Dosenku Maduku (Why Love)

sore itu Yasmin langsung pulang dan masuk kedalam kamar, terlihat pintu kamar terbuka karena bi Ina sedang membersihkan kamar mereka.

"non ... kenapa?" ucap bi Ina melihat wajah Yasmin merah dan matanya yang sembab.

"tidak apa-apa bi.... Yasmin!" ucap Yasmin tergugu tak kuat menahan rasa sakit yang dirasakan nya.

rasanya ingin menangis meraung namun Yasmin tahan.

bi Ina pun mengahampiri Yasmin dan memeluk majikan nya itu.

tak pernah ada kebahagiaan dalam pernikahan mereka, yang terjadi hanya pertengkaran yang tak ada habisnya.

bi Ina sendiri merasa iba melihat Yasmin yang sering menangis karena Hafiz.

"sabar ya non...!"

tak lama Hafiz sampai dirumah dan langsung masuk ke dalam kamar melihat Ina sedang memeluk Yasmin..

Ina tersadar ada Hafiz dan melepaskan pelukannya.

"bibi ke bawah ya non...!"

terlihat Hafiz mengahampiri mereka bergegas Ina keluar dari kamar meninggalkan mereka berdua, meninggalkan sepasang suami istri yang tengah bermasalah itu.

Yasmin membuka lemari dan mengambil koper dan mengambil pakaian nya.

"Yasmin.....!" ucap Hafiz pelan meraih tangan Yasmin.

"apa........?" ucap Yasmin berteriak di hadapan Hafiz.

Mungkin terdengar sampai ke bawah.

Hafiz membeku mendengar suara Yasmin yang berteriak.

"pantas perempuan itu seperti membenci Yasmin, padahal kita baru bertemu tapi ternyata dia selingkuhan kamu!"

ucap Yasmin berbicara tak mampu menahan air matanya yang tumpah.

"kamu dengarkan penjelasan aku dulu Yas ...!"

ucap Hafiz mencoba menenangkan istri nya itu.

"Yasmin tidak perlu penjelasan apapun dari Abang, semua udah jelas...Yasmin mau kita pisah!"

ucap Yasmin dengan gemeretak gigi nya.

"aku tidak akan menceraikan kamu Yas, kamu harus dengarkan Abang dulu... Abang mohon sama kamu Yasmin...!"

"tidak, udah cukup Abang sakiti Yasmin...!"

ucap Yasmin melempar pas bunga ke bawah hingga hancur.

Amarahnya meluap melampiaskan rasa perih yang mengiris hati nya.

"Yasmin.... kenapa kamu selalu seperti ini!

Kamu harus dengarkan Abang"

ucap Hafiz memegang tangan Yasmin erat.

"sakit....!" ucap Yasmin merasakan tangan Hafiz memegang nya erat.

plak..

Nafas Yasmin terengah menampar pipi Hafiz keras, rasa sesak menjalar sampai ke ubun-ubun nya.

"apa salah ku bang?"

ucap Yasmin Terisak.

Hafiz merunduk di hadapan Yasmin terlihat mata nya berkaca kaca, hatinya juga sakit karena ia memang tak sengaja melakukan hal itu.

"Abang tidak bermaksud untuk menyakiti kamu, Abang terpaksa menikahi nya Karena........................."

Hafiz menceritakan semuanya kepada Yasmin kejadian awal kenapa masalah itu bisa terjadi.

"satu lagi, Abang menikahi kanza agar Abang tidak Terus-menerus melakukan dosa seperti yang kamu bilang..."

ucap Hafiz, ia menikahi kanza karena tak ingin terus berbuat zina, meski hal itu akan menyakiti Yasmin, namun ia tak punya cara lain apalagi kanza tengah hamil.

alasan pahit yang harus Yasmin terima.

"kenapa Abang tidak membatalkan pernikahan kita?"

ucap Yasmin menghapus air matanya.

Apapun alasannya hal itu tetap salah, jika pernikahan ini bisa di cegah dari awal.

"Abang... tidak bisa membatalkan pernikahan kita, meski Abang pernah meminta hal itu pada mami, tapi mami tak mau tahu karena undangan sudah tersebar"

"jadi mami tahu masalah Abang?"

hafiz bungkam menatap istrinya yang terluka.

"sejak kapan perempuan itu menjadi istri Abang!"

"sebulan yang lalu Abang menikahi nya,maaf kan Abang Yasmin!"

tutur Hafiz sambil menunduk.

"bagus...kalian hebat!"

ucap Yasmin kemudian pergi karena tak sanggup lagi mendengar kenyataan yang menyakitkan itu.

namun dengan cepat Hafiz mengejar nya dan memeluk Yasmin dari belakang menahan langkah nya.

"lepas....!" ucap Yasmin meronta.

"maaf kan Abang Yasmin..demi tuhan Abang sayang sama kamu!"

ucap Hafiz, namun Yasmin tak menghiraukan ucapan Hafiz yang bagi nya palsu.

"ya tapi sayang nya Yasmin tidak punya perasaan apa apa sama Kamu, karena dari awal juga yasmin menolak untuk menikah dengan kamu... ternyata ini yang terjadi!"

ucap Yasmin mencoba mengingkari perasaan nya.

"kamu bohong....!"

ucap Hafiz berusaha kembali memeluk Yasmin.

"jangan sentuh Yasmin....!"

ucap Yasmin menepis tangan Hafiz, dan saat hendak turun dari tangga terjadi saling tarik menarik tangan, Yasmin terpeleset saat mencoba menarik tangan nya dari Hafiz, hingga membuat tubuhnya jatuh kebawah berguling di tangga.

"Yasmin....!" teriak Hafiz dari atas bergegas ia turun menapaki tangga.

terlihat Yasmin tak sadarkan diri dengan Kepala yang terbentur tembok.

"astagfirullah..."

ucap bi ina melihat Yasmin jatuh dari tangga.

"ya ampun non...." ucap ina langsung menangis... melihat darah berceceran di lantai.

"pak, tolong siapkan mobil sekarang juga" ucap Hafiz mengangkat tubuh Yasmin di bantu bi ina.

"bi, ikut ya bantu saya" ucap Hafiz di angguki oleh ina.

"maafkan Abang Yasmin....."

ucap Hafiz terisak menghapus darah yang mengalir di pelipisnya.

tak lama mereka sampai di rumah sakit, Yasmin langsung di larikan ke IGD.

Hafiz termenung sendiri memijat keningnya yang berdenyut pusing, kedua istrinya sekarang masuk rumah sakit.

sebulan lalu Hafiz menikahi kanza secara siri karena saat itu kanza positif hamil,dan di Ketahui oleh Rina sang Mami.

kanza menurut saat Hafiz mengatakan untuk merahasiakan pernikahan mereka, karena ia tidak ingin masalah ini semakin besar.

saat ini Yasmin tengah berbaring di ranjang rumah sakit,dokter sengaja memberikan nya obat tidur agar Yasmin beristirahat. untung tak terjadi apa-apa pada gadis itu.

"hm......" ucap Yasmin terbangun perlahan membuka matanya melihat sosok Hafiz terlelap di samping nya.

Yasmin ingat terakhir kali ia sadar dan bertengkar hebat dengan Hafiz...air matanya mengalir seketika.

"yas...kamu udah bangun?" ucap Hafiz yang menatap nya, namun Yasmin memalingkan wajahnya menghapus air matanya.

"maafkan Abang yas?" ucap Hafiz mencium kening yasmin... menetes air mata Hafiz membasahi wajah Yasmin.

ia pun tak sengaja melakukan hal itu.

"Abang janji akan berusaha Adil pada kalian berdua...Abang mohon jangan minta Abang ceraikan kamu yas...Abang cinta sama kamu!"

ucap Hafiz membuat Yasmin membeku.

"percuma bicara, kamu juga tidak bisa memahami aku bang!"

ucap Yasmin bungkam.

kanza lebih dulu pulang dari rumah sakit karena kondisi nya juga sudah membaik..

"Abang Anter kanza pulang dulu ke apartemen, nanti Abang kesini lagi!"

Yasmin diam tak menanggapi ucapan Hafiz,

hanya air mata yang mewakili perasaan nya.

tak lama Hafiz pergi ,Yasmin merasa muak dengan semua ini,ia membuka infus yang terpasang di tangan nya dan pergi keluar..

"tolong aku lan.... jemput aku di rumah sakit!"

ucap Yasmin menelpon wulan.

tak lama sela dan wulan datang, kemudian membawa Yasmin keluar dari rumah Sakit.

"ini tuh udah masuk kdrt yas....Lo harus lapor ke polisi..!"ucap sela saat mereka berada di dalam mobil.

"itu semua terjadi karena memang tidak sengaja..rasanya lelah dengan semua ini!"

ucap Yasmin masih tak percaya dengan kenyataan yang ada.

"sekarang kita pulang kerumah yas...!?"

tanya sela menoleh sekilas.

"ke pantai aja sel...aku tidak mau pulang!"

ucap Yasmin yang ingin menghirup udara bebas.

"ya udah....!" ucap sela melajukan mobilnya.

Yasmin duduk di pantai sambil menelungkup wajah di tengah lutut... rambutnya panjang tergerai sepinggang....

entah kemana kerudung yang selama ini menutupi kepalanya..

Yasmin lupa membawa nya karena terburu buru pergi dari rumah sakit,

'suami ku terbuai wanita yang menampakkan rambut nya... lalu kenapa dia meminta ku untuk tertutup jika ia menoleh pada perempuan yang terbuka diluar sana......?

"bang...aku tidak menyangka dengan kenyataan ini, aku tahu kamu seperti apa?tapi kenapa bang kamu Setega ini? kenapa?"

benar cerita burung burung...

dirimu selalu berdusta..

benar kata bisik angin..

kau tak kan pernah setia...

"sakit ya tuhan.... Kenapa sepahit ini!

Kenapa kamu tega bang memaksa ku hadir di antara kalian, lebih baik batal menikah dari pada harus seperti ini...apa salah ku...?"

ucap Yasmin terisak,

hanya air mata yang mewakili betapa sakit nya yang dirasakan oleh gadis itu.

"yas....Lo sabar ya...yang kuat yas...Lo harus buktikan pada Hafiz kalau Lo kuat..Lo gak boleh kalah sama perempuan itu!"

ucap wulan menyandarkan tubuh Yasmin di bahunya.

"yas lo gak usah khawatir kita selalu ada buat Lo... nanti kita traveling..kita camping..!"

ucap sela mencoba menghibur sahabat nya itu.

banyak rencana yang memang belum sempat terlaksana karena Yasmin telah menikah, tapi kalau seperti ini keadaan nya Wulan dan sela bertekad untuk mewujudkan rencana mereka sebelumnya.

"ya yas...Lo harus bangkit jangan menyerah dengan keadaan ini...Lo jangan kaya gini.. kita sedih yas... lihat kamu jatuh terpuruk seperti ini!"

ucap wulan dan sela menitikkan air matanya.

"terima kasih sel...wulan, kalau tidak ada kalian aku tidak tahu hidupku akan seperti apa?"

ucap Yasmin karena jauh dari kedua orang tua membuat nya merasa rapuh.

"Jangan ngomong seperti itu yas.....kita sayang sama kamu...kita udah sahabatan lama..kalau ada apa apa Lo jangan pendam sendiri!"

ucap Wulan merangkul bahu Yasmin.

"terima kasih...!" ucap Yasmin tersenyum kemudian mereka bertiga berpelukan dalam tangis.

sahabat itu bukan hanya ada saat Kita senang, sahabat itu mereka yang ada saat kita susah dan senang...

bersambung...

jangan lupa like dan komentar ya 😍