Penyesalan Mantan Suamiku

Reinhard yang kecewa terhadap Tania langsung memesan tiket untuk pulang ke Indonesia. Sementara Tania yang masih ingin liburan di Switzerland itu akhirnya memilih untuk mengikuti suaminya itu untuk pulang kembali ke negara asalnya Indonesia.

Reinhard sangat tidak percaya atas apa yang ia alami. Pernikahan pertamanya hancur karena kebodohan dirinya sendiri. sementara pernikahan yang kedua membuat dirinya hancur karena kebodohan Tania.

Pernikahannya yang dulu bersama Tiara ia anggap sebagai jebakan pintu neraka, kini pernikahan kedua bersama Tania beralih pada dalam jurang neraka. Ia benar-benar tidak habis pikir dengan apa yang sedang terjadi.

sesampainya di Indonesia Rein ingin berniat untuk menceraikan Tania. Namun pada kenyataannya ia tak bisa melakukannya karena dirinya sangat tidak bisa mendengarkan rengekan Tania.

"Andai waktu itu rengekan Tiara ku dengarkan. mungkin nasibku jauh lebih beruntung hidup bersamanya dari pada hidup bersama Tania." Gumamnya dalam hati sambil memutar sebatang rokok yang ada di ujung jarinya.

Menyesal pun sudah tidak ada gunanya. Tiara sudah bahagia bersama suami barunya. dan Rein harus menghadapi kenyataan untuk menelan pil pahit setelah menikahi Tania.

****************

Rein yang baru tiba di kediamannya langsung menuju ke kamar yang dulu Tiara tempati. Dikamar itu iya mengingat bahwa betapa jahatnya ia dulu memperlakukan Tiara tidak manusiawi.

segala bentuk kekerasan yang ia lakukan pada mantan istrinya itu, segala hinaan cacian yang ia berikan pada Tiara waktu itu. Namun Tiara hanya diam dan tak sedikitpun membalas perbuatannya.

Bahkan saat Tiara meminta ijin untuk pulang ke rumah orang tuanya ia langsung menyuruhnya untuk jangan kembali lagi ke rumah itu. Karena Rein merasa saat ada Tiara di rumah itu hatinya selalu merasa panas.

Ada-ada saja celah untuk membuat dirinya marah dan emosi terhadap Tiara hingga melakukan tindakan kekerasan dalam rumah tangga.

"bibi Inah tolong kemari.. teriakan Rein memanggil- manggil bibi Inah. begitu mendengar namanya dipanggil oleh majikannya, ia pun bergegas mencari arah dimana majikannya itu berada.

bibi Inah akhirnya mendapatkan majikannya di kamar Tiara yang dulu di tempatnya itu. Rein bertanya apa saja yang dilakukan Tiara sewaktu masih berumah tangga bersamanya.

Bibi Inah menjelaskan keseharian Tiara yang selalu membantu dirinya mengerjakan pekerjaan rumah memasak, mencuci dan setelahnya Tiara berdiam diri dikamar. Tidak sedikitpun hal melenceng yang dilakukan oleh Tiara selama menjadi istri dari Reinhard.

"Non Tiara adalah wanita berhati malaikat Tuan, tidak sedikitpun perilaku atau ucapan beliau menyinggung perasaan kami meskipun ia tau kalau kami adalah seorang pelayan." Ucapan bibi Inah begitu lirih mengenang mantan majikan yang begitu sangat perduli padanya. Sangat berbanding terbalik dengan Tania yang sekarang menjadi istri dari Reinhard.

"Non Tiara tidak pernah sekalipun memerintahkan kami atau membentak kami. Segala kebutuhan dirinya selalu di kerjakan sendiri termasuk dalam mengurus pakaian Tuan. Non Tiara tidak pernah menyuruh kami untuk mencuci pakaian Tuan. hanya saja waktu itu saya yang teledor Tuan, tak ingin nona Tiara capek akhirnya sengaja memungut pakaian Tuan dan mencucinya." Jelas bibi Inah pada tuannya membuat Tuannya itu menitikkan cairan bening dari matanya.

"Maafkan saya bibi.. saya sudah membuang wanita yang seharusnya menjadi nyonya dalam rumah ini. malah membawa wanita berhati iblis untuk menggantikan posisinya. semua telah terjadi bibi, Tiara nggak mungkin lagi kembali kepada ku. Tiara sudah bahagia dengan kehidupan barunya." Lirih Rein yang mengeluarkan isi hatinya kepada bibi yang telah merawatnya dari kecil itu.

Bibi Inah hanya bisa menangis sesenggukan mengenang kebaikan Tiara yang tidak pernah membedakan antara dirinya dan pelayan yang bekerja padanya. Setiap Tiara memasak sesuatu, ia selalu berbagi bahkan tak jarang Tiara mengajaknya makan satu meja apabila Tiara menunggu kedatangan suaminya yang tak kunjung pulang itu.

Reinhard hanya bisa mengenang Tiara dalam penyesalannya, ia tidak mungkin bisa mengembalikan keadaan. Andai saja ia di beri kesempatan, mungkin apa yang dilalui Tiara sebelumnya tidak akan seburuk itu.

dan Reinhard mungkin akan menjadi lelaki yang paling beruntung karena memiliki seorang istri yang cantik, sexy juga baik hati seperti Tiara.

****************

"Sayang... kamu dimana? " Teriakan Tania menggema di ruangan tengah lantai dasar rumah itu. Ia mencari Rein yang tengah berada di dalam kamar Tiara bersama bibi Inah.

"Bibi Inah.. Bibi kamu dimana sih, cepat cari tuan! lalu siapkan kopi untukku bawa ke kamar! " Perintah Tania pada bibi Inah yang di dengar langsung oleh Rein.

Rein mengajak bibi Inah turun ke lantai dasar dan menemui Tania. "Mulai sekarang kamu tidak berhak memerintahkan bibi Inah, bibi bekerja untukku bukan untuk mu. jadi segala kebutuhan dan keperluan kamu silahkan kerjakan sendiri." Tegas Rein pada Tania dengan wajah yang tak bersahabat.

"Oh iya selama kamu ingin tinggal disini, segala pekerjaan rumah wajib kamu kerjakan. termasuk segala kebutuhan pakaian ku. jangan kamu pikir bisa tinggal dan memerintahkan pelayanan ku seenak hatimu. kecuali kamu membayar mereka itu tidak masalah." Ucapan Rein benar-benar membuat Tania terkejut.

Tania tidak menyangka jika kemarahan Rein berdampak pada fasilitas yang sebelumnya ia nikmati. Bahkan untuk menggunakan jasa pelayanan dirumahnya saja ia sudah tidak di ijinkan untuk menggunakannya.

"Tapi sayang aku ini istrimu, aku berhak atas semua kepunyaan kamu. Kamu tidak bisa memperlakukan aku seperti ini." Ucapan Tania yang membuat ruangan tengah menjadi heboh karena teriakannya.

Rein yang mendengar ucapan Tania hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya dan tidak menyangka dengan sikap Tania yang semena-mena terhadap dirinya.

Reinhard berencana ingin mengurus perceraiannya dengan Tania. Namun Tania mengancam akan mengakhiri hidupnya jika Rein sampai melakukan hal tersebut.

"Aku harus melakukan sesuatu, jangan sampai Rein menceraikan aku dan menelantarkan aku. akku nggak mau sampai itu terjadi. Bagaimana dengan perawatanku, bagaimana dengan kemewahan ini? tidak.. tidak, aku tidak mau itu terjadi." gumam Tania membayangkan dirinya hidup dalam kesulitan financial. sementara ia sudah terbiasa dengan kemewahan yang diberikan oleh Rein.

Tania berfikir harus memberikan anak pada Rein, namun bagaimana caranya? ia berfikir harus melakukan sesuatu sebelum Rein benar-benar menceraikan dirinya itu.

Dalam Reunian Akbar yang di gelar oleh kampus Tania, ia secara tak sengaja bertemu dengan mantan pacarnya yang telah merenggut kesuciannya itu. Tomi ia adalah seorang pengusaha sukses di kota medan. Saat melihat Tania datang ke reunian akbar yang di gelar di kamusnya, Tomi langsung mendekat dan menyapa Tania.

Tania yang tak percaya akan kehadiran Tomi seketika menepuk pipinya. Ia pun memeluk Tomi lalu bercengkrama bersama di tengah-tengah reunian itu.