Yoooooo.... my Family, welcome back to my story. Sesuai permintaan, aku lanjut nulis Zandra. Dan ini adalah Zandra season 6, semoga kalian suka yaaa.❤️❤️❤️
Kembalinya penerus Zandra, yang mana semua anggota keluarganya harus berpencar. Setelah kematian sang legendaris Yumi, dan alasan lain harus memimpin perusahaan di setiap kota dan negara.
Keturunan Zandra, yang memilih untuk tetap tinggal di rumah utama. Ternyata mendapatkan petualangan misteri, dan tentunya berhubungan dengan MEREKA (si makhluk halus)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kekonyolan Cia
Ia berpikir, Bagus mundur karena takut dengan siapa ia berurusan.
"Baiklah kalau begitu, aku pun akan membuat sekutumu turun dari jabatannya dan bahkan keluar secara tidak hormat." lanjut Bagus, membuat Wahyu membulatkan kedua bola matanya
Namun tak lama, ia pun tertawa terbahak-bahak. Bahkan Wahyu memegang perutnya, ia benar-benar merasa apa yang diucapkan oleh Bagus. Merupakan lelucon paling lucu, yang pernah ia dengar.
Bagus menoleh, menatap keempat saudara tersebut. Mereka pun mengangguk, tak apalah.
"Kenapa anda tertawa? Apa setelah anda mendengar, apa yang akan aku ucapkan. Anda masih bisa tertawa? Atau menangis dan menjadi gila?" tanya Bagus, membuat Wahyu menghentikan tawanya.
"Apa maksudmu?" tanya Wahyu
"Anda telah berurusan dengan orang yang salah, asal anda tau. Sejak tadi anda memaki dan merendahkan keturunan, dari keluarga yang di sangat di segani. Baik di dalam negeri, maupun di luar negeri. Apalagi sejak tadi, anda berkoar-koar akan mengeluarkan mereka." Wahyu mengerutkan dahinya, ia masih belum mengerti dengan maksud ucapan Bagus.
"Katakan saja langsung, jangan berbelit-belit." Bagus tersenyum smirk, ia lalu berbalik dan melangkahkan kakinya mendekati empat bersaudara tersebut.
"Mereka, anak-anak yang sejak tadi anda rendahkan. Adalah keturunan dari keluarga yang di segani dan di hormati orang banyak. Keempat anak ini adalah pewaris dari keluarga Zandra, dan itu artinya keempat anak-anak ini adalah pewaris dari pemilik kampus." jawab Bagus
JEEDDEEEERRRR
Bukan hanya Wahyu uang terkejut, bahkan semua orang yang ada di ruangan tersebut pun sama terkejutnya.
Mahasiswi dan beberapa mahasiswa, yang membantu Ghava dan Ali menyeret Byan. Menutup mulut mereka, dengan salah satu telapak tangan mereka.
"T tidak mungkin, itu pasti hanya karangan mu. Kamu sengaja berbicara seperti itu, hanya untuk menakuti ku. Benar kan?" Bagus mengerutkan dahinya
"Untuk apa aku berbohong? Tak ada untungnya sama sekali, kalo anda tak percaya tidak apa-apa. Oh... Aku juga mengucapkan terima kasih, karena pengakuanku tadi. Kini aku bisa menendang jendral polisi, dari jabatannya."
DEG
Wajah Wahyu memucat, wajahnya kini bagai tak teraliri darah sama sekali.
'I ini tidak benarkan? Bagaimana bila semua ini benar, Suprapto pasti akan marah besar padaku. Karena aku sudah menyeret namanya, bisa habis aku.' gumamnya dalam hati, Cia dan yang lain tersenyum smirk
Cia kembali mendekati Wahyu, yang sedang menunduk. Ia sibuk dengan pikirannya sendiri, sehingga tak sadar bila Cia kini ada di depannya.
"Tuan Wahyu Adiguna yang terhormat, yang katanya anggota D*R paling dihormati. Dan juga memiliki sekutu, orang dengan jabatan tinggi. Orang yang terus berkata, akan mengeluarkan aku dan yang lain dari kampus." Wahyu menegakkan kepalanya, ia kini bertatapan langsung dengan Cia
"Ingat tuan Wahyu... Di atas uang 50.000, masih ada uang 100.000." ucap Cia penuh percaya diri, di kepalanya sedang memikirkan tentang membeli cemilan.
"Pfftt" Ghava reflek membungkam mulutnya, sedangkan yang lainnya masih diam mencerna ucapan Cia.
'Di atas langit, ada langit Ciaaaaa' tegur Luna dan Ali, Cia pun tersadar kalo ia salah peribahasa.
"Ohh.. maaf. Maksudku, di atas langit masih ada langit." Koreksi Cia
Karena kalimat itu, teman-teman satu kampus Cia kini menunduk. Mereka semua menahan tawa, mereka tak menyangka bila Cia sekonyol ini.
Setelah sebelumnya mereka di buat terkejut, karena mengetahui siapa sebenarnya Cia dan ketiga saudaranya. Kini mereka harus menahan tawa, karena kekonyolan Cia dalam mengeluarkan kata-kata nya.
"Terkadang orang lupa akan adab dan sopan santunnya, dikarenakan Harta, Gelar dan Jabatan. Sehingga menganggap orang lain itu tidak ada apa-apanya." kini Cia dalam mode serius
"INGAT!!!! JANGAN SOMBONG, KEJATUHAN MU AKAN SELALU MENGINTAI MU!" lanjut Cia penuh penekanan
Brugh
Tubuh Wahyu pun jatuh terduduk, kini ia percaya dengan apa yang di ucapkan oleh Bagus. Aura Cia, benar-benar terasa sangat kuat. Bahkan setiap kali Cia berbicara, Wahyu merasakan tekanan intimidasi yang sangat besar.
"Maafkan aku, aku...
"Cukup Ferguso, tiada maaf untuk manusia sombong sepertimu dan juga putramu. Dan Ciripa, putra mu. Aku pastikan, bila dia akan mendekam lama di balik jeruji bersama antek-anteknya." potong Cia
Pfftt
Semua orang benar-benar menahan tawa mereka, sekuat tenaga. Begitu juga dengan Bagus dan anak buahnya.
Buahahahahahha
Sedangkan Ghava, sudah tidak bisa lagi menahan tawanya. Bahkan kini ia sedang dalam posisi duduk, sembari memegang perutnya. Kulit perutnya benar-benar terasa sakit, tapi ia tak bisa menghentikan tawanya.
Luna dan Ali, hanya bisa diam. Memasang wajah datar, seperti biasanya. Namun asal kalian tau, mereka juga kini tengah mati-matian menahan tawa mereka.
"Dahlah... Pak Bagus" panggil Cia
"Iya nona muda" jawab Bagus, seraya mendekati Cia
"Tolong urus mereka, usut semua orang yang ada sangkut-pautnya dengan dia. Ingat, SSSSEEEEEMMUUUUAAAA!!!!!" ucap Cia
"Asal anda tau tuan, kami keluarga Zandra tak pernah melakukan hal ini. Menggunakan kedudukan untuk menjatuhkan seseorang, tapi... Hal ini berbeda, bila berhubungan dengan orang-orang seperti anda." Cia berdiri di depan Wahyu
"Kalo pak Bagus butuh bukti, kami memiliki semuanya. Nanti akan aku bawa ke sini" ucap Ali
"Biar saya saja yang datang ke kediaman Zandra, kebetulan saya juga merindukan rekan saya yang ada di sana." Ali mengangguk
"Baiklah, kalah begitu kami semua pamit ya. Tolong selesaikan masalah ini, sampai tuntas. Berikan keadilan pada para korban, jadilah seorang aparat negara yang jujur dan bisa mengayomi kami warga sipil." ucap Cia, Bagus tersendiri dan mengangguk
"Serahkan semuanya pada kami" jawabnya
Cia pun berbalik, ia berhadapan dengan semua teman satu kampusnya. Cia menarik nafas dalam dan menghembuskan nya pelan.
"Dan untuk kalian, aku minta kalian tutup mulut kalian. Berita mengenai siapa kami, jangan sampai tersebar." pintanya
Semua orang yang di sana mengangguk
"Kami janji, tidak akan mengatakan hal ini pada siapapun." ucap salah satu mahasiswa, dan di angguki yang lainnya
Sedangkan Risa, kini ia merasa sangat kecil. Ia merasa tak pantas, berteman dengan Luna penolongnya. Risa hanya diam menunduk, Luna menyadari hal tersebut.
Ia pun berjalan mendekati Risa, kini ia berdiri di depannya. Luna mengangkat tangan, ia memegang dagu Risa. Luna bisa melihat, ada tatapan sedih dan tak percaya diri di sana.
"Aku tetap kak Luna, yang kamu kenal. Jangan menjauhiku karena hal ini, kita bisa tetap berteman. Hmm?" Risa terdiam, matanya menatap lurus mata Luna
'Tapi aku bukan siapa-siapa, bahkan aku adalah anak yatim. Yang hanya memiliki seorang ibu, dengan pekerjaan seorang ojek online. Bahkan aku masuk ke kampus ini pun, karena beasiswa. Aku... Aku tak pantas berteman dan dekat dengan kakak.' ucap Risa
Luna menggelengkan kepalanya....
...****************...
Alhamdulillah.... double, mumpung baby nyenyak tidurnya.
Jangan lupa jadiin Favorit dan tinggalkan jejak, like, komen, vote dan gift 🥰🥰🥰
...Happy Reading All...
ada kasus baru kek nya nie🤔
gas makkk..
lanjuttt
asiiiikkk kasus baruuu.. gaskeun mak,,,
nah lho rmh duka,tambah suram dong za.🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
baru nyampe sdh di sambut bayangan putih
mulai berpetualang disini