NovelToon NovelToon
Permintaan Takdir

Permintaan Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Elf / Roh Supernatural
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: lulanan astraya

Karena tidak sengaja terluka oleh barang berbahaya dari seorang pelanggan gila. Hisa harus berakhir dengan penyakit aneh yang sekian detik menghancurkan bagian tubuhnya.

racunnya terlalu kuat membuatnya harus mencari beberapa bahan ramuan yang langka atau bahkan sudah menjadi legenda hanya untuk sekedar sembuh.

tapi...kejadian berbahaya yang tidak dia inginkan terjadi satu demi satu, mengejarnya sekuat tenaga seolah mencegahnya untuk hidup.

"Dewi keberuntungan, dimanakah engkau? aku sangat lelah hingga raga ku tidak sanggup lagi untuk hidup!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lulanan astraya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

seperti bayi elf yang baru lahir

"harap berhati-hati dijalan, lebih baik berjalan kaki. Kau sudah terlalu malas berolahraga dan jangan biarkan tubuhmu berkarat."

Hisa memutuskan pulang setelah dia merasa sudah cukup baikan.

Oh, bukan dia yang ingin pulang hanya saja dia di usir oleh Jian karena menghabiskan makanan serta mengambil banyak ramuan berharga di toko.

walau masih ada rasa tidak nyaman di seluruh tubuhnya tapi dia masih sanggup untuk berjalan pulang.

Mengapa dia tidak memakai kereta kuda atau memanggil Caine menggunakan lingkaran sihir agar bisa langsung menggunakan sihir teleportasi, karena dia memutuskan untuk membiasakan dirinya berjalan sebab butuh waktu tiga bulan bagi tubuhnya ke puncak peformanya. Itu bukan kata-katanya tapi dia hanya menuruti kata-kata Jian.

Dan mengapa dia tidak menggunakan sihir teleportasi sendiri? Karena dia tidak bisa.

Sebagai seorang elf muda yang umurnya cukup lama dari manusia yang seharusnya tahu banyak teknik sihir, tapi dia salah satu elf yang tidak cukup berbakat dalam menggunakan sihir teleportasi karena dia buta akan jalan serta peta.

Dia tidak ingin tersesat berbulan-bulan hanya karena dia salah menempatkan dirinya di lokasi yang tidak di ketahui.

Hisa menghela napas sebelum menetapkan hati dilangkah pertamanya.

Butuh waktu sekitar dua hari untuk sampai dari kota Gazbie ke kota tempat dia tinggal yaitu Kota sutra merah.

Dia tidak cukup tahu mengapa dinamakan demikian karena dia tidak ingin tahu.

Jika Caine saat ini ada bersamanya mungkin Caine akan mengejeknya karena sebab tidak mau tahunya ini dia kadang tersesat.

Saat ini dia melewati salah satu desa kecil yang masih masuk wilayah kota Gazbie. Desa bunga persik.

Desanya berada di lembah yang di apit dua gunung kembar yang dinamakan gunung matahari.

Populasinya tidak terlalu banyak namun mereka terkenal dengan hamparan pohon persiknya, itu mungkin yang membuat penduduk desa ini menamakan desa mereka bunga persik karena melihat suburnya pepohon itu tumbuh di sekitar desa mereka.

Saat Hisa melewatinya jutaan kelopak bunga menyelimuti tepian jalan yang di aspal, wangi khas persik tercium di indra penciumannya membuatnya sedikit lapar.

"bulan ini bukan musimnya berbuah, ah aku harus cepat...aku tidak ingin singgah-singgah lagi," gumam Hisa sambil terus berjalan tanpa henti.

Sekitar setengah jam berlalu setelah dia melewati desa bunga persik. Kali ini dia harus melewati jalan hutan yang jalannya sudah sedikit tertutup rerumputan dan semak belukar. Jalan ini termasuk jalan pintas tercepat untuk menuju kota sutra merah.

Sebenarnya ada jalan resmi di jalur utama kota Gazbie, namun membutuhkan waktu lebih dari seminggu untuk sampai ke kota sutra merah jika menggunakan kereta kuda.

Itu hanya alasan Hisa, tidak harus menyampai seminggu untuk ke kota sutra merah melalui jalur resmi namun dia akan berhenti membeli sesuatu jika mengikuti jalur resmi yang mungkin lebih lama untuk sampai.

Dia tidak ingin membuang waktu membeli sesuatu yang ujung-ujungnya membuatnya menyesal telah membelinya.

Dan ada juga portal teleportasi di pusat kota namun sangat mahal. Hisa tidak ingin membuang uangnya untuk itu.

Ck, dia hanya manusia pelit!.

Jalan yang dilalui Hisa sedikit gelap sebab matahari tidak cukup kuat untuk masuk dari celah daun.

Jengkel menghampirinya ketika rerumputan tinggi yang sedikit berduri menusuk punggung tangannya yang terbuka. Panas juga terasa sangat menyengat membuatnya berkeringat deras.

Uuhh, itu jelek. Punggung tangannya yang putih mulus kini ternoda oleh warna merah akibat goresan rumput.

Dan juga, mengapa banyak nyamuk hari ini!!

Hisa memasang wajah jijik dan mengoleskan ramuan pengusir nyamuk di tubuhnya sebelum kembali berjalan dengan tongkat kayu yang sengaja dia cari untuk memisahkan rerumputan.

Lama berjalan, dia tiba-tiba membanting tongkat kayu itu dengan marah ke tanah.

Dia lupa bahwa dia punya cincin penyimpanan tempat senjata dan barang lainnya disana.

Dia begitu bodoh seperti orang tolol mengibas-ibaskan kayu hanya agar rumput tidak menghalangi jalannya padahal dia punya pisau dan bahkan sabit sebesar pintu untuk bisa membasmi rerumputan yang menjengkelkan ini.

'seharusnya aku memilih jalan resmi saja jika disini malah membuatku kesusahan'

Hisa tersungut-sungut sambil mengomel didalam hati.

Dia segera mengeluarkan sabitnya lalu berjalan bak bangsawan sambil menebas rumput hijau malang yang menghalangi jalannya.

...****...

Hampir dua jam lebih dia menjadi tukang rumput sebelum melihat ruang terbuka dengan pohon yang sedikit jarang di hutan dengan danau dangkal yang di kelilingi oleh beberapa hewan kecil yang kini tengah minum.

Hisa segera jatuh terlentang di tepi danau dengan napas terengah-engah. Dia bahkan tidak mampu memasukkan kembali sabitnya ke cincin penyimpanan saking lelahnya.

Jian benar, kekuatannya tidak kembali seperti  semula. Awalnya dia bisa bertahan berhari-hari tanpa kelelahan hanya dari menebas rumput sederhana seperti itu  bahkan dimasa lalu dia bisa membawa batu seberat satu ekor gajah dewasa sejauh sepuluh kilometer dengan tangan kosong saat dipaksa latihan oleh ayahnya.

namun kini hanya dua jam berlalu dia hampir sekarat seperti setengah jiwanya di paksa keluar.

Sebenarnya seberapa kuat tingkatan racun Dabael yang menyakitinya?!

Hisa menghela napas dan berguling-guling di tanah dengan kesal hingga pakaian mewahnya kotor oleh lumpur dan debu, dia sangat tidak menyukai perasan lemah seperti ini, nampak seperti bayi elf yang baru lahir atau manusia tanpa kekuatan spiritual.

"ahhh...memikirkannya hanya akan membuatku marah, lebih baik istirahat sejenak," gumamnya pada dirinya.

Hisa menatap langit biru yang  cerah dengan linglung, dalam waktu yang dia tentukan untuk istirahat memang paling asyik adalah melamun, dengan begitu Hisa bisa memikirkan banyak hal hanya dalam waktu singkat.

Deru angin yang seakan membelainya sedikit mendinginkan tubuh yang sudah kepanasan. Ada aroma bunga liar yang melekat di ujung hidungnya, teriakan merdu suara  serangga da hentakan kaki hewan liar di musim semi membuat suasana damai tapi berisik.

Berisik ini menurut Hisa seperti melodi lembut instrumen musik favoritnya yang sering ia dengar dari alun-alun kota sutra merah yang dimainkan oleh pemusik jalanan. musiknya mengambarkan bagaimana cantiknya musim semi dan bagaimana kehidupan bertunas dan tumbuh.

Hisa tidak akan pernah merasa bosan mendengarnya sampai kapanpun.

1
Potato Brainless
semangat up Thor, mampir juga di Beyond the Abstract/Determined//Joyful/
Daisy
Empati kuat!
barbiquiu2011
Bahasanya halus banget!
Washi
Jalan ceritanya mantap!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!