NovelToon NovelToon
VOYAGE

VOYAGE

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Perperangan / Persahabatan / Romansa / Roh Supernatural / Penyelamat
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sweety Pearl

Persahabatan adalah yang segalanya dalam hidupnya saat ini, berkuliah di salah satu Universitas besar dan terkenal di dunia adalah impiannya sejak dahulu. Bersama dengan 7 sahabat lainnya yang setanah air di sinilah dirinya berada, Oxford University.

Bangunan tua dengan seribu rahasianya, banyak rumor tersebar kalau setiap tahun akan terbuka sebuah pintu ajaib yang akan menarik beberapa mahasiswa ke dunia Fantasi yang tidak diketahui lokasi pastinya.

Mendengar rumor tersebut mereka berdelapan sepakat untuk mencari tau dan ingin membuktikan kebenarannya, apakah memang benar tentang rumor tersebut atau memang hanyalah rumor angin?

Yuk kepoin ceritanya di sini!

[JANGAN LUPA LIKE, SHARE, DAN KOMEN]

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sweety Pearl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Opening.

Enjoy!

Menjelang sore kedua datangnya musim gugur di London, angin berhembus pelan menerbangkan dedaunan yang mulai mengering berguguran di jalanan, Hawa yang berhembus mulai terasa dingin menyapu kulit.

Mahasiswa yang berada di kelas sudah diizinkan untuk keluar dari ruangan oleh Profesor, ada yang langsung keluar membereskan buku dan ada juga yang masih duduk di kelas menulis materi di depan.

Seorang gadis berambut hitam ikal sepunggung tergesa menulis di iPad mengejar waktu Profesor yang sambil membereskan peralatan yang tadi dipakai mengajar, setelah selesai gadis tersebut langsung bangkit berpamitan dan keluar dari ruangan.

Dengan langkah kaki cepat segera dirinya berjalan melewati koridor yang mengarah ke asrama, beberapa ruang kelas dan kamar asrama dilewati hingga dirinya sampai di kamar besar yang berisi 8 ranjang yang melingkari ruangan.

"Telat keluar kelas lagi lu?" Neisha, gadis berambut lurus dan panjang tersebut melirik ke arah sahabatnya yang baru masuk kamar tersebut.

"Yaa kek biasa, gua nggak mau melewatkan satu materi apapun yang disampaikan," Desya berjalan pelan ke arah ranjangnya yang berada di dekat jendela, meletakkan tas dan buku pelajaran di atas rak samping ranjangnya. Sedetik kemudian menghempaskan tubuhnya di ranjang melepas lelah.

"Di mana yang lain?" tanya Desya mengangkat sedikit kepalanya ke arah Neisha.

"Ryah dan Meisie ke kantin mereka bilang, Danelyn dan Falisya sedang konsultasi dan sisanya mengantri untuk mandi," jawab Neisha singkat dan meneruskan kegiatannya membaca novel.

Desya menangguk mengerti dan hendak memejamkan matanya sebentar sebelum pergi mandi, kepalanya terasa sedikit pusing setelah menghadapi 3 kelas seharian ini.

Baru saja matanya dipejamkan dan terasa akan memasuki alam mimpi pintu kamar tiba-tiba terbuka terhempas dengan kuat dan suara teriakan dua orang gadis yang baginya tidak asing tersebut langsung memasuki pendengarannya.

"Hello selamat sore teman-teman." suara lantang tersebut berasal dari Danelyn, gadis ceria sedikit polos yang berperan sebagai matahari pencair suasana.

"Kalau Danelyn sudah bersuara artinya harus siap-siap tutup telinga," celetuk Falisya yang melenggang santai menuju ke ranjangnya di sebelah Desya. "Baru kelar kelas?"

"Yaa begitulah, lu kek gak tau aja." Setelah merasa cukup beristirahat Desya bangun dari ranjang dan berjalan meraih handuk lalu keluar kamar menuju ke kamar mandi.

Sampai di kamar mandi Desya mengetuk satu persatu ruangan mencari tempat di mana 2 sahabatnya yang lain mandi, hingga mendekat ke ujung akhirnya dirinya mendengar suara Lilyana yang menyahuti panggilannya.

Sementara di kamar Danelyn mengeluarkan sebuah buku usang dengan kulit luarnya yang tebal dan sedikit terkelupas, warna kertas halamannya sudah menguning dengan bercak kecoklatan menunjukkan buku tersebut sudah sangat tua.

"Dapat mana lagi lu tuh buku?" tanya Falisya menatap tangan Danelyn yang menggenggam erat buku tersebut.

"Gua ngambil di perpus tadi siang waktu jam istirahat covernya itu keliatan menarik gitu jadinya gua ambil," jelas Danelyn seadanya. Neisha meletakkan novel yang sedang dibacanya dan duduk menghampiri.

"Coba liat apa judulnya," suruh Neisha menelisik cover novel.

Danelyn mengangguk dan membalikkan bagian depan buku, cover yang menggambarkan sebuah Istana berwarna putih di atas awan sekeliling pojokan dari cover bergambar tanaman rambat yang terlihat sejenis dengan bunga mawar.

TREQUENIX, itulah tulisan besar yang tercetak tebal di tengah-tengah sampul, berwarna putih berbayang keemasan menambah kesan mewah dari buku meskipun visualnya sangat berdebu. Danelyn mengusap lagi buku tersebut hingga menyadari ada gambar siluet Naga berwarna putih yang melingkarkan tubuhnya pada salah satu menara Istana.

"Keren banget dah, mungkin ini buku novel." ucap Falisya mengambil alih buku tersebut dan membolak-balikkannya, di belakangnya hanya polos berwarna hitam. "Mau dibuka?" tanyanya menatap Danelyn dan Neisha bergantian.

"Tunggu yang lain aja gimana? Biar sama-sama penasaran," saran dari Neisha disetujui dan Falisya mengembalikan buku tersebut ke Danelyn untuk disimpan.

Leyna dan Lilyana yang sudah selesai mandi dan mengenakan pakaian santai sedang bercermin sambil menunggu Desya yang masih di dalam kamar mandi.

"Lil, temenin gua bentar ke halaman belakang yuk .... Liat tuh daun kering banyak gugur, kayaknya bagus kalau kita ke sana bentar liat-liat," ajak Leyna memecah keheningan di sekitar saat Lilyana sibuk sendiri menata wajah dan pakaian di depan cermin.

"Desya nya gimana?" tanya Lilyana melempar pandangan ke pintu tempat Desya yang belum juga kunjung keluar.

"Desy, kita ke taman belakang dulu bentar ya ntar balik lagi ke sini lu tunggu aja ya?" Tiba-tiba Leyna berteriak yang suaranya menggema di seluruh bagian ruangan apalagi suasana sedang sepi.

"Iya pergilah sana," Desya menyahut, Leyna dan Lilyana tersenyum lalu langsung meletakkan barang yang dipegangnya ke atas meja.

Berlari kecil melewati koridor dan menyapa beberapa mahasiswa yang berada di lingkungan asrama hingga akhirnya sampai di taman belakang gedung Universitas yang di mana ada sebuah pohon besar lebat dan rindang.

Leyna mengeluarkan ponsel miliknya dan memotret beberapa bagian bangunan yang sudah dipenuhi dedaunan, angin semilir berhembus menerbangkan daun di tanah. Lilyana sibuk sendiri memunguti berbagai bentuk dari daun berwarna coklat yang berserakan karena dia ingin menyimpannya, sebagai kenangan.

Setelah selesai memotret pemandangan Leyna menghirup dalam-dalam udara yang sangat segar dan terasa dingin tersebut sebelum menghembuskannya, saat melirik ke pohon besar pandangannya menangkap sesuatu yang berkilau dibalik semak-semak.

Tanpa memberitahu Lilyana dahulu Leyna langsung berjalan menghampiri semak-semak tersebut mencari tau benda berkilau apa yang tadi baru saja dilihatnya, suara langkah kaki Leyna yang menginjak daun kering membuat Lilyana tersadar kalau sahabatnya tersebut mendekat ke arah pohon.

Leyna menepikan beberapa batang semak dan membukanya lebar mencari benda tersebut memastikan kalau tadi dia tidak salah lihat, Lilyana menghampiri dan melihat benda berkilau tersebut juga.

Sebuah ranting kayu, terlihat biasa saja tapi Leyna terheran bagaimana sebuah ranting bisa berkilau. Tanpa pikir panjang langsung diambilnya ranting tersebut. Cahaya terang bersinar singkat dan ranting yang dipegangnya berubah menjadi sebuah tongkat yang dililiti oleh tanaman rambat dan ujung berkilau tersebut adalah sebuah berlian kecil.

"Lil ...." Tangan Leyna gemetar tidak percaya dengan apa yang dilihat dan dipegangnya saat ini, Lilyana menyuruhnya untuk menyembunyikan benda tersebut dibalik pakaian yang dikenakannya dan segera menarik gadis tersebut masuk ke gedung Universitas.

Sesuai ucapan Leyna tadi mereka berdua kembali ke kamar mandi untuk menjemput Desya. Sampai di sana Desya sedang merapikan rambutnya dan gadis itu terheran melihat ekspresi Leyna yang membeku.

"Lil? Kenapa ama Leyna?" tanya Desya bingung sampai dahinya bertaut sambil tetap menyisir rambutnya.

"Balik ke kamar cepat, Leyna nemuin sesuatu taman belakang. Lu mungkin gak bakalan percaya hal ini." Lilyana masuk mengemasi barang-barangnya dan milik Leyna. Desya tidak mengerti apapun dan hanya menuruti mengemas barang. Ketiganya keluar dari kamar mandi dengan bergegas berjalan menuju ke kamar asrama.

Continue.

1
sweety💞💞
halooooo kaka aku mampir yh, cemangat terus bikin karya nya/Hey/
Lolly_Fyalin: makasih kak udah mampir🌹
total 1 replies
viverryn
uwah, sebetulnya aku suka konsepnya, tapi karena masih pemula banyak yang harus kakak perhatiin ya. Cuma ini lebih baik dari aku kok, mungkin dikonsisten 'kan lagi aja biar makin banyak yang penasaran sama ceritanya kaya aku. Oh iya, End itu berarti selesai kak, jadi kalau di akhir bab dikasih notice "end" dan bukannya "to be continue" yang artinya bersambung, berarti bab ini sama bab setelahnya enggak berhubungan lagi.

Maaf kalau terkesan menggurui ya😥 aku cuma merasa sayang karena lihat karya ini punya potensi karena udah lumayan. semangat terus, aku bakal sering mampir kok!
Lolly_Fyalin: WAH KAK TERIMAKASIH BANYAK SUDAH MAMPIR DN BERKENAN MEMBERIKAN KOMENTAR🫂🫂

noted! ak terima masukan dari kakak, trimakasih sudah memberi tahu yaa kak🫂🫂🫂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!