Sinopsis👇
Aneliza Emicika adalah gadis sebatang kara yang ditinggal ibunya meninggal dunia sebelum bertemu adik kandungnya, yang kini mencari sebuah pekerjaan, namun tidak ada salah satu perusahaan yang mau menerimanya.
Hingga ia putus asa menyusuri terangnya lampu jalanan seperti gadis yang hilang arah namun seketika hujan deras datang melanda membasahi tubuhnya, Tapi dikala itu Arka Leonoa Alvino datang sebagai penolongnya dikala Eliza merasa putus asa dengan hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rienza27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35 Keluarga III
"Rio apa benar ini tempat tinggal Aneliza dan Erlan,? Seru Exwan pada Rio yang kini berhenti didepan apartemen mewah milik Erlan yang dimana dua penjaga sedang berjaga di depan gerbang sambil melihat ke arah mobil mereka kendarai."
"Ini benar yah,? Sesuai lokasi yang Gion kirimkan padaku,? Saut Rio melihat Google map di ponselnya." Tunggu aku akan bertanya pada penjaga di depan yah,? Rio lalu turun dari mobilnya menghampiri dua penjaga gerbang yang dari tadi melihat mobil mereka dengan tatapan serius.
Rio lalu bertanya pada dua orang penjaga gerbang, bahwa apartemen ini adalah milik musisi Erlansha. Salah satu penjaga menjawab bahwa apartemen ini memang milik tua Erlansha. Mendengar itu Rio meminta izin untuk masuk kedalam, namun salah satu penjaga menolak untuk membuka pintu gerbang karna jika tidak ada janji makan orang itu tidak diperbolehkan masuk. Mendengar bahwa dua penjaga menolak membiarkan mereka masuk, ayah Rio langsung ikut keluar dari mobilnya menghampiri putranya dan dua pengaja itu.
"Maaf pak bisa tolong anda biarkan kami masuk,? Seru Exwan dengan nada tegas pada dua orang penjaga yang mendengar suara tersebut langsung melirik ke arah samping, lalu menatap seseorang yang baru saja turun dari mobil berwarna hitam, membuat mata kedua penjaga tercengang seketika."
"Bukannya itu adalah Presedir terkenal itu,? Gumam salah satu penjaga yang tercengang karna orang yang baru saja turun bukanlah orang biasa melainkan orang yang terkenal di seluruh penjuruh kota."
"Iya tuan silakan masuk,? Pekik salah satu penjaga lalu membuka pintu gerbang dan mempersilakan mereka masuk." Setelah Rio dan Exwan masuk, penjaga bergosip tentang berita yang sudah dihapus kemarin. Apa mungkin Aden Erlan beneran putra dari pemilik perusahaan orbiko itu tua Exwan,? Ujar salah satu penjaga itu pada temannya. Entahlah itu juga bukan urusan kita,? Jangan bergosip nanti aden mendengarnya dan memotong gaji kita, jika kita bergosip di jam kerja,? Gumam penjaga yang satunya.
Toktok.. toktok.. Tok...
Siapa sih pagi pagi buta begini sudah datang berkunjung,? Pekik Erlan yang sedang menonton televisi di temani dengan Gion karna Erlan juga baru saja membuat klarifikasi tentang kejadian kemarin yang menyangkut hubungannya dengan putra pemilik perusahaan orbiko yaitu tuan Exwan.
"Entahlah mungkin tamu atau kamu ada janji dengan siapa,? Seru Gion sambil mengupas Apel."
"Tidak aku tidak punya janji hari ini."
"buka saja sana pintunya Siapa tahu orang penting yang ingin bertemu denganmu."
Erlan lalu bangun dari tempat duduknya berjalan ke arah pintu, setiba didepan pintu masuk ia membuka pelan-pelan pintu itu saat Erlan melihat ke arah dua wajah orang didepannya, di saat pintu sudah terbuka lebar, membuat Erlan tercengang melihat Siapa yang datang ke kediamannya.
"Kalian,? mau apa kalian berdua kesini,? Siapa yang menyuruh kalian untuk masuk dan menginjakkan kaki di atas tanah apartemenku,? Pekik Erlan menatap kedua orang di depannya dengan tatapan tajam."
"Adik siapa yang berkunjung pagi-pagi begini,? Saut Eliza yang baru saja selesai masak dari dapur berjalan menghampiri Erlan yang berdiri terdiam didepan pintu masuk." Saat Eliza keluar dan melihat siapa yang datang membuat dirinya kaget.
"Ayah,? Eliza membulatkan matanya ke arah ayahnya dan rio."
"Apa ayah bisa berbicara dengan kalian berdua,? Exwan meminta izin untuk berbicara pada Erlan dan Eliza yang sedang melihat satu sama lain."
Gion yang memakan apel dari arah ruang tamu sedikit melirik ke arah pintu masuk, membuatnya tersedak seketika karna yang ia lihat adalah Presedir Exwan itu sendiri. "Astaga, apa yang terjadi dengan keluarga ini,? Pikir Gion lalu pura-pura tidak melihat ke arah mereka, karna takut dicurigai bahwasannya ia yang telah mengirim alamat apartemen Erlan."
"Cih.., Apa yang ingin kamu bicarakan,? Gumam Erlan sambil memalingkan wajahnya." Ayah hanya ingin memberimu penjelasan soal waktu itu,? Pekik Exwan memohon agar Putranya mendengarkan ucapannya.
Adik lebih baik kita dengarkan saja ucapan Ayah mungkin ia punya alasan,? Waktu itu aku emosi pada ayah jadi aku tidak mendengarkan penjelasannya karna sudah terlalu kecewa,? Gumam Eliza agar Erlan mau mendengarkan penjelasan ayahnya.
"Apa..! Jadi kakak sudah pernah bertemu dengannya."
"Iya waktu itu di pesta aku bertemu ayah."
"Mengapa kakak tidak pernah memberitahuku,? Erlan membulatkan matanya ketika mendengar perkataan Eliza yang bahkan tidak memberitahu Erlan bahwa mereka pernah bertemu sebelumnya."
"Soal itu kakak benar-benar lupa,? Pekik Eliza."
"Terserah kakak,? Gumam Erlan yang meninggalkan Ayahnya dan Rio itu, lalu ia berjalan menghampiri sopa dan duduk disamping Gion yang dari tadi seperti orang yang tidak tahu menahu,"
"Gion aku curiga denganmu,? Seru Erlan melirik Gion dari samping."
"Ha curiga.. Apa yang kamu katakan,? Saut Gion yang bodoh dalam bersandiwara untuk membohongi seseorang."
Kemudian Eliza menyuruh ayahnya dan Rio masuk ke dalam untuk menjelaskan mengenai masa lalu yang membuat ayahnya meninggalkan Erlan di Panti Asuhan, lalu saat Exwan dan Rio mengikuti Eliza dari belakang untuk duduk di ruang tamu malah membuat Erlan yang sedang duduk memakan kacang melirik tajam ke arah ayahnya itu seakan dia ingin segera pergi dari sana. mereka berempat duduk bersama-sama di ruang tamu dan di tengah-tengah mereka beradalah Sosok Gion menjadi penengah yang mendengarkan alur cerita keluarga Detama.
Saat Erlan mendengar bahwa ibunya adalah istri kedua dari Exwan bahkan pernikahan yang tidak disetujui oleh nenek mereka membuat Erlan sedikit kesal mendengarnya bahwa ayah dan ibu mereka hanyalah menikah sirih, karena selama ini hanya Rio yang terpandang karena dia adalah putra tertua dari keluarga detama.
"Jadi begitu ya,? Tapi setidaknya ayah mengunjungiku setelah Operasi Rio berjalan dengan lancar dan pulang dari luar negeri,? Malahan Ayah tidak pernah menemuiku sama sekali sampai aku menjadi seorang musisi,? Seru Erlan menghela napas dengan muka betenya melihat ayahnya itu seakan ingin segera mengusirnya dari apartemennya."
"Soal itu karna waktu itu Rio harus bersekolah disana bahkan Oma kalian juga berada disana membuat ayah tidak bisa pulang ke negara A.? Ujar Exwan pada Putra keduanya itu yang dari tadi tidak melihat ke arahnya sama sekali."
"Oma..? Oma yang mana aku bahkan tidak punya Oma seperti itu,? Meski sekarang ia masih hidup aku tidak akan pernah mengakuinya,? Gumam Erlan sambil memakan kacang."
"Erlan bisakah kamu sopan sedikit pada Oma, meski begitu ia adalah Oma kamu dan ibu dari ayah,? Bentak Rio."
"Rio bisakah kamu pelankan suaramu pada adikku,? Meski dulu kita pernah berteman lalu menjadi saudara karna kita satu ayah,? Aku tidak suka nada bicaramu pada adikku."
Tapi Eliza aku tidak bermak.....!
"Sudah.. sudah cukup,? Gumam Exwan yang menyela perkataan di antara Putra dan putrinya itu, agar mereka tidak lagi berdebat karena hal kecil."
Selamat membaca jangan lupa like dan komen.
ak mau ksh info ni
kalau kaka berminat belajar menulis
bs msk gc Cmb..
nnti kaka follow akun ak dl ya
br ak bs undang kaka k gc
d sn kita belajar menulis brg..
yu gabung ...
thx