NovelToon NovelToon
Air Mata Yang Kering

Air Mata Yang Kering

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest / Poligami / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Istri ideal
Popularitas:3.6M
Nilai: 4.6
Nama Author: shakila kanza

Ini kisah yang terinspirasi dari kisah nyata seseorang, namun di kemas dalam versi yang berbeda sesuai pandangan author dan ada tambahan dari cerita yang lain.

Tentang Seorang Mutia ibu empat anak yang begitu totalitas dalam menjadi istri sekaligus orangtua.

Namun ternyata sikap itu saja tidak cukup untuk mempertahankan kesetiaan suaminya setelah puluhan tahun merangkai rumah tangga.

Kering sudah air mata Mutia, untuk yang kesekian kalinya, pengorbanan, keikhlasan, ketulusan yang luar biasa besarnya tak terbalas justru berakhir penghianatan.

Akan kah cinta suci itu Ada untuk Mutia??? Akankah bahagia bisa kembali dia genggam???

Bisakah rumah tangga berikutnya menuai kebahagiaan???

yuk simak cerita lebih lengkapnya.
Tentang akhir ceritanya adalah harapan Author pribadi ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kecewa lagi

Mobil Mutia melaju memecah kemacetan kota Jogja, berbaris seperti ular di jalan raya yang tengah padat-padatnya, karena saat ini baru waktu berangkatnya para pekerja dan siswa-siswi sekolah yang tidak sedang libur.

Mutia memutar lagu Raihan yang mengingatkan tentang semua yang ia lalu saat ini. Sembari menyetir Mutia menikmati setiap bait lagu yang menggambarkan kehidupan manusia di dunia.

Ash hadu anla ilaha Illallah,

Wa ash hadu anna Muhammadar Rasulullah

Tiada Tuhan selain Allah

Nabi Muhammad pesuruh Allah

Bila dipuji kejayaan kita

Sebenarnya bukan milik kita

Oleh itu sedarlah sentiasa

Semuanya dari Allah

Hati gembira terasa bahagia

Itulah tanda nimat dariNya

Ingatlah Allah bersyukur padaNya

Ucapkanlah Alhamdulillah...

Alhamdulillah pujian bagi Allah

Subhanallah Maha Suci Allah

Allahuakbar Allah Maha Besar

Segala puji hanya bagi Allah

Ketika hati sedih dan pilu

Kerana ujian melanda

Ingatlah ia sementara

Ucapkanlah Innalillah

Alhamdulillah pujian bagi Allah

Subhanallah Maha Suci Allah

Allahuakbar Allah Maha Besar

Segala puji hanya bagi Allah

Yah ternyata sudah sekian waktu berlalu dan tahun-tahun berlalu juga meninggalkannya hingga semua rasa dalam hidupnya telah dia rasa. Saat ini mungkin memang waktu yang Allah catat sebagai ujian di rumah tangganya.

Mungkin kekuatan iman dan ketaatannya tengah di uji melalu suaminya, dan mungkin Haris suaminya tengah di uji dengan kesetiaan dari sikapnya yang ternyata tidak mampu melalui ujian itu.

Mutia menarik nafas begitu dalam saat gerbang kantor Haris sudah terlihat di ujung matanya. Berat rasanya jika harus kembali masuk ke area yang ada Haris di dalamnya.

"Jika tidak kuat, biar Mama sendiri, sudah turunkan Mama di depan Gerbang saja Nak..." Ucap Oma Nani.

"Emmm... Jangan Ma... Terlalu jauh Mama jalannya nanti..." Sahut Mutia pada akhirnya, lalu mengarahkan Mobilnya memasuki Gedung perkantoran Haris itu.

Mutia memarkir Mobil di area Parkir lalu turun dan membukakan pintu mobil tempat Mamanya duduk. Oma Nani pun keluar dan meminta satpam untuk menurunkan barang bawaanya.

"Pak... Apakah Bapak Haris di kantor??" Tanya Mutia, berharap Haris tidak di ruangannya.

"Ada Bu Mutia, Beliau tengah tidak bisa di ganggu katanya." Kata Satpam itu paham.

"Bocah itu..." Kata Oma Nani berjalan cepat meninggalkan Mutia sehingga meninggalkan tas yang ada di mobilnya.

Mutiapun terpaksa menyusul Oma Nani menuju ruangan Suaminya yang tidak di harapkan untuk bertemu itu. Langkahnya setengah berlari menyusul Oma Nani tapi tidak kunjung bisa menyusulnya, hingga Oma nani berakhir di depan ruangan Kerja Haris.

Oma Nani membuka pintu dengan segera tanpa bersalam ataupun mengetok pintu dengan sedikit amarahnya, merasa Haris mengabaikan pesannya.

Oma Nani dan Mutia membeku di depan pintu saat melihat pemandangan di depannya. Mutia menutup mulut tidak percaya pada apa yang di lihatnya.

Di atas kursi kerjanya nampak Haris memejamkan matanya menikmati tarian Kiara di atas pangkuannya dengan begitu berantakannya.

Brakkkkk

Oma Nani semakin murka lalu berjalan ke arah meja dan menggebrak meja kerja Haris yang tidak mengetahui kedatangannya juga kedatangan Mutia.

"Keterlaluan benar-benar kelakuanmu Haris!!!" Murka Oma Nani sambil memandang tajam Haris dan Kiara yang terkejut dan berantakan.

Kiara menyembunyikan dirinya di bawah meja untuk merapikan penampilannya yang benar-benar berantakan dan memalukan.

Sementara Haris yang sama terkejutnya membalik kursinya lalu membenahi dirinya juga, kemudian berdiri dan menyalami Mamanya dengan rasa malunya karena sudah berbuat hal yang tidak pantas di ruangannya.

Mutia masih membatu di depan pintu, tas Oma Nani masih di tangannya, belum sempat di sampaikan pada pemiliknya, Mutia mau masuk namun kondisinya tidak memungkinkan.

Mutia merasakan sesak di dadanya begitu dalam, matanya terasa perih saat dia tahan untuk tidak berkaca-kaca, tanganya gemetar menahan amarah yang ada pada dadanya.

Haris terkejut pucat pasi saat melihat di depan pintu yang terbuka nampak Istri pertamanya yang berdiri membatu di tempatnya dengan yang mengepal di sisi tubuhnya.

"Ma... Bun... Em... Maaf..." Katanya dengan wajah menunduk malu.

Plakkkkk

"Keterlaluan...!!!" Kata Oma sambil melayangkan tamparan ke wajah Haris anaknya.

Haris memegang pipinya yang pedih dan panas membiarkan Mamanya melampiaskan amarah padanya karena dirinya yang salah.

Sial memang, saat selepas rapat tadi Kiara datang menggodanya, dan dirinya yang begitu rindu sentuhan Mutiapun melampiaskan pada Kiara dengan berhalusinasi seperti biasanya.

Naasnya Mamanya datang terlalu cepat dan parahnya bersama dengan Istri pertamanya yang tadi tengah dia bayangkan saat bersama dengan Kiara istri keduanya.

Kiara tiba-tiba berdiri dan memeluk Haris saat Oma Nani ingin menampar Haris untuk kedua kalinya.

"Jangan!!! Tolong jangan sakiti lagi Mas Haris Ma..." Kata Kiara sambil memeluk Haris, namun Haris menyisihkan tubuh Kiara ke samping karena tidak mau Mutia semakin terluka.

" Dasar... Wanita tidak punya harga diri!!!" Amarah Oma Nani memandang Kiara dengan sengitnya.

Mutia maju lalu menggenggam tangan Oma Nani yang ingin melayangkan tamparan pada Kiara. Mutia memeluk Oma Nani yang tengah di bakar amarah dalam dirinya.

"Cukup Ma... Jangan Kotori tangan Mama... Mari Mutia antar ke bandara... Seperti kita datang di saat yang tidak tepat... " Kata Mutia menenangkan Oma Nani.

"Biar aku yang antar saja Bun..." Sahut Haris sambil memandang Mutia yang nampak kecewa sekali lagi padanya.

"Tidak perlu, Biar aku saja... Silahkan lanjutkan kepentingan kalian yang tertunda karena kedatangan Kami..." Kata Mutia tanpa melihat Haris.

"Dan... Sekedar saran.. Lain kali saat melakukan tolong di kamar itu jangan di ruang kerja, apa lagi tidak terkunci, akan sangat memalukan bila yang datang Karyawan atau bisa jadi Intan anakmu..." Kata Mutia lalu menggandeng tangan Oma Nani untuk keluar.

Sedang Haris tergugu di tempatnya karena malu dengan ucapan Mutia yang benar kebenarannya itu. Sungguh semenjak kenal Kiara dirinya benar-benar menjadi semakin liar dan memalukan.

Wajah kecewa Mutia dan Mamanya yang berlalu keluar dari hadapannya benar-benar membuat hati Haris terasa sesak dan sedih, sekali lagi dirinya membuat wajah ayu itu di selimuti kekecewaan.

****

Terimakasih semuanya...

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya...🙏🙏🌷🌷🌷

1
Yuyun Yuliana
cerita2 othor bagus semua 💪
Shakila khanza: makasihh kakk🙏😍
total 1 replies
nola lasinde89
Luar biasa
nola lasinde89
Lumayan
Wulan Azka
hmm lagi lagi lagu, mana panjang bisa sampai 2 halaman..padahal baca ceritanya sudah terbawa suasana sedih, terharu, eh pas Nemu lagu jadi drop 🙄
Wulan Azka
sebenarnya ceritanya bagus tapi entah kenapa pendek banget dan yg bikin males tuh tiap bab mesti ada lagunya, mana panjang bener, berasa kayak lagu itu cuma biar terkesan isi ceritanya panjang padahal cuma sedikit..sekali kali ngga apa2 ada lagu, tapi kalau tiap bab ditulisin lagu tuh ya gimana 😮‍💨
Dewi Dama
sedih...
Diajeng Lope
hmhmhm kan haris memang pecundang dan mutia iya2 sja hdweh....
Diajeng Lope
jika aku mau 1 hari mau 1jam mf tdk mutia terlalu gmn ya hdwrh
Diajeng Lope
jika aku maaf2 kata males amat suruh nolong
Diajeng Lope
ini nih kiara minta di tampol pake bon cabe level 50 amit2 sama2 wanita tega amat hanya krn uang n nafsu
endah setyowati
Luar biasa
Diajeng Lope
haris n kiara memang setan berwujud manusia....
Diajeng Lope
mutia pumya segalanya ga takut cerai mau apalgi jika si kutu kupret haris mohon2 atau mertua cukup jawab coba tukar posisi sanggup tdk.haris sja yg gila
Diajeng Lope
kiara itulah resiko jdi ke 2 jdi jgn sok tersakiti deh gemes polll
Diajeng Lope
kiara korban tpi dri awal sdh tahu haris punya istri n anak2 jdi ibarat kiara numpang hidup ma haris
ken darsihk
Nanti aq mampir thor
Sudah lounching kah
Shakila khanza: sudah kak...
total 1 replies
Shakila khanza
sudah kak... baru masuk bab 2
Kadek Bella
lanjut thoor,,,xtra party nya,,,
sri wahyuni
katanya 8 bulan telah berlalu kok malah sebulan thor🤦
Shakila khanza: maaf kak sampai lupa alurnya 🙏🙏
total 1 replies
Fatimah Pratiwi
menurutku sesuaikan aja sama istri2 jaman skrg. istri2 skrg malah lebih pintr.. di alur cerita ini kayknya wanita lemah, ngak bisa ambil keputusan, ngak punya ketegasan. perhatikn juga alur dan tipo ny
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!