Niat awal ingin berjalan-jalan setelah bekerja namun membuat seorang wanita bernama Rayna harus berurusan dengan seorang pria menakutkan.
Dia melihat sebuah tragedi menakutkan, yaitu sebuah pembunuhan yang di lakukan pria menakutkan tersebut, yang ternyata adalah bos-nya sendiri sekaligus mafia paling menakutkan di bisnis dunia gelap.
Bagaimana nasib Rayna kedepannya? apakah setelah dia melihat hal tersebut dia akan baik-baik saja atau malah sebaliknya???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
GTSM BAB 19_Khawatir dengan Rayna
KALAU ADA TYPO KOMEN DI PART-NYA YA🙏🏻🙏🏻
HAPPY READING 🌼🌼🌼
🥕🥕🥕
Pagi harinya, Agra terbangun dari tidurnya namun Rayna masih saja setia dalam tidurnya, kemarin malam Rayna sempat tersadar namun sebentar sebelum efek obat yang di berikan oleh Daniel mulai beraksi lagi.
Agra kemudian membersihkan tubuhnya dan mulai bersiap-siap karena hari ini dia akan ke mansion utama.
Sang mama sudah menelepon nya berulang kali dan mengatakan ingin agar sang anak ke mansion utama karena mama Rebecca sudah sangat rindu sekali.
"Bi." panggil Agra yang sudah siap dengan pakaian santai nya.
"Iya tuan,"
"Awasi terus kamar Rayna, dia sedang tidur begitu pulang. saya akan ke mansion utama, kalau ada apa-apa segera hubungi saya." tegas Agra dan anggukan paham di berikan oleh bi Tati.
"Baik tuan."
Setelah mendengar hal itu Agra pun segera pergi dan menancapkan gas mobilnya membela jalanan ibu kota.
Tak lama dia datang ke mansion utama, di sana dia bisa melihat mama nya sedang menyirami tanaman nya.
"Ma." panggil Agra mendekati sang mama dan memeluknya.
"Ya tuhan anak mama yang paling susah pulang akhirnya sekarang mau menemui mama nya." seru mama Rebecca dengan dramatisnya.
"Udah gak usah drama deh mama, mama kenapa suruh Agra pulang?" tanya Agra to the point sekali tanpa menanyakan kabar orang tuanya.
"Kamu ya datang datang bukannya tanya kabar mama malah langsung tanya kayak gitu," sahut mama Rebecca dengan kesalnya.
"Ya udah sekarang kita masuk ya," ajak Agra.
Sampai di meja makan Agra melihat masuk sepi, papa dan sang adik belum menampakkan batang hidungnya.
"Papa sama milen mana ma?" tanya Agra.
"Papa mu bentar lagi juga turun, kalau adik kamu lagi ada acara menginap di rumah temennya." ucap mama Rebecca dan di angguki oleh Agra paham.
"Wah siapa ini?" seru papa Marcel.
"Hai pa," sapa Agra.
"Bagaimana son keadaan black hold?" tanya papa Marcel pertama kali saat mereka bertemu.
"Bis agak sih kalau lagi ngumpul gini gak usah bahas tuh black hold sama perusahaan, mama tuh pingin di manja suami sama anak tahu." ketus mama Rebecca kesal juga suami dan anaknya membahas hal hal seperti itu.
"Iya ma, bentar doang kok." ucap Agra.
"Mending sekarang kita sarapan aja, kamu pasti belum sarapan kan." sahut mama Rebecca, mereka pun sarapan dengan khidmat.
"Sayang, kamu kan umur udah dewasa gak mau apa kenalin perempuan ke mama sama papa kamu?" ucap mama Rebecca setelah mereka selesai dengan sarapannya.
Agra sangat tahu kalau mama nya memanggilnya ke mansion utama pasti akan membahas soal ini.
"Ma, mama kan tahu sendiri kalau Agra itu lagi fokus ke perusahaan dan juga black hold." ucap Agra mencari alasan yang sama selalu.
"Kamu masih suka wanita kan?" tanya mama Rebecca, beliau takut tiba-tiba Agra melenceng dari kodrat nya.
"Mama ngomong apa sih, agra masih normal kok." seru Agra membantah tuduhan dari sang mama.
"Syukur deh kalau gitu, mama udah mikir yang enggak enggak loh." ucap mama Rebecca.
"Kalau udah gak ada yang di bahas Agra mau pergi karena harus ke kantor ma, pa." ucap Agra berpamitan.
"Mama gak mau tahu kalau sampai selama satu minggu ini kamu gak ngenalin wanita ke mama, maka jangan salahkan mama kalau mama bakalan jodohin kamu dengan anak temen mama." seru mama Rebecca kemudian pergi dari sana.
"Ma," panggil Agra namun tak mendapatkan balasan apapun dari sang mama.
"Udah kamu turutin aja mau nya mama kamu, makanya buruan bawa pasangan son biar mama kamu gak ngomel aja terus." jawab papa Marcel.
"Iya pa." jawab nya singkat.
Setelah itu Agra pun pergi untuk langsung ke kantor nya, karena hari ini dia ada meeting penting dengan klien nya.
.
Di sisi lain di Nale's Grup khususnya di bagian cleaning service, semua sedang membicarakan tentang Rayna yang cukup lama tak bekerja dan tidak hadir di sana.
"Bu dew, Rayna kok udah lama banget gak kerja ya? Aku dateng ke rumahnya pun sepi, sana kata tetangganya Rayna udah pindah." ucap Jena merasa khawatir dengan keadaan rekan kerjanya dan juga sekaligus sahabat nya itu.
"Entah ibu juga gak tahu Jen, ibu khawatir juga dengan Rayna Jen. Ibu takut dia akan di pecat karena terlalu lama tidak masuk, kamu tahu sendiri dong bagaimana Rayna mencoba mempertahankan pekerjaan nya ini karena gaji yang lumayan tinggi." sahut ibu Dewi yang juga khawatir dengan keadaan Rayna yang tidak ada kabar sama sekali ini.
bu Dewi sudah menganggap Rayna sebagai anaknya, begitu pun dengan pegawai-pegawai lainnya yang sudah di anggap anak oleh beliau, sehingga saat tidak melihat saja pegawai nya kerja seperti Rayna sekarang ini membuat bu Dewi khawatir, takut terjadi hal yang tidak tidak kepada Rayna.
"Masa Rayna pindah kerjaan bu?" sahut Jena.
"Perasaan ibu sih gak mungkin deh, kamu tahu sendiri bukan bagaimana gaji di sini dari pada di tempat lain." ucap bu Dewi dan di angguki oleh Jena.
"Betul juga ya bu, aku chat terus telepon juga gak di angkat." ucap Jena.
"Kalian mau ngerumpi atau kerja di sini?!" pekik seseorang membuat bu Dewi dan Jena yang awalnya sedang berbicara pun langsung terdiam.
"Maaf pak." balas bu Dewi dan Jena.
Yap itu adalah asisten sang presdir, siapa lagi kalau bukan Rio yang tadi ingin memanggil bu Dewi karena tuan nya ingin di buatkan kopi, malah melihat karyawan tuannya sedang bergosip dan bermalas-malasan.
Sebenarnya tidak ingin membentak hanya saja Rio ingin agar pembahasan soal Rayna yaitu tawanan bosnya berakhir dan mereka kembali lupa bahwa ada karyawan bernama Rayna, karena Rio bisa pastikan hidup wanita itu sedang di ambang kematian, antar hidup dan mati.
"Bu Dewi segera buatkan kopi untuk tuan Agra, beliau akan segera tiba dan ingin kopinya segera di mejanya sebelum beliau datang." ucap Rio dengan tegasnya.
"Baik pak."
Setelah itu Rio pun kembali mejanya dan mengerjakan tugas yang selalu saja menumpuk setiap harinya.
Kopi pun sudah berada di meja kerja tuan nya, dan tak lama Agra datang dengan tatapan menyeramkan nya membuat siapapun merasa takut dan terintimidasi.
melihat tuannya sudah datang, Rio pun segera mengikuti langkah tuannya hingga dia berada di depan meja kerja Agra.
"Tuan semua berkas siap dan satu jam lagi kita akan meeting dengan para investor." ucap Rio dan di angguki oleh Agra.
"Oh Rio, siapkan semua keperluan ku untuk ke Bali, aku akan meeting dan meninjau proyek di sana, dan satu lagi bawa satu maid yang bisa menjaga Rayna di sana." ucap Agra.
"Apakah tuan akan membawa nona Rayna ke Bali?" tanya Rio dengan penasaran.
"Iya, akan sangat menyenangkan bukan jika menghabiskan malam panjang di suasana baru." ucap Agra dengan santainya, apalagi di akhir kata dia selipkan tawa membuat siapapun yang melihat seperti melihat seorang psikopat saja.
.
.
Bersambung.....
...🥕🥕🥕...
...FOLLOW IG @Lala_Syalala13...
...PENILAIAN NYA YA 🌟 🌟 🌟 🌟 🌟...
...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...
...VOTE 💌...
...LIKE 👍🏻...
...KOMENTAR 🗣️...
...HADIAHNYA 🎁🌹☕...