NovelToon NovelToon
PANGERAN PENDEKAR NAGA

PANGERAN PENDEKAR NAGA

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Identitas Tersembunyi / Dan budidaya abadi / Epik Petualangan / Perperangan
Popularitas:5.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: adicipto

Song Lin Qian adalah Seorang pangeran yang terasingkan sejak masih kecil, dia harus menjalani kehidupan yang keras di dunia luar untuk mencari tahu akan jati dirinya yang sebenarnya.


Dengan berbekalkan jepit rambut peninggalan mendiang sang ibu, Song Lin Qian yang diasuh oleh sepasang pendekar suami-istri akhirnya turun gunung, dan demi mengetahui akan siapa dirinya yang sesungguhnya, Song Lin Qian harus menghadapi banyak masalah di dalam pencariannya.


Akankah Song Lin Qian berhasil dalam pencariannya? Ikuti alur cerita yang berjudul "PANGERAN PENDEKAR NAGA" hanya di Noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adicipto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Yie Ling Yi

Feng Feng atau Gui Shan dan Yuwen atau Sui Xien yang sudah memutuskan untuk merawat Song Lin Qian dengan sepenuh hati mencurahkan kasih sayang mereka kepada Song Lin Qian, mereka menganggap Song Lin Qian sebagai cucu mereka sendiri.

Hari demi hari mereka lalui, dan setelah delapan hari berlalu, barulah informasi mengenai penyerangan di istana yang menyebabkan salah satu Selir Raja Song dan Putranya menghilang telah sampai di Desa Honfu.

"Yuwen, ternyata Song Lin Qian memang putra Raja Song," kata Feng Feng yang baru kembali dari Desa Seberang.

"Jadi bagaimana, apakah kita akan mengembalikannya?" tanya Yuwen.

"Tidak! Aku sudah membaca situasinya, sepertinya penyerangan itu tidak sesederhana seperti yang diberitakan, aku yakin jika ini ada kaitannya dengan tahta Kerajaan itu sendiri, mengingat Raja Song hanya memiliki dua putri dan ditambah dengan Song Lin Qian yang menjadi putra satu-satunya yang nantinya akan menjadi ahli waris keluarga kerajaan, bisa jadi penyerangan itu hanyalah alibi saja, dan target utama mereka adalah Song Lin Qian," kata Feng Feng yang langsung bisa membaca situasinya.

"Maksudmu kekacauan itu dilakukan oleh orang dalam itu sendiri?" tanya Yuwen.

"Sepertinya begitu, jika memang mereka menyerang Istana karena ingin membunuh Raja Song, seharusnya mereka memfokuskan semuanya untuk menyerang Raja, tapi ini yang menjadi korban justru bayi dan ibunya! Jika kita mengembalikan Song Lin Qian kesana, itu sama saja dengan menyerahkan bayi ini untuk dibunuh."

Yuwen menggendong Song Lin Qian seraya mengusap kulit bayi itu yang masih sangat halus seraya berkata, "Manusia seperti apa yang ingin membunuh bayi yang belum tahu apa-apa dan juga lemah! Kasian Song Lin Qian, dia masih bayi tapi hidupnya sudah dipenuhi dengan banyak masalah, padahal dia sendiri belum mengerti akan dunia ini" kata Yuwen yang merasa sedih melihat penderitaan Song Lin Qian.

"Hanya manusia sentengah Binatang saja yang tega membunuh bayi yang tak berdosa, bahkan setan saja belum tentu akan membunuh bayi setan lainnya, apalagi binatang, jadi orang itu lebih kejam daripada Binatang itu sendiri," kata Feng Feng.

"Sepertinya Song Lin Qian akan tetap berada disini dan jangan pernah dibawa turun gunung, karena semua orang sudah mencarinya, mereka pasti sangat tergiur dengan hadiah yang telah dijanjikan oleh Raja Song."

Yuwen setuju dengan itu, dan setelah itu mereka kembali melalui hari demi hari merawat Song Lin Qian, sedangkan seluruh Rakyat Kerajaan Song sudah bergerak untuk mencari Selir Raja dan Putra mahkota yang telah menghilan.

Waktupun terus berlalu, dan selama satu bulan lebih tidak ada yang berhasil menemukan Selir dan Putra mahkota yang menghilang, bahkan jasadnya sekalipun tidak ditemukan.

Walau sudah satu bulan berlalu, Raja Song masih belum bisa menerima semua itu, dia tetap berusaha untuk mencari Lin Fei dan Putranya.

Beberapa desas-desus telah didengar jika orang-orang mengatakan kalau Lin Fei dan Bayinya mungkin sudah tiada, namun Raja Song tetap tidak percaya sebelum melihat mereka, andaipun mereka benar-benar sudah meninggal, Raja Song harus melihat jasadnya, dengan demikian barulah Raja Song bisa percaya, namun selama belum menemukan bukti jika Lin Fei dan Putranya meninggal, maka Raja Song menganggap jika mereka masih hidup dan sedang bersembunyi di suatu tempat.

Kini sudah dua bulan sejak kejadian penyerangan waktu itu, dan hari ini selir ketiga Raja Song yang bernama Lio Xiayi akan segera melahirkan.

Seperti biasa, Raja Song akan menunggunya di depan kamar, sedangkan tabib yang dulu pernah membantu persalinan Lin Fei kini juga membantu persalinan Lio Xiayi.

Kali ini Raja Song kembali berharap bayi yang akan dilahirkan oleh Lio Xiayi adalah bayi laki-laki, sedangkan Lio Xiayi sendiri sejak awal juga sangat yakin jika bayi yang di kandungan adalah bayi laki-laki.

Setelah melalui proses yang sangat sulit, akhirnya Lio Xiayi berhasil melahirkan bayinya, dan suara tangis bayi langsung terdengar oleh sang raja.

Lio Xiayi belum memiliki kekuatan setelah melahirkan sehingga dia tidak menanyakan apakah bayinya laki-laki atau perempuan, dan setelah bayi itu di bersihkan serta Lio Xiayi sudah di ganti pakaian oleh para dayang, Raja Song segera masuk ke dalam kamar karena sudah tidak sabar ingin melihat bayinya.

"Bagaimana, apakah bayiku sehat?" tanya Raja Song.

"I.iya Yang Mulia, bayinya sangat sehat," jawab Tabib wanita tua itu dengan gugup.

"Jadi anakku ini laki-laki apa perempuan?" tanya Raja Song karena bayi itu sudah lebih dulu di bungkus sehingga Raja Song belum sempat melihat jenis kelaminnya.

Tabib itu terlihat ragu untuk mengatakannya, sedang Lio Xiayi yang mulai mendapatkan sedikit tenaga juga menoleh dan menunggu Tabib itu menjawab.

"Ba.. bayinya perempuan Yang Mulia," kata Tabib itu dengan gugup dan takut Raja Song akan marah.

"Tidak mungkin, aku sangat yakin anakku adalah laki-laki, jika perempuan tidak mungkin akan lahir hingga genap sembilan bulan," kata Lio Xiayi yang tidak terima jika bayinya adalah perempuan.

"Tapi inilah kenyataan Putri, bayinya adalah perempuan," jawab Tabib itu.

Raja Song terlihat lemas, dia berjalan mundur dan duduk di kursi dengan perasaan kecewa serta putus asa, sedangkan Lio Xiayi yang masih tidak terima menjerit histeris bahkan sampai mengatakan jika Tabib itu berbohong dan mungkin sudah menukar bayinya.

"Xiayi, tidak ada orang lain yang sedang melahirkan saat ini selain dirimu, lag pula Tabib Peng sudah lama menjadi Tabib bersalin di istanaku ini," kata Raja Song yang masih dengan raut wajah kecewa.

"Putri, mengenai kelahiran bayi laki-laki dan perempuan memang memiliki perbedaan, namun ada juga bayi perempuan yang lahir saat sudah genap sembilan bulan, hanya saja jika bayi laki-laki biasanya akan lebih sepuluh hari, sedangkan bayi ini belum sepenuhnya genap sembilan bulan," kata Tabib Peng yang memiliki nama lengkap Ma Peng.

"Bawa kemari bayi itu!" kata Raja Song.

Tabib Ma Peng segera memberikan Bayi itu kepada Raja Song, dan Raja Song memandangi bayi yang sedang bergerak-gerak itu dengan tatapan yang lain.

"Apalah dayaku, bayi ini juga masih darah dagingku, dan ini tidak bisa diputuskan oleh apapun, suka atau tidak suka, bayi ini juga bagian dari keluarga Kerajaan, aku akan memberikannya nama Song Xihua," kata Raja Song.

Walau Raja Song sudah menerimanya, namun di dalam hati Lio Xiayi tetap tidak menerima bayi itu, hanya saja dia tidak berani mengatakannya.

"Xiayi, aku harap kamu tidak menyalahkan bayi yang tidak berdosa ini, aku tidak mau semua anak-anakku diperlakukan tidak adil, jika sampai ada salah satu dari kalian yang memperlakukan anak-anakku dengan tidak adil bahkan sampai ada satu bekas goresan di kulitnya, maka bersiap-siaplah untuk dikeluarkan dari istanaku ini," kata Raja Song.

Lio Xiayi hanya bisa mengangguk pasrah, sedangkan di dalam benaknya, dia menganggap bayinya yang diberi nama Song Xihua sebagai anak pembawa sial.

Raja Song pun pergi keluar dengan raut wajah kusut, tidak ada tanda-tanda bahagia sedikitpun yang terlihat di wajahnya, dan setelah Raja Song pergi, Yie Ling Yi pun masuk kedalam kamar menemui Lio Xiayi serta ingin melihat bayinya.

Yie Ling Yi memerintahkan Tabib Ma Peng untuk keluar agar dia bisa berbicara dengan Lio Xiayi secara pribadi, dan Tabib Ma Peng pun segera menurutinya dengan patuh.

"Jiejie, ternyata bayiku adalah bayi perempuan," kata Lio Xiayi mengadu kekecewaannya kepada Yie Ling Yi.

"Sangat disayangkan sekali, sepertinya Kerajaan ini tidak akan pernah memiliki penerus," kata Yie Ling Yi.

Sebenarnya Yie Ling Yi sangat senang karena akhirnya Lio Xiayi tidak melahirkan bayi laki-laki, walau dia dan Lio Xiayi terlihat bersekongkol, namun sebenarnya Yie Ling Yi lebih memikirkan keuntungan pribadinya, dia berpura-pura baik kepada Lio Xiayi agar bisa memiliki teman pendukung di dalam istana untuk memperlancar semua keinginannya.

Jika sampai Lio Xiayi melahirkan bayi laki-laki, maka nasib Lio Xiayi dan bayinya tidak akan ada bedanya dengan nasib Lin Fei dengan putranya, karena Yie Ling Yi ingin menguasai Kerajaan itu bersama orang-orang misterius yang berada di belakangnya.

Yie Ling Yi mengelus bayi itu dengan tersenyum puas, "Kamu cukup beruntung karena terlahir sebagai perempuan," kata Yie Ling Yi di dalam hatinya.

"Sebaiknya kamu beristirahat agar cepat pulih, dan soal bayi ini tidak perlu di pikiran lagi, aku akan mencari cara lain agar kita bisa menguasai kerajaan ini, jika perlu kita singkirkan saja Permaisuri itu," kata Yie Ling Yi.

"Apakah kamu memiliki rencana?" tanya Lio Xiayi.

Yie Ling Yi tersenyum licik seraya berkata, "Banyak rencana yang sudah aku susun di dalam otakku, semuanya sudah aku simpulkan di dalam bidak catur, hanya perlu memikirkan beberapa langkah untuk bisa mengunci ratu tanpa perlu berhadapan dengan Panglima ataupun melawan dua kuda serta kedua benteng, yang perlu dilakukan hanyalah memikirkan langkahnya saja, dan jika itu berhasil tinggal kita tinggal Skatmat, setelah itu ratu akan bisa dikeluarkan dari papan permainan dan posisinya akan digantikan dengan Ratu pengganti yang baru," kata Yie Ling Yi.

Lio Xiayi mengangguk dengan tersenyum bangga atas pemikiran Yie Ling Yi, dia dan Yie Ling Yi sama-sama tersenyum jahat. Kali ini Yie Ling Yi dan Lio Xiayi akan melakukan langkah berikutnya untuk mewujudkan ambisi mereka.

Sebenarnya Rencana Yie Ling Yi sudah beberapa kali di lakukan untuk menyingkirkan Sang Permaisuri, namun setiap langkah selalu mendapatkan jalan buntu, walau sekarang dia sudah memiliki langkah yang lain, tapi itu masih membutuhkan waktu yang mungkin cukup lama baginya, bisa berbulan-bulan, atau mungkin bertahun-tahun karena tidak mudah untuk menyingkirkan Permaisuri.

1
math manggi
Buruk
Jasimmarseda
Luar biasa
Calvin Fransetyo
seharus nya benua bintang Thor di baca juga nga rebet kalau Masi ngantuk jangan tulis inspirasi/Scream//Scream/
Ian Tazz
Luar biasa
Andreaaa
gausa di sebutin semua juga kali, si cewek cuma nanya nama mc doang
Andreaaa
Jangan pake "owh" segala thor cringe
Andreaaa
Plot klasik, memaksakan sebuah kejadian drama, akhirnya kesan story nya kaya di paksakan
Siti Hidayah
Luar biasa
AKBAR JAYASASMITA
Lumayan
ahmad sudrajat
Luar biasa
Uchy
Perasaan di awal Zhiu Fao hanya pendekar jiwa kaisar,,,, belum sehari tau-tau udah jadi pendekar jiwa pertapa 🤣🤣🤣🤣
Uchy
Dengan kemudian 🤣🤣🤣🤣 Qifei...????
Bukan dengan kemampuan ya Thor 😁😁😁😁.?????
Uchy
Teman....??????
PD kali bilang Qian teman 🤣🤣🤣
Dia itu malaikat maut yang datang menjemputmu, Zhiu Fan.
simplewati 777
Luar biasa
Icha Himura Suwandi
makin seru dan mendebarkan./Determined//Determined/
Icha Himura Suwandi
mantab thor... ya kadang emang harus dibikin agak sengklek jg pangerannya. jangan garang mulu/Facepalm//Facepalm//Joyful//Joyful/
kutu
Luar biasa
irman Pyk
kok ngelantur
Al Amin
"pertempuran itu menggelengkan warga setempat,.."
😇
Uchy: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Uchy
Titipan sedikit angkuh yachhhh.?!
Siapa yang menitipkan sedikit keangkuhan...?!
Pelit amat angkuh sedikit aja pakai di titipkan 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!