PROLOG
Dimalam yang sunyi aku menangis seorang diri, meratapi hidup kenapa harus seperti ini. Bukannya Aku tidak bersyukur ya Allah tapi kenapa ujianmu kali ini begitu berat.
Jika memang ujianmu kali ini untuk mengangkat derajatku dimata-Mu ataupun dimata manusia lainnya aku ikhlas. Walau sakit ini seperti sembilu.
Hai, Namaku Sarena Anastasya. Aku adalah istri dari seorang pengusaha kaya yang bernama Willy Atmadja anak dari papa Atmadja mertuaku. Awalnya hidup kami begitu bahagia, kami menjalani hidup seperti pasangan lainnya. Tapi, semenjak kedatangan seorang wanita bernama Eksa semuanya perlahan berubah.
Yah, dia adalah mantan kekasih suamiku dulu. Dia kembali karena ingin merebut suamiku, Lucu sekali memang dia yang meninggalkan suamiku dengan alasan yang tidak masuk akal.
Bagaimana tidak dia meninggalkan suamiku dulu dengan alasan tidak bahagia dan ingin mencari kebahagiaan lain. Sekarang, waktu suamiku sudah bahagia denganku dia datang ingin merebut semua bahagiaku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reina Naura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
" Tante kirana juga pasti kecewa berat ya? Soalnya dia sayang banget sama kamu Na. Seperti dia sayang sama Kak Maya " Ucap Nayla. Ya, Maya adalah Kakak iparku dia berada di Surabaya mengikuti suaminya yang orang sana. Kirana adalah nama Mamah mertuaku. Dia biasa di panggil Nyonya Atmadja. Nayla mengenal baik Mamah Kirana karena orang tuanya adalah kolega bisnis Papah Atmadja. Ya, Nayla adalah orang kaya raya. Tapi dia begitu rendah hati walau kadang sikapnya begitu absurd.
Nayla adalah orang yang humble dan mudah bergaul. Banyak yang menyukainya karena sifatnya yang ramah. Tapi, yang menjadi tambatan hatinya adalah Rendy. Anak dari kalangan biasa yang hanya mempunyai usaha kecil berupa toko kue. Tapi, toko kue milik kedua orang tua Rendy kini telah berkembang pesat. Rendy juga adalah orang yang sangat gigih. Terbukti dia bisa jaya seperti ini, padahal dulu dia hanya di beri modal usaha dan dia tidak mau mengandalkan mertuanya. Dia bilang jika ingin berdiri dengan kakinya sendiri tanpa campur tangan mertuanya. Rendy hanya meminta pendapat pada sang mertua.
Nayla juga mempunyai seorang adik namanya Raka Wijaya Pangestu. Kini adiknya sudah menduduki kursi perusahaan sang Papah sebagai direktur. Pangestu Corp adalah perusahaan besar yang di pimpin oleh Raka, Kini perusahaan itu menjadi semakin besar karena kepiawaian Raka.
Nayla tidak mau memimpin perusahaan alasannya karena dia tidak suka. Aneh memang manusia satu itu, padahal semuanya serba mudah dia lulus kuliah dan langsung menduduki jabatan yang tinggi di perusahaan Papahnya tapi dia tidak mau dan lebih memilih menikah dan membersamai Rendy sampai jaya seperti ini.
0_0
" Sudahlah jangan memikirkan itu, pusing aku mikirin itu mulu " Ucapku padanya
" Ya santai dong jangan pake otot " Ucap Nayla sambil memperlihatkan ototnya
" Duuh gayamu Nay, Itu bukan otot tapi lemak " Ucapku sambil terkekeh
" Haha aku gendut sekali ya Na? " Tanya Nayla
" Ah tidak juga, Wajar kan orang hamil gemuk? Kan emang sukanya makan dan ngemil. Yang penting itu bayi dan ibunya sehat Nay. Tidak usah memikirkan badanmu yang melar itu, pikirkan saja kesehatan bayimu. Jangan terlalu stres kamu kan sudah memasuki trimester akhir kan? "
" Iya ini sudah masuk 8 bulan Na, Do'akan saja ya semoga semuanya lancar. Aku dan bayiku juga selamat "
" Iya, pasti itu. Nanti kalau sudah melahirkan baru kita sedot lemak oke ? "
" His kamu ini Na, Main sedot- sedot saja. Ngeri tau sekarang itu yang instan - instan begitu. Aku tidak mau ah "
" Ya sudah kamu diet ekstrim aja kalau begitu Nay "
" Ya Allah ya jangan ekstrim - ekstrim dong nanti aku tidak kuat Yura " Ucap Nayla cekikikan
" Iya makan sehari satu kali saja biar cepat kurus kerontang tubuhmu itu " Ucapku sambil terbahak
" Astaga Na, Ya jangan seperti itu juga lah kasihan Rendy nanti masa aku jadi kurus kerontang seperti orang tidak pernah makan Haha " Nayla sampai terpingkal-pingkal sendiri
" Haha ya ampun. Berbicara denganmu memang bisa membangkitkan moodku yang rusak " Ucapku sambil mengusap sudut mataku.
" Sudah ah ayok kita berangkat. Nanti keponakanku menunggu lagi " Ucap Nayla
" Astaga aku sampai lupa. Sudah jam berapa ini Nay " Tanyaku pada Nayla
" Ini sudah mau jam 12 Na, "
" Ya Allah, Nanti saja kita berangkatnya Nay. Nunggu adzan dulu, sekalian aku mau numpang sholat disini ya Nay "
" Okedeh " Ucap Nayla sambil mengangkat jempolnya
entar di Syang Indra lho