Hena Sanjaya. Model sekaligus aktris dengan bayaran termahal harus terjebak hubungan asmara yang tidak masuk akal dengan seorang Pria yang sebelumnya tidak ia kenal.
Kariernya mengalami masalah setelah namanya terseret skandal dengan sang mantan kekasih, Samuel Harvey.
Demi menyelamatkan kariernya Hena memilih mengikuti hubungan yang ditawarkan Pria tidak dikenalnya tersebut "Asmara settingan" terdengar konyol bagi Hena.
Entah apa keuntungan yang Pria itu dapatkan dengan hubungan ini. Mampukah Hena mengembalikan nama baiknya yang sudah memburuk dan mempertahankan kariernya yang sudah ia jalani selama 8 tahun terakhir, dengan hanya menjalin "Asmara Settingan"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Asmara Settingan 26.
Mall terbesar di pusat kota itu terlihat semakin ramai dengan adanya acara launching sebuah produk terbaru dari ATNA Fashion. Sebagai Brand Ambasador (BA) sudah barang tentu kehadiran Hena menjadi hal yang ditunggu-tunggu. Bukan hanya oleh pantia penyelenggara namun juga semua para penggemarnya.
Mulai dari yang tua hingga anak muda terlihat menyapa dan meneriakkan nama Hena. Bahkan diantara banyaknya penggemar separuh dari mereka masih mengenakan seragam SMA.
Selain sebagai trend setter dalam berbusana, Hena juga menjadi artis idola yang banyak dijadikan panutan. Hena tidak pernah mempublikasikan kehidupan pribadinya, ia hanya fokus pada karier sebagai model maupun aktris. Membuat Hena menjadi bintang yang benar-benar bersinar terang karena prestasi bukan sensasi.
Namun semua itu Hena nikmati sebelum namanya dituding sebagai perusak hubungan Samuel Harvey dengan seorang model-Jihan Kamala.
Kini foto-foto yang beredar serta headline buruk tentang dirinya memang sudah menghilang dari situs berita online maupun offline semenjak Agam mengakui hubungan asmara mereka pada media. Dan itu semua Hena anggap sebagai bentuk keuntungan dari menjalin asmara settingan bersama Agam.
"Berapa lama acaranya?" tanya Hena pada Jini.
Hena saat ini terlihat sedang bersiap, ia mengenakan pakaian panjang dengan aksen tenun sumba berpadu tile merah menyala. Surai hitamnya tergerai indah dengan lilitan serupa sorban di kepala, pelengkap penampilannya hingga menyerupai wanita timur tengah.
Wajah yang sudah sepenuhnya rupawan itu tidak lagi menerima banyak sentuhan pemanis dari berbagai produk kecantikan. Dengan hanya memoles tipis pewarna bibir serta pewarna merah pada bagian-bagian tertentu di wajahnya, Hena sudah terlihat siap untuk tampil membawa nama brand ATNA Fashion.
"Tidak lama hanya satu jam," jawab Jini seraya bergerak mendekat pada Hena. "Dan nanti ada sesi fan meeting."
"Aku sudah tidak sabar ingin menemui dan menyapa mereka," Hena tersenyum cerah saat mengingat kegiatan jumpa fans.
Sesi jumpa fans selalu Hena nantikan karena bisa berinteraksi secara langsung dengan para fans yang mencintainya, serta Hena selalu dilimpahi berbagai macam hadiah dari para penggemarnya tersebut.
"Ayo, sebentar lagi acara akan dimulai," kata Jini.
Hena dan Jini berjalan beriringan ke luar dari ruangan yang memang di sediakan khusus untuknya bersiap, menuju pada stage berlantai putih serta layar lebar yang memuat foto Hena saat mengenakan berbagai jenis busana dari ATNA Fashion.
Kegiatan berlangsung dengan tidak hanya menghadirkan Hena sebagai icon jualnya tapi ATNA Fashion juga menggandeng desainer terkenal dalam negri Diana Mulyono Putri atau yang sering disapa dengan Diana Putri.
Dengan mengusung tema Abadi Selamanya. ATNA Fashion memaparkan kelebihan serta keunggulan busana yang kali ini diberi aksen etnik dalam negeri mulai dari ufuk timur hingga ke ujung barat. Dan tidak lupa menampilkan langsung beberapa busana-nya dengan para model yang bergaya.
Selesai tugasnya di atas stage, kini Hena di arahkan untuk melakukan sesi fan meeting yang ATNA Fashion gelar.
"Di bawah?" tanya Hena saat Jini dan panitia mengarahkannya untuk turun. "Aku pikir di atas stage."
"Mereka meletakkan meja dan kursinya di bawah," jawab Jini seraya membersamai langkah Hena yang mulai turun dari panggung.
Berfoto dan memberi tanda tangan adalah sebagian hal-hal kecil yang bisa Hena berikan sebagai balasan dari ke-antusiasan para penggemar yang ingin bertatap muka.
"Hai..."
Suara itu berhasil menghentikan gerakan tangan Hena yang ingin membubuhkan tanda tangan pada fotonya. Ia mengangkat pandang dan menatap pada sosok fans yang entah sudah ke-urutan berapa akan Hena sapa dan bertukar kabar cerita.
Hena sedikit mengarahkan pandang ke belakang sosok yang menyapa, ia mendapati tersisa dua antrian dari ratusan fans yang disapa hari ini.
"Kau mau lebih dulu menyapanya?" sosok yang sekarang mengenakan topi serta kaca mata hitam itu menggeser tubuh. Memberi ruang pada fans Hena yang berdiri di barisan terakhir.
Hena hanya diam, ekor matanya melirik beberapa awak media yang memang hadir di acara ini. Meski jauh tapi Hena yakin kamera mereka jelas bisa membidik dirinya saat ini.
"Ini untuk kakaknya. Dan mohon tanda tangan di sini."
Hena dengan cepat menerima buket bunga mawar besar yang begitu indah dari fans yang berdiri di barisan akhir. Ia memeluk dan membubuhkan tanda tangan pada secarik kertas yang di berikan penggemarnya tersebut.
"Terimakasih," setelah menerima tanda tangan Hena, pria itu terlihat segera berlalu pergi.
Hena bahkan sampai berdiri karena belum sempat mengucapkan terimakasih atas hadiah buket bunga besar yang ia terima.
"Pasti fans barumu," dengan kembali menggeser tubuh tepat berhadapan dengan Hena yang hanya terhalang meja Pria bertopi itu bersuara. "Bunga kesukaanmu bukan mawar tapi lily."
Hena memutar bola matanya saat mendengar apa kata Pria yang kini menyapanya. Dengan cepat Hena meraih foto dan memberikan tanda tangan. Ia tidak ingin berurusan lagi dengan masa lalu.
"Jangan seperti ini," kata Samuel. Dengan cepat ia membuka topi dan kaca mata. "Aku mohon beri aku waktu sebentar untuk menyapamu."
Hena menghela napas saat matanya menangkap kilatan lampu blizt. Bagaikan cahaya rudal yang berterbangan siap meluluh lantakan dirinya.
*
*
*
Sudah memasuki jam makan siang, meski pekerjaan belum selesai Agam dan Rama tetap terlihat keluar dari ruangan menuju lift. Waktu mereka habis hanya membahas bagaimana caranya meminta maaf tanpa berterus terang.
Rama sampai di buat pusing tujuh keliling dengan keinginan sang Tuan. Rasanya sia-sia saja ia menuntut ilmu sampai ke luar negri hanya untuk mencari solusi aneh yang Agam inginkan.
"Kau sudah mengirimkan bunganya?"
"Sudah Tuan." jawab Rama dengan membiarkan sang Tuan untuk mengambil langkah terlebih dahulu ke luar dari dalam lift. "Nona Hena pasti sudah menerimanya."
Agam mengangguk kecil.
"Kembali menjadi Brand Ambasador, Hena Sanjaya tampil dengan memukau..."
Langkah Agam terhenti di lobby. Dirinya menghadap penuh pada layar kaca televisi yang ada di sudut atas tidak jauh dari meja resepsionis.
Rama yang melihat itu langsung memberi perintah dengan gerakan kepala pada salah satu resepsionis untuk menambah volume televisi agar Agam sang Tuan bisa dengan jelas mendengar berita yang memuat kabar tentang kekasihnya.
"Kekasih dari pengusaha Agam Raksa ini banyak mendapat apresiasi dari para pendukung setianya. Termasuk dari pemilik PH (production house), Samuel Harvey. Pria yang sudah bertunangan tersebut terlihat rela berdiri di barisan antrian para fans, bahkan memberikan hadiah buket bunga mawar yang besar pada sang model."
Rama yang mendengar berita itu bergerak dengan cepat mendekat ke meja resepsionis dan meraih remote control untuk mematikan televisi. "Berita tidak bermutu," umpat Rama dalam benaknya.
"Berikan kunci mobil."
Rama berhenti tepat di depan Agam yang kini mengarahkan tangan padanya.
"Anda ingin menyusul Nona Hena, Tuan?" tangan Rama bergerak untuk menyerahkan apa yang Agam inginkan.
Rama tidak mendapatkan jawaban. Tuannya itu sudah memilih berlalu begitu saja meninggalkan dirinya di lobby.
"Hubungannya settingan, tapi cemburunya pakai perasaan." gumam Rama pelan bahkan ia sampai menggelengkan kepala.
gak seru jadinya. di siksa dulu dong 😂
itu udah sangat fatal
semoga kesalahan mu di ampuni.
mati aja lalu jihanAM, semoga kau membusuk.
tpi maaf sebelumnya jgn diikut campurkn bahasa kk
*awak artinya kamu dalam bahasa indonesia kk/Pray//Pray/
minta plastik yang kamu bawa dong..
air sama sama bisa bungkus rendang 🤣🤣🤣
tergantung dari sudut mana seseorang memandangnya..
hanya Alam luas lah yang bisa mengurung nya.
Seluas Alam terhampar... Luas dan indahnya Kabupaten "Agam" di Sumatera Barat 🤣🤣🤣