Dear Mommy

Sebelum lanjut membaca jangan lupa vote")

...📌𝐏𝐚𝐬𝐭𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐜𝐤𝐠𝐫𝐨𝐮𝐧𝐝 𝐜𝐨𝐥𝐨𝐫 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐚𝐧𝐝𝐚 ​​𝐛𝐞𝐰𝐚𝐫𝐧𝐚 𝐡𝐢𝐭𝐚𝐦, 𝐚𝐠𝐚𝐫 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐢 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐚𝐥𝐮𝐫 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚. 𝐃𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐦𝐛𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐬𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐝𝐚 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚....

Pria berjas hitam itu berjalan beriringan dengan beberapa pengawal yang berada di sampingnya menuju ruangan bersama salah satu temannya yang kini memberi tahu sesuatu disepanjang jalan mereka. Dia sampai dari Aussie ke sini hanya karena mengurus masalah kecil membuat rugi berjuta dolar. Alhasil dia harus memberi pelajaran ke hama yang tak becus melakukan hal seperti ini.

Saat masuk disalah satu ruangan, ia melihat pria yang menyebabkan kerugian itu sudah di borgol dengan wajah ketakutan disertai kepasrahan saat melihat dia berjalan dengan angkuh mendekat ke-arahnya.

"Maafkan saya tuan" seorang pria berlutut padanya dengan pandangan memohon. Walau sang lawan bicara menatapnya dengan raut datar tanpa belas kasih.

"Bawa dia!"Perintahnya, dua orang bodyguardnya datang membawa pria yang masih berlutut memohon ampun.

"Arghh" pria itu memberontak berharap bisa terlepas dari genggaman Bodyguard ini.

"Maafkan saya Tuan! Saya janji akan melakukan yang terbaik! Saya sudah mendapatkan seorang pengganti. Jadi kumohon jangan bunuh saya!"Teriaknya.

Dia memiringkan kepalanya "Benarkah? Hahaha aku tak membunuhmu. Hanya mendapatkan sedikit pelajaran"Ucapnya.

"Maafkan saya Tuan... Saya tak akan mengulanginya"Ucapnya lirih dibalik pintu kemudian hilang dari pandangannya.

Dia tersenyum "Bermain-main denganku adalah sebuah kesalahan"

"Reza, kau aku perintahkan untuk membawa semuanya pergi. Pastikan ia membayar dengan nominal yang pas"

Pria bernama reza itu mengangguk mengerti. Lalu keluar dari ruangan setelah dirinya membungkukkan diri memberi hormat kepada Tuannya.

"Ck, hal seperti ini saja kau tak bisa menanganinya"Ucap-nya seraya menatap kawan-nya yang kini memandangnya sengit.

"Gw punya banyak hal, bukan cuma urusin kayak gini"Ucapnya.

"Halah, gw mau lo bisa handle semuanya selama gw nggak ada. Tetap awasi markas black-zen, lo udah nemu kawasan mereka?"

"Gw udah lama, apalagi pria jung itu kini tak pernah keliatan di sana. Beberapa camera kecil milik kita tertangkap beserta orang suruhan yang kita dapat di pinggir jalan"

"Sialan! Lo tanya yang lain aja, gw mau liat beberapa barang legal yang kita jual terlebih dahulu"setelah mengatakan itu, dia pergi meninggalkan ruangan berhias cahaya lampu remang-remang ini.

...MOMMY...

"Loh mark? Kapan lo sampai di Aussie?"Tanya rose saat membukakan pintu.

Mark yang ditanya kini menatap sang lawan bicara seraya tersenyum "Tadi malam. Lo nggak nyuruh gw masuk?"Tanya Mark saat melihat rose yang masih menganggukkan kepalanya di ambang pintu.

Rose terkekeh, lalu mempersilahkan mark masuk kedalam rumahnya "Si kembar mana?"Tanya mark saat melihat sekitaran rumah tak menemukan keberadaan si kembar.

"Ohh si kembar? Mereka lagi main di kamar. Lo duduk dulu, gw panggil Noah sama Nathan ogheyy"Mark mengangguk menyetujuinya.

Rose berjalan kearah tangga menuju kamarnya. Saat masuk ia mendapati Noah dan Nathan memegang sebuah mainan balon digenggaman tangan mereka berdua yang mungil.

"Noah Nathan, ayo turun. Ada yang mau ketemu sama kalian"Ucap Rose. Si twins menatap sang mommy dengan raut wajah bingung. Rose yang tau dari wajah mereka berdua kini menggenggam kedua tangan anaknya. Menuntun mereka secara perlahan ke bawah.

"Ada ayah mark, masih ingat nggak?"Tanya rose. Sembari menatap anaknya yang kebingungan, Rose terkekeh kecil melihat wajah sang anak tampak linglung.

Pas sampai didepan mark Noah dan Nathan cuma diem nggak berani nyamperin Mark yang udah manggil mereka. "Noah sama Nathan lupa? Sama aku?"Tanya mark sok sedih.

"Mony, dia ciapa?"Tanya Nathan seraya berbisik ditelinga Rose.

Rose kembali menahan tawanya "Dia ayah mark, coba inget lagi deh"

"Noah upa"Ucap Noah tiba-tiba seraya mendekat ke arah mark. Rose reflek menatap Noah yang mungkin hampir mengingatnya, dengan senang hati Mark menggendong Noah ke pangkuan-nya. "Ini ayah mark, yang waktu Noah sama Nathan ke mall. Masa lupa sih, belum tua juga"

Noah menatap mark "Nda au, nda eduli uga"Ucap Noah seraya tersenyum menatap mommy-nya.

"athan ayo mam ice cleam"Ajak Noah seraya turun dari pangkuan Mark. "Ehh kalau yang ini mau nggak?"Ucap Mark seraya menunjukkan 2 buah mainan mobil classic dan menggerak-gerakkan box-nya ke kiri dan ke kanan.

"Mau"Ucap Noah. Nathan mendekat ke arah mark "atu uga au"Ucap Nathan.

Mark terkekeh saat membagikan kedua mobil itu kepada si kembar. Nggak sengaja Mark liat kepala bagian samping Nathan benjol. "Loh rose, ini Nathan kepalanya benjol apa gw Salah liat?"Ucap mark sembari menyentuh kepala Nathan pelan.

"Beneran benjol"ucap mark dalam hati saat memegang benjolan yang ada di bagian belakang Nathan.

"Waktu itu pas di bandara ada orang yang sengaja banget nabrak Nathan dengan kencang. Reflek gw teriak dong dia cuma balik nge-smirk terus pergi"

"Kenal ama dia? Maksud gw lo tau ciri-cirinya gitu?"

"Gw sempat liat ada tato di bagian lengannya tapi gw nggak sempat merhatiin lagi. Karena pas saat itu Nathan langsung nangis."

Mark mengerutkan keningnya "Tato bagian lengan"Ucapnya pelan seraya memikirkan ada yang tak beres. Seperti familiar dengan apa yang rose ucapkan itu.

"Tapi mark, dia kayak kenal gw"Ucap Rose.

"Hah?"

"Iya, kyk dia tau gw dulu nikah sama jaehyun, mungkin menganggap gw masih istri jaehyun gitu."

"Nggak mungkin mereka"

"Hah? Mereka siapa? Lo jangan nakutin gw. Gw cuma bertiga disini"

Mark menggeleng "Nggak, bukan gitu maksud gw, tapi... Gimana yah jelasinnya."

Rose menatap mark bingung "Kenapa?"

"Gw harap lo nggak bakal kecewa sama gw. Kalau gw yang bongkar semua fakta yang Lo miliki. Ini... Gw rasa ada hal buruk yang akan datang"

"Jaehyun, gw bakal tanya apa yang sebenarnya terjadi. Jika ada hal yang menyangkal nanti. Lo harus siap"

"Lo Gila?!"Suara rose meninggi. Membuat Noah dan Nathan yang asik dengan mainannya di lantai beralaskan karpet itu terjengit kaget mendengar nada rose yang meninggi secara tiba-tiba.

...MOMMY...

Jaehyun berjalan keluar dari hotel tempat mereka sekeluarga berada. Mamah dan papanya udah pergi ke America buat cek designer tempat ibunya ingin membeli gaun untuk datang ke acara fashion show di negeri paman sam itu.

Pas keluar buat nyari cafeteria yang deket hotel. Ia juga sekalian jalan-jalan sebelum balik lagi ke tempat asalnya.

"Lucas, lo udah cek beberapa peralatan yang baru aja tiba?"Tanya jaehyun di tengah-tengah perjalanan dengan menggunakan earphone mahal miliknya ia sudah tersambung oleh Lucas yang tengah sibuk di sana.

"Belum, gw cek beberapa lokasi, mereka sering tujui. Apalagi mark dah pergi, gw belibet ini"

"Intinya Lo hei!---

"Sorry, but maybe I did it on purpose jung"setelah mengatakan itu ia pergi dan menyatu dengan orang-orang yang berlalu lalang di sana.

Jaehyun terpaku, ingin mengejar namun sudah tak tahu dia ada dimana. Sedangkan lucas menunggu jaehyun yang tiba-tiba berteriak itu. "Jung, I'm okay? "

"Iya, tapi kayaknya beberapa dari mereka ada disini"Ucap jaehyun berjalan masuk menuju cafe tempat pojok.

Ia menyambungkan telfonnya di laptop dengan Mark dan Lucas yang udah sibuk didepan mata "Yes jung?"Ucap mark yang emang bawa 2 laptop sekaligus.

Jaehyun mengernyit "Ini bukan di hotel kan?"

Lucas mengerutkan keningnya "lah iya! Lo dimana ini jingan. Jangan-jangan lo di rumah bini lo!"Tuduh lucas heboh.

Mark memutar bola matanya malas "Aminin aja yah, moga aja"

"Gw serius, lu nggak di rumah janda kan yang ada anaknya?"Tanya jaehyun.

"Kepo lu, ngapain?"Tanya mark to the point.

Posisi mark membelakangi pintu, dia lagi ada di kamar si kembar. Lumayan gede tempat tidur yang terpisah, meja belajar ada dua dan ada meja yang santai gitu kalau di duduki sama lazy bag (yang biasa ada d pantai gitu). Nah mark duduk di salah satu bad itu.

"Ini kamar temen gw, gw numpang makan di sini. Back to topik Gece gw sibuk"Ucap mark.

Jaehyun mengangguk dan balik ke topik. Begitu juga dengan lucas. "Kayaknya salah satu anak buah Thebz ada disini"Ucap jaehyun serius.

"Buktinya?"

"Ada yang nabrak gw, dan dia tau nama gw"

"Yang tadi? Nggak mungkin kebetulan dong dia ada terus nyenggol lo. Menurut gw sih dia ngikutin lo" Mark tertegun "Atau dia mau nyelakain rose"Ucap mark spontan dengan pelan.

Jaehyun mengerutkan keningnya "Lo ngomong apa sih? Jangan kek orang bisu deh"

"Gw rasa ada yang dia pantau, nggak mungkin mereka seberani itu kalau objek dia lo. Mungkin dia kasih sinyal ada something yang ada di sini"Kode mark.

"Something? Kayaknya nggak. Bokap nyokap gw dah pergi"

"Yang lain?"

"Tapi tunggu deh, beberapa dari mereka emang menyebar sih. Mark cek bagian utara deh, lo bisa liat kan? Pergerakan titiknya berada dalam satu tempat secara berulang-ulang."

"Iya, gw liat. Tapi kita nggak boleh nyimpulin dengan gampang gini. Kalian taukan liciknya mereka, udah beberapa kali kita kecolongan di tipu ama dia?"

Jaehyun dan lucas mengangguk. Dari jauh mereka berdua liat ada kepala jalan terus ngilang dibelakang "Lucas liat nggak lu"

Lucas mengangguk "Mark, di rumah yang Lo tempati ada tuyul-nya yah dua"

Mark menggeleng "Kagak, di sini nggak ada tuyul. Mereka lagi nongki di cafe setan"

"Taeyong udah tau?"

"Belum, besok gw udh mau balik. Bahas masalah ini"

"Memang sebaiknya lo balik, urusan di sana udah sele--

Tiba-tiba ada seseorang yang menyapa Jaehyun dan lucas dengan suara imut. Seraya memegang sebuah donat di kedua tangannya. "Alo hehehe"

...Tbc......

...ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ ᴠᴏᴛᴇ & ᴋᴏᴍᴇɴᴛ ʙᴀɢɪ ᴘᴀʀᴀ ᴘᴇᴍʙᴀᴄᴀ...

...ᴛᴇʀᴜꜱ ʙᴇʀɪ ᴅᴜᴋᴜɴɢᴀɴ ᴋᴇᴘᴀᴅᴀ ꜱʏᴀ ° <...

...-ɪ ʜᴏᴘᴇ ʏᴏᴜ ᴀʀᴇ ɴᴏᴛ ʙᴏʀᴇᴅ🧚🏻‍♀️-...