Visual Cast bisa cek Tiktok @Raline_Story94
Disini Aku akan bahas Versi Dewasanya Sean dan Nayya ..
Please jangan lupa Follow, Like, Vote, dan Coment nya ya readers ...
Yang suka Mellow Romance dan keromantisan yok ngumpul baca cerita ini ..
"Aku memang mencintaimu Nayy, tapi Aku juga punya batas kesabaran seorang pria".
"Cukup 10 tahun kita terpisah, Aku tidak mau hal itu terjadi lagi. Apa kau tidak merasa kehilangan selama 3 bulan terakhir ini"? tanya Sean dengan serius.
Kedua insan yang akhirnya bertemu setelah 10 tahun dalam versi Dewasa dan Mapan.
Nayya semasa SMA pernah menjalin kasih dengan Excel, namun harus kandas.
Sebab Excel kembali pada cinta pertamanya yang tak lain sahabatnya Nayya sendiri.
Sean sendiri adalah kakak dari Excel.
Dia lebih mencintai Nayya dan memendam perasaan nya selama 13 tahun lamanya.
Akankah cinta dan perjuangan nya Sean terbalaskan di Season 2 ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raline_Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 21 Cemburu
"Victor"! teriak Nayya kencang sembari berlari kearah sepupunya itu dan langsung memeluknya.
"Why? Ada masalah"? tanya Victor khawatir.
"Gue lulus di ujian pertamaku"! teriak Nayya kembali dengan pelukan yang belum ia lepas dan sedikit ia goyang-goyangkan tubuh Victor dengan kuat.
"Ehh .. ehh .. ngap Aku Nayy". pekik Victor tertahan.
"Ahhh .. gue seneng banget Victor". ucap Nayya lalu melepaskan pelukannya dari sepupunya.
hah .. hah .. hah .. Victor mengambil udara sebanyak mungkin setelah pelukan itu terlepas.
"Seneng sih seneng .. Aku hampir kehabisan nafas".
"Sorry". balas Nayya dengan cekikikan.
"Jadi Kamu lanjut ujian kedua nih ceritanya"? tanya Victor dengan antusias.
Nayya mengangguk dan tersenyum dengan sangat manis sekali. Entah mengapa saat berada di Korea Nayya seakan kembali menjadi pribadinya kembali, berbeda saat dirinya berada dijakarta.
Nayya selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik dimata orang, agar tidak ada orang lain yang berani meremehkan dirinya lagi. Dia boleh kehilangan kedua orang tua dan juga kekasihnya sewaktu dia masih SMA, sampai ia menutup diri begitu lama dan menjauh dari semua orang.
Namun sekarang tidak lagi ia bertekat ingin kembali menjadi Nayya yang ceria, selalu semangat dan pantang menyerah.
"Selamat ya cantik adikku, tidak mudah untuk sampai dititik Kamu yang sekarang. Aku akan selalu dukung apa yang menurutmu baik untuk hidupmu". ucap Victor sembari mengelus puncak kepalanya Nayya dengan begitu lembut dan perhatian.
"Thank you so much kakak sepupuku yang terbaik".
"Di keluarga papa, gue hanya anak tunggal dan di keluarganya mama kita hanya berdua, So jangan pernah berpikir untuk jauh-jauh dari gue ya". balas Nayya sembari mencubit kedua pipinya Victor dengan cukup kuat, dan itu berhasil membuat si empu menahan sakit saat kedua pipinya berhasil dikuyel-kuyel dan ditarik-tarik oleh Nayya.
"Arrgghhh .. sakit Narr". gerutu Victor kesal.
"Gue mau nikah bulan depan". ucap Victor tiba-tiba, dan itu berhasil membuat Nayya tersentak.
"Gue lagi gak minat bercanda". jawab Nayya cepat.
"No Narr, Aku gak bercanda". balas Victor dengan memandang lekat wajah Nayya.
"Gak lucu". elak Nayya dengan raut wajah kesal.
"Hey sini kita duduk dulu". ajak Victor yang sudah menarik tangan Nayya untuk duduk dipinggir sungai yang terkenal di Seoul itu. Nayya dan Victor memang sudah janjian mau ketemuan disini sore ini.
"Bukankah Kamu tidak memiliki pacar? Bukankah kamu hanya punya teman untuk bermalam saja"?
Victor menunduk lalu menggeleng cepat.
"Aku di jodohkan mommy". jawab Victor kembali.
"Hah? Anty mau jodohin Kamu"? sentak Nayya.
"Iya Narr, so mau tidak mau Aku harus terima".
"Perjodohan ini udah lama banget, udah 5 tahun lalu. Tapi Aku malah kabur kesini dan bersembunyi denganmu disini, Sorry kalau Aku baru bisa cerita".
"Kamu udah pernah ketemu dengan orangnya"?
Victor menggeleng pelan, lalu membuang nafasnya kasar. Hatinya benar-benar kalut untuk saat ini.
"Mau Aku bantuin bilang ke Anty dan Uncle"?
Lagi-lagi Victor menggeleng, dan menatap lurus sungai indah yang ada dihadapan mereka itu.
"Kalau boleh tahu, apa alasan Anty dan Uncle untuk menjodohkan kalian hmm"? tanya Nayya hati-hati.
"Dia putri sahabatnya mereka yang baru ketemu setelah menghilang berapa waktu lalu".
"Mereka telah mencari keberadaan wanita itu bertahun lamanya, ternyata setelah orang tuanya bangkrut dia pindah dan bersekolah di Seoul, namun Aku dengar dari mommy sudah 3 tahun dia berada di Indonesia dan bekerja disana".
"Indonesia? dimana"? tanya Nayya kembali.
Victor hanya mengedikan bahunya acuh.
"Lalu"? ujar Nayya meminta penjelasan lagi.
"Mommy mendapat kabar bahwa kedua orang tuanya mengalami kecelakaan kemarin pagi".
"Hah? Ya tuhan sungguh malang nasib gadis itu".
"Dan mereka menyuruhku untuk menemuinya nanti".
"Kita tidak tahu alasan yang jelas dari perjodohan ini, semoga saja ini benar yang terbaik untuk kalian berdua, mungkin udah saatnya Kamu harus berhenti menjadi pria nakal dan juga brengsek". ejek Nayya.
Ssshhh ... Victor mendengus sebal mendengarnya.
Nayya hanya terkekeh melihat wajah Victor yang sudah begitu ditekuk saat ini.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sedangkan di Indonesia, Arga terlihat tergesa-gesa masuk kedalam ruangan nya Sean.
"Bisa gak Kamu mengetuk dulu sebelum masuk"? sentak Sean mendapati Arga sudah masuk kedalam ruangan kerjanya begitu saja.
"Sorry Bro, gue bawa berita lebih penting ini". jawab Arga dengan santai.
Sebab ini sudah jam pulang kerja, dia tidak perlu bersikap formal lagi pada Sean.
Sean mengernyitkan dahinya, lalu menatap amplop yang ada ditangan sang Asisstan.
"Apa yang kau bawa"? tanya Sean penasaran.
Arga memberikan sebuah amplop coklat pada Sean. Pria itu langsung segera membukanya dengan cepat matanya melotot dan rahangnya mengeras kala melihat berapa foto yang dibawakan oleh Arga itu.
"Siapa pria ini"! sentak Sean dengan keras.
"Gue belum tahu siapa pastinya laki-laki itu Bro".
"Namun kata anak buah gue, hubungan nya dengan Dokter Narra cukup dekat. Sudah hampir 3 bulan ini, Dokter Narra terlihat selalu bersama dengannya".
"Dia dengan telaten selalu mengantar dan menjemput Dokter Narra kemanapun dia pergi".
"Bahkan". Arga menggantung ucapannya di udara.
"Bahkan apa"? tanya Sean dengan mengepalkan kedua tangannya dengan kuat sehingga bahu dari jari-jarinya terlihat menonjol dan keluar.
"Mereka sering keluar masuk Apartemen bersama". jawab Arga dengan sedikit ragu.
"Sial .. Brengsek"! teriak Sean menggema lantang.
"Panggil Nayla dan Tari sekarang"! sentak Sean kemudian, dia benar-benar harus tahu siapa laki-laki yang sedang bersama Nayya saat ini.
"Untuk apa"? tanya Arga bingung.
"Sial Kau panggil saja mereka sekarang". desis Sean.
Arga langsung kincep sebab Sean kalau sudah marah berubah menjadi begitu menakutkan.
Tok .. tok ..
"Masuk". sahut Arga dari dalam sana, pria itu sudah menelpon Dokter Tari tadi.
"Duduk"! titah Sean dengan dingin.
"Ya tuhan, sudah hampir 3 bulan ini gue selalu gak tenang tiap kali dipanggil keruangan ini". batin Tari.
"Kau kenal pria ini"? tanya Sean sembari melempar berapa foto Nayya yang diambil oleh anak buahnya Arga bersama pria lain, usianya mungkin sebaya dengan Sean dan Arga.
Tari terbelalak lebar dia menutup mulutnya itu rapat-rapat kala melihat berapa lembar foto Nayya sahabatnya yang terlihat bersama dengan pria lain di berbagai kesempatan.
Dokter Tari menggeleng cepat, dia benar-benar tidak mengenal siapa pria yang sedang bersama Nayya.
"Lebih baik Kamu jawab jujur saja Dokter Tari, sebelum Kamu dimakan hidup-hidup Prof Roland". bisik Arga sengaja menakut-nakuti gadis itu.
Glek .. Tari meneguk ludahnya tanpa sengaja, seketika badannya merinding ketakutan.
"Perhatiin baik-baik wajahnya, mungkin Nayya pernah cerita atau Kamu pernah melihat wajahnya". ujar Sean kembali dengan datar.
"Tidak Prof, saya sungguh tidak pernah tahu tentang pria yang ada difoto ini. Sebab Nayya selalu tertutup dengan hal-hal yang berbau pribadi. Namun kalau tentang mantan nya". lagi-lagi Tari menunduk saat melihat tatapan tajam dari Sean.
"Kenapa dengan mantan nya"? potong Arga cepat.
"Hmm .. Dia pernah bercerita kepada Nayla saat mereka sama-sama berada di Seoul". jawab Tari.
"Dimana Nayla"? tanya Sean kemudian.
"Ahh .. Sorry Bro gue lupa bilang, Nayla mengambil cuti ke Seoul 3 hari lalu". jawab Arga pelan.
"Apa? dan Kau baru bilang sekarang"! bentak Sean
"Lebih baik kalian berdua pergi sekarang"! imbuhnya.
Arga hanya bisa merutuki kebodohannya, kenapa dia bisa lupa tentang Nayla. Sean benar-benar tidak bisa meredam emosinya lagi saat ini.
Brakkkk ......
Sean melempar semua barang yang ada dimeja kantornya itu. Dia benar-benar cemburu melihat kedekatan Nayya dengan pria asing itu.
"Siapa pria itu Nayy? Kenapa Kamu selalu bisa buat hatiku sakit dan tidak karuan seperti ini".
"Apa tidak ada sedikit saja ruang untuk ku dihatimu, Pengorbanan dan pembuktian seperti apa lagi yang akan kau lihat, untuk bisa membuatmu percaya bahwa Aku benar-benar mencintaimu".
"Apa kali ini, kesempatan itu tidak akan datang lagi padaku Nayy? Apa kali ini Aku harus benar-benar menyerah dan melepaskanmu". lirih Sean dengan wajah yang sudah merah padam menahan emosi.