NovelToon NovelToon
Antagonis Nyeleneh

Antagonis Nyeleneh

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Teen School/College / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:12.6k
Nilai: 5
Nama Author: Atikany

Hazel nyasar masuk ke dalam novel sebagai karakter antagonis yang semestinya berakhir tragis dengan bunuh diri. Namun, nasib memihak padanya (atau mungkin tidak), sehingga dia malah hidup adem ayem di dunia fantasi ini. Sialnya, di sekelilingnya berderet cowok-cowok yang dipenuhi dengan serbuk berlian—yang terlihat normal tapi sebenarnya gila.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atikany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35. Keponakan

Malam itu, hotel megah yang terletak di pusat kota tampak bersinar dengan lampu-lampu gemerlap yang menghiasi setiap sudutnya. Pintu utama yang kokoh terbuka lebar, menyambut para tamu undangan yang satu per satu memasuki ruangan yang luas dan elegan. Suasana riuh rendah dari percakapan dan gelak tawa tamu-tamu undangan mengisi udara malam itu.

Tiba-tiba, suasana sedikit berubah ketika Tania muncul di ambang pintu. Ia berjalan dengan langkah pasti, diikuti oleh beberapa bodyguard yang tampak siap sedia. Tania mengenakan gaun panjang berwarna merah marun yang memancarkan pesona elegan. Gaun itu membalut tubuhnya dengan indah, dan dengan setiap langkah, ia seolah memancarkan aura kekuasaan. Tania menatap Bastian dengan senyum tipis yang sulit diartikan.

Bastian yang sedang asyik bersalaman dengan beberapa tamunya, seketika menghentikan gerakannya ketika melihat Tania mendekat.

"Happy birthday to you," ucap Tania dengan suara lembut namun tegas, sembari mengulurkan tangannya.

Bastian menerima uluran tangan Tania dengan senyum tipis, namun jelas tampak sedikit kaget melihat kehadirannya.

Setelah berjabat tangan, Tania memberikan kode kepada salah satu bodyguardnya. Bodyguard tersebut segera mendekat dan menyerahkan sebuah kotak kado yang dibungkus dengan kertas emas berkilauan.

"Hazel nitip kado buat lo. Dan katanya maaf gak bisa datang karena masih banyak hal yang harus dia lakuin," ucap Tania sambil menyerahkan kado tersebut kepada Bastian.

Bastian menerima kado itu dengan ekspresi datar, namun matanya menunjukkan kekecewaan. "Gue ngundang Hazel, bukan lo," katanya sinis, suaranya rendah namun jelas terdengar oleh Tania.

Mendengar itu, Tania hanya tersenyum sinis. "Gue sebagai perwakilan OptimaPlus Finansial," jawabnya singkat, sebelum berbalik dan meninggalkan Bastian.

Agler menatap kepergian Tania dengan ekspresi yang mencerminkan ketidakpedulian dan sedikit kebosanan.

"Davian, lo kan lebih kaya dari dia tapi kenapa aura lo kalah sih," keluh Agler dengan nada santai.

"Duh, gue kaya tapi gue gak sombong," balas Davian sambil tersenyum menganggapnya sebagai sebuah pujian tersembunyi.

"Nta lo juga dari tadi diem aja, kayak orang banyak masalah aja," celetuk Agler, semakin banyak bicara daripada biasanya, menunjukkan bahwa sesuatu yang mengganjal sedang bermain di pikirannya.

Bastian, yang sedang memperhatikan percakapan mereka, mendeteksi adanya ketegangan di udara.

"Lo ada masalah apa?" tanya Bastian dengan nada prihatin, berusaha mengetahui apa yang membuat Ananta gelisah.

"Gak, ada. Lanjutin aja pesatnya. Gue pergi sebentar," sahut Ananta cepat, mencoba menutup pembicaraan dengan alasan yang agak terburu-buru.

Ia memilih untuk meninggalkan mereka sejenak, mungkin untuk menenangkan diri atau mengatasi persoalan yang terpendam.

***

Liliana duduk di antara Devano dan Revan di sudut ruangan yang tenang dari hotel mewah tempat acara ulang tahun Bastian berlangsung. Cahaya gemerlap lampu kristal menciptakan atmosfer elegan, sementara kelompok mereka terlibat dalam percakapan yang hangat meskipun terdapat ketegangan yang tak terucap di antara mereka.

"Hazel kapan pulang?" tanya Devano dengan nada santai, mengalihkan perhatian dari keheningan yang mulai terasa. Ia mengayunkan gelasnya dengan santai, menciptakan melodi kecil dari kaca beradu.

"Gak tahu. Dan setop kepoin adek gue," gerutu Revan dengan suara sedikit kesal, menunjukkan rasa frustrasinya.

Devano tersenyum sendiri mendengar keluhan Revan. "Kita harus merayakan kemenangannya dong. Selain sebagai pemenang, dia juga mencetak skor tertinggi dan meraih peringkat satu di Battle of the Brains. Gue rasa peserta lain gak akan bisa menggeser posisinya," ucap Devano sambil meletakkan gelasnya dan duduk bersandar.

"Kuping gue rasanya panas setiap kali denger orang nyebut-nyebut nama dia,"

***

Febrian menghadiri pesta Bastian dengan wajah yang terlihat sangat malas, terutama ketika ia sedang menikmati hidangan dengan tenang, tiba-tiba Agler duduk di sebelahnya. Suasana yang tadinya hening menjadi terasa agak tegang dengan kehadiran Agler yang tampaknya ingin menggoda.

"Muka lo biasa aja dong," sindir Agler dengan senyum sinis di bibirnya.

"Senyum loh tuh yang dikondisikan," balas Febrian dengan sindiran tajam.

Agler tertawa mendengar sindiran Febrian. Hari ini, entah mengapa, ia merasa lebih bahagia meskipun bukan dirinya yang berulang tahun. "Jadi, keponakan jangan suka ngomong kasar," ucap Agler dengan nada santai.

Febrian mengepalkan tangannya, mengungkapkan ketegangan yang mulai memuncak di dalam dirinya. "Hazel gak akan nerima lo kalau dia tahu latar belakang lo yang rumit itu," ucap Febrian dengan nada rendah, membuat Agler merasa kesal sendiri mendengarnya.

Pertukaran kata-kata ini memperlihatkan dinamika antara mereka, dengan Agler yang mencoba menunjukkan sikap santainya tetapi tersentuh oleh komentar Febrian yang langsung mengenai titik lemahnya.

"Gemes banget sama mulutnya, rasanya pengen gue jahit,"'

***

Ananta berdiri tegak di lobi hotel yang mewah, memegang erat handponenya dengan ekspresi yang tegang. Langit-langit tinggi dan lampu-lampu kristal menciptakan atmosfer yang seolah memperbesar ketegangan dalam hatinya. Meskipun begitu, ia berusaha keras untuk menjaga sikap yang tenang dan tidak menciptakan masalah bagi keluarganya.

"Nta, gue mau ngomong sama lo," ucap Ivanka dengan nada yang serius, mencoba memancing perhatian Ananta dari dunia virtual di handponenya.

Ananta menoleh ke arahnya, meletakkan handponenya dengan hati-hati di balik sakunya. Ekspresi dinginnya sedikit melonggar, memberi kesempatan pada percakapan yang akan datang.

"Ngomong aja," jawabnya singkat, suaranya terdengar tenang meskipun ada ketegangan yang tersembunyi.

"Lo bisa cegah peluncuran artikel pengambil alihan perusahaan Antara?" tanya Ivanka dengan nada yang sama seriusnya, mengungkapkan urgensi dari pembicaraan ini yang terasa begitu mendesak.

Ananta menggeleng perlahan, mengisyaratkan bahwa masalah ini lebih rumit dari yang terlihat di permukaan. "Gue gak bisa," jawabnya dengan tegas.

"Nta, tolonglah. Kita sahabatan. Lo tau sendiri kondisi Enara gak baik-baik aja setelah tau kalau nyatanya ada campur tangan Bastian dalam masalah perusahaan Antara. Kalau beritanya ke sebar gimana coba?" lanjut Ivanka, mencoba meyakinkan Ananta tentang urgensi dan pentingnya intervensi dari pihaknya.

Ananta menatap Ivanka dengan ekspresi malas, wajahnya mencerminkan kelelahan dan keputusasaan dalam menghadapi situasi yang semakin rumit. "Mau sekeras apapun media nutupin, tetep aja bakalan kecium ke publik," ucapnya tanpa emosi yang berarti, mengungkapkan keyakinannya bahwa masalah ini tidak bisa ditutupi begitu saja.

Ivanka merasa kesal dengan sikap yang terkesan pasif dari Ananta. "Setidaknya lo usaha, Nta," desaknya dengan nada yang memohon, mencoba membuat Ananta menyadari urgensi dan pentingnya tindakan dari pihaknya.

"Masalah Enara gak ada sangkut pautnya sama gue," jawab Ananta dengan tegas, menunjukkan bahwa ia tidak ingin terlibat lebih dalam dalam masalah tersebut.

"Dan asal lo tahu, kalau sampai Bastian denger lo nuduh dia terlibat sama Antara Grup, lo pasti tau apa yang bakalan dia lakuin? Jadi ati-ati tuh mulut kalau ngomong," saran Ananta dengan suara yang berat, memberikan peringatan kepada Ivanka tentang konsekuensi dari tuduhan yang tidak berdasar.

Tanpa menunggu reaksi lebih lanjut dari Ivanka, Ananta meninggalkannya begitu saja. Langkahnya yang mantap meninggalkan Ivanka terdiam, merenungkan kata-kata yang baru saja didengarnya.

Percakapan mereka mengungkapkan bahwa di balik kedekatan dan kesetiaan, terdapat batasan-batasan yang tak boleh dilanggar dan ancaman yang mungkin mengintai di balik setiap tindakan yang diambil.

"Gue yakin itu pasti Bastian,"

1
Amazing Grace
semangat terus ya Thor,semoga sehat selalu dan makin sukses novel nya
Atika Norma Yanti: makasih doanya, lope-lope lah pokoknya
total 1 replies
Amazing Grace
makin seru up lagi Thor, please😭😭🙏🙏
Nova Lpg
novel nya keren ,,bikin penasaran
semangat terus author update nya ..😉
Atika Norma Yanti: makasih banyak udah mau mampir 😂
total 1 replies
Amazing Grace
semangat author 🤗
Atika Norma Yanti: makasih dukunganku, bakalan di usahakan untuk tetep up cerita 😂
total 1 replies
Ning28
akhirnya up juga soalnya lgi seru² banget sumpah😅😘
Atika Norma Yanti: iya, tapi gak bisa up banyak kayak sebelumnya. soalnya nih mata malah kegoda sama Drakor 😂
total 1 replies
Ning28
kenapa kok ga up ka pdhal lg seru tahu😭😅
Atika Norma Yanti: lagi maraton Drakor, judulnya Night Has Come, nyesel baru nonton sekarang 😭🤣
total 1 replies
Amazing Grace
semangat kak,alurnya makin seruu🤗🤗
Kanian June
mampir ya Thor ...
_no name_
up thor
Amazing Grace
semangat kak,pliss makin seru aja nih novel, penasaran banget hazel endingnya gimana🤗
Ning28
tuhkan nambah seru lagi apalagi up nya banyak makin seneng deh🥰😭
Amazing Grace
next author,seru bangett
Bening Hijau
jahat banget teman nya liliana
Atika Norma Yanti: terkadang teman bisa mengubah cara pandang kita terhadap orang lain
total 1 replies
Bening Hijau
penasaran dengan sosok rania yang sebenarnya
Ning28
sumpah klo udh diakhir tuh bikin kepo sendiri aja soalnya seru banget😍🤣
Ning28: iya wajib nonton sampe ending itumah😭😅
Atika Norma Yanti: wah🤣🤣... kalau udah nonton Drakor psikopat, suka lupa waktu
total 4 replies
Amazing Grace
semangat author,dari sekian banyak novel,novel Lo yang paling bagus menurut gw dan realita, karakternya juga ga terlalu berlebihan,ga sempurna ga menye menye juga🥰🥰 biasanya di novel lain tuh drama banget,kalo novel Lo langsung ngena dan alurnya juga bagus banget
Atika Norma Yanti: makasih banyak ya, komentar Lo bikin gue semangat buat lanjutin cerita ini. Yang awalnya gue kira gak akan ada yang baca. pokoknya makasih atas komentar positifnya
total 1 replies
Alfatih Cell
lanjut thor...
Atika Norma Yanti: ceritanya bakalan berlanjut karena otak masih jalan untuk buat alurnya 😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!