MY SWEET HACKER
Bangunan tua yang dulunya terawat sekarang sudah seperti rumah hantu, tidak ada lagi perawatan dan perbaikan yang dilakukan setelah kehancuran keluarga Rande
Malam yang gelap di sertai dengan hujan deras dan gemuruh hebat, membuat suasana bangunan itu semakin menyeramkan, tapi tidak bagi Elise yang berencana untuk melarikan diri pada malam itu juga
"Apa yang kau lakukan?" Teman sekamar Elise terbangun karena suara berisik dan silau senter milik Elise
Elise terdiam dan melihat ke arah temannya yang terbangun
"Ti-tidak ada, aku hanya mencari kalung giokku" Elise mencoba menjawab dengan tenang
"Matikan lampunya setelah kau menemukannya, kau sangat menganggu" Orang itu kembali tidur
"Baik, maaf ya" Elise mengecilkan suaranya dan bergerak dengan cepat
Setelah dia menemukan Chip dan flash disk yang di sembunyikannya, dia memasukkannya ke dalam alas sepatunya lalu menunggu beberapa saat sampai teman sekamarnya benar-benar tidur
"Sudah waktunya!" Elise melompat keluar dari jendela kamar mereka
Hujan yang begitu deras membuat hanya suara hujan yang terdengar, Elise melompat dari lantai dua bangunan tua itu lalu lari dengan cepat untuk menjauh
Tidak ada yang menyadari kalau Elise melarikan diri malam itu, sampai dia diadukan oleh pelayan yang masih bekerja didapu dan melihatnya lari ke belakang bangunan
Hujan yang deras dan kilat yang menyala menemani pelarian anak perempuan ini, pohon dan semak yang cukup rimbun karena tidak terawat membantunya bersembunyi saat penjaga datang
Elise pergi di tengah hujan dengan membawa flash disk, dan chip kecil di dalam sepatunya yang mulai basah terkena genangan air
"Aku pasti bisa!" Elise memanjat tembok besar di depannya dengan susah payah
Akar akar yang licin membuatnya hampir terjatuh beberapa kali.
"Periksa di sebelah sana! " Suara banyak orang menbuat Elise mempercepat gerakannya untuk melompati tembok pembatas yang besar itu
PAT! BRUK
Elise terjatuh di sebrang tembok, dia berhasil keluar dari tempat mengerikan itu
"DIA MEMANJAT INI, DIA BERHASIL KELUAR CEPAT TEMUKAN DIA! "
Langkah kaki yang ramai membuat jantung Elise berdegub kencang dan mempercepat gerakannya untuk memanjat tembok itu
Alice yang terjatuh di atas aspal kasar dan berlumpur itu mencoba untuk berdiri, kepalanya berdarah dan terasa pusing, seluruh tubuhnya terluka dan terasa sakit
"Aku harus lari, ayolah... " Elise mengangkat kakinya yang terasa sakit agar mau bergerak
Hujan yang semakin deras menganggu pandangan Elise yang ingin melarikan diri, dia berdiri dan jalan dengan kaki yang pincang menembhs derasnya hujan malam itu
Tidak ada kendaraan yang lewat disana, jalanan yang cukup berbahaya jika di lintasi saat hujan tidak membuat Elise berhenti disana
Elise bisa melihta banyak cahaya senter yang mencarinya belakangnya
"Ku Mohon siapa saja selamatkan aku... " Elise melihat kesekelilingnya berharap ada yang bisa membantunya untuk sembunyi
Melihat ada kendaraan yang mendekat Elise memaksakan kakinya untuk berlari menghentikan kendaraan itu
Elise berdiri dengan penuh luka di tengah jalan, air matanya ikut menetes di tengah derasnya huja "Kumohon bantu aku.. "
CIIIIIIIT!
Suara rem mobil yang keras tertutupi oleh suara hujan dan guntur kilat, cahaya mobil yang silau membuat Elise tidak bisa membuka matanya untuk melihat mobil itu
Darah yang mengalir deras membuat kesadarannya menurun dan jatuh di depan mobil itu
"Tuan?"
"Bawa dia masuk dan pergi dari sini secepatnya"
Elise dibawa masuk kedalam mobil dengan bergulung selimut tebal dan alas agar tidak membasahi tempat duduk mobil itu
"Terimakasih... "Bisikan pelan dari Elise terdengar ke telinga pria yang duduk di sebelanya
Pria itu melihat Elise dari atas sampai bawa dan tersenyum samar saat mendengar ucapan terimakasih dari bibir yang berdarah
"Apa kita keruma sakit Tuan? "
"Tidak, bawa dia ke mansion, panggil Erik untuk merawatnya"
"Baik Tuan"
Elise berhasil keluar dari tempat mengerikan itu dengan bantuan pria baik hati yang mau membantunya
Erik melihat Ethan dengan tatapan curiganya, matanya yang tajam menambah kesan sinis darinya..
Ethan yang merasa risi dengan pandangan itu langsung mematikan puntung rokoknya dan berdiri dari kursinya
"Apa matamu mau di cabut? Jangan lihat aku begitu, liat dia saja"
"Hei jelaskan dulu asal perempuan ini"
"Tanya langsung padanya kalau dia sudah sadar" Ethan keluar dari ruangan itu meninggalkan Erik dan Elise yang di rawat di tempat tidur
Sean pergi menuju ruang kerja pribadinya dia meminta kepala pelayan untuk memanggil asistennya
" Panggil Toni keruangan ku sekarang"
Tuan Ryan atau biasa dipanggil Pak An langsung menghubungi Toni untuk menemui tuannya
Pak An sudah bekerja cukup lama dengan Ethan, sejak Ethan masih bayi Pak An yang merawat dan memperhatikannya samapai saat ini
Walaupun Ethan di usir dari keluarganya sendiri dia tetap tidak meninggalkan Tuannya sendirian, Pak An yang menjadi sakasi hidup Ethan sampai dia berada di titik kesuksesannya saat ini
-------------
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Diny Julianti (Dy)
katanya seru, tapi ada typo
2024-11-03
0