Setelah lima tahun memendam rasa cinta pada pria yang berstatus sebagai mantan kekasih kakaknya akhirnya membuat Amara memberanikan diri untuk mengungkapkan rasa cintanya pada sosok pria dingin bernama Aga.
Jawaban berupa penolakan yang keluar dari mulut Aga yang hanya menganggapnya sebagai seorang adik tak membuat Amara gentar untuk mengejar cinta Aga. Amara yakin jika suatu saat nanti ia bisa menggantikan sosok Naina di hati Aga.
Hingga beberapa waktu berlalu, Amara yang sudah lelah mengejar cinta Aga pun akhirnya memilih berhenti dan melupakan cintanya pada Aga.
Namun hal tak terduga terjadi, sikap Amara yang tak lagi mengejar dirinya membuat Aga mulai resah terlebih saat mendengar kabar jika Amara menjalin hubungan dengan pria lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dia Mencintaiku?
"Kenapa kakak mengatakan jika aku main-main mengatakan cinta pada kakak? Apa kakak tidak melihat keseriusan di wajahku saat aku menyatakan cinta pada kakak?" Tanya Amara.
Aga terdiam beberapa saat. Dapat ia lihat dengan jelas sorot mata Amara menunjukkan keseriusan saat ini.
"Bukankah tadi kakak bilang jika tidak ada yang salah jika seorang adik mencintai mantan kekasih dari kakaknya?" Lanjut Amara karena Aga masih diam saja.
"Memang tidak ada yang salah. Tapi maaf kakak hanya menganggapmu sebagai seorang adik, Amara." Ucap Aga tegas tak ingin memberikan harapan pada Amara.
"Apa kakak tidak bisa melihatku sebagai seorang wanita bukan sebagai adik lagi?" Tanya Amara. Wajahnya terlihat penuh harap.
Aga menghela napas dalam-dalam. "Maafkan Kakak." Jawaban Aga sudah dapat memberikan jawaban pada Amara jika ia tidak bisa.
"Apa sampai saat ini kakak masih mencintai Kak Nai sehingga tidak bisa memberikan cinta pada wanita lain?" Amara menatap intens wajah Aga.
"Tidak. Kakak sudah mengikhlaskan Naina bersama Daniel." Tegas Aga. Tak ingin Amara salah paham.
"Lalu kenapa Kakak tidak bisa membalas cinta aku, Kak?" Wajah Amara mulai sendu.
"Kakak sudah menjawabnya tadi Mara." Aga mulai melunakkan suaranya agar Amara bisa mengerti jika ia hanya menganggap Amara sebagai seorang adik.
"Baiklah. Tak masalah jika kakak hanya menganggap aku sebagai adik saat ini. Tapi Aku mohon izinkan aku untuk tetap berusaha mengejar cinta kakak. Jika aku gagal maka aku akan mundur secara perlahan." Ucap Amara tak ingin mundur begitu saja. Apa lagi ia mendapatkan dorongan yang kuat dari Agatha untuk bisa mendapatkan cinta Aga.
"Terserah kau saja. Tapi jangan salahkan aku jika harapanmu tidak sesuai dengan ekspetasimu."
Amara mengangguk seraya tersenyum. Walau Aga belum bisa membalas cintanya, setidaknya saat ini Aga sudah mengizinkannya untuk tetap mengejar cintanya.
Mobil milik Aga akhirnya kembali melaju menuju perusahaan. Perjalanan menuju ke perusahaan pun semakin terasa hening setelah pengungkapan cinta Amara untuk Aga.
Setibanya di perusahaan, Aga membiarkan Amara turun lebih dulu dan memilih turun setelah Amara berdiri di samping mobil menunggu dirinya keluar.
"Ayo jalan." Ajak Aga pada Amara.
Amara mengiyakannya lalu melangkah mengikuti Aga dari belakang.
*
Kini Aga dan Amara sudah berada di dalam lift khusus pimpinan yang akan mengantarkan mereka ke lantai tertinggi perusahaan. Amara yang dapat merasakan aura dingin Aga mencoba tetap tenang dan tersenyum saat melihat pantulan wajah Aga di pintu lift.
Setelah keluar dari dalam lift, Aga memilih melangkah lebih dulu meninggalkan Amara. Hembusan napasnya terasa berat saat mengingat perkataan Amara di dalam mobil beberapa waktu yang lalu.
"Bagaimana bisa dia mencintaiku?" Gumam Aga tak habis pikir. Selama ini ia tidak melihat sikap Amara yang seperti menyukainya layaknya wanita lain yang menyukainya.
Tiba-tiba saja Aga teringat dengan perubahan sikap Amara beberapa waktu belakangan ini. "Apa sikapnya berubah karena dia mulai menunjukkan rasa jika dia mencintaiku?" Tebak Aga.
Amara yang kini sedang mengejar langkah Aga pun tersenyum saat melihat Aga tengah menggelengkan kepalanya. "Sepertinya Kak Aga sedang memikirkanku sehingga menggeleng seperti itu." Ucapnya yakin.
Walau memendam rasa kecewa mendengar jawaban Aga yang hanya menganggapnya sebagai seorang adik selama ini, namun Amara tetap bisa mengontrol suasana hatinya agar tetap tenang dan yakin jika usahanya tidak akan berujung sia-sia.
***
Berikan gift, vote, like dan komen dulu yuk sebelum lanjut🥰