NovelToon NovelToon
Meluluhkan Hati Suami Dingin

Meluluhkan Hati Suami Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: DNur

Diajeng Danisa Kusuma Putri, gadis kecil yang memiliki paras ayu khas gadis keraton. Ia adalah cucu dari Budiono Djoyodiningrat. Orang terkaya nomor dua di negara ini. Terpaksa dinikahkan dengan seorang laki-laki dingin yang masih memiliki darah biru juga. Ia anak dari orang terkaya nomor satu di negara ini. Bernama Radenmas Nalendra. Putra dari bapak Surya Maheswara dan ibu Ayu Kusuma Putri. Nalendra atau yang sering dipanggil Nalen sangat menentang perjodohan ini. Begitu pun dengan Ajeng, yang sama sekali tidak mengenal laki-laki dingin yang akan dijodohkan kepadanya. Apakah pernikahan ini akan berlangsung? mari kita simak yaa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DNur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Boleh Aku Jujur?

Mendengar teriakan Ajeng. Nalendra langsung lari ke luar kamar dan pergi menuju ruang kerja. Tapi Nalendra yakin Ajeng tidak berani keluar kamar. Dasar istri bocil, gumam Nalendra. Ia pun mengerjakan dokumen yang baru dikirim Fran. Nalendra juga sudah menerima bukti-bukti kelicikan Kesya. Karena setelah Kesya mengarang cerita Nalendra langsung menyuruh Fran mencari bukti tentang apa yang diucapkan Kesya.

Nalendra juga berniat akan jujur kepada istrinya. Tentang semua ini. Tak lama pintu ruang kerja Nalendra diketuk. Tak lain adalah Ajeng sang istri. Nalendra terpingkal dengan tingkah Ajeng. Ajeng datang dengan menggunakan hoody dan menutup seluruh kepalanya hanya terlihat wajah imutnya.

"Sini, kenapa seperti itu? gerah seperti ini malah pakai kostum apa itu?" tanya Nalendra.

"Pakai hoody, biar nggak keliatan merah-merahnya." jujur Ajeng.

"Sini duduk, mas mau ngomong." pinta Nalendra.

Meminta Ajeng untuk duduk dipangkuannya. Tapi Ajeng memilih duduk disamping suaminya. Ajeng tidak ingin mengambil resiko. Pasti kalau Ajeng duduk dipangkuan Nalendra akan ada hal baru yang dilakukan suaminya itu.

"Mau ngomong apa? Serius amat."

"Sayang, sini dong deketan... Nggak enak kalau jauh-jauh gitu."

"Udah ih... Sini aja, aku pasti denger kok."

"Bolehkan aku jujur?" tanya Nalendra pelan.

"Boleh, kan jujur baik mas. Aku nggak akan larang walaupun sakit."

"Mas ada masalah sayang, kamu tahu Kesya?"

Ajeng mengangguk dan sedikit mendekat duduknya. Nalendra menyandarkan kepalanya dibahu Ajeng. Merasakan kenyamanan yang nyata disana. Yang selama ini tak pernah ia dapatkan dari Kesya.

"Kesya kenapa? Mas belum putus sama dia?" tanya Ajeng.

"Bukan gitu, tapi dia..."

"Dia minta tanggung jawab sama mas Nalen? Dia hamil mas?" tanya Ajeng semakin penasaran.

"Sayang... Kenapa kamu antusiasnya gini banget sih? Iya dia hamil, minta tanggung jawab sama mas." jawab Nalendra sangat jujur.

"Ya nggak papa, mas harus tanggung jawab dong. Sebagai laki-laki gentle itu harus mau tanggung jawab mas. Kasian anaknya nggak ada bapaknya entar."

"Emang lain ni bocil ya... Kamu nggak ada marah-marahnya sama aku? Atau jangan-jangan kamu hanya pura-pura sayang sama suami mu ini?" sedih Nalendra.

"Aku sayangnya beneran lah... Mana ada sayang bohongan?"

"Terus kenapa sesantai ini dengerin kejujuran ku Ajeng? Kenapa kamu nggak marah?" tanya Nalendra penasaran.

"Udah tes belum si Kesya Kesya itu?" Ajeng mulai terlihat kesal.

Nalendra hanya menggeleng menjawab pertanyaan Ajeng. Ajeng terdiam seperti berpikir. Nalendra memperhatikan wajah serius Ajeng.

"Kalau belum, ya belum pasti juga itu anak kamu. Kamu jangan terlalu percaya dulu. Kamu cari dulu buktinya. Tapi kalau kamu pernah tidur sama dia. Walau pun kamu nggak dapat yang pertama. Bisa jadi juga anak kamu. Secara kalian uda lima tahun pacaran. Masa nggak pernah lakuin yang begituan?" selidik Ajeng.

"Nggak pernah sumpah !! Aku sama dia sebatas cipika cipiki, ciuman, peluk nggak lebih dari itu." jelas Nalendra.

"Yakin nggak pernah begituan?" penasaran Ajeng.

Rasa penasaran Ajeng membuat Nalendra menjadi gemas. Malah Ajeng yang kena batunya. Dia dijaili oleh Nalendra.

"Begituan apa?" tanya Nalendra.

"Ya begituan, udah gedekan? udah dewasa masak nggak paham?" jawab Ajeng.

"Pengen sih,,, tapi sama kamu ya..." goda Ajeng.

"Iiiiihh apaan sih..."

Ajeng menimpuk Nalendra dengan bantal sofa. Dia pun beranjak pergi. Tapi Nalendra menahannya, dia tak mau melewatkan kesempatan ini. Adegan pun sudah mulai. Selalu Nalendra dalam posisi yang sangat menguntungkan. Saat ini Ajeng berada dalam kungkungan suaminya.

"Kamu mau apa? Jangan deket-deket." takut Ajeng.

"Kamu?!" dingin Nalendra.

"Maksudnya mas Nalen mau apa? Tolong minggir, aku mau ke kamar."

"Mau dilanjutin di kamar?"Nalendra masih mode dingin.

"Enggak mas, maksudnya itu..." Ajeng mendadak grogi.

"Maksudnya apa?!"Nalendra semakin dingin.

Ajeng, lain kali jangan lupa panggilnya mas. Gerutu Ajeng dalam hatinya. Nalendra terus mengukung Ajeng. Membuat Ajeng semakin tak berkutik.

"Jadi mau dilanjutin dimana? Disini apa dikamar?"

Nalendra terus menggoda Ajeng. Dan membuat Ajeng semakin tak bergerak. Ketika Nalendra terus mendekatkan wajahnya ke wajah Ajeng. Ajeng memejamkan matanya. Membuat Nalendra semakin menggodanya. Ia tersenyum menyeringai merasa sangat senang menggoda Ajeng. Tak disangka kejujurannya malah memberi keuntungan padanya.

"Gimana sayang, pas banget ini momennya. Mama udah pengen cucu, eyang juga pasti senang kalau didalam perut cucunya ini tertanam benih..."

"Mas... Jangan mesum deh."

Ajeng memanfaatkan kelengahan Nalendra. Dan akhirnya Ajeng terlepas dari kungkungan Nalendra. Walau Ajeng mendorongnya dengan kuat dan Nalendra malah terjungkal jatuh ke lantai.

"Eh... Maaf, maaf... Sini aku bantu bangun mas. Ayo bangun jangan manja deh."

"Cium dulu."

"Iiiihhh mas Nalen ya... Udah dipanggilin mama itu suruh makan malam." kilah Ajeng.

"Pokoknya cium dulu."

Ajeng akhirnya mengalah juga. Ia ingin mencium pipi Nalendra. Tapi Nalendra menoleh dan akhirnya, ia mendapatkan b*bir Ajeng. Ajeng dengan cepat mencubit lengan suaminya.

"Mas Nalen... Curang."

Ajeng berdiri dan pergi meninggalkan Nalendra. Yang tertawa terpingkal melihat kekesalan Ajeng. Ajeng turun menuju meja makan. Disana sudah ada papa Surya dan Mama Ayu. Papa melihat Ajeng berpakaian yang aneh.

"Nduk, kenapa pakai hoody? Kan cuacanya gerah. Apa kamu sakit nduk?" tanya papa.

"Ajeng lagi sedikit meriang pa." jawab Nalendra dari belakang Ajeng.

Nalendra ingin merangkul pundak Ajeng. Tapi Ajeng menghindar dan berjalan menuju kursi. Yang biasa ia tempati. Mama yang melihat wajah Ajeng seperti kesal. Langsung bertanya kepada Ajeng.

"Mas Nalen apain kamu nduk? Kok terlihat kesal begitu." tanya mama.

"Enggak papa kok ma. Ajeng sedikit pusing aja." jawab Ajeng.

Meski sedang kesal dengan suaminya. Ajeng tetap melayani Nalendra dengan baik. Ia mengambilkan nasi beserta lauk pauknya.

"Udah duduk aja sayang. Beneran pusing ya?" tanya Nalendra.

"Kamu ini gimana sih Ndra? Masak istri sakit nggak paham. Panggilkan dokter sana." perintah papa.

"Nggak usah pa, mungkin Ajeng telat makan aja. Nanti setelah makan juga sembuh biasanya." jawab Ajeng.

"Ya udah kalau gitu makan yang banyak sayang."

Ucapan dan elusan tangan Nalendra di kepala Ajeng. Membuatnya meleleh, tapi Ajeng tetap memperlihatkan wajah kesal kepada Nalendra. Usai makan setelah beres-beres, Ajeng langsung masuk kekamar. Nalendra sudah merapikan tempat tidur. Dan sudah ada ditempat tidur. Ajeng seperti biasa tidur disofa. Membuat Nalendra kalang kabut.

"Kenapa tidur disofa sayang? Mas ada salah?" tanya Nalendra.

"Enggak, kan ang biasanya tidurnya terpisah." jawab Ajeng begitu polos.

"Loh, jangan dong sayang. Kan udah sah suami istri. Sini tidur samping mas. Mulai saat ini dan seterusnya kita tidur bersama."

"Jangan ngapa-ngapain tapi..." ancam Ajeng.

"Peluk aja."

"Nggak lebih dari peluk, inget ya mas. Nggak lebih dari peluk."

"Iya sayang, iyaaa..."

1
Iges Satria
senangnya jadi keluarga Ajeng yg saling menyayangi ga ada iri dan dengki " keluarga kaya yg jadi panutan /Good//Heart/ "
Iges Satria
co cweettt /Heart//Heart/
Iges Satria
dah elah duren nih wkwk
Iges Satria
jodohnya arum nanti fran ya thor wkwk
Iges Satria
peluk sayang dong
Iges Satria
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Dnur: terima kasih suportnya kaka☺️🙏
total 1 replies
Iges Satria
kesya kamu cari mati dg mempunyai gusik nalen dan ajeng.. kamu tau siapa keluarga mereka kan? kamu sendiri nanti akan menyesal senjata makan tuan kamu
Iges Satria
hilang dibawa jelang keysamu biar diganti cerianya ajeng /Heart/
Iges Satria
dah ada rasa masnya ajeng wkwk
Iges Satria
bahagianya Ajeng punya keluarga seperti guntur dan alumni yg dianggap saudara krn kebaikan mereka /Heart/
Iges Satria
sumpah ajeng mah manjur
Iges Satria
baru sadar ya nalen
Iges Satria
tuh kan baru seminggu
Iges Satria
bagus ajeng cuekin saja si tuan muda biarkan dia menyesal dan mengejar bahkan mengemas cinta darimu
Iges Satria
dirumah sendiri di Ratukan di Rumah Suami menyedihkan kamu Jeng
Iges Satria
kebangetan kamu nalen/Panic/
Iges Satria
bodoh ya kamu nalen... keysa cuma butuh uang dibelakang dia selingkuh gkuh juga x wkwk
Iges Satria
mantu idaman kamu jeng /Heart//Good/ singkirkan pacar nalen dg cara halus, kamu yg berhak
Iges Satria
talhlukkan masuk itu jeng...buat dia jatuh cinta dan tergila² padamu/Heart/
Heny Susanti
Luar biasa
Dnur: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!