Perjuangan Putri Qing Xun

"Ck, kau ini kalau sudah ada maunya pengennya cepat-cepat.  Belajarlah jadi orang yang sabar, jangan lupa kita ini wajib  memberi contoh yang baik  dan benar kepada adik Kita Putri Qing Xun!"  Protes Pangeran Qing Fan kepada adiknya.

"Iya iya belajar sabar! Hanya aku yang gegabah! Bertindak seenaknya. Ihh..., padahal dirinya jauh lebih tidak sabar daripada diriku." Gerutu Pangeran Qing Lusan.

 Setelah merasa puas, mereka bertiga pun sepakat menyudahi acara minumnya. Setelah keluar dari Kedai Dahaga, tabib Long berpisah arah dengan kedua Pangeran. Hanya membutuhkan waktu setengah jam kedua pangeran sudah tiba di istana.

" Aku langsung saja menemui Ibunda Ratu." Ucap Pangeran Qing Fan sebelum pergi meninggalkan adiknya. Dia segera bergegas menuju ke Paviliun Pheonix untuk menemui ibunda Ratu Xiao Ling.

Begitu kakaknya pergi ke tempat ibundanya, Pangeran Qing Lusan segera berjalan ke arah timur. Lelaki tampan itu kembali ke tempat tinggalnya yaitu Paviliun Serigala.

Pangeran Qing Fan membutuhkan waktu tidak lama, hanya sekitar setengah jam sudah sampai di Paviliun Pheonix.

"Ibunda Ananda datang untuk menghadap, maaf apa bila kehadiran Ananda mengganggu ibunda!"   Ucap pangeran  Qing Fan sambil menangkupkan tinjunya di depan dada sebagai salam penghormatan.

"Putraku Pangeran Qing Fan, kehadiranmu sama sekali tidak mengganggu ibunda.  Malah ibunda sangat senang kamu bersedia datang mengunjungi ibunda ini." Ratu Xiao Ling berkata yang sebenarnya. Senyum simpul menghiasi wajah cantiknya.

Ratu Xiao Ling kembali melanjutkan apa yang di ucapkannya kepada anak sulungnya itu. "Katakan ada apa?  Ibunda sangat mengenal sifatmu!  Jadi Ibunda tahu kau datang menghadap pasti ada maunya?  Hehe...lebih tepat, apa yang kau inginkan putraku?"

"Hehe ..., ibunda memang yang terbaik!  Tahu apa yang diinginkan oleh anak-anaknya!  Hem... Saya memang ada perlu sama ibunda. Ada yang ingin saya utarakan sama ibunda?  Harapan saya sih ibunya tidak keberatan, tapi ini bukan hanya keinginan dan kemauan saya,  tetapi Adinda pangeran Qing Lusan juga menginginkan hal ini!"  Ucap pangeran Qing Fan apa adanya kepada Ratu Xiao Ling yang memandang wajah anaknya dengan lekat.

Tanpa membuang waktu Pangeran Qing Fan langsung memberitahukan apa yang menjadi tujuannya datang menemui Ratu di Paviliun Pheonik ini.

" Katakan apa yang kalian berdua inginkan dari ibunda? Kalau memang Ibunda mampu dan bisa, tentu saja ibunda akan lakukannya! Apa itu putraku?" tanya Ratu Xiao Ling.

"Emm... Tapi Ibunda janji dulu padaku! Apa pun itu tidak boleh marah? Kami melakukan semua ini , sudah kami pikirkan baik-baik!"

" Sudah cukup! Kalau mau bicara ya bicaralah, tidak usah muter-muter sana sini, apa yang kau inginkan sebenarnya? " Kata Ratu Xiao Ling yang melihat keraguan pada putranya.

"Ohh..Masih ragu juga untuk mengungkapnya? Pangeran Qing Fan apa kau menginginkan jaminan! Baiklah akan ibunda berikan! Ibunda janji tidak akan marah apa pun yang menjadi keinginan kalian berdua?" Ratu Xiao Ling berusaha meyakinkan putranya.

Pangeran Qing Fan memantapkan hatinya dan segera mengutarakan keinginannya kepada Ratu. " Aku dan adikku Pangeran Qing Lusan mohon izin kepada ibunda untuk mengajak Putri Qing Xun keluar jalan-jalan."

"Apaaa? Tidaaak, tidak, tidak ibunda tidak izinkan!" Ratu langsung menolak keras keinginan putrannya itu.

Pangeran Qing Fan memelas. " Bunda... Aku memohooon!"

"Tidak bisa. Ibunda tidak izinkan! Kau tahu kan adikmu itu baru sembuh. .Adikmu Putri Qing Xun masih dalam tahap pemulihan, tidak boleh sampai kecapean." Ratu menjeda perkataannya dan menatap tajam putra pertamanya itu.

 Kemudian Ratu melanjutkan mengungkap kekuatiran yang di rasakannya. "Dan kau juga tahu, setiap adikmu Putri Qing Xun keluar dari istana, dia pasti kena masalah! Dia mendapatkan musibah! Bagaimana mungkin Ibunda mengizinkan kalian mengajaknya jalan-jalan di luar istana?" Ratu Xiao Ling tetap teguh dengan pendiriannya.

Tentu saja Pangeran Qing Fan masih berusaha meyakinkan dan membujuk Ratu Xiao Ling. "Ibunda percayalah kepada kami berdua, tidak mungkin kami biarkan hal buruk terjadi pada adikku Putri Qing Xun.  Kami akan menjaga dan melindunginya karena kami sangat sayang kepadanya.  Kami lebih rela bila kami yang terluka dan menderita dari pada  Qing Xun yang mengalaminya!" 

" Ibunda masih takut! Tapi baiklah ibunda akan izinkan!  Karena  sebentar lagi kalian berdua akan kembali ke Akademi Qinglan.  Tapi ibunda  mohon kamu bawa prajurit bayangan." Ratu tidak tega melihat anaknya terus-menerus memohon.

" Kalian berdua, benar-benar harus melindungi dan menjaganya. Jangan biarkan dia sampai terluka ataupun mengalami hal-hal yang tidak diinginkan!  Bisakah kau menjanjikan hal itu pada ibunda, agar hati ibunda ini tenang melepas Putri Mei Lin keluar istana."  Pesan Ratu Xiao Ling  kepada Putra sulungnya Pangeran Qing Fan.

Pangeran Qing Fan langsung tersenyum lebar dan merasa gembira, karena berhasil membujuk serta merayu dan meyakinkan Ratu Xiao Ling. Tentu saja Pangeran bahagia karena dirinya bakal membuat adiknya gembira sebelum dirinya pergi meninggalkan kerajaan Qingshe.

"  Ananda  janji Bunda dengan nyawa Ananda!  Pekan besok kami akan pergi!"

" Boleh... Serah kalian bisanya kapan? Qing Xun jelas sudah sembuh saat itu!"

 "Emm...Apakah ibunya tidak memesan sesuatu? Siapa tahu kami bisa mendapatkannya nanti?"  Tanya pangeran Qing Fan kepada Ratu Xiao Ling.

Ratu Xiao Ling menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pangeran, "Hem ...  Ibunda tidak mau pesan apa -apa? Kalian kembali selamat dan tidak kekurangan apa pun itu sudah cukup bagi ibunda,  itu anugerah yang besar bagi Ibunda."

"Hehe ... Baiklah kalau begitu, Ananda juga mau undur diri.  Emm... Ananda tidak akan mengganggu waktu Ibunda lagi, silakan ibunda melanjutkan pekerjaannya.  Sekali lagi terima kasih ibunda, terima kasih..."

Selesai berbicara Pangeran Qing Fan langsung menyatukan tinju di depan dadanya sambil membungkukkan badan memberikan salam penghormatan sebelum meninggalkan Ratu.

Dengan langkah ringan Pangeran Qing Fan meninggalkan Paviliun  Pheonix  menuju ke Pavilium  Srigala  tempat adiknya Pangeran Qing Lusan. Yang pastinya saat ini sedang menunggu kabar darinya.

Dia tidak sabar memberitahukan keberhasilannya membujuk Ratu Xiao Ling. Pangeran tersenyum lebar mengingat kalau dirinya juga memenangkan taruhan dengan adiknya Pangeran Qing Lusan.

Begitu sampai Pavilion Serigala, Pangeran Qing Fan langsung saja nyelonong masuk.  Begitu gembiranya sampai dia berteriak-teriak di Paviliun Serigala.

"Berhasil, berhasil, berhasiiil, kita bisa mengajak keluar istana adikku Putri Qing Xun! Sesuai dengan harapan kita! Benarkan,  kalau aku yang bicara dan membujuk Ibunda,  pasti diizinkan ya walau pun awalnya agak susah tapi pada akhirnya berhasil juga. "

Pangeran Qing Lusan yang mendengar kabar itu Tentu saja sangat senang wajahnya langsung berseri-seri, " Baguuus, ini baru saudaraku!  Hihi ... bisa di andalkan! Kau memang yang terbaik! Aku juga tidak lupa dengan taruhan kita jadi jangan khawatir."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...