Adeeva Rachella..
Dia terlahir sebagai Gadis Bisu, namun hal itu Adeeva sangat disayangi oleh kedua orang tuanya..
Hingga disuatu kejadian yang membuatnya tidak bisa untuk berbicara tentang keadilan kedua orang tuanya yang dibunuh oleh Pamannya sendiri..
Pamannya itu adalah Adik dari Ibunya Adeeva, dia adalah seorang gila dengan kekayaan itulah sebabnya dia membunuh kedua orang tuanya Adeeva karena ingin mengambil kekayaannya..
Hidup Adeeva berubah daratis saat kepergian kedua orang tuanya, dia tinggal bersama Pamannya namun dijadikan Pembantu oleh Istri dan Anak Pamannya..
Adeeva juga mendapat perilaku yang tidak pantas seperti sering dibully, disiksa dan lebih parahnya lagi dibuat hingga hampir mati oleh mereka..
Adeeva ingin menyerah, namun pada malam itu seorang Pria bernama Dellson Arden mengajaknya untuk keluar dari Neraka itu..
Adeeva setuju dengan hal itu, tetapi apakah kehidupan Adeeva akan berubah setelah bersama Dellson?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26-Rencana dimulai!
Dua minggu berlalu..
Kini Retta mulai menjalankan rencananya untuk mencelakai Adeeva, bukan dia yang turun tangan langsung namun dia mengirimkan seseorang agar bekerja menjadi seorang pembantu dikediamannya Dellson.
Hal itu tidak ada yang curiga, apalagi Dellson karena orang suruhan Retta masih belum bertindak. Jadi merasa aman kali ini menurut Dellson tetapi tidak tau kedepannya gimana.
Hari menjelang siang, dimana waktunya untuk makan siang kali ini Dellson tidak ada dirumahnya karena dia sangat sibuk di perusahaannya,
Adeeva yang sudah menunggu makanan tiba, kini orang suruhan Retta sedang melayani Adeeva namun dengan sengajanya dia menumpahkan makanan yang masih panas baru saja diangkat itu tepat ketangannya Adeeva..
" Aww"..
Adeeva meringis merasakan panas sehingga membuat Bibi Nuh dan Clara berlari, kini mulailah aktingnya Jemina.
" M-maafkan saya Nona, kaki saya tersandung jadi tidak bisa mengimbangi gerakan kaki saya sehingga membuat makanan itu jatuh ketangan Nona"..
" T-tidak apa-apa"..
Adeeva pun bangun dari duduknya, mencoba untuk mencuci agar tidak terlalu panas ditangannya wajah Jemina seketika langsung berubah menjadi tersenyum jahat.
Clara yang melihat itu membuatnya mulai curiga, dia tidak langsung berbicara namun dia menghampiri Adeeva .
" Nona, sebaiknya hati-hati saat dekat dengan Jemina saya rasa dia bukannya tidak sengaja".. Kata Clara saat tiba didekat Adeeva
Adeeva menoleh kearah Clara".. Apakah begitu Clara?"..
Clara menganggukkan kepalanya hal itu membuat Adeeva menatap kearah Jemina yang sedang membersihkan meja tadi bersama Bibi Nuh.
Adeeva juga merasa aneh, namun dia mengurungkan niatnya untuk mencurigai itu.
" Sudahlah, jangan terlalu dipikirkan aku akan mengatakannya nanti kepada Dellson".. Kata Adeeva diangguki oleh Clara
Kali ini Adeeva memutuskan untuk makan siang dikamarnya karena itu permintaannya Clara, entah Clara benar-benar sangat merasa bahwa Jemina sedang melakukan sesuatu kepada Adeeva..
Hanya saja dia selalu menahannya agar Adeeva tidak terlalu kepikiran tentang itu..
***
Waktu berjalan dengan sangat cepat, dimana sore ini Adeeva duduk ditaman halaman belakang namun tiba-tiba datanglah Jemina dengan niat jahatnya..
" Nona".. Panggil Jemina membuat Adeeva menoleh kearah suara yang memanggilnya
" Iya ada apa?"..
Adeeva selalu lemah lembut, tapi entah mengapa orang selalu saja menginginkannya mati.
Kini Jemina duduk disampingnya Adeeva hal itu membuat Adeeva tidak ada merasa curiga dengan sikapnya Jemina.
" Nona, dimana disini supermarket?"..
" Ada apa kamu menanyakan itu?".. Tanya Adeeva dengan wajah bingungnya
" Saya ingin membeli perlengkapan saya karena sudah habis"..
" Didepan komplek ini ada supermarket kamu bisa kesana"..
" Kalau begitu Nona temani saya"..
Seketika Adeeva terkejut saat Jemina meminta temani untuk pergi ke supermarket..
" Aku tidak bisa, nanti Dellson akan marah jika aku pergi keluar"..
" Hanya sebentar Nona, saya masih belum terlalu hapal jalanan ini"..
Adeeva menjadi terdiam, dia benar-benar tidak ingin membuat Dellson marah karena jika sekali Adeeva keluar dari Mansion itu maka semua orang yang ada di Mansion itu akan dimarah oleh Dellson.
" Minta temani sama Clara ya, soalnya Clara lebih hapal dibandingkan aku"..
Jemina memaksa Adeeva dan menarik tangannya".. Tidak, saya hanya ingin perginya bersama Nona"..
Seketika Adeeva beranjak dari tempat tidurnya dan mengikuti Jemina yang membawanya pergi, Adeeva sudah berusaha untuk menolaknya namun Jemina masih saja memaksanya.
Kini mereka lewat dipintu belakang hal itu membuat Adeeva menjadi curiga.
" Mengapa kita lewat pintu belakang?".. Tanya Adeeva dengan nada penasarannya
" Kan pintu ini yang sangat cepat untuk menuju kejalanan raya"..
Sebenarnya apa yang dikatakan Jemina adalah bemar pintu yang cepat menuju kejalan raya. Hal itu membuat Adeeva benar-benar ketakutan pastinya Clara dan Bibi Nuh mencari keberadaannya..
Kink saat keluar dari pintu belakang tiba-tiba..
Brak!..
Seseorang memukul belakangnya Adeeva sehingga membuatnya tidak sadarkan diri.
" Bagus, kau benar-benar bagus dalam bekerja".. Kata seseorang wanita dengan nada puasnya".. Ini bayaranmu sesuai yang kamu butuhkan"..
Jemina mengambil amplop coklat itu,
" Terima kasih Nona, jika tidak ada Nona maka saya tidak akan bisa untuk membayar pengobatan Ibu saya"..
" Sekarang pergilah, jangan sampai kamu tertangkap oleh mereka".. Kata wanita itu diangguki oleh Jemina
Siapa sebenarnya wanita itu?
Kini Adeeva dibawa masuk kedalam mobil berwarna hitam dan dengan cepatnya dia membawa pergi Adeeva sebelum ada yang melihat.