NovelToon NovelToon
Love Me, Again

Love Me, Again

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak / Perjodohan / Patahhati
Popularitas:8.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: embunpagi

Hampir separuh dari hidupnya Gisell habiskan hanya untuk mengejar cinta Rega. Namun, pria itu tak pernah membalas perasaan cintanya tersebut.

Gisell tak peduli dengan penolakan Rega, ia kekeh untuk terus dan terus mengejar pria itu.

Hingga sampai pada titik dimana Rega benar-benar membuatnya patah hati dan kecewa.

Sejak saat itu, Gisel menyerah pada cintanya dan memilih untuk membencinya.

Setelah rasa benci itu tercipta, takdir justru berkata lain, mereka di pertemukan kembali dalam sebuah ikatan suci.

"Jangan sok jadi pahlawan dengan menawarkan diri menjadi suamiku, karena aku nggak butuh!" ucap Gisel sengit

"Kalau kamu nggak suka, anggap aku melakukan ini untuk orang tua kita,"

Dugh! Gisel menendang tulang kering Rega hingga pria itu mengaduh, "Jangan harap dapat ucapan terima kasih dariku!" sentak Gisel.

"Sebegitu bencinya kamu sama abang?"

"Sangat!"

"Oke, sekarang giliran abang yang buat kamu cinta abang,"

"Dih, siang-siang mimpi!" Gisel mencebik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon embunpagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 30

Nandira berjalan mendekati kerumunan tersebut.

"Apa kalian kurang pekerjaan hingga pagi-pagi sudah bergosip di sini?"

Ucapan Nandira langsung membungkam mulut mereka. Mereka saling tatap satu sama lain. Tentu takut kalau Wanita itu mendengar mereka membicarakannya tadi.

"Ada apa, ra?" tanya dokter Reni yang baru saja datang.

"Tahu tuh, mereka pagi-pagi udah ngomongin orang nggak jelas!" sahut Nandira ketus. Ia kesal karena tadi sempat di banding-bandingkan karena tidak bisa merebut hati Rega. Di tambah gosip tentang adanya pernikahan yang membuatnya semakin merasa panas.

"Soal dokter Rega?" tebak Dokter Reni

Nandira menatap sahabatnya tersebut,"jadi gosip itu benar?" tanya Nandira.

Reniu mengangguk, "Kayaknya sih, tapi nggak tahu juga. Gosip itu nyebar gitu aja beberapa hari ini. Tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan langsung dari dokter reganya. Kalaupun itu bena, siap-siap patah hati kamu, Ra," Reni menepuk bahu Nandira.

"Aku yakin itu cuma gosip belaka. Nggak mungkin Rega diam-diam menikah," Nandira mensejajari langkah dokter Reni.

"Kalau benar bagaimana?"

"Aku nggak bakal nyerah gitu aja. Bayangin, udah dari SMA aku suka sama dia. Nggak gampang buat buang perasaan buat dia," ucap Nandira. Mereka masuk ke dalam lift yang sama menuju ke ruangan masing-masing.

Rega baru saja tiba setelah Nandira dan dokter Reni masuk ke dalam lift. Seperti biasanya, pria itu selalu menjadi pusat perhatian saat datang.

Rega langsung menuju ruangannya, tak mempedulikan beberapa staf rumah sakit yang masih saja membicarakannya.

Tak berselang lama, Rega bersiap untuk melakukan sebuah operasi yang sudah di jadwalkan sebelumnya. Ia melihat dan menyentuh cincin pernikahannya dengan Gisel. Ia tahu semua orang sedang membicarakannya akhir-akhir ini. Tapi, ia sama sekali tak peduli dan merasa tidak perlu untuk meluruskan kepada mereka.

Rega melepas cincin tersebut dan memasukkannya ke saku snellinya yang tergantung dalam ruangan tersebut. Ia bersiap untuk mengganti pakaian untuk operasi.

"Ga!" panggil Dira saat Rega berjalan menuju ruang operasinya.

Rega berhenti, Nandira berjalan cepat kearahnya," Ada yang ingin aku tanyakan sama kamu, ini penting!" ucap Nandira. Wanita itu juga sudah bersiap dengan memekai baju operation kamer berwarna hijau karena ia salah satu tim dokter yang ikut dalam operasi kali ini.

"Nanti saja, Ra," sahut Rega.

"Tapi, ga!"

Rega taj menggubris, ia melanjutkan langkahnya di susul oleh Nandira.

"Ini soal gosip yang beredar di rumah sakit ini, ga. Soal..."

"Ada yang lebih penting dari gosip itu. Ada nyawa yang sedang di pertaruhan di dalam. Kamu juga tahu itu," Rega memotong kiamat Nandira.

Nandira diam, apa yang dikatakan Rega benar. Ia harus sedikit bersabar lagi.

Beberapa tim medis sudah bersiap dengan tugas mereka masing-masing termasuk Nandira. Rega yang akan memimpin operasi kali ini.

Seperti biasanya, pria itu selalu terlihat keren dan cekatan dalam setiap melakukan operasi. Kemampuannya bahkan sudah tak di ragukan lagi. Jika sudah masuk ke alam ruangan tersebut, konsentrasinya akan sepenuhnya di sana, fokus pada apa yang ia lakukan. Berusaha sebaik mungkin demi pasiennya.

Berbeda dengan Nandira yang hari itu sedikit kurang konsentrasi. Bahkan Rega harus mengulangi ucapannya saat meminta Nandira melakukan sesuatu. Wanita itu masih kepikiran soal gosip yang ia dengar.

Beruntung, apa yang terjadi pada Nandira tak berpengaruh kepada jalannya operasi. Operasi yang memakan waktu beberapa jam itu berjalan dengan lancar.

"Lain kali, jangan seperti itu lagi. Kalau tidak bisa fokus, mending kamu mundur. Di dalam kita bertaruh dengan nyawa, kalau ada masalah jangan kamu bawa ke ruang operasi, salah sedikit saja, bisa fatal akibatnya!" pesan Rega setelah operasi selesai dan dia bersiap kembali ke ruangannya.

Nandira langsung mengejar Rega," Aku kurang konsentrasi juga karena kamu, ga!" ucapnya. Namun Rega tak peduli, ia tetap melanjutkan langkahnya. Tidak ada alasan Untuk lalalai dalam menjalankan tugas, pikirnya. Apalagi ini menjadikannya sebagai alasan.

"Aku kepikiran soal gosip yang katanya kamu udah menikah! apa itu benar? Itu salah kan? itu cuma gosip kan?"

Rega yang tak peduli pun akhirnya memilih menghentikan langkahnya karena Nandira terus mencercanya dengan pertanyaan yang sama tanpa henti.

"Sebenarnya tidak ada alasan untuk aku menjelaskan apapun sama kamu, ra. Karena diantara kita tidak ada hubungan apa-apa selain sebagai teman. Tapi, kalau jawabanku bisa buat kamu lega dan berhenti bertanya, maka akan aku jawab. Iya, aku memang sudah menikah, apa yang anak-anak gosipkan itu benar," ucap Rega tegas.

Ia langsung pergi setelah mengatakan hal itu.

Tentu Saja, Nandira shock mendengarnya,"Nggak mungkin. Kamu pasti bohong kan, ga? aku baru pergi beberapa hari dan kamu bilang udah nikah? nggak mungkin. Kamu pasti bercanda kan, ga? ini nggak lucu!" Rega tak menggubris teriakan Nandira yang terus memanggilnya.

Mereka memang cukup dekat. Bisa di bilang dari pada dengan staf rumah sakit lainnya, Rega memang lebih dekat dengan Nandira. Selain karena mereka kenal sudah sejak lama dan wanita itu yang sellu nempel kepadanya, Nandira adalah anak dari profesor yang sangat dekat dengan Rega. Bahkan profesor sendiri yang menitipkan putrinya tersebut kepada Rega saat di terima di rumah sakit tersebut. Berharap jika suatu saat bisa menjadikan Rega menantu. Tapi, Rega tak pernah menanggapinya serius. Karena sejatinya hatinya sudah lama ada yang memiliki.

Rega merasa kedekatannya dengan Nandira sebagai teman, bukanlah sebuah alasan yang mengharuskannya menjelaskan apalagi mengklarifikasi soal pernikahannya. Seharusnya Nandira tahu hal itu..

.

.

.

Sementara di tempat lain, Kendra tampak duduk di lobi menunggu kedatangan Gisel yang sedang ada meeting di luar.

Pria tersebut langsung berdiri saat melihat Gisel dan Senja datang.

Gisel langsung menghentikan langkahnya saat menyadari Kendra sudah berdiri di depannya.

"Aku ke atas dulu, ya? kalian harus bicara berdua ," pamit Senja. Ia membiarkan adik ipar dan asisten suaminya itu bicara empat mata.

"Saya juga masih ada pekerjaan, nona. Permisi!" melisa ikut pergi.

Untuk sesaat keduanya saling diam. Kendra tak menyangka jika Gisel tak melakukan apapun terhadapnya saat pertama kali mereka bertemu setelah batalnya pernikahan mereka. Harusnya wanita itu langsung menampar atau memakinya habis-habisan seperti yang ia bayangkan sejak tadi. Tapi, ternyata tidak. Wanita itu justru diam, menatapnya denngan ekspresi yang Kendra sendiri sukit mengartikannya.

Yang jelas Kendra tahu, Gisel sebenarnya memendam luka dan kecewa yang mendalam terhadapnya. Bagaimana tidak, pria yang di percaya bisa mencintai dan membahagiakannnya justru yang menyakitinya begitu dalam. Bahkan Kendra sadar, luka yang ia torehkan mungkin lebih membekas daripada luka yang sebelumnya Gisel dapatkan.

"Sel, aku datang untuk...."

"Semenyedihkan ini ya, mas nasibku? bahkan mas Kend yang katannya mencintaiku saja tidak menginginkanku. Mas Kend yang katanya sudah lama cinta sama aku saja bisa menyakitiku seperti ini. Lalu aku harus seperti apa menyikapi takdir ini?" ucap Gisel menyela kalimat yang akan Kendra katakan.

Bibir wanita itu bergetar dengan sedikit tersenyum saat mengatakannya, dan itu justru membuat Kendra tahu sedalam apa rasa kecewa dan luka yang wanita didepannya itu rasakan di balik senyumnya.

"Maafkan aku, Sel,"

...****************...

1
Ira Wati
Kecewa
Ira Wati
Buruk
Yundari Gayosa
Luar biasa
Fajar Ayu Kurniawati
.
Kurnaesih
/Facepalm//Slight//Slight//Facepalm/
angkasa
Rega jadi cowok tidak tegas
Kurnaesih
mampir lanjut Ade nya elang penisirin 🥰
Keyko Khaka
sumpah smpe ckiet perutku gara2 ngakak baca di part nie , keren Thor , menghibur bngitz 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣👍
Katina
Luar biasa
gemini
la kok jadi betah
gemini
ya tuhan
Taris
Lumayan
maria handayani
/Shy/
Kunaenah
banyak typonya pembaca hrs pintar2 mencerna maksud dr othor😇😇😇😇😇😇😇
Mei Prw
luar biasa
Mindarsih 19
Luar biasa
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
antara lelaki paling nda guna d dunia novel🤣🤣🤣sendiri buka ruang buat Nadhira mendekat baru konon play victim 😌😌
Selvi Sitio
mampir kekaryaku ya teman-teman @Sipencuri hati mafia & @Jangan ikuti aku. Terimakasih💚
tuti sriyono
Luar biasa
Tiwi
keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!