NovelToon NovelToon
Hunter System

Hunter System

Status: tamat
Genre:Tamat / Sistem / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan / Solo Leveling
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: MeowMoe

IG : @_meowmoe_

🥇Juara 1 - lomba menulis : Hunter X Dungeon

Hunter System (Sistem Pemburu)

Di balik sebuah gerbang Dungeon terdapat beragam monster yang berasal dari dunia lain.
Monster-monster yang kapan pun siap menginvasi umat manusia di Bumi.

Alvin, seorang Hunter berperingkat rendah yang selalu diejek oleh teman-temannya saat masih berada di Akademi Hunter, hampir saja tewas di dalam sebuah Dungeon saat rekan dalam tim raid mengorbankannya sebagai umpan pada para monster.

Saat sekarat, Alvin tiba-tiba mendengar suara robot elektronik terngiang di kepalanya.

["Aku adalah Sistem Pemburu, aku akan membantumu memburu para monster dan makhluk apa pun yang mengganggumu."]

Walaupun Alvin meragukan suara dari sistem yang telah masuk ke dalam pikirannya, pada akhirnya ia menerima bantuan Sistem Hunter, yang berjanji akan menjadikannya sebagai pemburu terkuat di dunia. Seorang pemburu yang akan menghabisi seluruh monster di Dungeon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MeowMoe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 - Memulai Sebuah Bisnis (2)

"Kenapa kau tidak bisa membelinya?" tanya Alvin lagi. Ia menatap Thomas dengan rasa curiga, mengira pria itu ingin memulai trik untuk menipunya.

Alvin akhirnya mengingat kembali bagaimana orang-orang berebut ingin membeli 60 item yang dulu dia jual secara online. Padahal, kualitas item-item itu lebih rendah dibandingkan yang saat ini berada di hadapan mereka.

Kebetulan, Thomas adalah salah satu pembeli yang saat itu membeli produknya sebanyak 20 item sekaligus. Thomas kemudian mengirimkan email lagi pada Alvin untuk menanyakan apakah ia masih memiliki stok barang.

Alvin yang sangat membutuhkan uang untuk mencari tempat tinggal baru dan bersembunyi dari kejaran Asosiasi tentu saja menyambut baik pertanyaan itu. Dan disinilah mereka akhirnya bertemu.

“Barang-barang ini sangat luar biasa. Ini semua adalah perlengkapan dengan peringkat B dan A.” Sahut Thomas.

Alvin terdiam mendengarnya. Ia buru-buru berusaha melembutkan kembali ekspresi wajahnya karena dia tadi hampir saja marah karena salah sangka terlebih dahulu.

Ia mengira Thomas ingin membodohinya seperti kebanyakan pedangang gelap yang sering melakukan jual beli barang dengan curang.

Saat itu, Alvin mendengar suara Sistem tertawa di kepalanya.

.........

Dari pernyataan Thomas itu, ada hal lain yang membuat Alvin sedikit penasaran. Menurut penilaian Sistem, benda-benda itu hanya berada di peringkat C dan D. Sedangkan menurut penilaian Thomas yang sudah memeriksa kualitas barang dengan alat pendeteksinya, perlengkapan raid itu memiliki tingkat yang 2 kali lebih tinggi dari yang Sistem nilai.

‘Sistem. Kenapa penilaian peringkat di sini dan peringkat yang Rimi berikan berbeda?’

[“Karena bahan-bahannya di dapat dari Dungeon peringkat B pada zaman mu. Rimi menilainya berdasarkan kondisi Dungeon masa depan.”]

‘Jadi Dungeon di masa depan jauh lebih susah?’

[“Ya. Dungeon peringkat B di zaman ini tingkat kesulitannya hanya seperti Dungeon peringkat D di masa depan.”]

Alvin mendecak. Ia ingat bagaimana dirinya berkali-kali hampir mati saat berada di Dungeon dari quest Sistem, padahal itu hanya Dungeon peringkat D.

'Pantas saja...'

["Hnnn?"]

'Lupakan... Aku hanya ingin tahu. Kalau begitu… bagaimana dengan peringkat ku jika dikonversikan dengan zaman ini?'

Sistem hanya tertawa dan tidak menjawabnya.

.........

“Bisakah kau memberiku waktu untuk mengumpulkan uangnya?" Thomas bertanya dengan pelan, saat melihat Alvin diam cukup lama. "Saat ini aku tidak memiliki uang yang cukup untuk membayar semua barang ini.”

“Berapa banyak uang yang kau miliki?” tanya Alvin.

Thomas menatap kembali semua perlengkapan raid itu untuk memperkirakan kesanggupan dana yang ia miliki.

“Tabungan ku mungkin hanya bisa untuk membayar 3 pedang dan 3 set armor kulit ini,” sahut Thomas sembari menyisihkan benda-benda yang ia maksud.

Alvin agak kesal mengetahuinya. Ia sudah repot-repot membawa 30 set perlengkapan itu dan hanya 3 set yang pria itu sanggup bayar.

Namun, karena ia sangat membutuhkan uang untuk menyewa sebuah apartemen atau rumah sederhana, Alvin akhirnya menyetujuinya.

“Jadi, berapa kau akan membayarnya?”

Thomas agak ragu. Harga yang ingin ia sebutkan lebih rendah 25% dari harga perlengkapan itu biasanya dijual di tempat penjualan resmi.

“Bagaimana dengan 600.000 dollar?” ucap nya pelan, takut Alvin keberatan dengan penawaran itu.

“Apa?!”

Bukan hanya Alvin. Vina juga terkesiap saat mendengar nilai uang yang sangat besar bagi mereka.

Mereka bahkan bisa menyewa sebuah apartemen kelas menengah di daerah pusat kota dengan uang sebanyak itu.

“Kau tidak bercanda kan?”

Thomas agak gugup saat Alvin bertanya seperti itu. Ia tahu harga yang ia minta jauh lebih rendah dari harga pasaran.

“Apa itu terlalu rendah?” tanya Thomas dengan ragu-ragu.

Alvin malah bingung dengan pertanyaan Thomas.

‘Apakah harga pasarannya lebih tinggi lagi?!’

“Jujur saja. Berapa biasanya barang-barang ini dijual?”

Thomas berdehem sampai 2 kali sebelum menjawabnya, “Sebenarnya, harga jual di pasar resmi untuk barang yang ku tawar ini akan mencapai sekitar 800.000 sampai 850.000 dollar.”

Hikk…

Alvin dan Thomas sama-sama menoleh ke arah Vina yang tiba-tiba saja cegukan saat Thomas mengatakan nilai asli barang-barang itu.

"M-maaf... Hik..."

Tahu bahwa ia akan mendapat untung sangat besar, Alvin menjadi agak ragu menjual barang itu dengan harga yang jauh lebih rendah dari harga aslinya.

Namun, Sistem marah dan memintanya untuk segera menjual semua barang yang memenuhi gudangnya atau ia akan menghancurkannya.

“Baiklah. Apa kau membawa uang tunai?” tanya Alvin.

“Aku hanya membawa 200.000 dollar. Aku akan transfer 400.000 dollar sisanya ke rekening mu.”

Alvin menggeleng, “Aku membutuhkan uang tunai. Aku tidak bisa menerima uang melalui rekeningku untuk sementara waktu.”

Thomas mengangguk. Ia tahu, Asosiasi pasti akan membekukan rekeningnya juga karena Alvin kini adalah seorang buronan.

“Kalau begitu, bisakah kau mengikuti ku ke bank? Aku akan mencairkan uangnya.”

“Aku tidak bisa kembali ke kota.”

“Aku tahu. Kita bisa pergi ke Kota T. Aku akan memberikan mu tumpangan.”

Alvin menoleh pada Vina sebentar, hendak meminta tanggapannya. Namun, saat ia mengingat tekadnya untuk mengambil tanggung jawab atas kehidupan ayah dan kakaknya mulai saat ini, ia tidak jadi meminta saran dari saudarinya itu.

"Baiklah..."

......................

Alvin, Vina dan Thomas akhirnya menyeberang ke Kota T.

Thomas dengan sangat cepat mencairkan semua tabungannya di bank dan memberikan Alvin satu kotak kecil uang elektronik khusus hunter pecahan 10.000 dollar.

Alvin menyerahkan kotak itu pada Vina, yang tak percaya bahwa di tangannya kini ada uang tunai senilai 600.000 dollar. Apalagi, uang itu adalah uang elektronik khusus yang biasanya hanya dimiliki oleh seorang hunter.

"Apa kau ingin ku antar kembali ke perbatasan Kota S?"

Alvin menggeleng.

"Apa kau tahu tempat penyewaan apartemen di Kota T ini?" Alvin bertanya balik.

"Aku tidak tahu kalau apartemen. Tapi, apa kau tertarik jika itu bungalow? Tempatnya sangat bagus, ada di sekitar sungai."

"Baiklah. Bisakah kau mengantarkan kami ke sana?"

.........

Sepanjang perjalanan, Alvin dan Thomas sudah mulai lebih akrab. Banyak hal yang Thomas ceritakan mengenai bisnis jual beli hasil raid dan perlengkapan raid yang baru ia rintis dalam 1 tahun belakangan ini.

Mengetahui hal itu, tentu saja membuat Alvin tertarik untuk terjun dalam bisnis itu juga. Ia berencana untuk menyerahkan bisnis itu pada ayah dan kakaknya, sementara ia sendiri akan pergi ke Dungeon untuk mencari barang yang akan di olah sebagai perlengkapan raid.

.........

Thomas membantu Alvin untuk mengurus penyewaan bungalow, juga mengantarkan Alvin dan Vina sampai ke lokasi bungalow yang mereka sewa.

Setelah mereka sampai di sana, Thomas membuka boks mobilnya, untuk menurunkan semua perlengkapan raid milik Alvin yang tidak sanggup dibelinya.

"Tunggu dulu," Alvin buru-buru mencegah saat Thomas hendak mengangkut barang-barang itu.

"Ya?"

"Apa kau bisa menjual barang-barang ini?"

"Maksudmu?"

"Jika kau bisa mencari pembelinya, kau bisa bawa semua barang ini bersama mu. Kau boleh mengambil 30% dari harga jualnya. Bagaimana menurutmu?"

"Apa?!"

"..."

"Maksudku..., apa kau serius?"

"Tentu saja."

Thomas segera meraih tangan Alvin dengan kedua tangannya, lalu menjabat tangan Alvin dengan kencang.

Alvin dapat merasakan kedua tangan Thomas yang menggenggam tangannya itu gemetar dan dingin.

"Jika kau percaya padaku, aku akan menjual semuanya dalam 4 hari!" ucap Thomas dengan penuh semangat.

"Tentu." Sahut Alvin, yang disusul oleh sebuah senyuman. "Semoga kita bisa bekerjasama dengan baik kedepannya," tambah Alvin, menutup perbincangan mereka.

.........

"Kau yakin menitipkan barang-barang semahal itu padanya?" tanya Vina, sembari menatap mobil boks Thomas yang pergi menjauh.

"Dia tidak akan bisa lari dari ku," sahut Alvin, sambil menatap peta pertemanan yang sudah ada lokasi keberadaan Thomas disana.

Vina mengernyitkan alisnya, lalu meninju pelan perut Alvin.

"Sejak kapan kau menjadi sok keren begini?"

...****************...

1
Akbar
Luar biasa
Nika: thank you kak 💖🙏
total 1 replies
Argon wisnu handoko
good
Argon wisnu handoko
keindahan mata-mata
Akbar
Luar biasa
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
.
AHMAD BAIHAKI
Luar biasa
Nika: thank you kak 💖🙏
total 1 replies
Another Heaven
good!
Madara_kw
Aku madara mengakui novel ini sebagai novel terhebat pernah kubaca
karyaku: hi kk, mampir yuk di cerita author." transmigrasi menjadi istri mafia " jangan lupa ya, di jamin seru deh.
Nika: terharu 😭
total 2 replies
Madara_kw
novelnya seru kak endingnya juga ok kok
Nika: terima kasih kak 💖🙏
total 1 replies
Madara_kw
seru terus happy ending?hahaha liat sendiri lah/Chuckle/
Nika: thank you kak 💖🙏
total 1 replies
Madara_kw
nah ini nih yang dikatakan happy ending,kalo sad ending alvin hilang orh dicintai,kalo bad ending dunia musnah,kalo perfect ending ga ada yang mati ato kehilangan orang tersayang kayak alvin kehilangan mina #INEEDPERFECTENDING/Sob/
Madara_kw
kok nangis ya ketika tau angka 10 itu
Nika: ada cerita tentang Mina kak di novel satunya Godess Of War
total 1 replies
abdillah musahwi
banyak kali ESnya, nggak kedinginan tuh😁
Nika: wkwkkwk /Joyful/
total 1 replies
abdillah musahwi
selamat meninggal Shiva🙋
Nika: /Smirk/
total 1 replies
Razfiqh
hrs nya begitu kan? "hingga kini ia berada di level 62" kl gini kan kek kurang pas aja "hingga ia kini berada di level 62"
Ridwan Maulana
Luar biasa
Nika: thank you kak 🙏💖
total 1 replies
abdillah musahwi
sistem geblek😁
abdillah musahwi
sistemnya nakalan 😁😁😁😁
Razfiqh
Bodoh.... knp ninggalin surat njingg....kan bisa nanti ngomong berdua
Tatang
makin lama baca makin ga ngerti inti cerita nye kasihan otak gue yg minimalis ini...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!