Dimohon sangat ini khusus berumur 21 tahun ke atas!
Dimohon pengertiannya permisa terimakasih
Nalendra Harry Xavier seorang mafia sekaligus psikopat yang sikapnya kejam, berdarah dingin benci pengkhianat dan juga sangat dingin pada Wanita
Namun saat malam kelam itu tiba saat ia mengisi acara pernikahannya ternyata kejadian tak disangka oleh Nalendra sendiri meniduri wanita dengan keadaan pingsan. Saat keesekon harinya wanita itu kabur dan tidak kembali lagi.
Regina Tyas Wijayanto adalah gadis desa yatim piatu berusia 18 tahun kini ia berada di Jakrta namun sayang dia mengalami hal tragis sehingga ia harus pergi dan kembali lagi ke desa tempat dimana Ayah dan Ibunya tinggal dan juga makam mereka. Karena kejadian malam itu Regina hamil dan mempunyai 4 orang kembar anak sepasang 2 laki laki 2 perempuan dan semuanya tidak menyerupai ibunya.
apakah mereka akan bertemu kembali?
■Hay sobat jangan plagiat boleh dikit asal jangan semua, ini hasil karya orang jangan seenaknya mengamb
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nina Hamidah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sikembar mulai aktif ya bun
5 tahun kemudian
Kini keadaan mansion Nalendra benar benar ramai oleh mereka si kembar yang sudah mulai aktif, seperti saat ini mereka berempat sedang berdebat hingga membuat mansion berisik oleh mereka
"Iih abang ray sama abang rey minggir aku mau nonton barbie". protes Tasya
"Ya kalian berdua ini napa sih selalu bikin kita berdua kesel" sarkas Thalia,
"Ada apa ini". terdengar suara bariton, Mendengar suara yang sangat mereka kenal tiap hari seketika mereka berempat menoleh, melihat papahnya menjadi kesempatan untuk Tasya
"Papah lihat mereka berdua bang ray sama bang rey kita berdua gk boleh nonton ya kan kak Thalia". adu Tasya dengan wajah imutnya serta tatapan mata menunjukan puppy eyes
Melihat wajah putri bungsunya yang menggemaskan ini ingin sekali mencubit pipi gembulnya, Sementara para abangnya menatap geli melihat adik bungsunya
"Dih ngadu". Sarkas Rey pada Tasya
"Kalian berdua ikut papa ke kantor jangan membantah". tegas Nalendra dengan dingin
"Yaa papah". serentak Ray dan Rey dengan datar
Ray dan Rey memang sering di ajak oleh Ayahnya ke kantor untuk membantu ayahnya bekerja. Ya anak kembar 4 dari pasangan Nalendra dan Regina memang semuanya genius dan mempunyai karakter masing masing.
Diantaranya Ray bersikap cuek dingin dan juga kejam pada orang yang mengusik sikap ini percis seperti ayahnya untuk keahliannya ia jago bela diri , jago memainkan pedang, dan juga sebagai hacker mempunyai IQ skor 225 setara dengan sang ayahnya. Meski dia bersikap cuek dan dingin tapi sangat menyayangi adiknya terutama si bungsu.
Sementara Rey bersikap royal suka banyak bicara namun jika ada yang berani mengusiknya maka sikapnya seperti Ray yang sama sama kejam dia pun sama mempunyai otak genius dan juga sangat peka terhadap musuh dan IQ setara dengan abang dan Ayahnya yaitu 225
Untuk kedua adik perempuan mereka yaitu Thalia dan Thasya. Thalia bersikap cuek dan dingin namun baik dan juga bernyanyi dan menari balet untuk IQ mendapatkan 200
Sementara si bungsu yaitu Tasya dia berbadan paling berisi diantara ketiga kakaknya sikapnya baik, juga agak cengeng, ceria dan juga sangat cerewet untuk keahliannya ia sangat pandai bernyanyi seperti Thalia dan juga jago main musik terkadang mereka berdua akan tampil di acara cara tertentu, untuk IQ ia hanya 192 saja.
Meskipun adik bungsunya memiliki IQ rendah ya sama halnya Regina yang hanya mempunyai IQ hanya 100. Keempat semuanya kadang akur kadang tidak namun tetap jika salah satu diantara mereka ada sesuatu terjadi maka yang lainnya akan langsung bertindak, Nalendra mengajarkan pada Ray dan Rey untuk saling menyayangi dan melindungi adik adiknya. Nalendra percaya dengan kedua putranya bisa menjaga adik adiknya. Nalendra akan berusaha membuat anak kembarnya akur sebagai saudara tidak berselisih seperti pamannya.
Sementara pamannya masih dia kurung oleh Nalendra dengan keadaan masih hidup meski itu hanya keadaan fisik nya saja sudah mengenaskan
Kini balik ke cerita Raynanda dan Reynanda
Meski mereka masih kecil yang berusia 4 tahun bahkan kedua putranya pun sering membawanya ke markas untuk melatih mereka, meski merek masih kecil , namun kemampuan mereka tidak bisa diremehkan, kemampuan mereka dapat bersaing dengan orang dewasa, dan mereka berdua pandai bela diri hingga menyaingi ayahnya. Mereka selalu ikut ke markas, serta membunuh para musuh papanya dengan cara licik. Tentunya para bawahan Nalendra melihat kedua anak tuan mudanya bagaikan iblis kecil yang menyerupai seorang anak manusia. Jika ada ketiga semua merasa merinding apalagi dengan Tuan Besar Alex maka di pastikan mereka tak bisa bernafas lagi, kini keluarga Xavier semakin kuat pertahanannya
Balik lagi ke ceritanya
Saat ini mereka sudah ada di perusahaan milik ayahnya, Ray dan Rey mengetahui ada sesuatu hal buruk akan terjadi dalam perusahaan ini. Dan benar saja ada 4 pria tua berjajar yang kedua tangannya di ikat dibelakang sudah ada pria seragam hitam layaknya seorang pengawal .
Nalendra tiba di perusahaan ia disuguhkan pemandangan yang tak bisa diartika, melihat keempat pria di ikat dan itu tepat di depan para karyawan karywanti, Nalendra menatap tajam pada mereka berempat, terutama pada pria yang satu itu
"Apa kau puas berjalan jalan menggunakan uang perusahaan". dingin Nalendra dengan wajah datarnya
glek
Pria itu menelan saliva lalu ia berusaha untuk berbicara dengan ragu.
"Tu tuan sa saya".
"Kelvin bawakan pistol baru yang kubuat". perintah tegas Nalendra
Tak ama kelvin membawa pistol yang bari, saat ini ia mengarah pada kedua anaknya lalu ia bertanya
"Siapa diantara kalian yang ingin bermain".
Mereka berdua saling memandang lalu kembali pada Sang Ayahnya, Rey berucap
"Hmmmm". dehem Rey sambil mengetuk dagunya lalu ia pun berucap
"Mending abang aja deh yang main aku males". setelah Rey berucap ia pergi begitu saja ke ruang ayahnya, sementara Nalendra hanya menghela nafas ia menggeleng kepala mendengarnya, lalu ia beralih pada putra sulungnya.
"Apa kau mau melakukannya". datar Nalendra
"Hmm". hanya deheman sebagai jawaban Ray, mereka berdua memang dingin.
"Tembak kepala mereka". dingin Nalendra, Ray mengangguk lalu segera mengambil pistol dari Kelvin, lalu
dor dor dor dor
Keempat para karyawan yang sebagai tikus dalam perusahaan, kini mereka tumbang drngan keadaan kepala bocor, serta lantainya pun berwarna darah.
"Bagus". bangga Nalendra
"Bersihkan semua lalu kirimkan kepalanya pada keluargany". perintah tegas Nalendra
"Ayo kita ke atas". ajak Nalendra
"Ya papah".
Sementara para karyawan disana menatap Ray dengan wajah ketakutan dan kepanikan
"Ya ampun kecil kecil tapi bahaya juga".
"Masih kecil udah maen tembak tembakan".
"Ngeri ih dibalik wajahnya yang imut terdapat jiwa psikopat".
"Imut dari mana wajahnya datar gitu".
Begitulah mereka bisik membisikan seorang Ray, tiba tiba Ray menoleh ke karyawati dengan menatap tajam pada mereka, dan mereka langsung terdiam lalu menunduk. Ray dan Nalendra langsung pergi begitu saja
Kini mereka berada di ruang CEO
Saat tiba di ruangan di ruangan CEO hal yang pertama mereka lihat saat membuka pintu adalah terlihat Rey sedang tertidur pulas di sofa hal itu membuat mereka geleng geleng, Tiba tiba Ray merencanakan sesuatu
"Dih enak banget ya anak ini malah tidur, aku kerjain ah". bathin Ray sedetik kemudian Ray menyirangai
Lalu Ray menghampiri Rey yang sedang tertidur, sementara Nalendra berjalan menuju meja miliknya untuk melanjutkan pekerjaan.
"AWAS ADA MALING". teriak Ray tepat di telinga Rey, Rey terglonjak lalu ia langsung memasang kuda kuda
"Maling maling mal eh". teriak Rey tapi sedetik kemudian ia menyadari, langsung Ray menertawakannya
"Pfftttt hahahhaha buahaha". tawa Ray menggelegar di ruangan Papahnya
"Abanggggg". pekik Rey
"Napa, habis kamu enaknya tidur disini gak bantuin aku kek pas dibawah". cibir Ray menatap tajam pada adiknya
"Ya bantuin apa, orang pistolnya satu koq , udah ah aku ke kamar dulu ngantuk soalnya". ucap Rey yang tak ingin kalah dan tidak mau disalahkan. Rey beranjak dari sofa menju ruang istirahat yang berada di ruang CEO
"Dih dasar kamu pemalas". sinis Ray
"Bodo amat wlekkk". sarkas Rey sambil berbalik badan dan menjulurkan lidah
Sungguh adik laknat pikir Ray
Nalendra menyaksikan berdebatan anaknya terkekeh, sungguh mengasyikkan baginya dan sebagai pengalaman baru baginya saat sudah menjadi ayah dan anaknya mulai bertambah usia, menjadikan dirinya mempunyaibsesuatu hal baru setiap saat.
"Kalian pulang lah nanti om Roi yang mengantarkan kalian". perintah Nalendra saat melihat mereka berdua sedang berada di perpus mininya
"Ya pah". serentak Rey dan Ray
Singkat cerita mereka berdua sudah tiba di Mansion, hal yang pertama kali mereka disungguhkan oleh seorang 2 anak perempuan sedang menonton kesukaan mereka
Kedua nya menyadari jika pintu terbuka, meteka pun menoleh, ternyata kedua abang mereka sudah pulang, lalu Thalia buka suara
"Darimana kalian bang?". tanya Thalia
"Kepo". Rey sambil menjulurkan lidah
"Ihh nyebelin". kesal Thalia
"Kau tau sendirikan kalau kita berdua pergi ke kantor papa". ucap dingin Ray pada Thalia
"Ok baiklah".datar Thalia
Rey melihat adik bungsunya sedang mengemil ia terseyum devil, lalu ia pun menghampiri dan
Set
"Abangggggg kembalikan itu punya tasya". pekik Tasya sambil berlari mengejar Rey
"Hahaha ayo tangkap abang dek hahaha". Rey tertawa renyah sambil terus saja berlari
Mereka berdua berlari lari, beginilah mereka tiap hari. Rey sangat suka menjahili adik bungsunya sampai adiknya menangis barulah ia hentikan. Sungguh kakak biadab, sementara Ray selalu jadi penengah mereka berdua, sementara Thalia pasti mebujuk Tasya.
Para maid menyaksikan anak anak tuan muda terkekeh, dan ini adalah hal yang mereka inginkan sejak dulu.
Mansion dulu jauh sebelum ada Regina apalagi sikembar , dulunya mansion ini tiap hari pasti ada penuh dengan darah dan juga sangat menyeramkan, kini berubah saat Regina hadir terutama anak anaknya.
Namun kekejaman tuannya masih saja melekat seperti dulu. Bahkan Tuannya sama percis dahulu dan tak segan membunuh atau memberikan hukuman para maid atau pengawal yang melakukan kesalahan tepat di depan anaknya namun itu hanya pada kedua jagoannya saja.
"Hiks huaaa mamah abang Rey nya nakal". jurus andalannya pun muncul, Rey pun berhenti kemudian dia berbalik lalu di kembalikan cemilan adiknya setelah itu pergi begitu saja
"Nih, cengeng amat sih". Rey lalu pergi begitu saja tanpa mengucapkan maaf
"Tasya ayo kita main alat musik". Thalia mengajak adiknya ke sebuah ruangan musik agar ia bisa mengalihkan suasana hatinya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bersambung...
Makasih sudah setia membaca novelku
Maaf jika ceritanya ada yang gak nyambung atau bahkan ada typo dimana mana
Sungguh manusia itu tidak ada yang sempurna
koreksi
semangat terus dalam berkarya 💪
km