NovelToon NovelToon
Happiness

Happiness

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan / Romansa / Teman lama bertemu kembali / Office Romance
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Early Zee

Rasanya menjadi prioritas utama bagi seseorang adalah suatu keberuntungan. Canda tawa dan bahagia selalu membersamai mereka dalam hubungan yang sehat ini, hingga membuat keduanya tidak berhenti bersyukur.

Hari demi hari kita lalui dengan berbagai cerita. Saat itu, semua masih terasa baik-baik saja. Hingga tanpa kita sadari, satu persatu masalah mulai menghiasi hubungan ini.

Awalnya kita mampu bertahan di tengah badai yang sangat kuat. Tetapi nyatanya semakin kita kuat, badai itu semakin menggila. Kiranya kita akan bisa bertahan, ternyata kita salah.

Hubungan yang sudah kita jalin dengan baik dan banyak cerita bahagia di dalamnya, dengan sangat terpaksa kita akhiri. Badai itu benar-benar sangat dahsyat! Kita tidak mampu, kita menyerah sebab lelah.

Dan syukurlah tuhan tidak tidur, kebahagiaan yang di renggut paksa oleh seseorang kini telah di kembalikan. Kisah kita kembali terukir hingga menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya dalam ikatan pernikahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Early Zee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 25

Hari yang di nanti-nanti akhirnya tiba. Hari dimana Naureen dan Jeno akan melangsungkan acara pertunangan. Acaranya tidak besar, hanya di hadiri oleh keluarga inti dan beberapa saudara saja dari kedua belah pihak. Itu sudah atas persetujuan keduanya.

Acara itu diadakan pagi hari. Dan kini semua keluarga sudah berkumpul di garasi rumah Naureen yang sudah di dekorasi menjadi ruangan yang cantik.

Sambutan demi sambutan sudah di sampaikan oleh kedua keluarganya. Dan tibalah saatnya bagi Jeno untuk menyematkan cincin di jari Naureen.

Jeno mulai fokus mencari titik yang sempurna. Ia melakukan ancang-ancang, bersiap untuk segera memasukkannya. Satu persatu keringat sudah mulai menghiasi wajahnya. Perlahan tapi pasti, benda itu semakin dekat. Gemetar begitu hebat, sebab ini adalah pertama kalinya bagi Jeno.

Santai please. Santai Jeno, lo enggak boleh kelihatan gugup. Lo harus tetap terlihat keren.

Meskipun sebenarnya kaki gemetar dan hampir enggak kuat berdiri.

Kuat, gue harus kuat.

Begitulah suara hati Jeno saat ini. Dia memang terlihat santai, namun sebenarnya sangat gugup. Saat ini hanya Naureen yang tahu.

Ia kemudian menutup matanya untuk segera memberikan pelepasan yang sempurna.

Slup!

Ah, akhirnya...

Lega rasanya. Kini Jeno sudah bisa tersenyum lepas. Sementara Naureen yang merasakan kepuasan itu, juga ikut tersenyum. Lalu dengan sukarela menyapu keringat yang membasahi wajah lelaki-nya.

Dan...

Cincin yang sangat berkilau itu kini sudah melekat di jari manisnya. Naureen tersenyum menatap Jeno dengan sangat tulus. Bahagianya tidak bisa ia sembunyikan.

Setelah itu, acara yang cukup intim ini akhirnya selesai dengan lancar. Kini kedua keluarga tengah menyantap hidangan yang sudah di sediakan. Sambil menikmati makanan selagi berbincang. Sungguh lega, Jeno sudah lebih santai setelah seluruh rangkaian acara selesai.

Selagi keluarganya berbincang, Jeno dan Naureen memilih untuk duduk di ruang tamu. Tanpa basa-basi lagi, Jeno pun memeluk Naureen dan di dekapnya dengan sangat erat. Ia bahkan meneteskan air mata. Tergambar jelas kebahagiannya.

"Terimakasih sayang. Terimakasih banyak." Ucap Jeno. Suaranya gemetar. Seperti kakinya tadi, hehe.

"Aku juga sangat amat berterimakasih. Aku happy banget sayang." Sahut Naureen. Sama seperti Jeno, air matanya terus mengalir. Namun tetap diiringi dengan senyuman.

Mereka melepaskan pelukannya.

"Mulai hari ini, aku akan lebih lebih lebih lagi menjaga dan membahagiakan kamu." Kata Jeno.

"Dan aku juga janji akan terus memperbaiki diriku. Agar nantinya aku bisa menjadi suami yang baik buat kamu." Sambungnya.

"Aku juga sayang. Aku enggak akan berhenti belajar agar bisa jadi istri yang super baik buat kamu." Seru Naureen. Senyumnya merekah.

"Kamu seperti ini aja, aku bahagia. Gimana kalau jadi super baik? Wah, aku enggak bisa bayangin seluar biasa apa kebahagiaan ku nanti." Jeno memang raja gombal.

"Kamu jago ya kalau soal membual." Celetuk Naureen, diiringi tawa.

"Aku serius sayang. Aku enggak pernah se-bucin ini. Aku jadi kayak gini karena kamu."

"Jangan bohong! Bakat seperti itu hanya bisa kamu dapatkan karena kamu sering melakukannya."

"Wah! Aku merasa di rendahkan kalau seperti ini."

Mereka tertawa selagi bercanda meributkan hal sepele. Hari itu rasanya dunia seperti milik mereka. Kebahagiaan resmi menjadi milik keduanya. Hubungan mereka sudah sangat serius dan resmi. Hanya butuh satu langkah lagi sampai Jeno benar-benar menjadi milik Naureen.

...***...

"Baik. Silahkan selanjutnya."

Ucap Mira pada meeting pagi hari ini. Pertemuan antara manager dan para kepala tim. Satu persatu dari mereka mulai menyampaikan hasil kerja dari departemen-nya masing-masing. Termasuk Jeno. Jeno baru saja selesai, dan tengah menyimak rekannya yang akan menjadi penutup untuk meeting hari ini.

"Progres dari masing-masing departemen cukup bagus. Tolong pertahankan, dan saya harap bisa jauh lebih bagus lagi." Kata Mira.

Di saat seperti ini, Mira memang sangat bijaksana. Dia tidak lengah dan bermain-main jika menyangkut pekerjaan. Dia benar-benar serius.

Hanya saja ada sifat yang sangat menyebalkan di balik wibawa-nya saat ini. Bukan hanya menyebalkan, dia juga wanita yang licik. Sebab sudah menggunakan kuasanya untuk mengganggu Naureen.

Kembali ke meeting.

Para kepala tim di ruangan tersebut kini tengah berbincang. Membahas pekerjaan masing-masing. Jeno juga terlihat sedang asyik membahas sesuatu dengan rekannya.

"Kemungkinan minggu ini akan selesai." Kata Jeno kepada rekannya yang duduk di hadapannya.

"Tolong kerjasamanya ya pak Jeno. Karena projek ini sangat penting bagi saya. Jangan sampai karena sibuk berkencan, pak Jeno jadi tidak fokus menyelesaikan pekerjaan."

Si comel Mira tiba-tiba saja menyela pembicaraan Jeno dan rekannya. Jeno terkejut, dia mengernyitkan keningnya. Jelas dia kesal, ada emosi yang sedang ia tahan.

Apa maksud Mira bicara seperti itu di hadapan para rekannya? lihat, mereka semua terdiam setelah mendengar perkataannya. Buat malu saja!

Lagi? Lo merendahkan gue lagi di hadapan banyak orang?

Jangan mentang-mentang Lo berkuasa disini, dan lo bisa mempermainkan gue dengan kata-kata lo!

Ya benar. Ini bukan kali pertama Mira berlaku seperti itu. Di hari-hari pertama Jeno bergabung dengan perusahaan, Mira sempat merendahkannya dengan menyebut Jeno di rekrut karena kuasa ayahnya Mira.

Kali ini, dia menyinggung soal berkencan? Jeno tidak tahan lagi. Dia menggerakkan giginya, geram. Sudah tidak bisa di terima lagi.

"Baik Bu Mira. Meskipun saya sedang sibuk setelah pertunangan saya, dan tengah menyiapkan pernikahan..." Ucap Jeno dengan senyum yang di paksakan.

"Saya berjanji akan tetap bekerja dengan baik dan saya pastikan Bu Mira tidak akan kecewa dengan hasilnya." Sambung Jeno.

Deg!

Mira tercengang. Perkataan itu justru menjadi boomerang untuk dirinya. Mira membelalakkan matanya setelah Jeno dengan jelas mengatakan tentang pernikahan. Bukan hanya Mira, tetapi mereka yang berada di ruangan itu pun terkejut.

Mereka sudah bertunangan? Bahkan akan segera menikah?

Yang benar saja. Ini enggak boleh terjadi!

Mira bergumam. Hati dan pikirannya sudah terbakar. Dia sangat kesal mendengar berita bahagia itu. Terlebih berita itu keluar dari mulut Jeno sendiri.

"Wah. Ternyata hubungan kalian serius ya. Saya pikir hanya sekedar teman kuliah."

Jeno tersenyum.

"Selamat ya pak Jeno. Semoga di beri kelancaran dalam persiapannya."

"Wah, selamat pak Jeno. Di tunggu undangannya ya."

"Iya pak Jeno, jangan lupa undangannya."

Kira-kira begitulah respon dari beberapa rekan Jeno yang sedang berada di ruang meeting. Mereka semua menyelamatinya, kecuali Mira.

Wanita itu masih memaksakan senyumnya. Mira hanya diam, tanpa ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya. Meski tersenyum, namun wajah panik dan penuh ke-khawatiran itu tergambar jelas. Dia baru saja merasa kalah. Dia mulai membara, dan semakin berapi setelah banyaknya ucapan selamat yang ia dengar.

Sial.

...***...

1
Vanni Sr
bru up kk?
Vanni Sr
masa cm 1 up ny😩
anggita
👌oke Thor, terus berkarya semoga novelnya sukses banyak pembaca.
anggita
like👍utk Naureen, Jeno. ☝iklan utk Author.
anggita
hari senin kerjo maneh... pancen males🥴
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!