"Untuk hidupku sendiri, akan ku lakukan apapun yang bisa dilakukan, agar dapat bertahan hidup di dunia Aneh ini." ( Athena / Phoenix)
*****
'Phoenix'. Sebuah nama samaran dari seorang pensiunan yang bekerja sebagai psikolog kriminal.
Ia telah lama bekerja sama dengan para penyelidik di kepolisian untuk mengungkap banyak pelaku kejahatan. Banyak penghargaan serta mendali emas yang ia dapatkan dari hasil kerja kerasnya.
Namun, hal itu tidak menyebabkan semua orang senang dengan kemampuan prediksinya. Terutama para penjahat yang telah di tangkapnya.
Pada akhirnya, Phoenix harus pasrah menerima kematiannya di tangan salah satu penjahat yang sempat ia tangkap.
Tapi..... Benarkah Phoenix benar-benar mati?
Atau takdir malah memberikan kesempatan kedua padanya untuk hidup di dimensi lain?
Simak kisahnya dalam cerita ini.
😌😌😌
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon auroraserenity, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4. Pergi dari apartemen.
Matahari mulai menampakan sinarnya, namun tidak ada orang yang bersemangat untuk melakukan aktivitas yang biasa mereka lakukan.
Beberapa orang yang sadar ada yang tidak beres dengan sekitarnya segera mencari informasi lewat internet. Untungnya, jaringan belum putus dan semua orang masih dapat saling menghubungi via telepon, aplikasi media sosial atau chat.
[ Apakah ada yang bisa memberitahuku apa yang terjadi? Tiba-tiba saja teman sekamar ku menggila dan mengigit orang sembarangan. Saat ini dia di kurung di kamar mandi dan terus meraung sambil menggedor-gedor pintu. ]
[ Aku juga ingin bertanya, sekarang aku berada di hotel dan banyak orang rabies yang terus menggaruk pintu kamar ku. ]
[ Kenapa aku teringat film Resident Evil dan Train To Busan. Orang-orang yang suka menggigit sembarangan sangat mirip dengan visualisasi zombie dalam film. ]
[ Itu bukan zombie nyata kan? Dunia ini belum hancur kan? ]
[ Sekelompok orang pasti sedang membuat prank untuk konten kan? Bisakah kalian berhenti untuk melakukan itu? Sungguh itu membuat tidak nyaman. ]
Banyak orang mempertanyakan apa yang terjadi lewat akun media sosial mereka. Athena yang juga memperhatikan media sosial hanya menahan cemberut saat orang-orang idiot ini masih terus menyangkal keberadaan zombie.
Apakah mereka tidak bisa membedakan mana yang asli dan yang palsu? Jika ini benar prank, zombie hanya akan muncul di satu titik area yang ramai untuk menakut-nakuti.
Mematikan ponselnya, Athena keluar dari kamar dengan mengenakan kaos, celana jeans, dan jaket.
"Selamat pagi, nona Athena." sapa Daniel, sang kapten.
"Selamat pagi. Kalian sudah sarapan?" tanya Athena sekedar basa-basi.
"Ya, kami baru saja menghabiskan roti Ham sebagai menu sarapan. Bagaimana dengan nona...?" jawab Daniel.
"Saya sudah sarapan di kamar." balas Athena cepat.
Daniel hanya mengangguk pelan. Awalnya, ia ingin menawarkan roti Ham kepada sang nona. Namun karena gadis tersebut sudah sarapan, maka biarkan roti Ham ini menjadi salah satu menu makan siang.
"Nona, menurut jarak yang di tempuh, jika kita berpergian ke ibu kota dari kota M menggunakan jalur darat, waktu yang di tempuh untuk situasi normal adalah 1 hari." ucap Daniel sambil melebarkan peta di lantai.
"Tapi karena situasi saat ini tidak stabil, saya memperkirakan itu sekitar 1 minggu hingga 2 minggu." lanjut pria itu berkata.
Ia menjelaskan rute mana saja yang akan dia ambil dan rute cadangan, kalau-kalau ada masalah di jalan. Kapten itu juga menjelaskan ketika dalam perjalanan, mereka sesekali akan mencari perbekalan untuk menimbun bahan materi.
Bagaimanapun, setelah ini sangat sulit untuk memproduksi makanan atau barang-barang. Oleh sebab itu, sekarang mereka hanya bisa mengumpulkan sebanyak mungkin bahan materi, agar lajur hidup semua orang tidak terhenti karena kelaparan.
"Oke. Aku akan ikuti pengaturan kalian." balas Athena dengan nada tenang.
Sebagai seorang mahasiswi, ia tidak bisa bertindak mendominasi dan keluar dari karakter asli Athena.
Pemilik tubuh dalam ingatannya memiliki sifat yang pendiam, pemalu, dan jarang berinteraksi dengan orang lain.
Wajahnya yang cantik selalu mengundang para pria untuk mencoba mendekatinya dan merayunya, namun selalu gadis itu abaikan. Akibatnya, banyak mahasiswa-mahasiswi menganggapnya sombong dan angkuh.
Padahal, pemilik tubuh hanya tidak ingin terlalu banyak berinteraksi dengan orang yang tidak di kenalnya.
Athena yang sekarang, selaku pemilik raga baru, menghapus sifat pemalu dan menggantikannya dengan karakter acuh tak acuh.
Lagi pula, apocalypse telah mengubah dunia secara drastis menjadi neraka. Bukan tidak mungkin, banyak orang mulai mengeluarkan sisi gelap mereka.
Terlebih, hal terpenting untuk bertahan dalam kiamat adalah menjadi bijak, serta menjadi egois untuk melindungi diri sendiri. Jika kita mempertaruhkan nyawa untuk belas kasih konyol terhadap orang asing, orang-orang jenis ini adalah mereka yang akan cepat mati.
.....
Waktu menunjukan tepat pukul 8 pagi. Semua orang di unit apartemen milik Athena telah lama bersiap untuk meninggalkan tempat ini.
Saat membuka pintu, aroma yang tercium di sepanjang koridor sangatlah menyengat. Tidak ada zombie yang berkeliaran, sebab para pengawal telah memusnahkan semua zombie di lantai unit milik sang nona.
Namun dengan banyaknya zombie yang tergeletak begitu saja di lantai, itu membuat Athena sedikit jijik ketika melihat pemandangan di depannya.
Di sepanjang koridor, ada juga beberapa pintu yang terbuka. Di dalamnya, terdapat banyak ceceran darah kering bekas pertarungan antara pemilik unit dan zombie.
Tapi melihat jika pintu terbuka begitu saja, semua orang dapat menebak hasil akhirnya.
.....
Karena listrik masih menyala, mereka memilih menuruni lantai dengan lift. Dengan Athena yang berada di posisi tengah, ia benar-benar terlindungi.
Setelah 6 jam berlalu dari pecahnya hari kiamat, beberapa orang yang pintar mulai mengemasi barang-barangnya dan mencoba keluar dari kota.
Pemerintah juga telah memberi pengumuman lewat akun resmi, dan membenarkan jika planet tercinta ini telah di susupi virus misterius.
Para peneliti sedang mempelajari virus secara hati-hati. Berharap, mereka dapat menemukan solusi dan anti-virus untuk dibagikan pada semua orang.
Saat ini, tentara tengah di kerahkan untuk mencari perbekalan sekaligus menjemput para penyintas.
Sejumlah bus telah dikeluarkan sebagai alat transportasi yang memadai untuk warga yang selamat yang tidak memiliki kendaraan. Adapun mereka yang memiliki kendaraan sendiri, mereka bisa mengekor di belakang mobil tentara.
"Jalanan menjadi sangat kacau. Padahal, ini belum 1 hari berlalu." gumam Athena, ketika melihat jalanan macet, penuh dengan kendaraan yang terus membunyikan klakson.
Ditambah, dengan suara berisik ini, zombie semakin berusaha mendekat para pengendara.
"Apakah kita tidak bisa mengambil jalan alternatif lain?" tanya Athena sambil mengawasi area sekitarnya.
"Ini bukannya tidak mungkin, tapi agak sulit untuk berbalik dengan banyaknya mobil yang berlalu lalang." jawab Daniel.
Athena juga bukan tidak menyadari sulitnya untuk menerobos kendaraan-kendaraan itu. Tapi jika mereka tetap seperti ini, lama kelamaan zombie di area sekitar akan menyerang cepat atau lambat.
"Tapi sekarang zombie mulai mendekat. Tidak mungkin bagi kita hanya duduk diam dan hanya menunggu tanpa melakukan apapun." ucap Athena.
"Aku menemukan celah!" ucap Ryan, wakil kapten tim yang sedari tadi memeriksa peta.
"Disini, ada sebuah jalan kecil yang cukup dilalui untuk 1 mobil. Kita bisa ambil jalur itu dan tiba di jalan lain. Kita juga harus mencari pom bensin untuk mengisi ulang bahan bakar, sekalian kita bisa beristirahat di rest area." lanjut sang wakil.
"Lakukan!" titah Daniel.
Ia percaya dengan kemampuan para anak buahnya, sehingga tanpa banyak kata lagi, mereka langsung segera merencanakan cara untuk melewati rute itu.
Menghela napas sebentar, pengemudi langsung menginjak pedal gas dalam-dalam, dan membanting stir ke arah pinggiran trotoar.
Dengan semangat yang menggebu-gebu, semua zombie yang datang di hadapannya segera Ia tabrak dan lindas tanpa penyesalan.
Orang yang memegang peta langsung mengarahkan rekannya pada jalan yang mereka pilih. Semua zombie yang pada dasarnya memiliki penciuman yang sensitif terhadap aroma daging dan darah manusia, nampak tidak sabar untuk berjalan kearah para penyintas.
Jangan lupakan pendengaran mereka yang juga super sensitif.
Tapi sama seperti sebelumnya, mereka hanya melaju lurus keluar dari jalan sempit dengan sesekali mengeluarkan tembakan pada zombie yang menghalangi.
"Yah, akhirnya kita lolos juga dari kemacetan." komen Athena, saat melihat jalanan sepi yang hanya di isi raungan beberapa zombie.
"Nona benar. Jalanan ini kosong, hanya menyisakan kendaraan rusak dan beberapa zombie di sekitarnya. Kita bisa mengabaikan mereka." balas Ryan sambil mengawasi kiri dan kanannya.
"Tapi kita tidak bisa mengabaikan tangki bensin kita. Apakah kalian memiliki cadangan bensin?" tanya Athena yang melihat takaran di mesin pengukur bensin telah turun.
"Kami tidak membawa banyak cadangan bensin, sepertinya kami hanya bisa berkendara mencari pom bensin dan mengisi kendaraan kita." jawab Daniel agak malu.
Dia tidak memperhatikan takaran bensin dan fokus pada jalanan. Nona-nya ternyata mempunyai penglihatan yang tajam.
.
.
.
TO BE CONTINUE.
semangat Thor up nya 🤗🤗
semangat Thor up nya 🤗🤗
semangat Thor up nya 🤗🤗
semangat Thor up nya 🤗🤗