Terjebak Di Tubuh Gadis Lemah

Di saat carla dan ryn sedang makan dengan tenang di kantin, muncullah willy dan rian bergabung makan bersama mereka berdua.

Ryn berhenti makan saat tak sengaja melihat jelas wajah willy dari jarak yang sangat dekat. Ternyata willy duduk tepat di sampingnya sedangkan rian duduk di samping carla.

"Darren" batin ryn dengan perasaan bercampur aduk.

Siapa yang menyangka kalau ada pria dengan wajah sangat mirip dengan wajah kekasih alexa, namanya darren. Tapi jelas ada beberapa perbedaan walaupun hanya sedikit saja.

Carla menyadari tatapan ryn pada willy. Dia menautkan kedua alisnya menatap 2 orang di depannya.

"Makanlah, jangan tatap willy seperti itu, dia tidak suka seseorang menatapnya saat sedang makan" ucap rian dengan wajah datarnya memberitahu ryn.

Mendengarkan hal itu, ryn langsung makan kembali dan tidak lagi menatap willy.

"Mereka benar-benar mirip" batin ryn mengingat kembali memori ingatannya saat bersama darren.

"Aku harus menunggu sampai aku lulus terlebih dahulu sebelum menemui kamu ren"

"Semoga kamu tidak bunuh diri saja setelah tau aku mati" sambung ryn dalam hatinya merasa lucu mengingat darren yang sangat bucin padanya.

Sedangkan willy benar-benar tidak peduli walaupun dia juga menyadari bahwa sedari tadi gadis disampingnya sedang menatapnya.

****

Jam pulang sekolah akhirnya tiba. Ryn sengaja berlama-lama di kelas karna dia sangat ingin melihat bagaimana cara rima memberi dia hukuman.

Hampir semua siswa di kelasnya sudah pulang dan tersisa ryn, carla dan rima sekawan di dalam kelas itu.

Ternyata carla sengaja menunggu karna dia juga penasaran bagaimana ryn mengatasi siswa yang suka membully seperti rima.

Dan benar saja, rima dan kawan-kawannya menghampiri ryn dengan tatapan tajam seolah ingin memakan ryn hidup-hidup.

"Lo gk bisa lari dari kita culun!" ucap hana dengan seringai tipis.

Ryn hanya diam saja tanpa menatap mereka, dia sengaja melakukan itu untuk memancing amarah rima, karna jika rima menyentuhnya maka saat itulah rima akan menerima akibatnya.

"Cih! Ternyata Lo emang udah mulai berani melawan kami, dasar sialan!"

BLUSH.

HAP.

Rima dan kawan-kawannya terkejut tiba-tiba ryn berhasil menahan tangan gisel yang hampir saja melayangkan tamparan di wajah ryn.

"Lo!"

"Apa?" tanya ryn dengan tatapan dingin.

Carla diam saja mengamati kejadian itu. Dia tidak berniat mengganggu atau pun membantu, dia hanya penasaran apa yang akan ryn lakukan.

Sedangkan amarah rima tidak bisa di tahan lagi, dengan cepat dia melayangkan tangannya ke arah ryn berniat ingin memukul kepala ryn, tapi hal tak terduga terjadi begitu cepat.

Bugh.

Bruk.

"Aaakkhh" rima meringis kesakitan setelah ryn menonjok perutnya sehingga rima terdorong ke belakang dan menabrak meja dibelakangnya.

Hana dan gisel melotot. Mereka tercengang melihat hal itu. Gisel menghampiri rima dan membantunya sedangkan hana yang ingin membalas perlakuan ryn malah ikut mendapatkan tonjokan dari ryn tepat di perutnya hingga hana terbatuk-batuk menahan rasa sakit.

"Dia seperti gadis yang berbeda dari biasanya, gadis lemah berubah menjadi gadis kuat, dia cukup menarik" batin carla menyunggingkan seringai tipis cukup puas dengan perlawanan yang ryn tunjukkan.

***

"Ayo pulang sekarang" ajak ryn saat dia menghampiri jack pengawal pribadinya di parkiran sekolah.

Jack menganggukkan kepala. Ryn langsung masuk tanpa menunggu jack membukakan pintu untuknya, tapi tiba-tiba jack menautkan kedua alisnya saat dia melihat ada 3 gadis keluar dari dalam area gedung sekolah dengan penampilan yang acak-acakan dan wajah yang babak belur.

"Anak-anak zaman sekarang, kenapa mereka sangat suka berkelahi alih-alih belajar dengan giat" batin jack menggelengkan kepalanya tak habis pikir.

Jack pun masuk ke dalam mobil dan mulai mengendarai mobilnya keluar dari area sekolah menuju mansion.

Ternyata ketiga gadis yang di lihat jack adalah rima, hana dan gisel. Penampilan mereka benar-benar kacau dan tentu saja itu ulah ryn.

Niatnya ingin memberikan hukuman pada ryn, tapi merekalah yang kena hukuman dari ryn dan berakhir babak belur.

"Rim, kita harus balas dendam sama sih culun, masa dia berani lakuin semua ini ke kita" ujar hana sangat kesal bisa kalah sama gadis yang biasanya mereka bully.

"Iya rim, lihat saja apa yang dia lakukan, kita bertiga sampai babak belur seperti ini karna dia" sambung gisel memprovokasi rima.

"Tentu! Gue bakalan balas semua yang dia lakukan hari ini ke kita. lihat saja nanti, gue bakalan bikin dia menyesal karna berani melawan gue"

Setelah itu mereka bertiga masuk mobil jemputan mereka masing-masing. Di perjalanan pulang, rima terheran-heran ketika mengingat kembali kejadian yang terjadi padanya di sekolah hari ini.

"Kenapa dia bisa sekuat itu dan berani melawan gue?"

"Kenapa baru sekarang dia melawan? Apa keberaniannya muncul setelah dia hampir mati?"

"Tapi gue harus beri hukuman yang setimpal dengan apa yang dia lakuin hari ini ke gue! kalau bisa gue bunuh juga dia sekalian biar tau rasa" batin rima sangat kesal.

Sedangkan ryn, sekarang dia meminta jack untuk singgah sebentar di mall karna dia ingin membeli ponsel dan laptop.

Ternyata selama ini ryn yang asli tidak pernah menggunakan kedua benda tersebut karna dia gadis yang lebih mementingkan belajar dari pada kecanduan menggunakan barang canggih.

Setelah membeli benda yang dia inginkan, akhirnya mereka kembali pulang.

"Aku pulang" ucap ryn baru saja tiba di mansion.

Misca langsung menghampiri ryn.

"Kamu sudah makan siang? Bagaimana sekolah mu hari ini? Menyenangkan?" tanya misca dengan lembut.

"Hmm, cukup menyenangkan" jawab ryn sejenak datar, tapi setelah itu tersenyum menatap wanita yang kini menjadi mamanya.

"Ya sudah, cepat mandi trus istirahat yang banyak yah, jangan lupa minum obat kamu biar kondisi kamu semakin membaik lagi"

Ryn menganggukkan kepalanya dan langsung pergi menuju kamarnya. Dia harus menahan diri dan bersikap seperti ryn yang asli karna mau bagaimana pun sekarang dia bukan lagi alexa setelah menempati tubuh ryn.

Setelah selesai mandi dan minum obat, ryn mengambil laptop yang baru dia beli dan di setting lah laptop tersebut.

Dia juga memasangkan sistem keamanan yang biasa dia pasang di laptop kerjanya saat masih menjadi alexa.

"Hah" ryn menghembuskan napasnya dengan pelan setelah dia mengetik kan nama John adam di pencarian sistem keamanannya.

Alexa sangat jago di dunia hacker, sekarang dia ingin mencari tau kabar pria yang telah membunuh keluarganya itu sebelum dia menyusun kembali rencana untuk melenyapkan pria itu.

"Ternyata dia sedang bersenang-senang setelah tau aku mati" ucap ryn menahan amarahnya.

"Lihat saja, aku akan membunuhmu seperti bagaimana kau membunuh keluargaku john"

"Aku akan memastikan kamu mati di tanganku" sambungnya mengepalkan tangannya.