka?"  Elise terlihat bersemangat

"Saya ada disana bersama Nyonya saat wanita ini datang, dia membuat keributan di pintu utama dan membuat Nyonya keluar dari ruang teh, saat itu saya sedang minum teh dengan nyonya jadi saya juga ikut saat dia menemui Wanita itu"

"Lalu apa mereka bertengkar?" Elise bertanya dengan ragu

"Nyonya menghindari pertengkaran Nona, saat itu wakita itu masuk dengan marah, dia meneriaki Nyonya sebagai pencuri"

"Pencuri?"

"Saya juga tidak terlalu mengerti Nona, Nyonya hanya diam dan mendengarkan apa yang dikatakan tapi wanita itu malah melempar tasnya ke arah Nona, saya melihat ada banyak uang di dalam tas itu. Dia mengatakan kalau Nyonya merebut tempatnya dan menghancurkan mimpinya. Saat itu Nyonya hanya mengatakan jika semua memiliki tempat masing-masing, Wanita itu semakin marah dan berteriak jika dia akan menghancurkan keluarga Rander, saya ingin berbicara tapi Nona melarang saya karena tidak ingin saya terlibat dalam masalah itu"

"Apa Mama memberitahu sesuatu tentang perempuan itu?"

"Nyonya hanya mengatakan kalau dia adalah wanita yang kalah dari pelelangan dan wanita itu memang sudah lama tidak menyukai keluarga Rander karena merasa tersaingi. Nyonya juga mengatakan kalau dulu mereka memiliki hubungan yang baik tapi setelah dia menikah dia menjadi seperti itu"

"Jadi bisa dikatakan kalau wanita ini hanyalah saingan bisnis begitu?"

"Iya Nona tapi saya merasa ini tidak sesederhana itu, Nona terlihat sedih saat mengusir wanita itu dengan paksa, apa dia bukan bagian dari  keluarga anda Nona?"

"Aku sudah memeriksanya, dia adalah teman mada kecil  Mama, tapi aku tidak tahu kalau dia pernah datang untuk membuat keributan di rumah"

"Itu karena Tuan dan Nyonya tidak ingin membuat anda merasa terbebani Nona, dari banyaknya wajah di dalam kertas ini ada beberapa yang sering berada di dekat anda"

"Apa?!" Elise melihat Pak An dengan tidak percaya

"Mungkin anda tidak bsia mengingatnya karena saat itu anda masih cukup muda tapi apa anda ingat wajah orang ini?" Pak An menunjuk pria yang terlihat masih muda

"Ya dia supir kediaman kami, anaknya adalah teman kak Zhou" Elise berbicara dengan murung

"Dia yang membiarkan wanita itu masuk kedalam rumah Nona, Nyonya dan Tuan Rander sudah tahu kalau dia terlibat tapi mereka tidak mengusik atau memecatnya karena hubungan pertemanan Tuan muda Zhou dengan anaknya. Dan wanita ini dia adalah pelayan yang menemani anda dan tuan Ethan jika bermain di lapangan"

"Bagaimana bisa aku tidak tahu ini semua?" Elise menunduk

"Saya akan memberitahu apapun yang saya ketahui Nona, jangan merasa bersalah karena ini bukan kesalahan anda"

Elise melihat Pak An dengan mata yang berkaca-kaca, dia sangat ingin mendengar itu dari lama tapi Tabib Ming yang sering mengatakan itu sudah tidak ada

"Apa ada hal lain yang anda ketahui Pak An?"

"Pelayan wanita ini saya sudah memeriksanya sebelum dijadikan pelayan tuan Ethan, dia anak yatim piatu yang di bawa Tuan dan Nyonya dari tempat yang tidak pantas, saya pernah mendapatinya mencuri sesuatu dari dalam kamar utama dan saya sudah memberi tahu pada Tuan dan Nyonya "

"Apa yang dilakukan Ayah setelah tahu dia mencuri?"

"Tuan tidak mengusirnya tapi hanya memindahkannya untuk bekerja dibelakang dan Sebenarnya saya mencari tahu langsung pada masyarakat tentang pembunuh Tabib Ming dan saya menemukan beberapa data" Pak An mengeluarkan ponselnya untuk di berikan pada Elise

"Apa anda bisa mengirimkannya pada ku?"

"Saya sudah mengirimkannya Nona"

Elise megambil tabnya dan membuka pesan yang dikirmkan Pak An padanya

"Bagaimana Anda  bisa mendapatkan ini Pak? Aku sudah lama mencari riwayat lengkap mereka tapi tidak pernah dapat"

"Itu karena saya bertanya langsung pada tetangganya Nona, anda tahu bukan jika dulu tidak banyak yang mengetahui cara memakai barang elektronik, jadi saya rasa ada beberapa yang tidak bisa di temukan menggunakan komputer"

"Pak An terimakasih.." Elise melihat Pak An dengan terharu

"Jangan menanggis Nona, saya akan selalu membantu Nona, jika nda mau saya bisa bertanya pada semua orang"

"Apa anda juga memeriksa bangunan Tua? anda pasti sudah tahu apa yang terjadi disana"

"Ya apa mereka yang menyekap anda Nona? Apa mereka yang membuat banyak luka di tubuh anda?"  Pal An bertanya dengan sedih, dia merasa hatinya di tusuk saat mengingat tuuh Elise yang di penuhi luka

"Ya, dan beberapa dari para pembunuh itu, tapi jangan khawatir bekasnya sudah mulai hilang Pak An"

"Maafkan saya Nona, seharunya saya mencari anda"

"Pak An kau tidak tahu jika saat itu aku masih hidup jadi ini sama sekali bukan salahmu"

"Izinkan saya menebus semua itu Nona, saya tidak akan pernah bisa memaafkan diri saya"

"Pak An jika kau benar ingin menebusnya maka tetaplah hidup dan lindungi Ethan, Anda sendiri yang mengatakan kalau sebagian besar dari mereka bekerja sama dengan Ethan jadi anda harus ekstra berhati-hati"

"Saya akan memberikan anda informasi tentang mereka Nona, jadi anda tidak harus menanggung semuanya sendiri"

"Terimakasih Pak An"