Warisan Penguasa Alam

"Meskipun kau bisa masuk pun akan percuma, kau hanya berada di ranah Dasar l, hanya akan membuang buang waktu." kata pengawas ruang itu lagi.

"Benar..!, kau hanya berada di ranah Dasar l, belum waktunya berada di lantai dua ini." kata para pengunjung yang lain, mulai terlihat jengkel karena menganggap Yuang Fengying memperlambat urusan semua siswa lainnya.

"Saya mohon ijinkan saya masuk, saya berjanji jika memang gagal dan tak sanggup saya pasti segera keluar." Yuang Fengying terlihat memohon kepada para penjaga dan pengawas ruang latihan tersebut.

"Jika masalah bayaran nanti akan saya mintakan kepada guru Mu Zan jika sudah keluar dari sini."

Begitu di sebut nama tetua Mu Zan, para penjaga sedikit melunak. Mereka baru menyadari jika bocah tersebut murid pribadi tetua Mu Zan.

"Baiklah aku ijinkan kau masuk, jika kamu berhasil bertahan tak perlu membayar namun jika gagal besok kamu harus membayar dua kali lipat, bagaimana?."

"Saya setuju.." sahut Yuang Fengying dengan penuh tekad baja.

Penjaga ruang latihan hanya menggeleng dengan kenekatan Yuang Fengying, sambil menyerahkan sebuah keping token latihan, "Kau tanggung sendiri akibat nya, jika ada apa apa kami tak mau tanggung jawab."

Yuang Fengying tersenyum sambil menerima token keping latihan, tanpa memperdulikan tatapan orang orang Yuang Fengying berlalu menuju ke ruang latihan.

Ruang Latihan lantai dua ternyata berbeda dengan area lantai satu, di lantai dua terbagi dalam beberapa ruangan lagi.

Tampak oleh Yuang Fengying banyak anak bergerombol di pintu paling kanan, kebanyakan anak anak itu adalah siswa baru seperti dirinya meski kebanyakan berusia lebih tua.

Karena di sana penuh Yuang Fengying bergeser ke pintu sebelah nya, yang relatif sedikit pengunjung nya.

Anak anak yang mengantri di pintu paling kanan menatap Yuang Fengying dengan tatapan yang sulit dimengerti.

"Tak salah bocah itu?."

"Mungkin otaknya sudah geser."

Satu persatu anak anak itu masuk ke ruang yang di tuju dengan cara menempelkan token keping latihan.

setiap keping token latihan di tempelkan ke permukaan sudut pintu yang tersedia, maka pintu akan berpendar lalu tercipta cahaya yang akan menarik anak anak tersebut kedalam nya. Yuang Fengying pun melakukan hal yang sama.

Seharusnya Yuang Fengying masuk di pintu yang paling kanan karena di sanalah seharusnya ruang latihan untuk pemula.

Di ruang paling kanan itu bobot latihan lebih ringan, jauh berbeda dengan ruang yang kini dimasuki bocah 8 tahun tersebut.

WIIIING...

Tubuh Yuang Fengying tersedot oleh cahaya yang tercipta di pintu masuk ruang itu, membawa Yuang Fengying ke ruang yang tak di duga nya.

Sebuah ruangan yang sangat luas dengan pencahayaan yang bisa dibilang redup namun semua cukup jelas, ruangan tersebut seakan luasnya tak berbatas dengan langit langit sangat tinggi tanpa terlihat apapun di sana.

Di sana sudah ada banyak anak yang terlihat terkapar, sementara Yuang Fengying masih belum merasakan apapun karena masih di selimuti oleh cahaya yang membawanya.

Namun lama kelamaan kakinya terasa berat, badannya di tekan oleh kekuatan yang tak terlihat.

Mata Yuang Fengying yang tajam langsung memutar mengelilingi tempat tersebut, setelah konsentrasi sesaat dan memusatkan kekuatan visualisasi nya Yuang Fengying baru bisa menemukan jawaban apa yang menyebabkan semua itu.

Ruang tersebut adalah ruang latihan kekuatan gravitasi, dimana fisik para pengunjung akan tersedot oleh gaya kekuatan ruang tersebut.

Sebuah cahaya samar memancar dari lantai ruang tersebut yang menyebabkan lantai tersebut bisa menarik apapun kearahnya.

Yuang Fengying kini terus tertekan ke bawah, makin lama makin kuat, bahkan bernafas pun rasanya sangat sulit.

Meski itu hanya latihan namun efek dan akibat nya seperti berjuang antara hidup dan mati.

Yuang Fengying hampir menyerah dan menekan tombol keping token latihan untuk keluar.

Satu...dua...tiga ... tarikan nafas Yuang Fengying masih mencoba bertahan, namun saat tarikan ke empat sebuah sinar memancar dari dalam kepala nya lebih tepatnya bagian otak, cahaya itu berpendar lalu mengitari tubuhnya seperti memindai badan anak itu, dengan kemampuan ranah kultivasi saat ini Yuang Fengying belum bisa melihat alam jiwanya, jadi dia tidak tahu apa yang terjadi dengan dirinya.

Yuang Fengying hanya bisa merasa tekanan di tubuh nya mulai berkurang, bahkan kini dia mampu melangkah ke depan beberapa langkah.

Makin lama langkahnya makin cepat, dan dia tak tahu apa yang menyebabkan semua itu.

Padahal sebenarnya yang terjadi adalah garis darah keturunan tengah beredar, terbangun dan mulai memancar melindungi tubuh Yuang Fengying yang tengah dalam keadaan terancam, tertekan oleh Medan gravitasi ruang tersebut.

(Garis Darah Keturunan adalah kekuatan yang berasal dari para leluhur hebat yang mengalir kepada keturunan nya, kekuatan Garis Darah Keturunan akan mencari tubuh yang cocok untuk di beri warisan kekuatan dari para legenda tersebut)

Ruang Latihan kamar tersebut memang melatih kekuatan fisik, membentuk fisik menjadi lebih kuat dengan latihan melawan gravitasi.

Biasanya para murid yang berkunjung di sana hanya mampu bertahan tak lebih dari satu dupa pembakaran yang setara satu jam, namun Yuang Fengying sudah ada di sana lebih dari satu jam, dan itu membuat para penjaga heran dan bertanya tanya.

"Apa yang terjadi dengan bocah itu..?."

"Apa dia celaka di dalam karena tak sempat menekan tombol keluar keping token latihan?."

Hampir saja para penjaga memeriksa ke dalam ruang latihan tersebut jika Yuang Fengying tak segera muncul dan keluar dari ruang tersebut dengan tanpa kekurangan satu apapun.

"Apa yang terjadi? kenapa kau lama sekali?." tanya penjaga.

Yuang Fengying hanya menggeleng karena sesungguhnya dia tak tahu apa yang terjadi, dia juga bingung mengapa dia mampu bertahan di ruang itu, padahal banyak siswa lain yang langsung keluar begitu tiba di sana.

Penjaga itu kembali menatap Yuang Fengying, menelisik dengan ekspresi terkejut, "Kau berhasil menerobos ke ranah Dasar 2?."

Yuang Fengying bahkan terkejut dengan perkataan penjaga tersebut.

Anak itu lalu mencoba memeriksa dirinya sendiri lalu tersenyum senang karena memang benar apa yang dikatakan penjaga tersebut dia sudah menerobos ke ranah Dasar 2.

Namun tak lama kemudian senyum itu menghilang, kala menyadari jika ranah Dasar 2 bukanlah apa apa di banding murid yang lain.