Lima puluh ribu tahun yang lalu terjadi perang besar yang melibatkan semua aliran seni beladiri di Medan Perang Asyura.
Dewi Pedang Yuanxin, yang berhasil menjadi peri pedang terkuat juga harus gugur di dalam medan tempur. Namun sebelum kematiannya, dia melepaskan jiwanya untuk berkelana mencari pewaris agar aliran pedang yang sebenarnya tidak menghilang dari dunia ini.
Lima puluh ribu tahun kemudian, Juan Bai yang tidak memiliki akar spiritual dan diafragma bertemu dengan wanita cantik di dalam mimpinya.
"Apakah kamu ingin berkultivasi pedang?"
"Yah, Aku ingin membalas dendam orang yang telah membantai keluargaku, dan menjadi orang kuat yang tak terkalahkan!"
Lalu, bagaimana kisah Juan Bai selanjutnya?
Simak terus ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jazzy bold, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 Mencari Tempat Berlatih
Saat Juan Bai turun dari panggung pertandingan, dia langsung menghampiri Qin Hao dan Yun Xiao yang berada di bawah.
Ketika Juan Bai baru akan berbicara, Yun Xiao lebih dulu berjalan menghampirinya lalu menggandeng tangannya, "Suamiku, kamu sangat hebat!" Bahkan entah sengaja atau tidak, dia menggesekkan bagian lembut miliknya ke lengan Juan Bai.
Alis Juan Bai berkerut, dia tidak tahu apa maksud wanita ini melakukan hal ini, "Nona Xiao, bisakah kita kembali lebih cepat?"
Alasan Juan Bai ingin kembali lebih cepat karena Juan Bai ingin berlatih pedang, dia masih merasa penasaran pada keadaan yang terakhir kali.
Selain itu dia melihat di dalam cincin penyimpanan Helius Chang juga terdapat sebuah teknik Level Hitam kelas menengah yang di sebut Langkah angin. Tentu saja, hal yang paling penting adalah sebuah senjata hitam kelas atas berupa Pedang.
Pedang ini di berikan Hanson Chang kepada Helius Chang untuk melawan Juan Bai sebelumnya, namun sayangnya sebelum dia bisa menggunakan pedang ini, dia sudah di bunuh.
Sebenarnya ini bukan karena Helius Chang meremehkan Juan Bai, namun serangan Juan Bai terlalu cepat.
Hal lainnya yang membuat Juan Bai cukup bahagia adalah banyaknya koin emas dan juga beberapa pil obat yang Juan Bai tidak tahu itu pil apa. Tapi itu tidak masalah baginya, sebab dia masih punya banyak waktu untuk mencari tahu.
Yun Xiao tidak menghiraukan ekspresi ayahnya dan kakeknya yang menatapnya dengan aneh, dia tetap menggandeng tangan Juan Bai dengan erat di bawah tatapan iri para gadis lainnya, "Suamiku, kita tidak perlu buru-buru pulang, kita bisa berkeliling untuk membeli beberapa barang."
"Ehmm" Qin Hao berdehem, "Kami akan kembali dulu, kalian bisa berkeliling terlebih dahulu."
Setelah berkata, Qin Hao langsung menarik Erick Qin dan beberapa orang keluarga Qin yang lain. Meskipun mereka merasa tidak terima, namun mereka dengan patuh mengikuti Qin Hao untuk pulang kerumah.
Juan Bai juga tidak berdaya, akhirnya hanya mengikuti Yun Xiao untuk berkeliling di pusat kota.
Melihat betapa mesranya Juan Bai dan Yun Xiao, banyak gadis yang menghela nafas. Sebelumnya mereka berfikir masih memiliki kesempatan untuk mendekati Juan Bai. Namun sekarang, harapan mereka harus sirna.
Sebagai seorang wanita tentunya pasti ingin memiliki pria tampan dan kuat, dan Juan Bai tentunya kandidat yang paling ideal. Namun premisnya adalah Juan Bai harus belum memiliki pasangan, jika sudah ada pasangan maka mereka harus menyerah.
Apalagi kebanyakan dari mereka adalah wanita biasa yang bukan berasal dari keluarga kelas atas.
. . .
Sepanjang jalan Yun Xiao nampak sangat bahagia, namun tidak dengan Juan Bai.
Sepanjang jalan dia berkali-kali mencoba ingin memasuki keadaan seperti dia berlatih pedang namun selalu saja gagal. Ini benar-benar membuat hatinya kesal.
Yun Xiao yang menyadari suasana hati Juan Bai juga langsung bertanya, "Juan, ada apa? Aku melihat suasana hatimu nampaknya sangat buruk. Apakah kamu tidak senang berjalan denganku?"
"Bukan itu." Juan Bai menggelengkan kepala dan berkata, "Saat berlatih terakhir kali, aku seperti menemukan sesuatu, hanya saja tidak tahu itu keadaan seperti apa. Saat ini aku ingin memasuki keadaan itu lagi namun tetap tidak bisa."
Yun Xiao menghela nafas, dia pikir Juan Bai tidak menyukai berjalan dengannya.
Dia menatap Juan Bai dengan mata bulatnya lalu berkata, "Apakah kamu ingin berlatih?"
Juan Bai mengangguk, "Aku ingin berlatih, hanya saja aku tidak tahu tempat berlatih yang paling bagus dimana. Jika bisa, aku ingin bertarung melawan seseorang."
Yun Xiao berfikir sejenak, dia sedikit ragu namun tetap mengatakan pada Juan Bai, "Ada sebuah tempat yang paling bagus untuk berlatih. Kamu bisa bertarung sesuka hati, hanya saja tempat itu sangat berbahaya."
"Aku tidak menyarankan kamu untuk berlatih disana, bahkan ayah dan kakek juga jika tahu, mereka akan melarang mu untuk pergi kesana!" Ucap Yun Xiao dengan ekspresi serius.
"Nona Xiao, jika tidak mengalami bahaya bagaimana aku bisa berkembang? Ada bahaya barulah bisa meningkat lebih cepat." Juan Bai menatap Yun Xiao kemudian bertanya, "Itu tempat apa?"
"Itu adalah pegunungan ribuan monster!" Yun Xiao berujar, "Disana terdapat banyak jenis monster yang kuat dan berbahaya. Namun tempat itu sering di gunakan oleh para jenius untuk berlatih dengan membunuh banyak monster disana."
"Bahkan murid Sekte Pedang Kabut juga katanya berlatih di kedalaman hutan ribuan monster. Hanya saja aku tidak menyarankan dirimu untuk masuk ke dalam hutan, sebab itu terlalu berbahaya. Banyak monster lever raja di kedalaman hutan, dan mungkin juga ada monster level spirit."
Yun Xiao takut Juan Bai tidak akan paham tingkatan monster, lalu dia menjelaskan, "Monster level satu hingga sembilan kamu harusnya sudah tahu, itu setara dengan alam pemurnian. Namun jangan pernah meremehkan binatang monster, sebab mereka memiliki fisik yang kuat lebih dari manusia."
"Sedangkan untuk level raja itu setara dengan alam Pemahaman, lalu tingkat spiritual setara dengan alam kebangkitan. Namun kamu harus ingat, kekuatan mereka jauh lebih tinggi di atas manusia seperti kita."
Juan Bai dari awal terus mendengarkan tanpa berbicara, dia memang kurang paham soal jenis Binatang Monster.
Melihat Juan Bai hanya diam, Yun Xiao berkata lagi, "Binatang Monster memiliki beberapa kemampuan, ada yang memiliki kecepatan, Contohnya serigala angin. Mereka sangat licik dan juga cepat."
"Lalu ada Monster beruang besi, ini bahkan lebih menakutkan. Gerakannya tidak secepat serigala angin, namun tubuh fisiknya sangat kuat dan memiliki kekuatan yang besar."
"Ada juga berbagai hewan berbisa lainnya, seperti ular berkepala merah yang memiliki bisa mematikan, singa api, monyet darah, Badak bertanduk, dll. Intinya tidak semua monster memiliki kemampuan yang sama."
Setelah berkata panjang lebar, Yun Xiao diam dan tidak lanjut berbicara. Biarkan Juan Bai yang memilih sendiri apakah ingin berlatih disana atau tidak.