Menjemput Bidadari

"Sayang kalian bener gk mau pindah aja kejakarta bersama kami?" Ucap mama rahma saat sudah selesai makan.

"Untuk sekarang gk mah, lagian nisa juga udah mulai kerja kan" Jawab nisa.

"Kakak betah banget dijogja gk kangen rumah apa?" Saut satria

"Ciie kangen ya sama kakakmu ini yang cantik" Jawab nisa menggoda.

"Cantik itu tidurnya gk ngorok" Jawab satri lagi.

"Mana ada kakak tidur ngorok, sorry yee" Ucap nisa lagi.

"Udah stop jangan berantem mulu, gk malu apa diliatin amora" Ucap mama rahma

"Biarin mah, papah kangen suasana begini" Ucap pak wibowo

Amora hanya tertawa, senang melihat keharmonisan keluarga sahabatnya, semoga kelak ia juga merasakan kehangat seperti sahabatnya.

Setelah acara makan selesai kini amora dan nisa mengantar kepergian keluarga nisa kebandara.

"Nak kalian jaga diri baik baik ya terutama kamu nak amora, dijaga kandungannya kalau ada apa apa jangan sungkan hubungi kami" Ucap mama rahma,

"Iya tante terimakasih" Jawab amora sopan

"Ya sudah kita pergi dulu kalian jaga diri dan saling menjaga satu sama lain" Ucap pak wibowo.

Nisa dan amora hanya mengangguk sebagai jawabannya.

Sedangkan dimansion, tuan tomy memanggil anaknya sebelum berangkat lagi kebelanda.

"Ada apa dad" Tanya reyhan tanpa basa basi

"Kapan kamu akan menetap disini?" Tanya tuan tomy.

"Tidak sekarang dad, bisnisku disana sedang berkembang pesat dan belum ada yang bisa menghendel" Jawab reyhan.

"Ya sudah cepat cari orang yang bisa memegang perusahaanmu disana lalu meneraplah disini" Ucap tuan tomy tegas.

"Hmm baiklah" Jawab reyhan singkat.

Reyhan sudah bertekad untuk mengembangkan bisnisnya dibelanda lalu pulang ke jakarta untuk mencari nisa.

Hampir setiap malam Reyhan selalu memandangi foto nisa, ia sangat merindukan nisa kekasihnya, kadang untuk meluapkan kerinduannya dia melampiaskannya pada minuman keras ditemani dimas, selalu saja yang digumamkan adalah nama nisa.

"nisa aku rindu, ayo peluk aku sayang, kembali sayang, nisaku" itulah yang diucapkan reyhan kalau sedang mabuk.

______________________$$$$______________________

Hari hari dilewati nisa dan amora dengan suka duka, apalagi amora dengan perut yang kian membesar sudah pasti dapat cibiran dari orang orang disekitarnya, tapi ia acuhkan karena baginya kesehatan sang anak lebih penting.

"Ra udah nyiapin nama belom buat dia?" Tanya nisa sambil mengelus perut besar amora karena sudah mulai memasuki sembilan bulan.

"Belom sih, nanti aja lah pas udah lahir" Jawab amora

"Oh ya ra nih buku tabunganku pinya tanggal lahirku isinya lumayan lah buat biaya lahiran dll, dan ini tabungan si bayi didalemnya ada uang yang dulu dikasih kak boby udah aku pindahin kesitu pinya sama" Sambung amora sambil memberi dua buku tabungannya.

"Kenapa dikasih ke aku ra, udah kamu pegang aja buat kebutuhan kamu dan bayi" Tolak nisa

"Gpp nis pegang aja, oh ya boleh gk aku minta tolong sama kamu, nanti kalau ada apa apa denganku tolong ya nis rawat anakku kaya anak kandungmu sendiri aku pengen dia punya keluarga yang lengkap jangan kaya aku yang hidupnya dipanti" Sambung amora lagi.

"Kamu ngomong apasih ra, jelas lah aku rawat dia, dia juga kan anaku walau bukan lahir dirahimku, kamu lupa gimana manjanya dia sama aku pas kamu nyidam dulu. Kita besarin dia sama sama oke" Tekan nisa

"Ya kan kita gk tau yang akan terjadi besok buat jaga jaga aja nis" Ucap amora lagi.

"Dah lah dari pada ngomongin gk jelas gini mending kita cari makan malem aja yuk" Seru nisa mengalihkan pembicaraan.

Sedangkan dijakarta boby tengah bolak balik kamar mandi, ia merasa pusing dan mual perut kram selama dua hari ini padahal sang istri tidak sedang hamil karena sedang menstruasi.

Seminggu berlalu amora yang sedari tadi mondar mandir karena tengah merasakan kontraksi pada malam malam, karena sudah saking mulesnya ia mencoba membangunkan nisa.

"Nis bangun, anterin aku ke RS yuk, Kayanya aku mau lahiran deh" Ucap amora dengan muka sudah pucet dan keringat membasahi tubuhnya.

"Haa yang bener, ya udah aku ganti baju dulu terus siapin mobil sama perlengkapan lainnya ya" Jawab nisa panik.

Setelah kehamilan amora, nisa meminta orangtuanya untuk mengirim mobil kejogja, guna untuk berjaga jaga jika keadaan darurat.

"Barang barang udah aku siapin dideket sofa, udah ganti baju aja, aaawhh sshhhtt" Pekik amora, nisa langsung bergegas ganti baju dan memakaikan amora jaket lalu mereka berangkat ke RS.

Sepanjang perjalanan amora terus saja teriak kesakitan ditambah sakit kepala yang sudah ia rasakan beberapa hari ini.

"Sabar ya bentar lagi sampe, aku juga udah hubungin dokter dewi kamu mau lahiran, untung dia pas jaga malem" Ucap nisa dengan tangan gemetar.

Beberapa menit kemudian mereka sampai di RS langsung disambut oleh suster dan dokter dewi, amora langsung dibawa keruang bersalin untuk diperiksa, sedangkan nisa langsung keruang pendaftaran, setelah selesai ia mengirim pesan pada orangtuanya kalau amora akan melahirkan.

Urusan diruang pendaftaran selesai ia bergegas menemui amora diruang bersalin.

"Nis sakit banget" Rintih amora.

"Sabar ya ra bentar lagi kita ketemu dede bayi" Ucap nisa menyemangati.

Pembukaan lengkap amora siap melahirkan, nisa menunggu amora diluar sambil terus berdoa. Hampir satu jam akhirnya terdengar suara tangisan bayi.

"Alhamdulillah" Gumam nisa. Tapi nisa aneh melihat perawat keluar dari ruang persalinan dengan muka panik.

"Sus bagaimana keadaan temen saya dan bayinya?" Tanya nisa.

"Bayinya selamat sudah diadzani oleh dokter. sebentar lagi akan dipindahkan diruang bayi,tapi sang ibu akan dipindah ruang operasi karena mengalami pendarahan pasca melahirkan" Ucap suster.

"Ya Allah cobaan apalagi ini tolong selamatkan teman hamba" Gumam nisa pelan.

Nisa yang melihat bayi dibawa keluar oleh suster lalu mengikutinya.

"Cantik banget ra anakmu, pipinya gembul badanya putih kaya kamu, hai cantik doain ya semoga ibumu baik baik saja" Ucap nisa lirih.

Setelah mengantar bayi keruangannya, nisa kembali lagi keruang operasi amora lalu menunggu disana, doa tiada henti ia panjatkan.

Menjelang subuh nisa mendapatkan pesan dari orangtuanya yang akan terbang kejogja lalu meminta alamat RS tempat amora melahirkan, setelah berbalas pesan dengan orangtuanya nisa bergegas kemushola untuk menjalankan ibadah sholat subuh.