NovelToon NovelToon
Cewek Galak Itu Milikku

Cewek Galak Itu Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Playboy / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:12.9k
Nilai: 5
Nama Author: nlras

playboy x cewek bar bar x musuh jadi cinta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nlras, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18 | Weekend Naura

Hari Minggu adalah dimana hari Naura bisa bebas dari perintah Arga. Setidaknya dia tidak perlu melihat wajah cowok itu dan emosinya terkendali. Berdiam diri di dalam kamar dan bermalas-malasan menjadi impian Naura di setiap hari Minggu. Dia butuh satu hari dalam seminggu untuk meng-charger energinya. Tetapi, semua itu hanya angan-angan Naura saja. Karena Satya menyuruhnya untuk membantu mencuci motor milik Satya. Naura makin yakin semenjak dirinya pindah ke Jakarta, sangat sulit bagi dirinya untuk menemukan ketenangannya sejenak.

"Eh lo itu cowok ya, masa nyuci motor lo sendiri aja harus minta bantuan gue sih?" Naura mendengus kesal,hampir setiap Minggu dirinya membantu Satya untuk mencuci motor, Satya selalu mengelak kalau dirinya tidak bisa mencuci motor dengan sempurna, dan kalau Naura yang melakukannya dia selalu mengerjakan dengan sempurna.

"Selagi gue punya adek,maka dari itu manfaatkanlah kehadirannya itu." Satya tersenyum puas, dia akan menarik paksa Naura ke halaman depan jika dia menolak.

"Hmm bacot lo!" Naura memutar malas manik matanya, dia mulai menyabuni motor kesayangan Satya. Naura termasuk orang yang sangat teliti, tidak membiarkan ada kotoran sedikitpun yang masih menempel/tertinggal di motor milik Satya. Bahkan debu sedikitpun tidak akan lepas dari pandangannya.

"Perasaan gue ya uang yang papa kasih ke lo itu banyak deh, Kak. Kenapa gak lo bawa aja motor lo ini ke tempat pencucian motor? Atau perlu lo gue kasih uang tambahan?" Naura bersungut-sungut. "Satyaaaaa!" Naura melotot dan teriak saat Satya mengarahkan selang air ke dirinya.

Satya tertawa puas ketika melihat adiknya itu sudah basah kuyup. " Gue gak mau,gue maunya adik kesayangan gue ini yang bantuin nyuci motor gue. Lo itu lebih teliti dan motor gue pasti lebih kinclong di tangan lo."

Naura merebut selang dari tangan Satya, mengarahkan selang itu ke tubuh Satya. Kini mereka malah ikutan mandi bersama motor. Tawa dan canda menghiasi pagi di hari Minggu Naura. Meskipun dirinya punya kakak yang menyebalkan tapi kakaknya tahu bagaimana cara membuat Naura bahagia.

"Woi..Woii, gue basah nihh!" teriak Bara. Bajunya terkena cipratan air karena ulah kedua adiknya itu.

"Oh gitu ya sekarang, lo gak adil Nauu!" ucap Bara

"Hah?Gak adil ngapain coba?" tanya Naura yang tidak mengerti.

"Motor Satya doang yang lo cuciin, motor gue gimana Nau?"

"Enggak! Gue gak mau, gue bukan tukang cuci motor ya," tolak Naura. Dia memilih lari dari halaman rumah, dia harus segera melarikan diri dan mengunci pintu kamarnya. Kalau begini terus bisa sampai malam dia akan disuruh-suruh dengan kedua kakaknya,ada saja yang Bara dan Satya suruh untuk Naura.

"Nauraa mau kemana lo?" teriak Bara sambil mengejar Naura yang lari. Sungguh tidak adil kalau Naura hanya membantu Satya mencuci motor milik Satya, motornya juga ingin di cucikan oleh Naura.

"Hahaha untung aja motor gue tinggal disiram doang," celetuk Naura. Dia malah tertawa melihat Bara yang sedang mengejar Naura berlari.

"Guee gak mauu!" teriak Naura saat Bara sudah berhasil meraih tangannya.

"Ayolah Nau, bantuin gue cuci motor juga ya. Yang suka bantuin lo bikin tugas sekolah itu kan gue, bukan si Satya." Bara masih berusaha membujuk Naura sambil menarik-narik tangan adiknya menuju halaman. Naura menggeleng, dia berpegangan pada pintu.

"Papaaaaa,Mamaaaa Kak Bara nihh nyuruh Naura muluu!" teriak Naura berhasil membuat Bara terdiam. Bara paling takut dengan Hadi, ayah mereka. "Papaa, bantuin Naura, Pa!"

Hadi yang sedang meminum teh di ruang keluarga langsung menghampiri anak-anaknya di halaman. Hampir setiap hari Bara dan Satya menjahili Naura, padahal Naura anak bungsu dan anak perempuan satu-satunya.

"Kenapa baju kamu basah,Nau?" Hadi melihat baju Naura yang sudah basah kuyup

Naura langsung menunjuk ke arah Satya yang sedang mencuci motornya, Satya itu juga pura-pura tidak melihat, dia asik sendiri. Hadi menghelakan nafas, dia beralih menatap ke arah Bara. Anak sulungnya itu sedang berancang-ancang untuk kabur.

" Hmm ini masih pagi yaa, Baraa. Kalian berdua bisa gak jangan ganggu Naura terus, kasian tau Naura kalian ganggu terus." Hadi berdecak kesal.

" Enggak Bara gak ada ganggu Naura kok, Pa. Orang cuma minta tolong aja kok, kalau Naura Nya gak mau ya gak masalah."

" Enggak, Paa! Kak Bara tadi maksa Naura buat nyuci motornya, padahal tempat cucian motor itu banyak dan gak mahal juga lagian. Naura memasang raut wajah sedih, jarang-jarang Hadi ada dirumah. Jadi Naura memanfaatkan ketika Papanya sedang dirumah.

Hadi menggeram kesal. " Awas ya kalau kalian ganggu Naura lagi, papa bakal potong uang jajan kalian. Gak ada yang boleh protes."

" loh pa, Papa kok gitu sih." Ucap Bara tidak terima

"Lagian siapa suruh kamu gangguin adek kamu terus, udah Naura sekarang kamu mandi habis itu istirahat di kamar. kalau kakak-kakak kamu ini masih gangguin kamu, bilang ke Papa biar mereka cari uang jajan sendiri." Ucap Hadi

Naura menjulurkan lidahnya untuk mengejek Bara, puas melihat kakaknya itu tersudutkan. Naura selalu menang di mata kedua orangtuanya, Bara hanya bisa mengiyakan ucapan Hadi tadi. Bara hanya tersenyum tipis.

"Makasih Papa," kata Naura dengan senyum yang lebar.

" Sama-sama,sayang. Oh iya Nau,mama udah bilang belum ya sama kamu. Kalau malam ini kamu papa ajak pergi ke acara Anniversary pernikahan rekan kerja papa?" Tanya Hadi

" Emmm enggak, mama gak ada bilang apa-apa sama Naura tadi." jawab Naura

" Mungkin mama kamu lupa ngasih tahu kamu, ya udah nanti malam kita pergi ya. Setau papa sih baju kamu udah Mama siapin, kamu tanya aja sama mama nanti."

Naura mencebik. "Kenapa harus Naura yang ikut?kenapa gak mama sama papa aja, Naura gak terlalu suka ke acara pesta kayak gitu. Apalagi itu acara anniversary pernikahan teman papa,pasti yang datang juga bapak-bapak sama ibu-ibu.

"Gak bisa Naura, Mama kamu kan ada shift malam. Masa iya Papa pergi sendiri ke acara teman papa, kamu mau apa deh nanti kita beli. Lagian juga disana pasti ada anak teman papa,pasti ada yang cowok juga bisa tuh buat kamu milih-milih siapa tau ada yang cocok. " kata Hadi, membujuk Naura agar mau ikut dengannya.

"Apaan sih Paa. Naura ini masih 16 Tahun yaa, masa iya di suruh cari cowok disana. Udah gak ada ya Naura mikirin cowok dulu,dia harus fokus sekolah dulu. Bara melangkah mendekat, tidak terima Hadi malah mengajak Naura berpikir untuk mencari cowok.

"Benar tuh Pa yang di bilang kak Bara, Naura harus fokus sekolah dulu." Saut Satya

Naura menatap sinis Satya. "Apa sih lo iku aja, eh gak usah sok jadi kakak yang posesif deh kerjaan lo aja ngusilin gue mulu!"

Satya menatap tajam mata Naura. "Bodo amat,gue gak akan pernah ijinin lo deket sama cowok sebelum lulus sekolah."

"Heii, gak bisa gitu lah. Gue juga butuh pendamping tahu. Giliran lo aja bisa gonta-ganti cewe, tapi giliran gue dekat sama cowok aja udah heboh kayak kehilangan motor." Naura bersungut-sungut.

"Heii ini ada apa sihh?" Tanya Hadi tidak mengerti. "Papa ini cuman minta tolong sama Naura buat nemenin Papa ke acara anniversary teman Papa, udah gitu aja."

"Ya terus maksud Papa tadi udah kayak mau jodohin Naura aja. Papa gak ada niatan buat jodohin Naura kan?" Satya bertanya kepada Papanya.

"Hah? Papa mau jodohin Naura Pa?" Naura juga kaget, dia malah salah tangkap ucapan Satya.

" Aduhh ini kalian bikin Papa pusing aja deh. Gak ada acara perjodohan. Anak teman Papa juga mungkin udah punya pacar semua dan lagian juga ini bukan jamannya Siti Nurbaya. Kamu lagi Satya, Bara kalian gak baik mengekang adek kamu kayak gitu. Udah sekarang Naura pergi ke kamar dan mandi, kamu juga Satya lihat baju kamu juga udah basah kayak gitu. Jangan lupa jam tujuh malam kamu harus udah siap ya Naura. Papa gak mau tahu kamu harus nemenin Papa." Ucap Hadi penuh penegasan. Tidak ingin mendengar protes dari anak-anaknya, akhirnya Hadi masuk kedalam rumah.

Satya beralih menatap tajam mata Naura. " Awas aja kalau lo nanti berani centil sama cowok-cowok disana."

"Ihh, jangan asal nuduh gitu ya. Sejak kapan gue jadi cewek yang suka centil. Ini karna Papa aja yang maksa gue buat ikut, kalau gak dipaksa juga gua gak bakal mau iku!" ucap Naura

" Udah ahh, gue mau masuk dulu. Bye." Naura menyusul Hadi masuk kedalam rumah, dia ingin mandi dan menikmati masa liburnya.

"Naura ingett yaa gak usah centill." Teriak Satya

*

*

1
rfah
semangat thorrrr nulisnyaa
azalea
jangan lupa di like yaa man temann :)
azalea
jangan lupa like gaisss:)
rfah
semangat thorrrr
Marry Pang
bagus
AHMAD ZAKARIA HARAHAP
baguss
AHMAD ZAKARIA HARAHAP
bagusss
Jannah Sakinah
semangat Thor nulisnya. rajin update ya🌺
ist_goliteratur
AAAAA jadi keinget teman aku, yang punya sifat yang hampir sama kayak Nau.
rfah
lanjuttt
azalea
bantu support yaa gaiss heheheh
rfah
lanjuttt
rfah
bagusss
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!