perjalanan kisah cinta seorang gadis remaja berusia 17 tahun bernama maura arabella davion bersama pria tampan yang umurnya lebih tua 10 tahun bernama darren arthur louis.
mereka berdua terjebak pada malam yang panas karena pengaruh obat perangsang dari grace teman maura namun hubungan itu berlanjut hingga menimbulkan konflik-konflik kecil.
mampukan mereka bertahan hingga akhir ? ikuti terus setiap bab nya ya .dan jangan lupa tinggalkan komentar dan like kalian..terimakasih readersku.. happy reading ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ls.stwn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bertemu grace
Maura dan darren memutuskan untuk meninggalkan penthouse itu diam-diam meninggalkan brianna berada didalam sana sendirian
"apa kau tidak kasihan padanya darren ?" tanya maura
"aku lebih mengasihani diriku sendiri baby . Aku tidak mau kau marah padaku hanya karena salah paham" ujar darren
"sekarang kau sangat peka" puji maura
"sudah ku katakan aku tidak mau kehilanganmu lagi dan... Sepertinya memang aku harus lebih memahami situasi" ujar darren
maura hanya tersenyum tipis lalu memandang ke arah luar jendela. Pikirannya berkelana tentang nasibnya dan darren karena keluarganya pasti tidak ada yang setuju karena masa lalu mereka.
"apa yang kau pikirkan baby?" ujar darren membuyarkan lamunan maura
"ah...tidak darren..aku hanya sedikit lelah" bohong maura
"mau mampir ke toko es krim ?"
"tidak usah darren ..lanjutkan saja..kita harus segera bertemu grace dan membawanya pergi dari newyork" ujar maura
Darren yang sedang menyetir melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dia membelah jalanan kota newyork dengan ugal-ugalan.
"darren aku tidak ingin m*t*" teriak maura
"tenanglah baby.. Sudah lama aku tidak menyetir mobil sportku yang ini...wuhuuuiii rasanya menyenangkan sekali" teriak darren antusias
"lakukanlah semau mu asal jangan mengajakku" teriak maura mulai panik
Darren tersenyum jahil dan membantingq stir tiba-tiba membuat body mobil membelok seratus delapan puluh derajat dan mengeluarkan bunyi decitan yang sangat nyaring
Maura menahan napas nya dan berpegangan erat pada sealtbelt nya sedangkan darren malah asyik memutar-mutar kemudinya
"berhenti darren..berhenti !" bentak maura
"ada apa baby?" ini menyenangkan sekali.. Sebentar lagi kita sampai" ujar darren
Saat sudah sampai hotel tempat grace menginap mobil sudah terparkir diparkiran hotel. Maura sudah pucat pasi. Tubuhnya gemetar dan perutnya terasa mual. Sepertinya dia tak sanggup lagi kalau harus mengulangi ini dengan darren
"baby.. Kau kenapa ? Kau pucat sekali" panik darren
Maura hanya diam dan menatap lurus kedepan badannya masih terasa terombang-ambing kesana kemari. Tanpa pikir panjang darren melepas sealtbelt maura dan menggendongnya
Saat hendak mengangkat tubuh maura tiba-tiba saja maura memuntahkan semua isi perutnya
"astaga maura... Maafkan aku" ujar darren
Maura tidak menggubris darren karena tubuhnya sekarang benar-benar lemas. Darren memanggil salah satu pengawalnya untuk turun dan memberikan kain atau jaket untuk maura
Selang beberapa saat akhirnya darren sampai ke lantai tempat grace menginap. Kamar grave dijaga ketat oleh beberapa pengawal. Maura dan darren masuk kedalam kamar itu.
Grave yang sedang membuat makan siang terkejut melihat maura yang terlihat lemah berada di gendongan darren
"kau apakan temanku !" bentak grace
"maafkan aku..aku mengajaknya balapan mobil dan..."
"dasar tidak waras !" bentak grace lalu grace megambil minyak untuk menghangatkan perut maura dan membuatkan susu hangat untuk maura
Maura lekas sadar dan meminum susu buatan grace setelahnya dia menatap tajam darren. Darren tanpa rasa bersalah duduk disebelah maura dan tersenyum sangat manis
"kalau kau membuatku seperti tadi aku tidak akan mau semobil denganmu" sungut maura
"tenanglah maura.. Tidak akan lagi" jawab darren
"ah..sepertinya disini aku yang lebih dewasa sedangkan kau seperti anak kecil" ujar maura
"ya..ya..ya..aku akui itu" jawab darren singkat agar maura tidak memperpanjang masalah lagi
"umm bagaimana keadaanmu maura? " tanya grace
"aku baik grace.. Terimakasih susu hangatnya ya" ujar maura
"no problem maura... ohh iya ..bagaimana kelanjutan tentang pria tua sialan itu ?" tanya grace
"dia kabur.. Tapi orangku sudah menemukan dimana dia berada..apa kau mau memberikannya pelajaran?" tawar dareen
"tidak..aku tidak mau menambah masalah .. Cukup peringatkan saja dia jangan ganggu aku lagi... Kalau dia melanggar silahkan beri dia hukuman apa yang kamu mau" ujar grace
"tapi grace..kamu tidak apa?" tanya maura
"tidak maura... Dia memang ayah kandungku tapi dia tidak menginginkanku... Setelah aku baca buku dairy mama aku tau kalau dia hanya lelaki br*ngs*k yang memanfaatkan mama nichole...dan sekarang dia memanfaatkan ku" ujar grace
"tetaplah semangat grace..hidupmu kedepannya akan lebih sulit tapi tenang saja aku akan selalu ada untukmu" ujar maura
"terimakasih maura... Maafkan aku dulu aku selalu membuatmu malu dan..."
"ssst..sudahlah.. Itu hanya masa lalu..kau hanya menjadi dirimu sendiri.. Aku juga tak maslaah" ujar maura
"terimakasih banyak" ujar grace dengan mata berkaca-kaca
"ah.. Aku lupa memberikanmu ini" ujar maura memberikan sebuah buku pada grace
"itu adalah catatan keuangan mama nichole untukmu..selama ini aku yang mentransfer uang itu untuk keperluanmu atas permintaan mama nichole..maaf aku baru memberitahumu sekarang" ujar maura
"ini..."
"ya.. Itu hasil kerja mama nichole untukmu... Dia ingin kau melanjutkan pendidikan dan menjadi orang sukses" jawab maura
Tangis grace pecah seketika mendengar penuturan maura. Selama ini dia menganggap mama nya hanya mementingkan kesenangan diri sendiri
"tenanglah grace..." ujar maura mengelus pelan pundak grace
Darren yang melihat itu pun berpamitan dengan maura melalui kode mata lalu pergi dari sana
***
saat dareen keluar kamar itu dia berpapasan dengan seorang wanita "ah ..anda tuan darren bukan?" tanya nya
"ya?"
"saya eveline..kau bisa memanggilku eve..aku adalah anak tuan deris romero"
"ahh... ya.. Kau anak kepala keuangan perusahaan ku bukan ? Yang di inggris ?
"ya... Itu dia ayahku" ujar eveline
"oh baiklah .. Sepertinya saya sibuk.. Maaf..permisi" ujar darren berlalu pergi
Sedangkan eveline tersenyum licik " sepertinya sasaran yang ini lebih empuk..." gumamnya
Setelahnya eveline menuju salah satu kamar dan mengetuknya " maaf lama tuan" ujarnya
"tak apa..ayo masuklah... Kita masih punya hari yang panjang bukan?" ujar pria paruh baya itu
Ya..selain menjadi model eveline juga mempunyai pekerjaan sampingan menjadi penyenang orang-orang kaya yang membutuhkan kesenangan sesaat itu.
Awalnya dia menolak namun sang manager terus memaksa nya hingga dia merasa ketergantungan dengan hal ini
Tapi saat dia melihat darren pikiran liciknya tiba-tiba saja muncul. Dia melihat bahwa darren sangat tampan dan kaya jadi dia bisa menawarkan diri pada darren dan membuat darren menjadi miliknya selamanya
"tunggu aku tuan louis... Kau akan menjadi milikku" gumamnya
***
Dibenua lain terlihat gadis cantik berpakaian santai sedang duduk disebuah cafe. Dia sedang mengerjakam sesuatu laptopnya saking seriusnya dia tidak sadar bahwa didepannya sudah ada seorang pria yang menunggunya
"hai stev"sapanya
"hai.." jawab stevia singkat
"jangan terlalu cuek nanti kau tidak akan laku" guraunya
"jika kedatanganmu hanya untuk mengangguku lebih baik kau pergi saja dan maura tidak bersamaku" ujar stevia acuh saambil melihat laptopnya
"aku sedang tidak mencari maura... Tapi aku ingin mencarimu" ujar nya
Stevia melepas kacamatanya dan menghentikan aktivitasnya dia meregangkan tubuhnya laku menatap pria itu "untuk apa kau mencariku?"
"untuk..mendekatimu..apa lagi?" jawabnya jujur
"ohhh tuhan..." lirih stevia
***