NovelToon NovelToon
CEO BUCIN

CEO BUCIN

Status: tamat
Genre:Tamat / Perjodohan / Balas Dendam / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Isti Shaburu

Aberlie adalah seorang gadis yang menutupi kecantikan wajahnya dengan make up yang tebal karena paksaan dari ibu dan adik tirinya. Dijodohkan dengan tuan muda Hanoraga dari keluarga terkaya di kotanya. Namun, Aliva adik tirinya ternyata menyukai pria yang dijodohkan dengannya.

Saat malam pertunangannya Aberlie diberi obat oleh Aliva dan ia pun melarikan diri dari pertunangan tersebut. Namun nasibnya sungguh beruntung, mobil yang ia temui dan ia naiki di parkiran hotel ternyata adalah mobil pria yang akan bertunangan dengannya. Mahkotanya pun akhirnya hilang oleh tunangannya sendiri.

Saat pulang di waktu hujan ia bertemu dengan Aron adik tiri dari tunangannya dan menabraknya saat make upnya telah luntur. Aron mengira Aberlie adalah sang bidadari yang turun dari kayangan untuk dirinya. Berbagai cara dilakukan Aliva dan Aron untuk merebut Aberlie dan Bram agar mereka tak bersama.

Bagaimana kehidupan yang dijalani oleh Aberlie selama ini dengan topengnya? Dan pakah Aliva dan Aron akan berhasil memisahkan Aberlie dan Bram?

Follow IG: istikomah50651
Follow Fb: ISTI

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isti Shaburu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 02

Aberlie meremas telapak tangannya dengan kuat, dia menggunakan rasa sakitnya agar dirinya tetap sadar, dia pun berpindah ke samping pintu, masih belum sempat membuka pintu Aberlie mendengar pembicaraan orang di luar.

"Harus hati hati, setelah melakukannya kalian harus bersikeras mengatakan bahwa perempuan itu lah yang telah menggoda kalian," suara Aliva terdengar dari balik pintu tersebut.

"Kami mengerti Nona Aliva, Anda tenang saja, tidak akan ada orang yang akan mengetahui kalau hal ini berhubungan dengan Anda Nona," jawab salah satu pria tersebut.

"Setelah semuanya beres aku akan memberikan sisa uangnya pada kalian, tapi kalau sampai masalah ini bocor kalian akan tahu akibatnya," ancam Aliva.

"Saya pastikan tidak akan ada kesalahan, Nona Aliva tinggal menunggu adegan serunya saja," mereka meyakinkan Aliva

Kepalan tangan Aberlie semakin kuat, dia tidak menyangka Aliva adiknya tega melakukan hal semacam ini pada dirinya. Tubuh Aberlie semakin lama semakin panas, hatinya sangat kacau dan kesadarannya mulai terganggu.

*G*awat, setelah mereka masuk dengan keadaanku yang seperti ini aku sama sekali tidak akan mampu untuk melawan, batin Aberlie terus berpikir bagaimana cara ia agar bisa melarikan diri dari tempat tersebut.

"Sampai saat setelah mereka memperkosaku mereka pasti akan tetap memfitnahku seperti yang Aliva suruh, aku gak boleh terus berada di sini, aku harus melarikan diri dari sini." Aberlie bergumam agar kesadarannya terus bertahan dan memikirkan bagaimana caranya untuk melarikan diri dari tempat itu.

Ruangannya dan ruangan istirahat saling berhubungan, Aberlie mengambil pisau cukur alis dan langsung berjalan ke arah ruangan istirahat. Aberlie langsung mengunci pintu yang terhubung antara ruangannya dan ruang istirahat, kemudian Aberlie melarikan diri keluar dari ruangan istirahat secepatnya. Setelah Aberlie melarikan diri melalui ruang istirahat kemudian kedua pria tersebut masuk keruang rias Aberlie dan mendapati ruangannya kosong,

"Di mana wanita itu?" tanya salah satu pria tersebut saat mendapati ruangannya kosong. "Coba periksa apa ada di dalam toilet atau tidak," sambungnya memberi perintah.

Sementara di luar Aberlie dengan tersandung-sandung berlari menuju lift dengan kesadaran yang masih tersisa. Aberlie sadar waktu yang tersisa tidak banyak jadi dia harus cepat cepat melarikan diri dari tempat itu. Baru saja memasuki lift Aberlie mendengar suara kedua pria itu di koridor.

"Gawat, waniya itu melarikan diri, cepat cari wanita itu jangan sampai dia melarikan diri atau kita akan sial," teriak salah satu pria tersebut sambil berlari mengejar lift yang akan tertutup tapi sudah terlambat.

***

Acara pertunangan diadakan di hotel milik keluarga Hanoraga, saat ini dilantai satu aula hotel sudah dipenuhi oleh para tamu undangan. Aberlie sudah diberi obat oleh Aliva adik tirinya. Aberlie memanfaat kan sedikit kesadarannya yang masih tersisa untuk melarikan diri. Aberlie mengepal kencang kepalan tangannya sampai kukunya menancap di telapak tangannya dan mengeluarkan darah.

*B*agus, dengan rasa sakit ini efek obatnya bekerja dengan lambat jadi aku bisa tetap sadar dan harus cepat pergi dari sini, batin Aberlie terus berusaha meninggalkan tempat tersebut.

Aberlie manaiki lift dan menuju ketempat parkiran mobil, tidak peduli bagaimanapun malam ini ia harus melarikan diri meninggalkan tempat itu. Sesampainya di parkiran mobil, di tempat yang tidak jauh darinya berdiri ada sebuah mobil dengan pintu belakangnya terbuka. Aberlie mangangkat gaunnya dan langsung menerobos masuk ke dalam mobil dan mengarahkan pisau cukur alis yang ia bawa ke leher pria yang sedang duduk di mobil tersebut, dengan suara yang sudah lemas Aberlie berkata.

"Jalan... tinggalkan tempat ini, cepat!" pria itu mengerutkan dahinya dan menurunkan kacamata hitamnya menatap wanita yang menekan pisau cukur alis ke lehernya dengan dingin, Aberlie merasakan aura dingin pada pria di hadapannya.

***

Dari dalam lift dua orang pria keluar menuju parkiran dan terlihat masih mencari keberadaan Aberlie. Aberlie dengan panik langsung menutup pintu mobil tersebut dan terus menekan leher pria itu.

"Suruh dia cepat jalankan mobilnya," perintah Aberlie pada pria yang menjadi sandranya tersebut.

"Tuan muda...." Haris yang duduk ditempat duduk kemudi pun terkejut, calon nyonya muda masa depan sedang menyandera tuan muda dengan pisau, ini apa yang sebenarnya terjadi, pikir Haris pun bingung dengan sikap tuan mudanya yang hanya diam saja.

Aberlie akhirnya melihat jelas pria yang sedang diarahkan pisau keleher olehnya, sebuah wajah yang begitu tampan dan mempesona dengan aura dinginnya sampai sampai membuat tangan Aberlie gemetar dan tidak sengaja menggores leher pria tersebut hingga mengeluarkan sedikit darah.

*Y*a tuhan kenapa aku begitu beruntung bisa masuk ke dalam mobil pemeran utama pria dalam pertunangan ini, batin Aberlie terpesona dengan ketampanan wajah calon tunangannya.

"Jalan!" Haris terkejut dengan perkataan tuan mudanya.

"Ja... jalan?" Haris kembali tercengang.

*A*pakah ini berarti Tuan muda sedang diancam oleh calon Nyonya mudanya, begitulah pikir Haris.

Tapi di kota X keberadaan tuan mudanya bagaikam dewa, keluarga Hanoraga adalah keluarga terkaya nomer satu di kota X. Haris belum pernah melihat tuan mudanya diancam seperti ini sebelumnya. Mobilpun melaju meninggalkan parkiran, Aberlie sudah mulai kehilangan kesadarannya, tubuhnya terasa sangat panas, obat yang diberikan Aliva sudah benar-benar bekerja padanya.

Tangannya mulai meraba raba tubuh Bram kesana kemari, tanpa sadar tangannya pun mulai membuka kancing kemeja yang dipakai oleh Bram satu persatu.

"Hai wanita, jangan kau asal sentuh." Bram memegang tangan Aberlie yang sedang melepas kancing kemejanya.

Haris pun tercengang dengan tingkah calon nyonya mudanya itu, bagaimana mungkin calon nyonya muda begitu berani meraba tubuh tuan muda dan bagaimana mungkin tuan muda juga tidak menolaknya. Haris yang mengetahui bagaimana tuan mudanya itu tak begitu terkejut. Ia lebih terkejut dengan keberanian sang calon nyonya mudanya tersebut yang kalem dan polos mengapa bisa bersikap macam singa yang lapar.

"Panas... kenapa sangat panas di dalam sini." Aberlie mengangkat gaunnya ke atas hingga menampilkan kakinya sampai selutut.

"Jawab aku, siapa yang memberimu obat hemm?" tanya Bram yang masih memegang tangan Aberlie.

"Panas hmm hm...." Aberlie tidak menggubris perkataan Bram, dia terus berontak ingin melepas pakaiannya karena merasa tubuhnya sangat panas.

"Cari tempat sepi yang jauh dari keramaian dan tak ada seorang pun, cepat!" perintah Bram pada Haris yang membuat Haris langsung terlonjak kaget.

"Ba... baik tuan muda." Haris terkejut, mobil melaju sedikit kencang menuju arah pantai, tak lama mobil berhenti ditepi pantai yang sepi dan tak ada seorang pun di tempat itu.

Tanpa menunggu perintah dari Bram Haris pun segera turun dari dalam mobil, di dalam mobil Aberlie sudah benar-benar tak terkendali lagi. Tubuhnya sudah benar-benar panas seperti ada yang ingin meledak di dalamnya. Pakaian yang di pakainya terasa sangat amat mengganggunya, kedua tangannya pun masih dipegang erat oleh Bram.

1
Febri Ana
ha ha ha
Febri Ana
mantaapp
Febri Ana
ha ha lanjuutt
Ma'rifa Iip
Kecewa
Ma'rifa Iip
Buruk
Mey Jun Susy Tpb
Luar biasa
Popocupcup
ngakak astaga hahahhaa
Popocupcup
katanya pintar tapi kenapa di telan wkwk konyol
Niafitriani Nia
Luar biasa
Lena Wong
👍👍👍👍👍👍👍👍
aya
orang jahat dan iri dengki kyak Alifah ini mendingan kasih ke om2 hidung belang saja
Venylia -
sangat bagus ceritanya keren 🙏
Susi Susilawati
Luar biasa
宣宣
hai Thor Salam kenal saya dari negara tetangga🇲🇾 .... meskipun ada sikit typo tapi ceritanya sangat menarik ......saya baru menemukan nya di beranda...
宣宣: sama2 Thor ☺️☺️☺️
Isti Shaburu: terima kasih akak sudah berkenan mampir🙏😊🤗
total 2 replies
Eve Vs
thor kok ga ada cerita dokter agam aku cek
Isti Shaburu: ada kok kak, judulnya romansa dokter ganteng dan pelayan cafe
total 1 replies
Samsia Chia Bahir
🤔🤔🤔😄😄😄😄😄
Samsia Chia Bahir
Bgitulah org2 yg hax melihat penampiln azzz, jdi masalahkaannn 🤔😝😝😝
Samsia Chia Bahir
Bagusx memang visual naruto thoorrr 😅😅😅😅😅😅
Samsia Chia Bahir
Kapok
Samsia Chia Bahir
Aron diprdaya aliva, bgitu dia tau kebusukn aliva ru nyesel2 deeehhh 😄😄😄😄😄😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!