Terlahir cantik, kaya raya, cerdas, tapi selalu gagal jika berhubungan dengan percintaan, gadis baik-baik tapi selalu disakiti deretan pria yang pernah jadi pacarnya, dengan berbagai macam alasan, mulai dari yang masuk akal sampai yang paling menyakitkan.
Sampai akhirnya sesuatu yang rasanya tidak masuk akal pun terjadi, bagaimana bisa seorang wanita biasa, meskipun memang ia kaya, tapi tidak masuk akal dikejar-kejar oleh seorang selebriti papan atas.
Happy reading yeorobun 😂
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon timio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35
Hingga keesokan paginya ....
"Apa yang terjadi dengan dunia ini yeorobun? Akhir-akhir ini kita selalu dibuat terkejut dengan rumor kencan para artis, idola, sampai kepada rumor kencan pebisnis besar. Visual The Prince, Tommy, dirumorkan berkencan dengan Elleanor, main vocal dari girl group Pinky. Wah... Jika berita ini benar, selamat kepada couple visual ini."
"Hah? Apa? Apa? Gimana? Gimana? Anjir...", kesal Kiara menatap beranda sosmed X nya yang penuh dengan kabar serupa.
"Halah.... Sok sedih? Drama? Padahal .... Ok fine." kesalnya. Hatinya yang sudah luluh kemarin mendadak keras lagi.
Pasalnya sekian banyak foto yang beredar antara Tommy dan member girl group Elleanor itu mereka tampak sangat akrab dan nyambung satu sama lain dan di spot yang berbeda-beda.
"Kia...", seru Andreas menghampiri, masih dengan wajah sembabnya.
"Iya, Ndre. Kamu aku tinggal dulu ngga papa ya? Aku harus ke kantor, ada yang mau di cross check kata Alexa."
"Aku boleh ikut ngga? Kayaknya stay disini juga bakal bikin aku kepikiran terus."
"Hmm, ayo. Di Levin pantrynya banyak jenis kopi. Mungkin kamu bisa betah disana." senyum lebar Kiara.
"Kita pakai mobil kamu aja ngga papa kan?". tanya Andreas ragu.
"Iya, malah lebih bagus. Mungkin besok atau lusa aku mau kesini lagi anterin bunga baru buat mama."
"Oh ya Tuhan, bisa kah wanita ini menjadi milikku saja." jerit Andreas dalam hati.
"Ndre...", seru Kiara karena pria itu tertegun.
"Oh iya iya ayo."
skip
Setelah 30 menit berkendara, Kiara dan Andreas tiba di Levin Corp. Sudah gadis itu perkirakan, ia akan jadi pusat perhatian ketika memasuki gedung dan benar saja.
Sapp
Andreas segera menggenggam tangan pacar palsunya itu.
"Waduh ini anak ngga pernah sekalipun lupa perannya." batin Kiara, dan genggaman itu terlepas ketika sudah mendekati ruangan Kiara.
Alexandra yang stand by di mejanya agak terkejut dengan kehadiran Andreas.
"Selamat siang bu direktur, pak dokter." sapanya ramah.
"Halah... kok gua jijik gitu ya lu sok SOP gitu."
"Ada pak dokter bu direktur, kalau beliau tidak ada, saya pasti sudah memaki anda." jawab Alexandra.
"Ppfffft...", tawa Andreas yang sedari tadi di tahannya lepas.
"Yaudah sih biasa aja, gua sama pak dokter ini satu regu, ngga usah sok amnesia lu."
"Oh iya ya, gua lupa, Nyet."
Sekali lagi Andreas terkekeh, melupakan sejenak batinnya yang terluka. Bagaimana bisa seorang sekertaris memaki dan menyebut atasannya Monyiett, itulah yang di anggap Andreas sangat lucu dan anti mainstream. Bagaimana dekatnya hubungan kedua wanita ini hingga sebegininya? Lucu, aneh, random, dan hangat disaat bersamaan.
"Pak dokter, mau dibuatin minum apa?." tanyanya lagi.
"Andre, Lex. Andre." bantah Andreas.
"Woahh... lu berdua bener-bener ya, gua lagi bener-bener jadi sekertaris yang baik dan sesuai prosedur ini loh. Yaudah, Ndre, lu mau apa? Gua mau ke pantry biar sekalian, lu juga nyet, repot gua kalo bolak-balik ntar." kesalnya pada Andreas dan Kiara yang selalu merusak ke profesionalannya.
Sekali lagi Andreas kembali tertawa menunjukkan gummy smilenya. Hati Kiara lega sekali, tidak sia-sia ia membawa Andreas ke kantornya hari ini. Tidak apa juga jika ia jadi pusat perhatian satu gedung hari ini, asal pria baik yang dititipkan Irina ini bisa sedikit melupakan sakit hatinya. Tidak apa. Tidak apa juga Alexandra yang mahal-mahal selalu ia sponsori barang mewah ini dan itu, wanita ini selain menghangatkan hidupnya yang dingin, juga berfungsi sebagai penyembuh dan pemecah es.
Sifat asli Alexandra yang terkadang barbar, aneh, dan lucu disaat bersamaan membuatnya terkesan kocak. Diperusahaan mana seorang direktur utama bisa dimaki, anjir, setaang, kunti bogel, manusia blasteran kukang, sampai disebut Nyet, semua itu hanya berlaku di perusahaan Kiara, antara ia dan sekertarisnya yang aneh itu.
Sahabat, sekertaris yang merangkap jadi satu.
Tidak lama kemudian setelah sedikit berdebat perkara jenis minuman yang ingin dibuatkan, akhirnya Akexandra pergi ke pantry yang terletak di ujung selatan gedung Levin pusat.
"Kamu terserah ya, Ndre mau ngapain. Mau tidur, mau salto, silahkan itu sofa lumayan nyaman. Kalo laper kamu bilangin ke aku ya, biar aku pesenin, atau kamu mau ngemil? Mau ngemil apa?"
"Tenang Kia, tenang. Aku bukan bayi, aku lapar aku bisa cari sendiri, aku bisa pesen. Kamu kerjain aja tugas kamu hari ini. Aku akan buat senyaman ku, ngga perlu kuatir."
"Ok, good boy."
"Pesanan datang tuan dan nyonya yang tidak penting-penting amat, untuk kunti bogel saya bawa matcha green tea dengan floatnya semoga lu kesedak dan untuk pak dokter kita yang putihnya kek bihun, saya buatkan caramel machiato dengan cincau sebagai toppingnya. Sekian saya Alexandra pelayan sexy undur diri." dengan ala-ala mundur di opera.
Andreas kembali terkikik dibuatnya.
"Itu kamu nemu dimana sih?", tanya Andreas akhirnya.
"Oh kemarin itu barang reject, kasian ngga laku, jadi aku pungut. Lumayan, free ongkir." jawab Kiara.
Tawa Andreas kembali meledak. Sepertinya setelah ini ia akan punya dua teman wanita, bedanya yang satu lebih receh ketimbang yang sedang diam-diam dicintainya ini.
Ting
Satu pesan masuk ke ponsel Kiara yang ia letakkan begitu saja di atas meja disampingnya.
Sebagai wanita alpha yang overthinking dalam diam dan tenangnya, ia harus tetap mempertahankan harga dirinya yang tinggi. Meski sebenarnya ia ingin meledak-ledak, apalagi di sosmed X komentar yang ia baca kebanyakan mendukung, banyak yang mengatakan mereka serasi.
Sejujurnya, ia ingin sekali menjambak Tommy sekarang, meskipun benar mereka jalan beramai-ramai dengan team, duduk bersama dengan team, kenapa harus duduk berdekatan, bersebelahan, bersampingan dengan Elleanor itu? Bisa jauhan kan? Bisa seberang-seberangan kan? Dasar cowo.
Ia menahan itu semua, ia harus terlihat kokoh, dingin, tegar, tidak perduli. Pokonya si paling slay, si paling savage, si paling cool, si paling alpha. Itulah Kiara.
Sementara pria yang mendapatkan pesan jauh disana, cukup syok mendapat balasan pesan bodo amat itu. Benarkah Kiara tidak perduli padanya lagi? Bahkan untuk urusan se sensitif ini pun dia tidak mau tahu?
Dimana hubungan mereka yang selalu manis dan hangat itu? Dimana percintaan mereka yang selalu ia bangga-banggakan itu? Apakah Kiara sudah menyerah? Apakah ini detik-detik semuanya hancur? Pertanyaan - pertanyaan itu muncul dan berkerumun di otak Tommy.
Ting... satu pesan yang membuat wajah Tomny yang tadinya sudah kusut berkerut sumringah kembali.
"Ahh... aduh...", pekiknya sambil berguling-guling salting ditempat tidur.
.
.
.
Tbc ... 💜
Masih semangat kah membaca cerita halu ini yeorobun??
Tinggalin jejak ya 💜