Cinta Dikala Hujan

"Itu adikku? Ujar eliza kepada arka dan oki."

Erlannn...!! Sembari berteriak memanggil adik tercintanya dan baru pertama kalinya eliza melihat adiknya diatas panggung konser yang dipenuhi lampu berkedip-kedip begitu meriah sehingga membuat geger para pengemar saat melihat erlan naik ke atas panggung

Ternyata dia adalah adik eliza, mengapa aku merasa pernah bertemu dengannya ya? Tapi dimana aku lupa! ucap batin arka sembari melihat wanita yang dia cintai berteriak memanggil adik tercintannya.

"Para pengemar, terima kasih sudah menyempatkan diri untuk hadir di konser malam ini! Ujar erlan kepada para rombongan orang-orang yang bersorak ria kepadanya." Baiklah kita tidak perlu menunggu lama, aku akan menampilkan sebuah lagu spesial untuk seseorang yang paling aku sayang? Ujar erlan yang membuat para pengemar semakin heboh mengira lagu yang akan di nyayikan sang idola adalah untuknya.

Tak berlangsung lama erlan menyanyikan sebuah lagu yang sangat indah, membuat hati para penonton menggebu-gebu seakan malam ini adalah konser terbaik yang pernah erlansha tampilkan.

Ku tak ingin jauh dari mu....

sungguh aku.....

Semakin membuat para penonton dibawah panggung meledak-ledak apalagi para wanita yang seakan terbang menyusuri langit biru melewati awan yang berwarna putih seputih salju. Lagu pertama pun berakhir.

Lagi lagi....? Ujar para fansnya.

Tenang aku, aku akan mempersembahkan lagu yang sangat fantastik untuk kalian semua, sehingga malam ini kalian tidur dengan nyenyak? Ujar erlan kepada para pengemarnya.

Mendengar itu para pengemar semakin heboh dan menggila akan lagu kedua yang dipersembahkan erlansha itu.

Eliza adikmu memang hebat? Ujar arka di tenggah keramaian itu. eliza hanya tersenyum mendengar tutur kata arka sembari melanjutkan melihat ke atas panggung.

—————

DISISI LAIN KEADAAN NENEK YANG MEMBURUK.

Abang..?

Angkat telponku? Ujar arsha yang begitu panik, karna arka tidak mengangkat telponnya sama sekali, karna frustasi dari tadi tidak di angkat-angkat oleh Abangnya.

Arsha langsung melepon ayahnya yang berada di negara d dan meminta bantuan ayahnya datang kerumah sakit dimana sekarang nenek agni sedang dalam keadaan sangat kritis. Mendengar itu ayah arka dan arsha segera meminta arsha untuk melunasi biaya operasi nenek agni dan tak lupa mengirimkan uang kedalam rekening arsha, segera minta arsha untuk segera menandatangin data yang diberikan perawat kepadanya. Meski bagaimana pun nenek agni pernah menjadi mertua yang baik bagi ayah arsha dan arka, walau pun pada akhirnya bercerai atas sesuatu yang menyangkut mama kandung arsha sampai sekarang arka tidak tau dimana mamanya itu.

Setelah beberapa lama, 1 jam berlalu akhirnya ayah arsha juga mama tiri dan adik tirinya sampai di negara A, dari bandara mereka langsung pergi ke alamat rumah sakit yang sudah arsha serlok.

"Arsha.. Shaaa... Bagaimana kedaan nenek? Ujar Raka (Raka Clastian) ayah kandung arka dan arsha." Ayah arka yang berlari melihat anaknya yang terdiam didepan ruang operasi itu lalu memeluk arsha dan menenangkannya. Nenek... Ayah.. nenek..? Ujar arsha yang berkaca kaca. Iya sayang sudah ya, saut raka ayah arsha itu. Lalu ia bertanya kepada arsha dimana Abangnya mengapa ia sendirian saja tanpa melihat anak tertuanya itu. arsha pun menjelaskan kepada ayahnya soal Abangnya yang dari tadi susah untuk dihubungin karna sedang berada ditengah-tengah konser erlansha.

Ayah Arsha hanya terdiam mendengar itu, karna ia tau bagaimana selama ini arka menjaga nenek yang sangat di sayangin sedangkan ia sibuk mengurus mama tiri dan adik tirinya itu, sampai melupakan arka yang tidak pernah berbaur dengan teman-temannya di masa ABGnya dimana anak-anak seumurannya bersenang-senang tapi ia malah mendirikan sebuah kafe untuk biaya kehidupan sehari-hariya dengan neneknya.

Mereka berempat menunggu dokter keluar dari ruang operasi. ayah arsha yang mondar mandir berharap dokter yang keluar memberikan sebuah ucapan yang memuaskan.

Sedangkan disisi lain arka, eliza dan oki sudah berjalan keluar dari tempat konser, karna acara itu sudah selesai. Arka yang sangat gembira telihat sekali dalam raut wajahnya, namun tak beberapa lama tiba-tiba tangan seorang pria menarik lengan eliza, membuat oki dan arka kaget.

Kakak tenanglah jangan berteriak, ini aku? Ujar erlan yang sedang memakai masker dan berganti pakaian itu. Erlan.. Kamu ini ya? eliza menjitak kepala adiknya itu karna sudah mengangetkanya. Erlan ini benaran kamu yang di atas panggung? Ujar oki yang berjalan kearahnya ingin meminta tanda tangan. Dia siapa kak? Aku adalah teman eliza kakakmu? Ujar oki yang berusaha akrab dengan adik eliza itu. Di samping itu arka yang kaget melihat begitu banyak panggilan tak terjawab di ponselnya berulang kali.

Tuuuuuu...tuuuuu.tuu...

Arsha mengangkat telpon.

Hallo arshaa..? ada apa kamu menelponku berulang kali, apa terjadi sesuatu kepada nenek! Ujar arka dengan panik membuat tiga orang di sampingnya langsung melirik ke arahnya. abang nenek ia! dengan suara rintih tangis memenuhi telinga arka. Nenek kenapa, apa yang terjadi katakan? Saut arka dengan begitu panik. Arsha pun berkata pada abangnya bahwa nenek agni sekarang sedang berada diruang operasi dan dokter yang mengoperasinya belum keluar-keluar juga dari ruangannya. Mendengar itu arka panik membuat eliza kawatir dan bertanya mengapa ia terdiam dan berkaca-kaca saat eliza berada didepannya.

Liza nenek! Nenek?

ada apa dengan nenek, arka! Ujar eliza dengan panik membuat erlan bingung karna lelaki didepan begitu dekat dengan kakaknya.

Nenek ia masuk ruang operasi! Ujar arka yang membuat mata eliza seketika membulat dan heran mengapa nenek masuk ruang operasi sedangkan nenek dirawat hanya karna kecapean, namun arka tak sempat menjelaskan ia ingin meninggalkan tempat itu segera menuju rumah sakit, namun erlan menarik lengan arka.

Tenangkanlah dirimu, aku akan meminta asistenku kesini untuk mengantarmu kerumah sakit? Ujar erlan membuat arka terdiam, tak lama kemudia asistennya datang dengan mobil yang ia kendarai, erlan menyuruh asistennya untuk keluar karna ia akan mengendarainya sendiri, dan menyuruh mereka berempat masuk kedalam mobil. Erlan pun meminta arka untuk mengarahkan dimana rumah sakit itu.

"Jalan saja aku akan menunjukkan arahnya? Ujar arka yang berada di tempat duduk paling belakang bersama oki sedangkan eliza didepan terus melihat arka dan merasa sangat kawatir." Erlan pun menuruti perkataan arka dan segera melajukan mobilnya meninggalkan asisten yang masih terdiam dipinggir jalan.

Akhirnya mereka berempat sampai didepan rumah sakit, arka buru buru keluar dari mobil dan berlari ke pintu rumah sakit yang terbuka lebar didepannya. Sedang oki dan eliza berjalan dibelakang arka yang buru buru itu dan tak beberapa lama disusul erlan dari belakang yang habis memarkirkan mobilnya.