NovelToon NovelToon
Sang Pembangkit Gairah

Sang Pembangkit Gairah

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Hamil di luar nikah / Ibu Pengganti / Pelakor / Diam-Diam Cinta / Kaya Raya
Popularitas:21.6k
Nilai: 5
Nama Author: JackRow

Hana Deborah, putri angkat dari mendiang seorang mucikari ternama di kota Camelot! yang mencoba untuk tetap kuat menjalani pahit nya kehidupan pasca ditinggal sang ibu! ketidaktahuan Hana perihal pekerjaan sang ibu angkat membuat gadis itu selalu di pandang rendah oleh orang-orang sekitar bahkan sahabat nya sendiri.

'Wanita mana yang rela menyakiti hati perempuan lain?'

Hal itu terus saja berputar di pikiran Hana, namun Raya meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja!

Keberuntungan yang berpihak pada Raya membuat Hana akhirnya tunduk dan menuruti keinginan sahabatnya untuk menjadi wanita penggoda bagi Edward.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SPG-25

"Jadi kau tak ingin mengakui apapun?" Edward berucap tegas dengan wajah datar.

"Edward, please honey! apa yang harus ku akui? diriku berada di kediaman sahabat lamaku beberapa hari lalu! jadi mana mungkin aku melakukan hal serendah itu?"

"Sahabat lama? sahabat lama yang mana yang kau maksud? Apa kau yakin memiliki sahabat di masa lalu?"

Tatapan intimidasi dari Edward kembali membuat Bertha kehilangan kata.

"Ten-tu-, tentu saja aku punya!"

"Sahabat yang kau khianati?"

"Apa maksudmu Edward?"

"Kau pasti tahu betul apa maksudku, bukan? haaaaaaghh! sungguh aku tak menyangka bahwa dirimu merupakan perempuan rumit!"

"Edward!!!"

"Jujur lah padaku, Bertha! apa sebenarnya maksudmu mengusik Hana?"

"Alasan apa yang membuat dirimu tega menuduh ku tanpa ragu seperti ini? apa Hana yang mempengaruhi mu?" Bertha memalingkan wajah, menghela nafas dalam dan mencoba menyembunyikan kekesalan hatinya.

"Tingkah laku mu, yang terbakar cemburu! apa kau melupakan hal itu?"

"Aku??? apa kau pikir diriku cemburu pada Hana? itu sungguh tidak mungkin! gadis itu! kualitas dia sungguh berada jauh dibawah diriku!" Bertha terkekeh sebelum akhirnya kembali menatap Edward dengan raut wajah sinis.

"Apa kau berani melakukan taruhan? i dare you, Bertha!"

"Taruhan?"

"Kau harus menandatangani surat perceraian yang ku ajukan! jika sampai diriku mendapatkan bukti tentang kelakuan mu yang dengan sengaja membayar orang untuk meneror Hana!"

"Edward!!!!"

"Why? you look petrified now! so-, that's really-,"

"No! iam not do anything to her!"

"It's okay!"

"Ed-, don't you believe me?" Bertha beranjak, ia kini mendudukkan diri di pangkuan Edward sembari membelai paras tampan sang suami.

"Entahlah Bertha! semua kegiatan mu bersama para sahabat mu-, itu sungguh membuatku merasa bahwa hubungan pernikahan kita semakin hambar! dan aku semakin menyadari! diriku hanya membutuhkan Hana!" Edward memalingkan wajah dan yang terjadi sebenarnya adalah ia sedang menghindari kecupan Bertha yang kini nampak agresif dalam pangkuannya.

"Edward!! no! you are mine! dirimu bukan milik siapapun selain diriku Ed! ayolah babe! i Miss you, really!"

Dia pasti tak akan menolak ku bukan?

Edward membeku sesaat, sebelum akhirnya ponsel yang ia letakkan di atas meja nampak bergetar.

"Who?"

"Mom!"

"Ibu? tidak biasanya dia menghubungi mu, honey!"

Mengacuhkan perkataan Bertha, Edward justru memilih beranjak dan sedikit mendorong tubuh sang istri untuk menjauh darinya.

Ada apa ini? wanita tua sialan itu? apa dia merencanakan sesuatu lagi untuk memisahkan diriku juga putra nya? aaaiiiish! aku harus lebih waspada kali ini!

Bertha termenung ia memperhatikan gerak-gerik Edward yang menerima panggilan sang ibu mertua dengan wajah tegang.

"Maaf! aku harus pergi sekarang!"

"Tapi, Ed! kau baru saja kembali!"

"Apa kau juga ingin meminta diriku untuk menelantarkan ibuku sendiri?"

"Tidak! tidak seperti itu maksudku honey! aku-,"

"Pergilah! mungkin kau bersedia untuk menjemput ibu mertua mu sekarang!"

"A-apa? aku?"

Edward seketika menyodorkan kunci mobil namun Bertha justru nampak panik dan menampik pelan uluran kunci mobil yang berada dalam genggaman tangan sang suami.

"Tentu saja! kau bisa membawa kendaraan milikku!"

"Tapi-, aku masih belum menyelesaikan perawatan tangan juga jemari kuku-,"

"Aaaaaghh! i see! kau sama sekali tak bisa diandalkan dalam hal apapun sebagai seorang istri, Bertha! kau hanya bisa memoles wajah serta tubuh mu sendiri tanpa ingin mempedulikan orang lain bahkan diriku atau ibu mertua mu!"

Edward berucap ketus! ia berbalik badan menyambar jas hitam miliknya yang semula tergeletak di sofa sebelum akhirnya melangkah lebar meninggalkan ruangan.

Edward! aaaaaaggghhhh! kenapa semua jadi seperti ini? ibu mertua? dimana dia? kenapa tiba-tiba ia menghubungi Edward dan meminta untuk di jemput?

*****

Green Nature Flow' house!

Rumah kaca terbesar serta tempat jual beli tanaman hias dengan kualitas teratas yang begitu terkenal di kawasan Cranberries.

Hana kembali mengunjungi tempat yang penuh dengan berbagai macam bunga juga jenis tumbuhan lain, karena ia merasa mendapat hiburan tersendiri di kawasan tersebut.

"Nak! kita bertemu lagi?"

"O-owh! Nyonya Sam? Anda juga kemari?" langkah kaki Hana seketika terhenti saat bersimpangan dengan seseorang yang ia kenal.

"Tentu saja Hana! aku ini penggila tanaman! mana mungkin aku tidak menghadiri pameran tanaman hias yang begitu menggemaskan ini!"

Hana seketika menampilkan senyum lebar, ia juga menunduk santun serta turut menggenggam jemari wanita paruh baya yang kini semakin nampak akrab dengannya.

"Bagaimana keadaan kaki mu, Nak? apa sudah membaik? lihatlah kau bahkan belum bisa mengenakan sepatu seperti sebelumnya! haaaaaaghh! itu semua karena kecerobohan ku!"

"Tak apa Nyonya! keadaan kaki saya sudah jauh lebih baik! lagipula kejadian saat itu bukan sepenuhnya kesalahan Nyonya! saya juga kurang hati-hati dan sedikit lalai karena terlalu asyik memperhatikan sembari memilih kaktus mini."

"Apa kau mengoleksi tanaman kaktus mini, Hana?" wanita paruh baya itu kembali terbelalak saat memperhatikan beberapa barang bawaan milik Hana.

"Begitulah Nyonya,"

"Dari sekian banyaknya tanaman kenapa kau menyukai kaktus, Nak? gadis cantik biasanya akan memilih bunga anggrek atau tanaman lain yang jauh lebih mempesona! tapi dirimu-, kau sungguh berbeda Hana!"

Hana tersenyum lembut sebelum akhirnya kembali membuka suara,

"Karena kaktus merupakan tanaman yang sangat tangguh, kuat juga mandiri! meskipun tidak diberikan perhatian yang khusus seperti air, ia tetap bisa bertahan demi keberlangsungan hidupnya, hal itu yang membuat saya sedikit mengagumi tanaman ini."

"Oh Hana! kenapa diriku merasa begitu nyaman berada di samping mu, Nak! sungguh aura positif mu membuat diriku bahagia setiap kali kita bertemu! sayang sekali menantu di kediaman putra ku justru selalu mencoba untuk mengusir ku setiap kami bertemu!"

"Nyonya terlalu berlebihan dalam memuji saya! tapi nyatanya saya tidak sebaik itu-, jujur sebenarnya saya sedikit malas menyiram tanaman hias yang berada di apartemen, mungkin itu alasan kenapa saya tertarik dengan kaktus," Hana kembali terkekeh di akhir kalimat.

"Andai diriku memiliki satu orang putra lagi! maka aku akan memaksa nya untuk menikah dengan mu, Nak!"

"Nyonya sungguh bisa saja! lagipula kita masih bisa tetap berteman bukan?"

"Kau benar Nak! tapi rasanya akan lebih menyenangkan jika menantuku juga memiliki hobi yang sama denganku! pecinta tanaman! terlebih dirimu -, selain cantik! kau juga lemah lembut Hana! beginilah seharusnya menjadi seorang wanita!"

Hana semakin tertunduk dan menyembunyikan senyum saat wanita paruh baya dihadapannya terus melontarkan pujian.

"Ibu!!"

Suara seseorang yang sedikit meninggi seketika membuat Nyonya Sam mengangkat serta melambaikan tangannya.

"Oh, Edward! ibu disini Nak!"

A-apa? Ed,ward? apa mungkin -,

Hana pun mematung saat wanita paruh baya dihadapannya meneriakkan nama sang putra.

"Edward! perkenalkan ini Hana! gadis aneh yang sempat ibu ceritakan padamu!" Nyonya Samantha seketika menarik lengan Hana hingga gadis itu memutar tubuh dan berhadapan dengan putra semata wayangnya.

Hana?

kau juga mengunjungi tempat ini, sweetheart?

Edward pun membeku, ia bahkan menatap Hana dengan mulut terbuka.

"Heyyy!!!! apa yang kau pikirkan?"

"Ee-iiya! ibu aku hanya-,"

"Ceraikan saja istri mu yang tak tahu diri itu Edward! jangan buta berlarut-larut karena bujuk rayunya!"

"Aaaww-wh! i-ibu! jangan memukul ku seperti ini! apa ibu lupa siapa diriku? aku ini bukan anak-,"

"Ibu tak tahu siapa dirimu! bagi ibu kau tetap lah putra kecil ku yang selalu manja dan meminta ini itu!"

Hana semakin menundukkan kepala, lagi-lagi ia mencoba untuk menyembunyikan tawa saat melihat tingkah Nyonya Samantha yang memukul kepala sang putra.

1
Bunda HB
Itu lah yg krn ninggalkn Edward,skrg msk mulit singa.gk ada yg bisa nolong skrg nikmati aja hana.keras kepala.
Bunda HB
Terllu PD bgt km betha,kata Cerai udah di ucapkan tinggal nunggu minggat dri rmh newah itu.tunggu tgl main nya.
Bunda HB
Pindah apertenen biar bertha gk dtg lgi Edward.kasian hana jdi korban mu dan istri mu.
Kasniwati Kasni
sangat bagus/Proud/
Parnadi
kelanjutannya gimana nih,hadehhhh lagi asik baca 😭
Vika Amalia Oktavia
dan mak lampirpun mulai tersadar..👀
@Biru791
semangatt up yok
Bunda HB
Emang enk di abaiksn bertha...😁😁
Bunda HB
Lho....lho.....skrg tau rasanya kesepian ditinggal suami mu.slma ini kemana aja km istri durjakim.SUAMI juga ada kalanya lelah cri yg lbih bsa mengerti dan bisa menjaga.km istri durjakim hya foya2 ,senang2.Edward buta,tpi skrg dikit2 udah sadar...😁😁
Vika Amalia Oktavia
makin penasaran...
Bunda HB
Sebenarnya burung nya Edward gk berkicau sama istrinya to kak thor,tpi sama hana sll on trs...😂😂
Siti Ariani: 🤣🤣🤣🤭 bisa banget di othor jawabnya
JackRow: kalau untuk jenisnya, akan lebih baik jika menyesuaikan dengan selera para pembaca saja kak, enaknya jenis burung apa 😌
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!