Di tumbal kan oleh sang paman untuk menjadi penebus hutang membuat Anya ketakutan secara orang yang menginginkan nya adalah bos besar yang terkenal kejam.
Anya sudah merencanakan pernikahan yang nya dengan sang kekasih tapi justru paman nya meminta Anya membalas budi karena selama ini dia yang membesarkan Anya setelah kematian kedua orang tua nya.
Bagaimana dengan kekasih Anya saat tau Anya akan di ambil oleh orang lain?
Akan di jadikan apa Anya oleh bos besar Edrick?
Apakah Anya menerima atau justru memilih kabur?
Yuk mampir di cerita terbaru ku Gadis penebus hutang hanya di Nt
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pembantu
"Siapa dia Bik Sum?" tanya Elena pembantu yang terkenal paling cantik di rumah utama.
"Pembantu baru" jawab bik Sum
"Kenapa tuan menambah pembantu baru lagi,apa tidak cukup 10 pembantu di rumah ini?" tanya Hilda, pembantu yang bertugas membersihkan kamar di lantai satu.
"Mungkin saja Tuan kasian melihat kita bekerja Hil jadi berpikir untuk meringankan pekerjaan kita" sahut Elena sambil merapikan kuku tangan nya.
"Sudah....ini jadwal makan malam jangan ribut,kalian tidak ingin Asisten Joo marah bukan,makan makanan nya lalu kalian kembali ke kamar untuk istirahat"ingat bik Sum
"Kenapa dia tidak tidur satu kamar dengan kita bik?" tanya Hilda lagi
"Tuan besar masih di luar negeri jadi saya belum tau penempatan dia di mana"
"Kalau pembantu tetap saja di tempat kan di satu kamar yang sama bik seperti Maria dulu dia langsung di antar kan Asisten Joo ke kamar kita" protes Hilda
"Tapi Tuan Joo sendiri yang membawa nya ke kamar tamu,jadi saya belum bisa memastikan status nya"
"Hey kamu anak baru,siapa nama mu?" tanya Elena dengan wajah sinis.
"Anya" jawab Anya pelan
"Kau di bawa ke sini untuk di jadikan apa?"
"Pembantu" jawab Anya pelan
"Benar kan bi,dia sendiri bilang dia pembantu jadi harus tidur bersama kita" ucap Hilda lagi
"Iya bi,kenapa bibi jadi pilih kasih begitu sih" marah Maria
"Hey..... apa-apaan ini,kalian kira ini di pasar" tegur Asisten Joo.
"Maaf Tuan" jawab Bik Sum selaku kepala pembantu.
"Anya kau sudah selesai makan?" tanya Asisten Joo dan di jawab gelengan oleh Anya.
"Makan segera setelah itu kau bisa merapikan pakaian mu"
"Baik tuan"jawab Anya dan Asisten Joo segera pergi.
"Seragam mu besok akan bibi antar kan An,bibi belum bisa memberikan mu pekerjaan karena bibi belum bertemu dengan Tuan besar tapi untuk sementara waktu kau bisa mengerjakan apa saja yang kau bisa"
"Iy-a bi" jawab Anya pelan sambil tertunduk sedang kan Elena menatap sinis.
"Enak sekali dia datang ke sini tidur di kamar tamu dan belum memiliki daftar pekerjaan" batin Elena.
****
"Mas kita harus segera menikah aku tidak ingin perut ku semakin membesar" isak Anita
"Iya,mas juga sedang mengusahakan pernikahan kita secepatnya"
"Aku tidak mau tau mas kamu harus datang menjemput ku di rumah sakit,aku hampir saja keguguran mas"
"Apa?"
"Ya ini semua ulah Anya, kekasih mu itu"
"Aku sudah putus dengan Anya Nit, semua ini demi kamu dan calon anak kita"
"Kita hampir saja kehilangan anak kita mas"
"Ya sudah nanti mas datang kamu baik-baik dulu di sana"
"Ya aku tunggu mas" jawab Anita segera menutup ponselnya.
Anita tersenyum manis karena sekarang tak ada lagi penghalang hubungan nya dengan Arga,, apalagi Anya sudah pergi menjadi pembantu di rumah rentenir itu.
"Klek" bunyi suara pintu ruang rawat inap Anita terbuka membuat Anita menoleh ke arah nya.
"Kamu sudah baikan Nit?" tanya bu Wati yang baru datang
"Sudah bu,Bapak mana?"tanya Anita yang tak melihat keberadaan orang tua laki-laki nya itu.
"Dia pergi lagi"
"Bu...aku akan menikah" ujar Anita
"Siapa calon mu Nit?"
"Arga bu...mas Arga"
"Apa? Kamu sadar Nit dengan ucapan mu itu"
"Ya bu,aku dan mas Arga sudah menjalin hubungan satu tahun belakangan ini"
"Jadi-"
"Kami tidak berselingkuh bu,kami saling suka tapi mas Arga kasihan pada Anya,dia tidak tega memutuskan Anya bu jadi kami berhubungan diam-diam dan sekarang ada benih cinta kami bu di rahim ku" jelas Anita sambil mengusap perut nya yang masih datar.
"Katakan pada Bapak untuk segera pulang bu,aku dan mas Arga akan menikah dalam waktu dekat,lagi pula sekarang bapak tidak punya masalah lagi bukan, hutang-hutangnya lunas karena Anya sudah di sana"lanjut Anita
"Nanti akan ibu hubungi bapak mu"jawab Bu Wati pelan,dia masih bingung dengan situasi anak dan keponakan suaminya ini tapi di hati bu Wati juga bahagia Anya menjauh dari hidup nya beserta hutang suaminya lunas.
***
Elena
Hilda