Dia harus menutupi identitas demi mendapatkan teman dan cinta yang benar-benar tulus. Dia lelah dengan kebohongan mereka, kepedulian mereka semata ingin memanfaatkan dirinya hanya karena dia anak dari orang kaya.
Semuanya palsu hingga dia lebih meninggalkan itu semua dan mencoba hidup mandiri dan menutupi identitas sebenarnya tentang dirinya.
Berawal hidup di kost dan mulai merubah cara hidup dia sederhana mungkin tanpa mengetahui identitas dirinya sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia Lukita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
{pertemuan Aldo dengan mama Monica }
"Ya sudah, kamu bisa keluar sekarang." jawab Valen pada karyawannya. Setelah kepergian karyawannya, Valen tersenyum bahagia. Begitu besarnya perhatian dia untuk dirinya." Valen mencoba membuka kantong plastik itu, yang berisi makanan padang dengan lauk ayam goreng dengan sambal.
"Kelihatannya enak." jawab Valen yang melihat makanan itu yang langsung bisa menebak betapa enaknya makanan itu.
Valen langsung memakan makanan yang Aldo belikan untuknya. Setelah selesai makan, Valen segera menghubungi Aldo.
Setelah Valen hubungi Aldo, tetap saja tak ada jawaban dari Aldo.
"Apa mungkin dia sedang sibuk ya." batin Valen yang sekedar mengucapkan terimakasih sudah membelikan makan siang.
"Nanti sore saja, aku hubungi dia lagi." batin Valen yang kembali bekerja lagi, apalagi dia harus pulang cepat. Dia harus menjemput Aldo untuk pergi kerumahnya menemui mamanya.
Sore hari
Valen baru saja selesai mengerjakan pekerjaannya, dia melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 3 sore. Saatnya dia segera pulang, apalagi sudah waktunya dia untuk pergi menjemput Aldo di kostnya.
Saat dirinya akan menghubungi Aldo, ternyata Aldo lebih dulu menghubungi dirinya.
"Hallo."
"Hallo sayang.maaf ya baru balas panggilanmu,Tadi aku ada rapat dikantor." jawab Aldo yang merasa tak nyaman dengan Valen, dia takut jika nantinya Valen marah padanya.
"Ya sudah, tidak apa-apa." jawab Valen yang memaklumi kesibukan Aldo di kantornya.
"Posisi kamu sekarang dimana?" tanya Valen pada Aldo.
"Posisiku sudah ada diperjalanan arah pulang." jawab Aldo yang masih ada dijalan.
"Ya sudah, aku jemput kamu sekarang saja. Jangan lupa bawa helm" pesan Valen yang ingin sekali pergi berdua menaiki sepeda motor berdua.
"Baiklah, aku tunggu di luar kost." jawab Aldo yang langsung mematikan sambungan teleponnya dengan va.
Valen pun segera bersiap untuk keluar menjemput Aldo, dia langsung menuju kost Aldo. Situasi sekitar kost terlihat sepi, hanya ada beberapa orang yang sedang nongkrong di pos ronda sambil bermain kartu.
Beberapa menit kemudian
Valen sampai juga didepan kost Aldo, ternyata Aldo sudah menunggu dirinya dipinggir jalan.
"Sayang." sapa Aldo pada Valen yang baru saja datang.
Aldo langsung menaiki sepeda motor bersama, posisi Aldo didepan dan Valen dibelakang. Mereka begitu menikmati waktu berdua mereka.
"Sayang."
"Ya, ada apa?" jawab Valen pada Aldo.
"Sebenarnya, mama kamu ingin bicara penting hal apa?" tanya Aldo yang penasaran apa yang ingin dibicarakan mama Monica pada dirinya.
"Aku juga tidak tahu, mama hanya bilang mau bicara hal penting denganmu." jawab Valen yang sebenarnya tidak tahu apa yang ingin mama bicarakan pada Aldo.
Mendengarkan jawaban itu, sontak saja Aldo sedikit tegang. Apalagi yang dia hadapi bukan orang sembarangan, akhir - akhir ini dia membaca artikel tentang keluarga Valen.
Jujur dia kaget jika mana keluarga merupakan pengusaha sukses bahkan memiliki beberapa cabang perusahaan dan lebih kagetnya perusahaan puri grup ternyata milik keluarga Valen.
Aldo pun mengakui jika keluarga mereka bukan keluarga sembarangan apalagi kakaknya Valen masuk deretan orang paling paling pengaruh dalam dunia bisnis.
Akhirnya mereka sampai juga, mereka berdua langsung masuk kedalam bersama. Diruang tamu sudah ada tuan Daniel yang saat itu duduk santai.
"Papa." sapa Valen pada papanya yang sedang duduk santai menikmati kopi hitam.
"Sayang." jawab Tuan Daniel yang kaget dengan kehadiran mereka berdua.
"Mana mama pa?" tanya Valen yang sedang mencari keberadaan mamanya.
"Mamamu ada dibelakang , kamu cari kesana." perintah tuan Daniel ada putrinya. Valen pun pergi menemui mamanya.
Sedangkan Aldo duduk diruang tamu bersama tuan Daniel.
"Bagaimana pekerjaanmu hari ini?" tanya tuan Daniel pada Aldo.
"Semuanya lancar, hanya sedikit beberapa yang harus saya selesaikan." jawab Aldo yang sedikit santai mengobrol dengan papanya Valen.
"Bagus, lebih baik selesaikan dengan cepat ." jawab Tuan Daniel yang sekedar mengingatkan Aldo.
Setelah mereka berdua sedang asyik mengobrol, datanglah Gio yang langsung duduk diantara mereka berdua.
"Ternyata kamu." kata Gio yang duduk disamping papanya.
Aldo membalas dengan anggukkan, setelah itu barulah Mama Monica dan Valen datang.
"Sudah lama menunggu?" tanya mama Monica pada Aldo.
"Sudah lama ma, 1 tahun." jawab Gio yang menjawab dengan jawaban bercanda.
Tiba-tiba saja mama Monica memukul bahu putranya.
"Aduh, sakit ma." ucap Gio yang senang membuat mamanya marah.
"Mama tanya Aldo bukan kamu." jawab Mama Monica dengan nada kesalnya.
Tuan Daniel hanya bisa menggelengkan kepala melihat keduanya ribut.
"Sudahlah kak, kakak sendiri yang buat mama marah." kata Valen yang mendukung mamanya, valen pun langsung duduk disamping Aldo.
"Maaf ya Al." ucap tuan Daniel pada Aldo, Aldo pun membalas dengan anggukkan.
Gio pun langsung berdiri dari tempat duduknya. "Kamu mau kemana lagi?" tanya mama Monica pada putranya.
"Gio mau keruang kerja ma, ada apa lagi?" tanya Gio pada Mamanya.
"Bisa tidak kamu duduk, ada sesuatu yang penting yang harus mama sampaikan." seketika Gio langsung kembali ke tempat duduknya.
Semua berkumpul diruanga tamu. Mama Monica memulai membicarakan tentang rencana pernikahan putri mereka, Aldo pun mendengar keinginan dari mama Monica dengan rencana pernikahan mereka berdua.
"Jika itu maunya mama Valen ikut saja, tapi apa tidak terlalu berlebihan ma." kata Valen yang diam-diam mamanya merencanakan pesta mewah untuk putrinya.
"Tidak sayang, mama hanya ingin membahagiakan kamu. Mama ingin melihat hari bahagiamu. Apalagi mama sudah membicarakan dengan papa, dan kami berdua sepakat." jawab Mama Monica yang mengharap putrinya bahagia.
Valen melirik kearah Aldo, Aldo membalas dengan mengangkat kedua bahunya.
"Baiklah kalau itu permintaan mama." jawab Valen yang akhirnya mengalah.
"nah, begitu kan enak. Oh ya Al, masalah berkas nanti biarkan putra mama ini yang mengurusnya." jawab mama Monica yang langsung mendapatkan jawaban dari Aldo.
"Maaf tante, apa nanti tidak merepotkan kak Gio?" tanya Aldo yang tak merasa nyaman.
"Tidak merepotkan, sengaja mama serahkan pada dia. Agar dia mau belajar." jawab Mama Monica dengan melirik ke arah putranya.
Reaksi Gio biasa saja, karena dia tahu pasti alasan itu lagi."Belajar?"
"Iya, agar dia belajar. Yang terpenting masalah itu serahkan pada putra mama yang pintar ini." perasaan Gio makin kesal pada mamanya yang selalu menjadi korban ejekkan dari mamanya.
Tuan Daniel menahan tawanya, saat mendengar kata istrinya. Sontak saja Gio menatap tajam kearah papanya.
"Tidak sopan." pundak Gio langsung dipukul mamanya.
"Kok Gio yang dipukul, itu salah papa sendiri." Gio tak terima dimarahi oleh mamanya.
"Kalian berdua bisa tidak diam, mama mau bicara serius tentang pernikahan adik kamu." ucap Mama Monica yang kesal pada mereka berdua.
biasa