Married With My Ex

Niat hati datang ke Singapura untuk menemani dan menghabiskan waktu bersama dengan Mama Mercy, tapi malah wanita paruh baya itu memaksa Andrew dan Jenni untuk pergi jalan-jalan. Katanya, agar Andrew dan Jenni bisa sekalian bulan madu karena keduanya memang belum bisa pergi bulan madu karena Andrew masih sibuk dan baru bergabung di perusahaan. Alhasil, di sore itu Andrew dan Jenni mau tidak mau menuruti keinginan Mama Mercy yang sangat memaksa untuk pergi jalan-jalan berdua.

Tujuan jalan-jalan Andrew dan Jenni pada sore hari ini adalah Gardens by the Bay yang letaknya tidak terlalu jauh dari apartemen. Gardens by the Bay itu adalah salah satu ikon wisata dari negara singa itu. Tempat ini memiliki taman vertikal yang membentuk seperti pohon raksasa, supertree groove yang tentunya sangat mempesona. Ada taman indoor raksasa juga yang ditanami bunga-bunga yang sangat indah. Waktu yang pas untuk mengunjungi taman itu juga saat sore hari.

Mama Mercy sendiri yang merekomendasikan tempat itu dan sudah memesankan tiket masuk untuk Andrew dan Jenni. Entah kapan Mama Mercy memesannya tetapi Andrew dan Jenni hanya tinggal berangkat saja.

Keduanya dijemput oleh pengawal yang memang selalu siap siaga jika Andrew memanggilnya. Sedari tadi wajah Jenni ditekuk dan tidak mau berbicara dengan Andrew sehingga membuat pria itu bingung.

" Jen, wajahnya jangan ditekuk begitu dong, nanti cantiknya hilang loh " ucap Andrew pada Jenni yang duduk di sampingnya.

Jenni tidak merespon ucapan Andrew dan malah memalingkan wajahnya menatap ke arah luar jendela mobil.

" Kamu marah sama aku ya? Sumpah, Jen, aku tidak tahu apa-apa tentang ini. Aku juga bingung saat Mama meminta kita untuk pergi " ucap Andrew yang memang sudah tahu alasan istrinya seperti itu.

" Jangan bohong deh, Ndrew. Pasti kamu kan yang minta Mama untuk memaksa aku mau pergi sama kamu " tuduh Jenni melemparkan tatapan tajam.

" Ya ampun, tidak, Jen. Aku sama sekali tidak tahu apa-apa, sumpah " bela Andrew hingga mengangkat dua jarinya agar Jenni percaya.

" Kamu bilang sama Mama untuk tidak negative thinking sama kamu, tapi kamu sendiri berpikiran buruk sama aku " lanjut Andrew.

Jenni pun hanya mendengus kesal dan tidak berbicara lagi, Andrew benar-benar bisa membalikkan ucapannya tadi.

" Kalau kamu tidak mau pergi, kita kembali saja ke apartemen. Aku tidak bisa pergi kalau kamu marah seperti itu " ucap Andrew pada Jenni.

Tidak akan menyenangkan pergi jalan-jalan jika salah satu perasaan dari mereka sedang tidak baik. Jadi, memang lebih baik mereka kembali saja daripada pergi tetapi dengan keadaan Jenni yang marah.

" Ya jangan lah, sayang tiketnya kan lumayan mahal " larang Jenni dengan cepat.

" Aku tidak marah dan kita akan tetap pergi " ucap Jenni dengan wajah yang masih kusut.

Sebagai golongan yang bukan dari keluarga kaya, Jenni tentu merasa sayang jika uang yang sudah digunakan untuk membeli tiket itu hangus begitu saja. Jadi lebih baik dia menurunkan egonya daripada menyia-nyiakan uang yang hampir satu juta itu.

" Senyumnya mana dulu? Kalau sudah tidak marah ya harus tersenyum " ucap Andrew pada Jenni.

" Hmm " Jenni menunjukkan sebuah senyuman yang sangat dipaksakan dan tidak ikhlas tentunya.

Andrew pun tersenyum melihat itu karena sudah lebih dari cukup, setidaknya istrinya itu tidak marah lagi.

***

Sesampainya di Gardens by the Bay, Andrew dan Jenni langsung turun dari mobil. Andrew juga tidak lupa menggandeng tangan Jenni ya meskipun tentunya mendapatkan penolakan dari istrinya itu di awal. Andrew terus memaksa dan menggenggam tangan Jenni itu dengan erat hingga sang istri pun hanya bisa pasrah.

Andrew dan Jenni berjalan memasuki area Gardens by the Bay itu setelah memperlihatkan tiket masuk kepada pegawai yang ada di sana. Suasana taman yang sangat indah mulai terlihat dan itu berhasil merubah wajah kusut Jenni menjadi lebih cerah. Senyum di bibir Jenni mulai mengembang melihat betapa indahnya bunga-bunga yang ada di sana.

" Suka tempatnya? Kamu kan suka bunga " ucap Andrew menoleh ke arah sang istri.

" Suka, aku sangat suka " jawab Jenni tersenyum.

Sedari dulu memang Jenni sangat menyukai tanaman dan bunga, jadi tidak heran jika di rumahnya terdapat banyak tanaman bunga yang berwarna-warni. Walaupun rumahnya tidak terlalu besar, tetapi sangat nyaman dan sejuk karena semua tanaman di sana.

" Andrew, kalau taman di belakang mansion aku tanami bunga seperti ini, boleh? Aku lihat taman itu tidak terawat lagi dan ditumbuhi rumput-rumput liar, sayang sekali. Padahal kalau ditanami bunga-bunga berwarna-warni pasti akan sangat indah " ucap Jenni mengingat taman luas yang ada di belakang mansion Ratajasa.

" Boleh, sangat-sangat boleh " jawab Andrew tersenyum.

" Taman itu memang tidak ada yang merawatnya lagi saat Mama hamil Rea karena sebelumnya Mama yang mengurusnya. Itu adalah taman peninggalan Oma yang tidak boleh sentuh siapapun selain anggota keluarga, entah apa alasannya. Kalau kamu mau mengurus dan menanaminya dengan bunga, coba saja kamu bicara sama Mama. Mama pasti senang karena mau membantunya mengurus taman itu " lanjut Andrew sembari terus berjalan pelan.

Memang dulu taman itu selalu terlihat indah karena dihiasi dengan bunga-bunga berwarna-warni. Setahu Andrew juga taman itu hanya boleh urus oleh anggota keluarga atau menantu keluarga Ratajasa, bahkan pelayan atau tukang kebun tidak boleh. Mereka hanya bisa membantu saja dan tidak boleh masuk ke sana tanpa izin keluarga Ratajasa.

" Kalau begitu aku akan berbicara dengan Mama soal itu nanti " ucap Jenni sangat senang.

Jenni tentu saja tidak tahan melihat taman yang tidak terawat seperti itu. Semua tanaman di rumahnya saja dia percayai dengan salah satu tetangga untuk merawatnya karena sekarang di tinggal di mansion keluarga Ratajasa.

Andrew pun menganggukkan kepalanya. Dia merasa senang jika Jenni akan memiliki kesibukan nanti dan tidak akan merasa bosan, apalagi dia juga tahu jika istrinya itu memang tidak bisa diam saja tanpa melakukan apapun.

" Kita ke sana yuk. Kita akan melihat lampu-lampu di pohon raksasa itu dinyalakan, tapi akan sangat indah " ajak Andrew menunjuk tempat yang paling terkenal dari Gardens by the Bay.

" Iya " jawab Jenni.

Setelah itu, Andrew dan Jenni mempercepat langkah mereka untuk menuju ke tempat itu. Mereka tidak ingin ketinggalan melihat lampu neon berwarna-warni dinyalakan yang akan membuat tempat itu lebih indah.

***

Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘

Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘