NovelToon NovelToon
Duda Meresahkan

Duda Meresahkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:86.9k
Nilai: 5
Nama Author: tuti yuningsih

Menceritakan tentang Mahasiswi yang mencintai dosennya. mahasiswi itu bernama Anisa Zahra. Anisa mencintai seorang pria tampan saat pandangan pertama di kampusnya. dan pria itu ternyata Dosen baru di kampusnya.

Karena Anisa penasaran dengan sosok dosen itu, Anisa pun terus mencari tau tentangnya. sampai akhirnya Anisa tau kalau ternyata Dosennya itu adalah seorang duda.

Gimana kisah cerita cinta pandangan pertama Anisa Zahra pada dosennya, yuk kita lanjut baca aja..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Benaya Merasakan Perasaan Aneh

Pak Ben dan Anisa sudah sampai di Mall. Keduanya masuk ke dalam Mall.

"Mau makan dulu apa mau beli kado dulu, Nis?"

"Terserah Bapak aja, saya akan ikut."

"Kamu belum lapar?"

"Belum sih Pak."

"Ya sudah kalau kamu belum lapar kita cari kado dulu aja."

"Iya Pak."

Keduanya naik ke lantai 2. Anisa tidak tau apa yang akan di beli Pak Ben untuk kado Quin. Anisa hanya mengikuti saja Pak Ben mau ke mana.

Ternyata Pak Ben menuju toko iPhone Box. Anisa ikut masuk ke dalam toko.

"Saya mau belikan Quin tablet. Quin sedang senang menggambar. Jadi biar lebih enak menggambarnya," Pak Ben langsung menjelaskan pada Anisa tanpa Anisa tanya.

"Kamu bantu saya pilih yang bagus ya," Anisa mengangguk.

Anisa dan Pak Ben sedang memilih di bantu pelayan toko untuk memilih tablet.

"Menurut kamu bagus yang mana Nis?"

"Kalau menurut saya yang ini Pak. Soalnya ram nya lebih besar. Dan juga lebih bagus modelnya."

"Baiklah saya pilih yang ini."

Pak Ben mengikuti pilihan Anisa. Lalu pelayan membungkus setelah Pak Ben membayarnya.

Anisa tidak tau berapa harganya karena tidak di kasih tau olah Pak Ben.

Setelah itu keduanya keluar dari toko. Pak Ben dan Anisa langsung mencari tempat makan yang enak.

"Kamu mau makan di mana? Jangan terserah saya. sekarang saya akan ikut pilihan kamu."

"Bener nih Pak mau ikut pilihan saya. Saya lagi pengin makan pedes loh."

"Boleh aja. siapa takut makan pedas."

"Ya sudah kita makan Mie ramen di restoran Korea ya Pak," Pak Ben jawab iya.

Keduanya pergi ke restoran Korea. Sampai di restoran keduanya pesan. Ternyata Pak Ben takut sakit perut jadi pesan yang level satu saja. Sedang Anisa pilih level 5.

Sambil menunggu pesanan datang, Pak Ben dan Anisa mengobrol masalah kuliah.

"Besok ada berapa soal Pak?"

"Ada lima soal."

"Tentang apa saja?"

Pak Ben rupanya memberi tau tentang materi yang besok untuk ulangan. Anisa terlihat senang karena sudah dapat bocoran.

"Tapi kamu tetap harus belajar. Karena satu soal lagi saya ngga kasih tau."

"Kok gitu sih Pak."

"Kalau saya kasih tau kamu semuanya, nanti kamu ngga belajar."

Anisa hanya memanyunkan bibirnya karena merasa sebal karena Pak Ben tidak memberi tau tentang semua soal ulangan besok.

"Nis, saya mau tanya sesuatu boleh?"

"Boleh. Memangnya Bapak mau tanya apa?"

"Apa kamu punya pacar ?"

"Kenapa Bapak tanya itu?"

"Saya ingin tau aja."

"Saya ngga punya pacar Pak."

"Apa kamu ngga bohong?"

"Ngga. Buat apa saya bohong."

"Apa kamu benar benar meninggalkan pekerjaanmu itu?"

"Iya. Saya sudah tidak bekerja seperti itu lagi."

"Itu karena saya yang suruh apa kamu memang sudah tidak mau bekerja seperti itu lagi?"

"Saya memang sebelum bertemu Bapak sudah punya niat untuk tidak lagi bekerja seperti itu. Tapi karena saya butuh uang, saya masih kerja seperti itu. Tapi sekarang sudah ngga lagi, karena sudah dapat kerja. ya walau pun belum tau gaji nya berapa, tapi saya sudah nyaman kerja sama bapak."

"Syukurlah kalau begitu. kalau kamu sudah tidak bekerja seperti itu, no telfon kamu lebih baik ganti saja. biar laki laki hidung belang tidak lagi bisa menghubungi kamu."

"Ya Tuhan ini orang kok gini banget. apa segitu takutnya aku kerja begituan," kata Anisa dalam hatinya.

"Tenang saja Pak. No telfon yang saya pake ini beda kok sama no telfon yang dulu biasa di pakai kerja."

Pak Ben mengangguk pelan. Anisa dalam hatinya tersenyum karena Pak Ben sangat memperhatikan nya.

Pesanan pun datang. keduanya langsung makan mie ramen. Anisa terlihat kepedasan sampai keringat keluar di keningnya. Juga ingus terus keluar.

"Pedas banget ya punya mu Nis?"

"Iya Pak."

Anisa terus minum. Pak Ben melihat gelas Anisa yang kosong lalu memesan minum lagi untuk Anisa. Pak Ben juga pesan susu agar rasa pedas yang Anisa rasakan cepat hilang.

"Makasih Pak," saat Pak Ben memberikan gelas yang berisi susu.

Anisa meminumnya sampai setengah gelas. Anisa masih terus merasa kepedesan.

"Sudah jangan di makan lagi mie nya. Kamu sudah kepedasan gitu," Pak Ben mengambil mangkuk mie milik Anisa.

"Tapi itu sedikit lagi Pak. Sayang kalau ngga di habiskan."

"Ngga. Sudah itu lap dulu keringat kamu."

Pak Ben mengambil tisu lalu di kasihkan pada Anisa. Anisa membersihkan keringat di keningnya dan di wajahnya. Wajah Anisa terlihat merah.

Pak Ben melihat ada tisu yang menempel di pipi Anisa.

"Itu di pipi ada tisunya."

Anisa mengambilnya tapi karena tidak terlihat jadi tidak bisa ke ambil.

Pak Ben reflek membantu mengambil potongan tisu yang menempel di pipi Anisa. Pak Ben jarinya menempel di kulit pipi Anisa. Pak Ben langsung merasakan ada rasa aneh yang mengalir di dadanya. Padahal jarinya hanya menempel sedikit di kulit pipi.

"Terimakasih Pak," Pak Ben mengangguk pelan.

Anisa lalu pamit pergi ke toilet dulu karena merasa dirinya berantakan. Setelah Anisa pergi ke toilet, Pak Ben mengusap wajahnya.

"Ya Tuhan kenapa perasaanku jadi gini. Apa aku jatuh cinta padanya. ngga mungkin aku jatuh cinta. Pasti ini hanya perasaan simpatik saja karena dia salah jalan," kata Pak Ben bicara dalam hatinya.

Anisa sudah datang dari toilet. Setelah Anisa datang, Pak Ben mengajak pulang karena sudah malam.

Sampai di parkiran, Pak Ben sudah di jemput Pak Supir. Jadi Anisa dan Pak Ben pulang ke rumah masing masing.

"Hati hati di jalan."

"Iya Pak."

Anisa masuk mobil dan menjalankan mobilnya meninggalkan parkiran Mall.

Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...

1
Fitriah Fitri
up lg ka. .. pleazeee 🙏🙏
afiano
hahahah lucu kamu nis.
Febrianti Ningrum
lurusin dah tu nis.. lurusin pake catokan apa di rebonding dah.. biar g suudzon mulu hahhhh
Febrianti Ningrum
yg salah itu anda pak dosen. anda salah paham. jadi org suka banget negatif thinking.
Febrianti Ningrum
ni dosen ada maslah apa sih? resek bgt sumpah. udh ngeselin, sok tau lg,pasti ngiranya anisa sugar baby hikss suudzon aja teroooss
Fitria Syafei
nalooo Anisa 🙄 KK kereeen 😘😘
Ani Baru
lanjut thorr
Apriyanti
lanjut thor
milah fahri81
ngerjain tp kmu takut nis,ky nya pak Ben sengaja nih bikin Anisa tkut .pak Ben orang baik ko nis
0v¥
udah sebus mungkin buat pak ben malu malu biar tau rasa si duda anak satu ini.
🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 ᵗⓂ🍁Henny❣️𝐀⃝🥀
hayo loh Anisa 🤣🤣🤣

Kak Tuti doubel up donk
plizzzz🙏🙏🙏
Febriana Saputri
double up dong kak
Rina
Nah kan bener kan Anisa , malahan jadi beneran main”nya 🫢🫢🫢
Fitriah Fitri
hahahhaa 😍
Daroah339
wah pak ben pagi² udah d bikin baper aja
Risma
😘😘😘
Apriyanti
lanjut thor
🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 ᵗⓂ🍁Henny❣️𝐀⃝🥀
sama" lg bermain api 🤣🤣🤣
Siti Sa'adah
anisa jgn main2 ma duda entar kena batunya lo
Miss Typo
Anisa beneran ngikutin ide Anggi, bisa² Anisa kejebak sm permainannya sendiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!