Lu Nana adalah Gadis tomboy yang terkenal di kampusnya.
karena orangnya ceria dan suka mengikuti bermacam kegiatan olah raga dan seni.
Jadi dia memiliki banyak teman.
Tapi ketika temannya mengerjai Jam bekernya dengan mempercepat waktu, jadi dia kira sudah terlambat ke kampus.
Dengan tergesa - gesa dia menyebrang tanpa memperhatikan, akhirnya terjadilah kecelakaan.
Tapi akibat dari itu jiwanya berpindah ke zaman kuno, ketubuh Selir yang di asingkan, kelaparan dan sendirian. selir yang pendiam dan mudah di tindas, karena kecantikannya yang membuat banyak wanita lain Iri. menggunakan trik untuk menjatuhkannya. Dia hanya diam.
Tpi sekarang jangan harap, dia sudah mati saya penggantinya tuk balas dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 4 Ruang Portble terbuka.
Ling Nana membuka seluruh pakaian Yan Sing agar dia bisa membersihkan luka - luka yang ada di sekujur tubuhnya. Luka yang mengering mengakibatkan serat pada pakaiannya menempel pada luka- luka yang terbuka.
Dia mulai menyeka tubuh pelayannya itu menggunakan kain yang lembab, dia sudah mencelupkannya ke air dan memerasnya. Dengan kain lembab itu, dia menempelkan ke luka yang tertutup serat pakaian agar sedikit lembab, dan serat pakaian itu bisa di lepas dari luka menganga itu.
Dengan berlahan dia membersihkan setiap luka yang ada, Ling Nana sangat merasa kasihan kepada pelayannya ini.
Walaupun dia masih bernafas, tapi iramanya sudah terlalu cepat, tidak normal. Itu di karenakan dia demam karena luka - lukanya sudah ada yang infeksi.
"Coba aku memiliki beberapa obat untuk mengobati infeksi ya?" Gumamnya pelan penuh harap.
Ting!
Tiba - tiba jarum injeksi dan sebotol kecil obat anti infeksi di tangannya. Tentu saja dia sangat terkejut akan hal itu.
"Hah? Ini dari mana?" ucapnya.
"Selamat Tuan anda sudah mengaktifkan ruang portabel di dalam batu giok Kunlun."
"Giok? Giok mana?" Dia semakin bingung.
"Itu, yang ada di leher anda."
Kemudian Ling Nana melihat ke bagian dadanya, ada yang tergantung di sana, sebuah batu giok putih, yang tali pengaitnya melingkar di lehernya.
Ini? Ini, bukannya ini batu giok yang di titip pak supir taxi itu agar aku mengembalikannya kepada seseorang.
Kenapa bisa terbawa ke zaman kuno ini? Dia merasa sepertinya dia masih di alam mimpi.
"Bagaimana aku tadi mengaktifkannya?"
"Dengan air mata anda nona, Batu giok itu akan aktif jika dia terkena air mata ketulusan yang murni."
"Karena itu air mata anda, maka ruang dan batu giok itu sudah mengenal anda sebagai pemiliknya tuan dan saya pemandu anda, taraa!"
"Heh? agak aneh ya, biasanya aku membaca di novel - novel untuk mengaktifkan sesuatu memakai darah. Tapi ini agak lain, tapi ya sudahlah yang penting aku bisa melanjutkan hidup." gumamku pelan.
Setelah ke dua benda itu ada di tangan Ling Nana, dia memasukkan cairan di dalam botol itu kedalam tabung injeksi dan kemudian menyuntik Yan sing.
"Selamat nona, anda telah mendapat poin karena telah menolong seorang pasien dari keadaan yang kritis." Ucap pemandu tersebut dari dalam ruang portabel.
"Poin?"
"Karena anda mendapatkan poin 10, maka anda menerima 100 koin emas, dan koin ini bisa anda tukarkan ke dalam toko serba ada di ruang portabel." Ucap si pemandu.
"Apakah hanya dari hadiah dalam tugas saja yang bisa di gunakan dalam toko ruang portabel?"
"Tentu saja uang dari luar bisa di masukkan dan menambah koin anda di dalam ruang ini."
"Kenapa permintaan pertama tadi tidak di bayar?" Dia bertanya sambil berfikir, bahwa dia meminta obat dengan spontan
"Karena itu adalah hadiah dari ruang portabel, karena sudah di aktifkan selama ribuan tahun."
"Cuma satu saja hadiahnya?" Rasa kurang muncul di dalam hatinya. Kalau gratis memang pinginnya lebih banyak.
"Ada tiga permintaan tuan, tapi sebaiknya permintaan yang lainnya jangan gegabah agar cepat dapat. Pikirkan tuan yang akan terjadi kedepannya ketika anda menginginkan sesuatu yang terdesak. Kalau makanan bisa anda menggunakan koin anda tuan."
'Hah? Kok dia jadi mengerti apa yang di dalam otakku, aku memang menginginkan makanan, karena saat ini terasa lapar.' pikirku.
"Bagaimana biaya pertukaran dengan makanan?"
"Murah saja untuk makanan, makanan apa yang anda inginkan?"
"Hmm, apa ya?" dia berfikir sambil mengusap - usap dagunya.
"Saat ini saya ingin roti saja, yang banyak. Nanti ketika Yan sing bangun, dia bisa memakannya dan susu."
Ting!
Setumpuk roti dengan isian bermacam rasa dan beberapa kotak susu kemasan.
"Wah, sepertinya barang - barang ini dari zaman modern semua."
"Benar tuan, dari semua zaman ada di dalam ruang portabel. Dan anda sudah menghabiskan 20 koin emas tuan."
"Hah! Kenapa mahal sekali? Bukankah tadi kau mengatakannya murah."
"Hmm, saya kira anda hendak menukar dengan 2 atau 3 roti, tapi anda meminta banyak. Tentu saja mahal tuan dan bersama susu juga."
"Heh, ya sudahlah" Ling Nana tidak ingin berdebat lagi dengan si pemandu itu. Jadi lebih baik dia menerima kenyataan saja.
Lagi pula saat ini dia sedang lapar, dan dia juga beranggapan bahwa pelayannya ini juga sedang lapar.