NovelToon NovelToon
The Missing SOFIA

The Missing SOFIA

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Qinan

Sofia Anderson lahir dari keluarga kaya raya namun ia di besarkan dan hidup sederhana bersama seorang pria yang menculiknya sewaktu masih kecil karena sebuah dendam masa lalu.

16 tahun kemudian sang penculik mulai menyadari kesalahannya dan ingin menyerahkan Sofia pada orang tua kandungnya. Lantas memindahkan gadis itu ke universitas milik keluarganya berharap ada keajaiban disana.

Namun tingkat sosial yang berbeda membuat Sofia mendapatkan banyak sekali bullyan dari teman-temannya, belum lagi ayah angkatnya (sang penculik) yang tiba-tiba menghembuskan napas terakhirnya sebelum mengatakan rahasia yang sebenarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab~31

"Dokter bagaimana keadaan Sofia, maksudku karyawan saya yang sedang di rawat di sini ?" tanya Ariel saat berada di ruangan sang dokter siang itu.

"Nona Sofia lumayan membaik tuan, tapi pagi ini dia memaksa untuk pulang." terang sang dokter yang langsung membuat Ariel melebarkan matanya.

"Dan dokter mengijinkannya ?" ucapnya kemudian.

"Tentu saja tidak tuan, saya melarangnya pulang sesuai perintah anda." tegas sang dokter namun pandangannya nampak menyelidik.

"Sepertinya dia karyawan spesial bagi anda, tuan Ariel." imbuhnya kemudian.

"Tugasmu hanya menyembuhkannya dok, bukan mencari tahu apa yang bukan menjadi ranahmu." tegas Ariel dengan menatap dokter tersebut penuh intimidasi.

"Lagipula saya bukan seorang atasan yang tega membiarkan karyawannya bekerja dalam keadaan sakit karena standar saya dalam pekerjaan sangat tinggi." imbuh Ariel lagi dan tentu saja membuat dokter tersebut nampak menelan ludahnya.

"Sa-saya mengerti tuan, jika anda ingin melihat nona Sofia beliau ada di kamarnya." timpalnya kemudian.

"Saya masih belum selesai." sela Ariel masih dengan menatap tajam pria itu hadapannya itu.

"A-apa ada yang ingin anda ketahui lagi, tuan ?" tanya dokter itu dengan gugup.

"Apa Sofia mempunyai riwayat lain selain anemia, maksudku apa dia ada mengunjungi dokter lain di sini ?" tanya Ariel kemudian.

"Mengunjungi dokter lain? saya rasa tidak ada tuan, beliau hanya menderita anemia dan sekarang masih berada di kamarnya dengan masih menggunakan infusnya." terang sang dokter.

"Hm, baiklah." Ariel hanya menanggapinya dengan anggukan kecil lantas segera berlalu pergi dari ruangan dokter tersebut.

Melihat kepergian pria itu, dokter itu nampak menghela napas lega. Calon menantu pemilik rumah sakit tempatnya bekerja itu benar-benar membuatnya tak bisa berkutik.

Nyonya Margaret pasti mengada-ada, pikir Ariel sepanjang ia melangkah menyusuri koridor rumah sakit. Karena setahunya wanita itu pemuja harta dan pasti tidak menyukai putranya dekat dengan gadis biasa seperti Sofia.

Ariel nampak menghela napas panjangnya, kenapa ia harus peduli gadis itu memakai alat kontrasepsi atau tidak? Lagipula mereka tidak mempunyai hubungan apapun, Sofia hanya karyawannya dan tidak lebih pikirnya meyakinkan dirinya sendiri.

Sesampainya di depan ruang perawatan Sofia, Ariel tak masuk begitu saja. Tentu saja ia takkan membuat gadis itu terkejut karena melihat kehadirannya.

Pria itu nampak mengintip dari kaca pintu dan pandangannya langsung melebar saat tak melihat keberadaan gadis itu di kamarnya.

"Di mana dia ?" gumamnya.

"Apa sedang di toilet ?" imbuhnya lagi, namun saat melihat tetesan darah di atas lantai dan slang infus yang sudah terlepas membuat Ariel langsung panik.

Seketika pria itu mengingat perkataan sang dokter jika tadi padi gadis itu meminta pulang. "Dasar keras kepala." gumamnya seraya membuka pintu kamar tersebut.

Setelah benar-benar mengecek jika Sofia sudah tak berada di kamarnya lagi, Ariel segera menghubungi sang dokter dan tak berapa lama pria itu datang bersama beberapa perawatnya.

"Apa mengurus satu orang saja kalian tidak becus ?" tegur Ariel kemudian.

"Maafkan kami tuan, tadi beliau masih ada di sini bahkan saya juga baru mengganti botol infusnya dengan yang baru." terang sang dokter memberikan penjelasan.

"Kalian memang benar-benar tidak becus." ujar Ariel lantas segera berlalu dari kamar tersebut.

"Tom, segera cari tahu keberadaan Sofia apa dia sudah kembali ke rumahnya apa belum !!" perintah Ariel saat menghubungi asistennya itu, kemudian pria itu segera mengendarai mobilnya meninggalkan rumah sakit itu.

Di tempat lain, Sofia yang baru sampai rumahnya nampak berjalan tertatih masuk ke dalam kamarnya. Sebenarnya ia masih sangat pusing tapi ia tak mau gajinya habis oleh potongan rumah sakit.

"Dasar bos tak berperikemanusiaan." umpatnya seraya menghempaskan bobot tubuhnya di atas ranjangnya.

Punggung tangannya yang bekas tusukan jarum infus terlihat membengkak karena tadi ia cabut dengan paksa dan itu membuatnya merasakan nyeri di sana.

Kemudian Sofia terlihat menyandarkan punggungnya di headboard ranjangnya, pandangannya terlihat kosong saat mengingat seorang wanita paruh baya dengan senyumannya yang lembut.

"Ibu !!"

Entah kenapa ia merasa yakin jika wanita itu adalah ibu kandungnya, mata wanita itu benar-benar mirip seperti matanya. Ia yakin ikatan batin yang ia rasakan tak pernah salah.

Namun ia sedikitpun tak memilki keberanian untuk mencari tahu bahkan mengatakan yang sebenarnya sekalipun, sungguh ia takut kecewa nantinya.

Keesokan harinya....

Pagi itu Sofia memaksakan diri untuk pergi bekerja meski kepalanya masih terasa pusing, ia tidak ingin gajinya di potong lebih banyak lagi karena bisa-bisa ia takkan mampu membayar sewa rumahnya dan berakhir di usir dari sana.

Sepanjang ia melangkah ke kantornya tempat bekerja nampak beberapa karyawan wanita menatapnya dengan sinis, sepertinya mereka masih merasa iri dengan gadis itu karena telah di gendong oleh sang CEO waktu itu.

"Kamu sudah sembuh Sofia? atau kemarin hanya pura-pura sakit untuk menarik perhatian CEO." ucap nona Brigitta saat Sofia baru masuk ke dalam ruangannya untuk ikut meeting pagi itu.

"Aku benar-benar sakit, nona Brigitta." timpal Sofia, wajahnya masih terlihat pucat namun bagi pembencinya itu tak nampak di mata mereka.

"Dokter mendiaknosa Sofia mengalami anemia sedikit berat, nona Brigitta." timpal Lucy yang juga baru datang.

"Astaga Sofia kenapa kamu sudah bekerja, bukankah CEO menyuruhmu untuk di rawat hingga sembuh ?" imbuh gadis itu saat melihat keberadaan Sofia di ruangan tersebut.

"Aku sudah merasa lebih baik, Lucy." Sofia langsung meyakinkan.

"Sudah-sudah ini waktunya meeting membahas pekerjaan, bukan mendengarkan drama kalian." tegas nona Brigitta memotong pembicaraan mereka.

"Sofia, aku sudah memutuskan kamu kembali bekerja di gudang...." ucap wanita itu lagi namun langsung di potong oleh Juan.

"Itu tidak mungkin nona Brigitta, pekerjaan di gudang lumayan berat dan panas." ucapnya.

"Apa kamu bos di sini, Juan? aku bisa saja meminta HRD untuk memecatmu sekarang juga jika mau." tegas nona Brigitta menatap pemuda itu.

"Keputusanku sudah final, Sofia kembali ke gudang dan Lucy kamu kembali membersihkan ruangan CEO !!" ucapnya lagi tanpa mau di bantah.

Setelah itu wanita tersebut segera menyudahi meeting pagi itu dan memerintahkan semua karyawannya untuk mulai bekerja di areanya masing-masing.

"Sofia, kamu baik-baik saja ?" Lucy benar-benar merasa kasihan dengan sahabatnya itu.

"Aku akan menjaganya, Luc. Kamu tenang saja." timpal Juan kemudian.

"Terima kasih, aku mengandalkan mu Juan." sahut Lucy.

"Kalian kompak sekali, kenapa tidak jadian saja." ledek Sofia yang langsung membuat Lucy maupun Juan terlihat menelan ludahnya.

Sebenarnya mereka adalah sepasang kekasih, namun mereka terpaksa menyembunyikan hubungannya karena peraturan kantor yang tak mengizinkan untuk menjalin asmara sesama karyawan.

Sore harinya seperti biasanya Sofia akan pulang satu jam lebih cepat dari pada yang lain, karena ia harus mengejar jam kuliahnya.

Namun sore ini ia merasa sangat lelah karena keadaan gudang yang sangat kotor dan juga panas hingga membuatnya berencana untuk kembali ijin tidak masuk kuliah dan memutuskan untuk beristirahat saja di rumah agar esok hari tubuhnya lebih segar.

Sementara Ariel yang nampak melihat Sofia keluar dari kantornya, langsung memerintah sang sopir untuk memelankan laju kendaraannya.

"Dasar gadis keras kepala." gumamnya saat melihat gadis itu melangkah ke arah persimpangan jalan.

Setelah sampai di kantornya, Ariel langsung naik ke ruangannya. Entah kenapa akhir-akhir ini tempat tersebut menjadi tempat ternyaman baginya.

"Selamat sore, tuan Ariel." sapa Audrey saat melihat atasannya itu datang.

"Hm." Ariel mengangguk kecil lantas segera masuk ke dalam ruangannya.

Namun baru membuka pintu pria itu terlihat memicing, biasanya ia akan di sambut oleh wangi vanila yang akan membuatnya merasa tenang.

Namun pengharum ruangan sebelumnya kini tercium di hidungnya dan ia benar-benar tak menyukainya sekarang.

"Audrey !!" teriaknya menanggil sang sekretaris.

"Iya tuan, ada yang bisa saya bantu." ucap Audrey yang segera masuk ke dalam ruangan atasannya itu.

"Apa Sofia mengganti pengharum ruangan di sini ?" tanya Ariel kemudian.

"Maaf tuan, ruangan anda bukan Sofia lagi yang membersihkan tapi Lucy." terang Audrey yang tentu saja membuat Ariel langsung terkejut mendengarnya.

1
cupa
penyebab kecelekaan gk denger suara tanda tanda bahaya
Liah Jamliah
Biasa
Liah Jamliah
Buruk
Elies KE
Luar biasa
💗AR Althafunisa💗
Nah ya benar, si Ariel nya kurang tegas sama Helena. Huhhhh 😏
💗AR Althafunisa💗
iya lembek banget si Ariel, hadeuhhhh... 🤧
💗AR Althafunisa💗
nyesek kan loh 🤣🤣🤣
💗AR Althafunisa💗
Seharusnya sih jangan dimaafkan 😡😭😭😭
💗AR Althafunisa💗
😭😭😭😭😭

kamu Daddy yang jahattttt
💗AR Althafunisa💗
Emang enakkk 😡😡😡
💗AR Althafunisa💗
ah... kurang tegas kau Ariel 🤧
💗AR Althafunisa💗
tau rasa loh James 😡😡😡
💗AR Althafunisa💗
Nasibmu Sofia 😭😭😭😭😭
💗AR Althafunisa💗
Nah bagus Ril coba cari tau keluarga Sofia, jangan kaya Daddy dan calon mertua mu. Bersedih tapi ga niat banget nyari 😏
💗AR Althafunisa💗
Gengsi digedein, klo cinta bilang bos 😂
💗AR Althafunisa💗
😭😭😭😭😭😭
💗AR Althafunisa💗
Jangan, jangan maafkan sebelum dia nangis darah 😡
💗AR Althafunisa💗
nah bagus 👍
💗AR Althafunisa💗
😭😭😭😭😭
💗AR Althafunisa💗
nyesel kamu James nanti 🤧
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!