Pilihan Hailey Faye

*sementara diluar*

"pantas saja kaka mempertahankan nya kemarin ketika aku memintanya untuk ku kemarin, jadi ini maksud kaka bilang dia "milikku" ucap Elena

"Hailey, jangan berlarut larut mempermainkan hati seseorang! Kamu tau rasa nya sakit hati kan?? Segera putuskan pilihanmu! jangan egois!" Sean memperingati adik nya.

"benar kata kakamu Hailey, takutnya jika berlarut larut, kamu tidak mendapat kan siapa-siapa, mereka semua meninggalkanmu. Sisa kamu sendiri dengan rasa sakit hatimu" ucap Bella istri Sean

" aku baru sadar kalau aku dan ka Hailey memiliki type pria yang sama"

"Elena!" Sean dan Hailey bersamaan meneriaki adik bungsunya tersebut.

"apa sih kalian?"

*kriing*

"halo pi"

"datang lah keruangan papi"

"iya aku segera kesana"

Hailey bergegas menuju ruangan papinya, hati nya berdegub kencang "papi akan bicara apa ya?"

*toktok*

"masuk"

Hailey pun masuk melihat Arlo duduk didepan ayah nya.

"duduk" Arthur menunjuk sofa yang diduduki Arlo. Hailey pun duduk disamping Arlo.

"kamu tau papi panggil kesini kenapa?"

Hailey membisu

"papi tidak pernah melarangmu berhubungan dengan siapapun asal kamu bahagia, papi ikut bahagia, tapi bukan begini caranya"

"benar kata Sean, tidak ada pembenaran untuk perselingkuhan. Jika kamu mencintai Arlo putuskan Oliver, jangan mempermainkan hati seseorang itu tidak baik"

"iya pi"

"sebaiknya kalian segera pulang dan selesaikan masalah kalian, papi tidak mengusir, tapi berlama-lama disini juga bukan ide yang baik, kalian akan jengah dengan ocehan Sean"

"kembali lah lagi dengan membawa kabar gembira dari kalian, itu harapan papi" Arthur tersenyum pada mereka.

"berkepala dingin lah jika memutuskan sesuatu" Arthur kembali menasihati mereka.

Mereka akhir nya berpamitan dengan seluruh anggota keluarga. Bu Diana tidak ikut, dia meminta ijin libur 1hari pada Hailey dan akan kembali hari senin pagi.

Dijalan mereka memikirkan masalah mereka masing-masing, mereka tidak bicara sepatah kata pun. Hailey memikirkan bagaimana cara memutuskan hubungannya dengan Oliver, sedangkan Arlo memikirkan harus mulai darimana dia menceritakan kepada Hailey yang sebenarnya dia takut Hailey akan meninggalkan nya.

Mereka pun sampai apartemen dan masuk kamar masing-masing, mereka masih belum bicara satu sama lain.

Malam itu Arlo memutuskan untuk menceritakan nya pada Hailey. Dia menuju kamar Hailey

*toktok*

Hailey membuka pintu kamarnya.

"bisa keluar sebentar ada sesuatu yang ingin aku ceritakan padamu"

Hailey bertanya dalam hati "apa yang akan dia ceritakan? Apa soal wanita yang dia telpon semalam?"

Hailey duduk disofa ruang tamu, Arlo pun duduk disampingnya.

Arlo menggenggam tangan Hailey. "berjanjilah jika aku menceritakan semua, kamu tidak akan meninggalkan aku"

"jangan membuatku takut Arlo"

"aku sebenarnya adalah putra dari Sebastian Benjamin pemilik PT SB Tbk"

"Hah!" Hailey terkejut dengan pernyataan Arlo. Siapa yang tidak mengenal orangtuanya, mereka memiliki perusahaan property yang cukup besar, bahkan gedung apartemen yg Hailey tinggali saat ini, dibangun oleh perusahaan orangtua Arlo.

"kenapa kamu melamar menjadi bodyguard ku waktu itu?"

"aku memang bekerja merangkap sebagai bodyguard di perusahaanku, waktu itu ayahku menawari aku pekerjaan ini, dan aku menerima nya"

"kenapa harus jadi bodyguard, kenapa kamu tidak duduk manis dikursi perusahaan orang tuamu?"

"aku belum siap untuk duduk manis disana, aku masih harus belajar tentang perusahaan orang tuaku maupun di luar perusahaan orang tuaku.

Hailey mengangguk.

"dan wanita yang kamu dengar menelponku kemarin malam itu adalah tunanganku"

Rasa nya Hailey sedang tersambar petir. Hatinya seperti hancur berkeping-keping, mulutnya terus terbuka karena shock mendengar pengakuan Arlo, mata Hailey pun mulai berkaca kaca.

" wanita yang menghentikan mobil pada saat pertama kali aku bekerja padamu dia lah orang nya. kami dijodohkan, aku tidak pernah mencintainya, jadi aku memutuskan nya secara sepihak, dan orangtua ku belum mengetahui hal itu sampai saat ini"

Airmata Hailey sudah tidak terbendung lagi. Badan nya pun lemas. Bibirnya kelu untuk mengeluarkan suara.

"papi mu memintaku untuk memperkenalkan mu pada orang tuaku jika aku serius padamu, dia akan merestui kita jika orangtuaku merestui kita lebih dulu"

"aku serius mencintaimu Hailey tapi untuk memperkenalkan mu kepada orang tua ku dengan status kita yang sekarang sangat lah sulit untuk mendapatkan restunya, mereka pasti tau hubunganmu dengan Oliver, dan mereka juga akan berpikir aku memutuskan untuk tidak lagi bertunangan dengan nya karena aku berselingkuh denganmu"

Rasanya dada Hailey sesak, airmata nya terus mengalir.

Arlo terus menggenggam tangan Hailey dan mengusap airmata Hailey. Rasa nya hati nya juga sangat sakit terlebih lagi melihat orang yang dicintainya menangis.

"aku tidak bisa memaksamu untuk memutuskan segera hubunganmu dengan Oliver, karena aku pernah mengatakan aku tidak akan menuntutmu dan akan menunggumu"

Arlo memeluk dan membelai rambut Hailey.

"Maafin aku, aku belum bisa melakukan apa² untukmu saat ini"

Hailey menggelengkan kepalanya

"kita memulai nya dengan cara yang salah, aku takut"

Arlo memeluk erat Hailey.