Sarah, bekerja sebagai guru di sebuah sekolah bergengsi khusus untuk orang kaya dan kalangan berada, kerap dibohongi dan berulang kali mengalami kekerasan fisik dan tak jarang mendapatkan penghinaan dari Dias,pacarnya.Abimanyu, yang dikenal sebagai pengusaha muda sukses yang kerap gonta ganti pacar. Pertemuan tak sengaja Sarah dan Abimanyu yang melibatkan Bagas, keponakan Abimanyu, berbuntut panjang. Sarah yang saat itu ditemani oleh pacarnya mendapatkan hinaan dan ucapan yang merendahkan pacarnya. Abimanyu yang mengetahui hal itu menawarkan sebuah kesepakatan pada Sarah untuk menjadi istrinya sekaligus membantu Abimanyu menjauhkan dia dari kejaran wanita-wanita gila pemburu harta, atau tetap menjadi samsak hidup pacarnya dan menunggu kehancuran hidupnya.Mampukah Abimanyu meyakinkan Sarah untuk menjadi istrinya ? Dapatkah Sarah menemukan kebahagiaan dengan Abimanyu?Sementara pacarnya berjanji akan berubah dan memperbaiki hubungan mereka.Rahasia apa yang disembunyikan Sarah ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chery red, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29.
Tanpa banyak bicara Sarah yang tak ketara dikawal ketat oleh Aris dan kawan-kawannya, bergegas meninggalkan mol itu. Nova sibuk memberi laporan pada Vian dan meminta izin pada Vian untuk menambah personil keamanan untuk menjaga Sarah, Tama dan Nek Marni. Nova juga sibuk menghubungi anak buahnya untuk memberitahu tentang kemunculan orang-orang hitam itu.
Sementara Abimanyu yang mengikut Sarah tampak heran ketika melihat Sarah dengan cepat dan tanpa ragu bergegas meninggalkan mol itu. Abimanyu melangkah cepat mengimbangi langkah Sarah, "Sarah, ada apa ? Mengapa tergesa-gesa meninggalkan mol ? Apakah terjadi sesuatu pada keluargamu ?" tanya Abimanyu keheranan.
"Tidak ada apa-apa, oh iya hari ini cukup sampai disini saya menemani Bagas jalan-jalan. Terimakasih telah mengizinkan Bagas bertemu dengan saya. Kedepannya saya harap Bapak tidak lagi membuat keributan dan mengangkut pautkan saya dengan Bapak. Sekarang saya mohon diri." ucap Sarah sambil menyerahkan Bagas pada Abimanyu.
Bagas yang cemberut karena enggan berpisah dengan Sarah menatap sengit ke arah Abimanyu seakan-akan menyalahkan Abimanyu atas semua yang terjadi hari ini.
"Nah Bagas, Miss Sarah pulang dulu ya. Kapan-kapan kita akan bermain bersama lagi. Be a good boy. Bye " pamit Sarah pada Bagas.
"But I don't want to be separated from Miss Sarah, can Miss Sarah come home to Bagas' house? "
"I'm so sorry, Miss Sarah can't fulfill Bagas' wish this time. Bagas has to go home with Uncle Abi, if Bagas misses me, you can call me. You know my phone number, right?" dengan lembut Sarah memberi pengertian pada Bagas sambil menatap Bagas.
Setelah sedikit drama, akhirnya Sarah pun berpisah dengan Bagas dan melambaikan tangannya. Bergegas meninggalkan mol itu dan menaiki mobil mewah nya, Sarah mendesah lega ketika mobil melaju menuju kediamannya.
"Aris, mulai sekarang tolong lebih waspada lagi menjaga adik dan nenekku. Kamu tentu mengetahui sepak terjang mereka ketika mereka sudah mengunci targetnya. Aku harap kita tidak kecolongan. Dan kamu Agus, segera perketat lagi keamanan di rumah, aku percaya pada kalian, kalian akan menjaga kami dengan baik. Terimakasih telah memberikan rasa aman kepada kami."
"Sudah merupakan tugas kami menjaga keamanan adik dari Tuan Vian. Apalagi Nona Sarah yang merupakan penyelamat Tuan Vian. Tanpa pertolongan Nona Sarah tentunya kami akan kehilangan Tuan kami." jawab Aris tanpak kikuk menerima ucapan terimakasih dari Sarah.
Sesampainya di kediamannya yang kini telah berubah total menjadi rumah hunian minimalis tapi mewah dan elegan dengan pengamanan tingkat tinggi. Para pengawalnya pun bukan pengawal kaleng-kaleng tetapi pengawal yang telah lulus pelatihan pengawal tingkat tinggi yang biasanya mereka hanya ditugaskan ketika mengawal tokoh-tokoh penting saja.
Nova sebagai salah seorang perempuan yang dipercaya oleh Vian untuk menjaga Sarah, terutama saat-saat seperti sekarang yang mulai terasa amat menegangkan ketika mereka mengetahui jika mereka tengah di incar oleh kelompok yang sama dengan kelompok yang mengincar nyawa Vian.
"Nona, sekarang ini cctv sudah saya tambahkan di berbagai titik di sekitar rumah. Setidaknya bisa menjadi perpanjangan mata kita di tempat-tempat yang tidak bisa lihat dan tidak bisa kita jangkau." lapor Nova pada Sarah.
"Terimakasih, setidaknya sekarang aku bisa sedikit lega karena dengan banyaknya cctv di sekelilingku bisa memberikan rasa aman pada diriku. Terimakasih juga telah menambahkan jumlah keamanan yang menjagaku." ucap Sarah penuh rasa terimakasih pada semua orang yang telah menjaganya.
Beberapa hari kemudian, ketika Sarah sedang sibuk melakukan penelitian ulang untuk lebih menyempurnakan obat yang dibuatnya untuk Vian, beberapa orang berpakaian hitam dengan postur tubuh tinggi besar mencoba menerobos masuk ke rumah Sarah. Tetapi aksi mereka berhasil diketahui oleh para penjaga yang menjaga rumahnya dengan ketat dan diringkus.
Hanya sayang pemimpin kelompok itu berhasil melarikan diri dan meninggalkan anak buahnya terluka dan sekarat di tangan anak buah Vian. Mereka yang ditinggalkannya hanya merupakan tenaga sewa yang sewaktu-waktu bisa dibuang kapan saja.
Saat menginterogasi mereka, Nova yang memimpin langsung penginterogasian, tidak menunjukkan sedikitpun rasa belas kasih ataupun ampunan pada mereka yang tertangkap. "Jika kamu bersikeras tak mau memberikan informasi yang aku inginkan, maka jangan salahkan aku jika aku berbuat kasar kepadamu." ucap Nova dingin.
"Va, biar aku yang mengorek keterangan dan informasi darinya. Aku yakin jika aku akan berhasil mengorek informasi yang kita inginkan," pinta Sarah yang tiba-tiba muncul dan meminta Nova agar mengizinkannya menginterogasi tawanan mereka.
"Tapi Nona..."
"Tidak apa-apa, aku tidak akan membuatnya mati dengan mudah. Sebelum dia mengatakan hal-hal yang kita inginkan, aku akan membuatnya menyesali keputusannya untuk menerima penawaran dan bergabung dengan mereka." ucap Sarah dingin sambil memasang wajah polos.
Untuk ukuran orang yang tidak pernah macam-macam dan tidak pernah bersinggungan dengan kekerasan, perkataan Sarah menimbulkan tanda tanya pada semua orang yang mengenalnya. Wajah polos nya menyembunyikan apa yang ada di dalam pikirannya.
Mengambil sebuah jarum perak tipis yang lumayan panjang dari kotak penyimpanannya yang selalu dia simpan didalam tasnya, dengan tenang Sarah mengelilingi tawanan mereka. menciptakan tekanan mental pada para tawanan.
ktanya suka sma sarah tpi msih aja main wanita .
kluar dri kdang singa msa dpat lgi buaya abi😂😂
teus nnti siapa yg jdi suaminya bu guru ?
gassss terus bi... 😅😅😅😅
tinggalin aja ras...
pedas mulut nya
kasar prilaku nya...
Fix nih, Sarah!
tinggal kan si Dias...
No toleran!!!