Azka seorang pria miskin yang selalu berusaha bekerja agar bisa menikahi pacarnya, setelah menabung 2 tahun dia berniat melamar pacarnya namun dia tidak sengaja mengetahui bahwa pacarnya berselingkuh, akhirnya dengan berat hati dia pergi tanpa sengaja kecelakaan dan hampir meninggal namun dibalik itu semua ada keajaiban
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kunn-, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
William vs jeremy
"Tenang kali ini aku akan serius" ucap william pada jeremy
Jeremy yang mendengar itu pun langsung tersenyum lebar dan menatap william dengan mata bersemangat
"Bagus seharusnya dari tadi kau seperti itu"ucap jeremy
William diam sejenak kemudian
Wushh...
Secepat kilat william telah berada didepan mata jeremy, mata jeremy hampir tidak bisa mengikuti pergerakan william dan....
" woahh ugh.... "Rintih jeremy, yang tidak sempat menghindar pukulan william yang tepat mengenai wajahnya, membuat hidung jeremy berdarah
Namun itu belum cukup membuat jeremy jatuh, william yang menatap jeremy dengsn tak percaya, sebenarnya pukulannya itu bisa membuat baja penyok, namun jeremy yang terkena pukulan itu hanya luka ringan
" apa aku melemah? "Gumam hati william menatap telapak tangan kanannya
"ada apa? Kau merasa seperti melemah? " tanya jeremy
"Tidak" jawab singkat william
"Ya itu mungkin saja selama 3 tahun ini aku sudah berlatih keras agar bisa mencapai levelmu, dan jika bisa aku ingin melampaui mu" ucap jeremy mengepalkan tangannya, berniat membalas pukulan william jeremy pun bersiap untuk menyerang william
Jeremy maju perlahan, langkah demi langkah ketika sudah beberapa langkah, jeremy menyerang dengan kecepatan penuh
"Apa dia menghilang? " tanya rio masih memperhatikan william
"Tidak dia tidak hilang" gumam hati william, lalu menatap ke arah kiri, kemudian...
"Ugh... Seperti biasa matamu sangat jeli" ucap jeremy kesal, karna kurang dari 1 detik jeremy mengenai william, namun ditahan oleh william dengan tangannnya
"Namun aku tidak akan pernah menyerah!" Teriak jeremy , meski tidak tau apa kah dia bisa menang melawan william namun dia tetap berusaha,
Jeremy tetap maju menyerang william meskipun dia tau itu sia-sia karna william bisa melihat setiap serangan jeremy, jeremy terus menyerang tapi tetap william menghindari semuanya
"Sudah cukup, " ucap william lalu melancarkan tendangan tepat mengenai bagian wajah jeremy, membuat jeremy terpental jauh
Kebelakang
Dengan mata setengah sadar jeremy menatap
"Sudah kuduga aku tetap tidak bisa mengalahkan nya" gumam jeremy
"Apa aku pakai itu saja ya?, aku sangat ingin mengalahkan william tapi menggunakan barang seperti itu akan sangat berdampak besar pada tubuhku" gumam hati jeremy
Menutup mata sebentar, jeremy membuka matanya dan menatap william dengan yakin, segera dia seperti ingin mengambil sesuatu dari kantongnya, itu adalah sebuah pil berwarna hitam pekat, jeremy menelannya
Setelah menelan barang itu otot jeremy menegang, tampak seperti mengeluarkan aura
"Apa yang dia makan? Apa itu barang baru? Dan sepertinya itu cukup berbahaya" gumam william bersiap setelah melihat keadaan jeremy
"Ayo kita mulai!! " ucap jeremy dan menyerang william
Kali ini jeremy tidak menggunakan tangannya kini dia menggunakan kaki nya, jeremy menyerang dengan kecepatan tinggi kurang dari satu detik, jeremy sudah berada didepan william dan... Jeremy menendsng dada william
"Krekkkk" suara tulang retak....
"Ugh... Uewggg" william terjatuh dengan muntah darah
"Pak william!! " teriak rio dan bawahannya
Jeremy yang memang dari awal telah sadar bahwa ada bawahan william
Jeremy kemudian menyerang mereka semua dimulai dari rio dan para anak buah di belakang nya tiba-tiba...
"T-tidak... L-lawan mu... A-adalah aku, jangan... S-sakiti... M-mereka... " ucap william mencoba berdiri dengan susah payah
"Hmmm rupanya masih bisa berdiri... Ya kau memang kuat william" ucap jeremy lalu berjalan perlahan kearah william, dan memukul menendang william membuat william terpental, kini jeremy terus terusan memukul william seperti samsak tinju
Namun tanpa sadar jeremy air mata jeremy terjatuh dan...
"Kenapa... Kenapa rasanya seperti ini? Bukannya yang aku inginkan adalah memberi pelajaran pada sibodoh ini? Tapi mengapa rasanya sangat hampa" gumam hati jeremy lalu menatap william
"Mengapa... Mengapa kau tidak menjaganya....? " tanya jeremy pada william yang sudah tidak bisa membuka matanya, namun william masih bisa mendengar suara jeremy
"Ya... Maafkan aku rara maafkan aku...aku tidak bisa menjaga kamu,aku sangat paham bahwa jeremy juga mencintamu,mungkin jika kau bersama jeremy waktu itu kau tidak akan mengalami hal itu " gumam hati william
Saat Jeremy dan william terbenam dalam kesedihan tiba-tiba....
"Pak william!!! " teriak serempak yuni dan luxy mereka berdua berlari menuju william yang sudah terbaring lemas dan tampak sangat sekarat
Yuni langsung menghampiri william tanpa peduli dengan jeremy didepannya,sedangkan luxy dengan penuh amarah dia menyerang jeremy dari belakang menggunakan degger
"Slash.. " suara sayatan luxy pada pinggang jeremy namun sayatan luxy tidak cukup dalan, jeremy hanya diam saja disayat oleh luxy
"Apa itu tidak cukup dalam? Dia tampak tidak merasa sakit sedikitpun, bahkan ekspresi nya masih tetap sama" gumam luxy
"Luxy!!! Sebaiknya bantu pak william dulu " teriak kesal yuni pada luxy
"Jaga william jangan sampai dia mati sebelum kami bertemu lagi" ucap jeremy dengan wajah datar namun matanya memancarkan kesedihan mendalam, lalu jeremy berbalik pergi melewati para anak buah yuni dan luxy
"Apa kau yang membuat pak william seperti itu? " tanya salah satu dari mereka namun...
"Kalian berhenti jangan lawan orang itu, sebaikanya kalian membantu rekan kalian yang pingsan itu!! " teriak yuni pada bawahannya, yuni memang tampak seperi pemimpin tentang apa yang harus dilakukan, dia paham tentang kondisi, william saja kalah dari jeremy apalagi anak buahnya yang baru mengenal pertarungan
"Ekh baik bos" jawab mereja serempak
Jeremy pun pergi dengan mobilnya, dia menatap lurus kedepan, dirinya saat ini masih tidak tau apa yang harus dilakukan sekarang
Tanpa jeremy sadari ada seseorang yang dari tadi memperhatikan nya sejak awal saat jeremy baru bertarung dengan william
"Cepat bawa pak william kerumah sakit dan bawa mereka juga!! " perintah yuni sembari membopong tubuh william bersama luxy
"Baik bos" jawab mereka semua
Diperjalanan kerumah sakit yuni berniat memberitahu husein keadaan william saat ini
"Halo tuan husein" sapa yuni menempelkan ponsel dikuping nya
"Iya halo yuni ada apa?" Tanya husein
"Begini pak tugas kami semua selesai, namun ada individu yang bertarung dengan pak william tadi, membuat pak william sekarat" jawab jelas
"Apa? William sekarat? " tanya husein
"Benar pak" jawab yuni
"Bagaimana bisa? Tidak ada yang sanggup melawan william apalagi sampai membust william sekarat" tanya heran husein
"I-itu" ucap yuni
"Ada apa yuni? Apa kau bisa memberitahu saya, siapa yang membuat william seperti itu? " tanya husein curiga yuni menyembunyikan sesuatu, bahkan yuni pun tidak bisa tidak tenang ketika berbicara dengan husein
"I-itu jeremy tuan" jawab yuni ragu
"Jeremy? Bukankah jeremy lebih lemah daripada william, saya akui jeremy cukup kuat, namun untuk mengalahkan william itu beda cerita" ucap heran husein
"Saya juga tidak tau tuan" balas yuni
"Hufhhh.... Baiklah william akan dibawa kerumah sakit mana? " tanya husein
"Ke rumah sakit bayangkara tuan" jawab yuni
"Baiklah kamu jaga william,jangan biarkan ada yang mengetahui tentang keadaan william saat ini" perintah husein
"Baik tuan" jawab patuh yuni
"Saya juga akan segera menuju kesana" ucap husein
"Apa tuan tidak sibuk? Dan bagaimana dengan nona kecil? " tanya khawatir yuni
"Tidak apa-apa disini ada banyak penjaga yang bisa mengawasi cucu saya" jawab husein tersenyum
"Baik jika seperti itu tuan" ucap yuni
"Sekali lagi jangan biarkan berita ini bocor" perintah husein
"Baik tuan, tuan tenang saja saya akan menjaga semua ini" jawab patuh yuni
Lalu husein mematikan ponsel nya dan segera berangkat.
semangat bruh /Good/