" Aku harap kamu tidak lupa apa yang terjadi semalam.Kamu lebih dulu menyerahkan diri padaku jadi jangan memintaku untuk bertanggung jawab dan satu lagi jangan perna katakan pada siapapun tentang ini karena aku akan menikah " Bara
" Ya aku akan menyimpan nya sampai mati " Aira rafiqah Herlambang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yhani_HT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Calon istri
Setelah melewati malam yang panjang bersama seorang pria yang begitu dia kenal , kini Aira kembali di apartemen dengan tatapan kosongnya.
Masih jelas di ingatannya sebelum pria itu benar-benar pergi meninggalkan nya sendirian di hotel .
Simpan semua apa yang terjadi semalam dan jika tidak sengaja kita bertemu bersikap lah seperti biasa atau anggap saja kita tidak pernah kenal ,aku tidak ingin orang di luar sana tahu , karena sebentar lagi aku akan menikah .
Huh !!
Menyesal !! Itu semua sudah ada ada guna nya karena semua sudah terjadi .
Aira kembali menatap kertas yang di berikan Bara " Apa aku serendah itu " Gumam nya tersenyum getir .
" Sepertinya dia sudah terbiasa menyewa wanita " Bahkan pria itu tidak tanggung-tanggung memberikan uang yang menurut nya sangat banyak " Itu berarti aku tidak jauh berbeda dengan mereka " Lanjut nya dengan helaan napas panjang .
🌟
🌟
🌟
🌟
Setelah mengganti pakaian nya Bara langsung bergabung di meja makan bersama orang tuanya,sedangkan kedua adik kembar nya sudah berangkat kerja .
" Baru pulang " Bara menatap ke sumber suara lalu mengaguk tersenyum " Iya ayah " Jawab Bara .
" Berhenti bermain wanita Bara , sebentar lagi kamu akan menikah " Amuk Radhi menatap tajam putra nya.
" Iya ayah,janji setelah ini tidak lagi " Jawab Bara serius .
" Bahkan kuping ayah sampai panas mendengar kata-kata mu itu " Cibir Radhi ketus .
" 3 minggu bukan waktu yang lama Bar ,jangan sampai calon istri mu tahu sikap mu ini , jangan membuat malu keluarga Bar " Vania menatap Bara memohon " Cukup Nak ,Ibu tidak ingin melihat atau mendengar kamu melakukan hal kotor itu lagi ,ingat kamu memiliki adik perempuan bukan hanya satu tapi dua ,apa kamu ...."
" Mereka dan si kembar beda Bu ,jangan perna menyamakan mereka .Satu yang harus Ibu ingat aku membayar mereka dan mereka melakukan tanpa paksaan apa pun " Bara langsung memotong ucapan Ibu nya .
" Ibu tahu Nak ,tapi karma itu selalu ada " Ujar Vania frustasi.
Dia bingung harus bagaimana lagi berbicara pada putranya itu ,di saat pria sesuai nya sudah memiliki istri dan anak .
Sedangkan dia masih jajan di luaran sana , sekalipun calon istri nya sudah ada .
" Apa kamu tidak takut jika ada yang melihat mu membawa wanita ke hotel " Tanya Vania menatap Bara.
" Itu tidak akan terjadi " Jawabnya tenang .
" Bara serius Bu ,semalam yang terkahir janji " Ujarnya bersungguh² .
" Ibu tidak butuh ngomongan Nak " Bara mengaguk paham .
Namun detik kemudian dia terdiam " Kenapa ? " Tanya Radhi menatap putranya.
" Tidak yah " Jawab Bara tersenyum kecil .
Dia baik² saja kan ? Seharusnya begitu karena aku sudah memberikan uang padanya . Aku rasa itu cukup untuk menutup mulutnya.
" Jam berapa perginya ? ini sudah terlalu siang jika kamu ke perusahaan " Tanya Radhi .
" Biarkan Bara sarapan dengan tenang agar segera ke perusahaan,sejak tadi Ayah sama Ibu terus mengajakku bicara " Jawab Bara .
" Ayah juga bicara karena sifat mu seperti iblis " Jawab Radhi kesal .
" Ah iya ,jangan lupa lusa jemput Naomi kalian belum membeli cincin pernikahan sekalian beli seserahan " Bara mengaguk sebagai jawaban nya .
" Apa masih banyak lagi Bu " Tanya Bara , karena memang yang mengurus semua keluarga nya dan juga keluarga calon istri nya .
" Undangan sudah selesai jadi itu akan menjadi urusan Uncle mu " Yang di maksud adalah ketiga pengawal setia keluarga mereka " Ah iya apa kamu akan mengambil cuti " Tanya Radhi .
" Nanti Bara bicara sama Naomi Yah, soalnya dia pun masih menyelesaikan urusannya di sekolah kemungkinan dia juga akan resign" Jawab Bara.
Calon istri Bara adalah seorang pengajar sekolah dasar ,jika kalian bertanya bagaimana mereka bisa bertemu ,itu semua karena baby four dan twins anak Rangga. Jika kedua pria itu sibuk maka tak jarang dia yang mengantar keponakan nya itu .
" Apa kamu meminta nya berhenti ? " Vania menatap lekat putranya serius " Dia sendiri yang menginginkan itu Bu ,dia akan fokus padaku dan anak² kami nantinya " Vania mengelus dadanya lega .
" Jujur ayah kasian pada Naomi " peserta di meja makan itu menatap ke arah Radhi " Apa maksud ayah ? " Entah kenapa Bara jadi kesal mendengar ucapan Ayah nya .
" Dia harus mendapatkan pria brengsek seperti mu ,bukankah itu sangat tidal adil " Lidah Bara berdecak kesal .
" Sudah Bara mau kerja " Bara berdiri menghampiri Vania mencium pipinya lalu mencium punggung tangan kedua orangtuanya.
" Dia seperti anak Sholeh jika melakukan hal itu " Cibir Radhi membuat Vania tertawa kecil .
🌟
🌟
🌟
Pukul 11.30
Waktu jam mengajar telah selesai, karena sudah memasuki waktu makan siang.
Naomi mulai membereskan meja sebelum ke luar dari kelas mengajar nya .
" Ingat jangan lupa tugas dari ibu di kerjakan ya " Ucap Naomi tersenyum lembut .
" Ibu akan menyiapkan hadiah untuk yang mengerjakan dengan baik dan benar " Lanjut nya tersenyum.
" Iya Miss " Jawab serempak .
" good, keluarnya harus teratur jangan saling mendahului yang bawah bekal bisa makan di ruangan atau di kantin sekolah " Ujar Naomi .
" Selamat siang anak² Ibu , selamat makan siang "Lanjut nya sebelum ke luar dari ruangan kelas .
" Selamat siang Miss, selamat makan siang juga " Jawab mereka bersamaan.
Di luaran sana Bara sudah menunggu Naomi tadi sebelum menjemput nya dia sudah mengirim kan pesan .
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya wanita yang di tunggu kini sudah terlihat .
Tok ...tok ....
Bara menurunkan kaca mobilnya tersenyum " selamat siang love " Sapa Bara tersenyum sambil membukakan pintu mobil
" Mas " Tegur Naomi kesal ,lalu masuk duduk di samping pria itu .
" Bisa tidak jangan memanggilku seperti itu " Ujarnya cemberut.
" Lo kenapa ? " Tanya Bara menatap ke arah sang kekasih.
" Geli mas " Jawabnya menatap kesal Bara .
" Bukan kah itu romantis " Bara mengulum senyum nya melihat wajah cemberut Naomi .
Ah jika wanita itu tidak marah mungkin sejak awal mereka pacaran sudah membawa wanita itu ketempat tidur .
Seperti nya ucapan ayah nya pagi tadi benar ,tapi bukan kah itu sesuatu hal yang harus di banggakan .
" Apa bisa kita menikah sekarang saja ? " Bara Menyadarkan kepala nya di stir mobil sambil menatap wanita yang kini menatap nya dengan mata membola " Jangan bercanda ya mas " Jawab Naomi tegas .
" Aku serius Naomi , bukan kah 3 minggu itu lama ? Aku tidak bisa menahan selama itu lagi, seperti nya pertahankan ku sudah menipis " Jawab Bara memelas.
Plak
" Sayang " Bara mengelus pahanya yang terasa panas " makanya jangan aneh-aneh " Balas Naomi .
" Atau mas sudah lapar ? Kalau begitu mas jalankan mobil nya biar mas bisa berpikir dengan baik " Bara berdecak kesal namun dia menuruti keinginan Naomi .
" Gimana ? Apa kamu benar-benar akan resign ? " Tanya Bara lembut .
" Iya tapi mungkin setelah menikah aku masih mengajar " Bara menatap sekilas ke arah Naomi " Kenapa begitu ? " Tanya Bara .
" 4 bulan lagi anak² ulangan kenaikan kelas ,jadi aku memilih menyelesaikan itu dulu sayang kalau harus meninggalkan mereka sekarang" Ujar Naomi sendu .
" Aku tidak melarang mu , kamu bisa tetap mengajar sayang " Bara menggenggam tangan Naomi lalu mengecupnya dengan lembut .
" Tidak ,aku akan tetap berhenti sekalipun itu aku tidak menikah dengan mas ,aku akan berhenti karena tujuanku setelah menikah adalah suami dan anak-anak" Jawabnya serius .
" Apa KUA buka ? " Naomi langsung melepaskan tangan nya dari genggaman Bara ,lalu memukul lengan Bara .
" Mas " Bara langsung tertawa lepas .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...